Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
OCTARIA NOVITA
1210070100073
FK UNBRAH
Pembimbing :
dr. Olina Hulu, Sp.THT-KL
Hidung Luar Pangkal Hidung
(Bidge)
Batang Hidung
(Dorsum Nasi)
Puncak Hidung (Tip)
Ala Nasi
Kolumela
Nares Anterior
Kerangka Hidung Luar
Rongga Hidung (Cavum Nasi)
Perdarahan Hidung
Persarafan Hidung
Berdasarkan teori struktural, teori
evolusioner dan teori fungsional,
fungsi fisiologis hidung dan sinus
paranasal adalah :
- Fungsi Respirasi
- Fungsi Penghidu
- Fungsi Fonetik
EMBRIOGENESIS HIDUNG
memisahkan
Rongga hidung Penebalan rongga hidung
memanjang membran dengan rongga
mulut
Normalnya
KOANA Epitel hidung dan
mulut akan hari ke 38
(NARES
ruptur perkembangan
POSTERIOR)
embrio
ATRESIA
KOANA
GEJALA KLINIS
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penunjang Fisik
PEMERIKSAAN DENGAN KACA
PEMERIKSAAN DENGAN MEMASUKAN
KATETER
ENDOSKOPIATRESIA KOANA UNILATERAL
ENDOSKOPI ATRESIA KOANA BILATERAL
CT SCAN ATRESIA KOANA BILATERAL
CT SCAN ATRESIA KOANA UNILATERAL
PENATALAKSANAAN
Darurat Elektif
Operatif
PRINSIP PEMBEDAHAN
Transnasal
Transeptal
DIAGNOSA BANDING
Deviasi septum nasi
Hematoma septum
Polip hidung
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada banyaknya
kelainanyang terjadi. Deteksi dini padaperiode
perinatal penting untuk menemukan kelainan
ini lebih awal, karena atresia koana bilateral
masih merupakan penyebab kematian pada
periode neonatus yang sering terjadi tetapi tidak
selalu diketahui.