Professional Documents
Culture Documents
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak
Hukum. Cetaka V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
Lanjutan..
Tidak ada reflek vestibule okularis
Tidak ada napas spontan ketika respirator dilepas
untuk waktu yang cukup lama
Tes klinik tersebut diatas baru dapat dilakukan paling cepat 6 jam
setelah onset koma serta apneu dan harus diulangi lagi paling cepat
sesudah 2 jam dari tes yang pertama.
Penentuan Fungsi Paru-paru
Berhenti Bernapas
Tes
Auskultasi
Winslow
Penentuan Pungsi Jantung
Tes
Tes Tes Bulu Auskultasi
magnus
Cermin Burung
Incise
Tes icard arteri
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan radialis
Penegak Hukum. Cetaka V. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2007
KEGUNAAN TANATOLOGI
Diagnosis kematian
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetaka V.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
Budiyanto , Arif, dkk. Ilmu Kedokteran
Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran
Mati Seluler
Early changes
(non immediate) Livor mortis, rigor mortis, algormortis
of death:
Pembusukan
Late changes of dan
death: modiifikasinya,
skeletonisasi
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak
Hukum. Cetaka V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik.
RELAKSASI OTOT
Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Cetaka V. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2007
Relaksasi
Primer
Relaksasi
Sekunder
PERUBAHAN MATA
Medicolegal ( Forensic Thanatology).
New Delhi : Elsevier, 2011.
http://www.medicinestuffs.com/2010/06/tanatologi.html
1 jam
2 jam
6 jam
Vij, Krishan. Forensik Medicine and Toxicology. 5th Ed. Death and Its Medicolegal (
Forensic Thanatology). New Delhi : Elsevier, 2011.
Lanjutan..
7-10 jam
Mencapai tepi retina dan batas diskus akan sangat kabur.
12 jam
Diskus hanya dapat dikenali dengan adanya konvergensi
beberapa segmen pembluh darah yang tersisa.
15 jam
Tidak ditemukan lagi gambaran pembuluh darah retina
dan diskus, hanya makula saja yang tampak berwarna
coklat gelap.
Vij, Krishan. Forensik Medicine and Toxicology. 5th Ed. Death and Its
Medicolegal ( Forensic Thanatology). New Delhi : Elsevier, 2011.
PENURUNAN SUHU Vij, Krishan. Forensik Medicine and
Toxicology. 5th Ed. Death and Its Medicolegal
( Forensic Thanatology). New Delhi : Elsevier,
TUBUH/ALGOR MORTIS
2011.
kurva penurunan
suhu mayat akan
tampak sebagai
garis sigmoid
terbalik
240 C
Faktor
Eksternal
Poposka V, Gutevska A, Stankov A, Pavlovski G, Jakovski Z, Janeska B.
Estimation of Time Since Death by Using Algorithm in Early Postmortem
Period. Global Journal of Medical Research. USA ; Gloal Journals Inc, 2013.
Faktor Internal
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetaka V.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
Lebam Mayat
Lebam Mayat
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetaka
V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetaka
V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
Tabel Perbedaan Lebam Mayat dan Memar
Lebam Mayat Memar
Lokasi Bagian tubuh terbawah Dimana saja
Permukaan Tidak menimbul Bisa menimbul
Batas Tegas Tidak tegas
Warna Kebiru biruan atau merah Diawali dengan merah yang
keunguan, warna spesifik lama kelamaan berubah
pada kematian karena kasus seiring bertambahnya waktu
keracunan
Penyebab Distensi kapiler vena Ekstravasasi darah dari kapiler
Efek penekanan Bila ditekan akan memucat Tidak ada efek penekanan
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetaka
V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS)
Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetaka
V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997
Faktor yang mempengaruhi kaku mayat
Keadaan lingkungan
Cara kematian
Usia
Gizi
1. Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Cetaka V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007
2. Vij, Krishan. Forensik Medicine and Toxicology. 5th Ed. Death and Its Medicolegal ( Forensic
Thanatology). New Delhi : Elsevier, 2011.
Kondisi kekakuan yang mirip kaku mayat :
Vij,K . 2008. Death and Its Medicolegal Aspects (Forensic Thanatology) in Textbook of Forensic Medicine and Toxicology
Principles and Practice. 4th editon. Elsivier
Pembusukan
Pembusukan
Autolisis
Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997
Basbeth F, 2009. Dekomposisi Pasca Mati. Bagian Forensik & Medikolegal FKUI Jakarta.
Proses Pembusukan
Basbeth F, 2009. Dekomposisi Pasca Mati. Bagian Forensik & Medikolegal FKUI Jakarta.
Gelembung-
pembengkakan
gelembung udara
tubuh yang pugilistic attitude
pada jaringan
menyeluruh
subkutan
Pembusukan
menimbulkan reaksi Hb dg
Sulf-Meth-Hb
perubahan H2S
warna
Dahlan, Sofwan. Traumatologi, Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Semarang: Balai Penerbit Universitas Diponegoro. 2004, Hal 60-62
pembusukan awal akan tampak sebagai bercak kehijauan
pada daerah perut kanan bawah, 24 jam postmortal dan makin
menjalar serta timbul perubahan pada kulit
Fase Pembusukan
Fresh
Bloating
Active Decay
Post Decay
Skeletal/Remain/Degenesis
Fase Pembusukan
1. Fresh Stage
2. Bloating
BLOOD PURGE
Fase Pembusukan
3. Active Decay
4. Post Decay
5. Skeletal
Sebab kematian
Keadaan mayat
Dahlan, Sofwan. Traumatologi, Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Semarang: Balai Penerbit Universitas Diponegoro. 2004, Hal 60-62
Lambat
Cepat
Sedang
Rahiim Paru Jaringan
Otak Jantung Fibrosa
Hepar Ginjal
Lambung
Peran insekta
Beberapa jam setelah kematian lalat akan hinggap di badan dan meletakkan
telur-telurnya pada lubang-lubang mata, hidung, mulut dan telinga.
Telur
Dlm 24 jam akan berubah menjadi larva
Larva
Enzim proteolitik Mempercepat penghancuran jaringan
Basbeth F, 2009. Dekomposisi Pasca Mati. Bagian Forensik & Medikolegal FKUI Jakarta.
Fly Life Cycle
Lalat
Telur
dewasa
Pupa Instar I
Pre-
Instar II
pupa
Instar
III
Variasi-variasi pembusukan (Mummifikasi)
Dehidrasi jaringan secara cepatpengeringan jaringanmenghentikan pembusukan
Syarat
Suhu relatif tinggi
Kelembaban udara rendah
Aliran udara baik
Waktu yg lama (12-14mgg)
Terjadi bila
temperatur & kelembaban turun
dehidrasi viceral
Kuman-kuman tidak berkembang
Tidak terjadi pembusukan
Mayat mengecil, bersatu berwarna coklat kehitaman, struktur anatomi masih lengkap
sampai bertahun-tahun
Keuntungan
Mempreservasi bukti jejas
Terpeliharanya sebagian anatomi dan topografi jenasah
Sampurna Budi, Zulhasmar Samsu. Tanatologi dan Perkiraan Saat Kematian dalam Peranan Ilmu Forensik dalamPenegakan Hukum, Sebuah
Pengantar. Jakarta. 2004.
Variasi-variasi pembusukan (Adipocera)
Faktor mempermudah
Kelembaban & lemak tubuh
Faktor menghambat
Air yang mengalir
Keuntungan
Tubuh korban mudah dikenali dan tetap bertahan untuk waktu lama
Dapat diketahui sebab kematian
Tempat pembuangan tubuh dapat diketahui
Sampurna Budi, Zulhasmar Samsu. Tanatologi dan Perkiraan Saat Kematian dalam Peranan Ilmu Forensik dalamPenegakan Hukum, Sebuah
Pengantar. Jakarta. 2004.
Biokimiawi Darah
Perubahan dalam darah tidak
digunakan untuk memperkirakan
waktu kematian.