You are on page 1of 30

Asuhan Keperawatan Kehamilan Ganda

Kelompok 4
Pengertian
• Kehamilan ganda atau kehamilan kembar
adalah kehamilan dengan dua janin atau
lebih.Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau
lebih ovum mengalami pembuahan
( dizygotic) atau bila satu ovum yang sudah
dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini
sehingga membentuk 2 embrio yang identik
(monozygotic).
etiologi
1.Ras 5. Gonadotropin
hipofisis
2. Hereditas 6. Terapi
3. Usia dan infertilitas
paritas ibu 7. Assisted Reproductive
4. Faktor gizi Technology (ART)
Klasifikasi Kehamilan Kembar
1. Kehamilan Monozigotik
2.Kehamilan Dizigotik
Berdasarkan kejadian kehamilan ganda
dizigotik di bagi menjadi 2 yaitu:
Superfetasi
Kehamilan kedua terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan
setelah kehamilan pertama.

Superfetasi
Kehamilan kedua terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan
setelah kehamilan pertama.
Anatomi Fisiologi
Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi
1. Uterus
Uterus merupakan organ muskular yang sebagian tertutup oleh
peritoneum atau serosa. Bentuk uterus menyerupai buah pir yang
gepeng.

2. Serviks uteri
Bagian paling bawah uterus adalah serviks atau leher. Tempat
perlekatan serviks uteri dengan vagina, membagi serviks menjadi
bagian supravagina yang panjang dan bagian vagina yang lebih
pendek. Panjang serviks sekitar 2,5 – 3 cm, 1 cm menonjol kedalam
vagina pada wanita tidak hamil. Serviks terutama disusun oleh jaringan
ikat fibrosa serta sejumlah kecil serabut otot dan jaringan elastic
(Evelyn, 2002).

3. Corpus uteri
Merupakan organ yang mempunyai peranan besar dalam reproduksi
wanita, yaitu pada saat haid sampai melahirkan. Berbentuk seperti
buah pir, berongga dan berotot. Sebelum hamil beratnya sekitar 30-50
gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm.
lanjutan
4.Ligamenta penyangga uterus
Ligamenta latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum
cardinale, ligamenum ovarii, ligamentum sacrouternia propium,
ligamentum infundibulopelvicum ligamentum vesicouterina,
ligamentum rectouterina

5. Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica atau illiaca
interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.

6.Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus)

7.Ovarium
Ovarium merupakan organ berbentuk oval, terletak di dalam rongga
peritoneum, terdiri dari sepasang kiri-kanan, digantung ke uterus oleh
ligamentum ovarii proprium ke dinding panggul oleh ligamentum
infundibulo-pelvikum.)
patofisiologi
• Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan,
sehingga melewati batas toleransi dan seringkali terjadi
putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-
rata 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari.
Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram,
triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan
zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat
plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan.
Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan
dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik.
Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin
tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.
lanjutan
Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis
kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila
hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus
amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama
dapat.Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal
lebih besar pada kehamilan kembar dibanding dengan
kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea
dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilan-
kehamilan tunggal. Perluasan volume darah maternal normal
adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-
rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml,
atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan
dari janin tunggal.
Manifestasi Klinis Kehamilan Kembar
• Solusio plasenta dapat terjadi setelah persalinan anak
pertama karena retraksi otot rahim yang berlebihan,
perjalanan persalinan dapat berlangsung lebih lama,
karena ketegangan otot rahim yang melampaui batas
setelah persalinan, terjadi gangguan kontraksi otot
rahim yang menyebabkan atonia uteri, menimbulkan
perdarahan, retensio plasenta dan plasenta rest.
• Keluhan pada kehamilan kembar diantaranya terasa
sesak napas, sering ingin kencing, edema tungkai,
pembesaran pembuluh darah (varises). Dalam
perawatan antenatal pada kehamilan kembar dapat di
tingkatkan.
Komplikasi Kehamilan Kembar
1. Pada Ibu
Resiko terjadinya abortus lebih meningkat, Angka kejadian sc meningkat.,
Anemia ibu hamil karena kebutuhan nutrisi meningkat, Frekuensi terjadinya
hipertensi kehamilan, preeklamsiadan eklamsia meningkat, Perdarahan
antepartum karena solution plasenta meningkat dan Perdarahan
postpartum karena atonia uteri meningkat akibat overdistensi uterus.

2. Pada Janin
Persalinan preterm (UK <37 minggu), Hidramnion, Malpresentasi, Ketuban
pecah dini, Prolapsus funikuli, Pertumbuhan janin terhambat, Kelainan
kongenital, Morbiditas dan mortalitas perinatal meningkat, Kembar siam,
Asfiksia, Interloking dan Retensi janin kedua.
Pemeriksaan Penunjang Kehamilan
Kembar
• Sonografi
Dengan pemeriksaan sonografi yang teliti, kantong-kantog gestasi
yang terpisah dini dapat teridentifikasi pada kehamilan kembar.
Kemudian,masing-masing kepala janin seharusnya terlihat dalam
dua bidang vertikal sehingga tidak keliru disangka sebagai potongan
melintang badan janin atau sebagai kepala janin kedua.
Pemeriksaan radiologis
• Foto sinar-X abdomen ibu dapat membantu
jika belum diketahui pasti jumlah janin pada
kehamilan dengan jumlah janin banyak.
Penatalaksanaan Kehamilan Kembar
Penanganan dalam Kehamilan
• Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar
dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila
diagnosa telah ditegakkan periksa ulang akan lebih
sering (1 kali seminggu pada kehamilan 32 minggu ke
atas).
• Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan
jauh dilarang, karena akan merangsang partus
prematurus.
• Pemakaian gurita korset yang tidak terlalu ketat
diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.
• Pemeriksaan darah lengkap, Hb dan golongan darah.
• Makanan dianjurkan mengandung banyak protein dan
makan dilaksanakan lebih sering dalam jumlah lebih
sedikit.
Penanganan dalam Persalinan
• Bila anak I letaknya membujur, kala I diawasi seperti
biasa, ditolong seperti biasa dengan episiotimi
mediolateralis.
• Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa
dalam untuk menentukan keadaan janin II. Tunggu,
sambil memeriksa tekanan darah ibu dan lain-lain.
• Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila
janin II letak membujur, ketuban dipecahkan pelan-
pelan supaya air ketuban tidak deras mengalir keluar.
Tunggu dan pimpin persalinan anak II seperti biasa.
• Awas atas kemungkinan terjadinya perdarahan
postpartum, maka sebaiknya dipasang infus profilaksis.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
PENGKAJIAN
Identitas
Usia dan paritas ibu
• Angka pembentukan bayi kembar memuncak pada usia
37 tahun, ketika stimulasi FSH maksimal meningkatkan
angka pembentukan folikel multipel (Beemsterboer
dkk, 2006). Turunnya insiden setelah usia ini
kemungkinan mencerminkan depresi fisiologis folikel.
ras
• Kehamilan kembar lebih umum terjadi pada orang yang
memiliki ras Afrika Amerika dan lebih sedikit terjadi
pada ras Hispanik dan Asia.
Riwayat Kesehatan
Riwayat keseshatan sekarang
Anamnesa
• Tinggi fundus pada 336 kehamilan kembar yang
usianya telah dipastikan
• Antara 20 dan 30 minggu, tinggi fundus rata-rata
sekitar 5 cm lebih dari pada yang diperkirakan
untuk kehamilan janin tunggal dengan usia janin
setara.
• Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.
• Ukuran uterus lebih besar dari normal yang
terlihat mulai trimester II
Keluhan utama
1. Ibu mengeluh sesak nafas ketika bergerak Apabila distensi uterus
berlebihan pada ibu hamil dengan kehamilan kembar.
2. Ibu mengeluh lemah, letih, lesu, pucat apabila terjadi anemia
karena kebutuhan nutrisi ibu lebih banyak dan intake yang tidak
adekuat
3. pre eklampsia dan eklampsia karena Keregangan otot rahim yang
menyebabkan iskemik uteri
4. keluhan karena tekanan uterus yang besar dapat terjadi edema
tungkai, sering ingin kencing, dan pembesaran pembuluh darah
(varises).
5. Keluhan nyeri apabila terjadi hidramnion dan solusio plasenta
lanjutan
• Riwayat penyakit dahulu
Pernah hamil kembar
• Riwayat kesehatan keluarga
sebagai penentu terjadinya kehamilan kembar,
riwayat keluarga dari pihak ibu jauh lebih
penting dari pada riwayat ayah.
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Perut lebih buncit dari
semestinya sesuai dengan umur tuanya
kehamilan
• Kesadaran: Biasanya composmentis
• Vital sign: tekanan darah,suhu,dan nadi
abnormal akibat berbagai komplikasi dari
kehamilan kembar, Respirationrate (RR)
meningkat apabila distensi uterus berlebihan.
Head To toe
Kepala
• Inspeksi : Tidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak ada
penonjolan
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Mata
• Inspeksi : konjungtiva anemis apabila ibu dengan kehamilan kembar
anemia
• Palpasi : biasanya normal, tidak ada nyeri tekan dan tidak menyebabkan
TIO
Telinga
• Inspeksi : Telinga luar (bentuk, warna, masa) biasanya simetris kiri dan
kanan, tidak ada perubahan
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Hidung dan sinus-sinus


• Inspeksi : Bentuk hidung, keadaan kulit, kesimetrisan lubang hidung
normal dan simetris
• Palpasi : Bagian luar hidung, mobilitas septum, sinus maksilaris, sinus
frontalis biasanya tidak ada nyeri tekan
lanjutan
Mulut dan Faring
• Inspeksi : Bibir, gigi dan gusi, bau mulut atau kebersihan, lidah,
selaput lendir mulut, faring biasanya tidak terganggu.
• Palpasi : Pipi, palatum, dasar mulut, lidah buasanya juga tidak ada
perubahan
Leher
• Inspeksi : Bentuk kulit, tiroid biasanya normal
• Palpasi : Kelenjar limfe, kelenjar tiroid, trakea juga normal dan tidak
ada perubahan
Dada dan Paru-Paru
• Inspeksi : Postur, bentuk, kesimetrisan ekspansi, keadaan kulit
normal dan biasanya simetris
• Palpasi : biasanya tidak ada nyeri tekan.
• Perkusi : Bunyi perkusi paru normal disebut sonor.
• Auskultasi : biasanya normal
Sistem Kardiovaskuler
• Inspeksi : biasanya simetris
• Palpasi : iktus cordis tidak teraba dan normal
• Perkusi : biasanya normal
• Auskultasi : Mendengar detak jantung, bunyi jantung dapat
didiskripsikan dengan “lup” “dup”dengan hasil biasa yaitu normal
Abdomen
• Inspeksi : Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan
uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
• Auskultasi : Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang
agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut
per menit atau bila dihitung bersamaan terdapata selisih 10.
• Palpasi : Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering . Bagian –
bagian kecil terasa lebih banyak. Teraba ada 3 bagian besar janin.
Teraba ada 2 balotement.
• Sistem Muskuloskeletal (Otot, Tulang dan Persendian)
Otot
• Inspeksi : biasanya normal
• Palpasi : biasanya tidak ada nyeri tekan
Tulang
• Inspeksi : biasanya tidak ada perubahan
• Palpasi : tidak ada edema dan nyeri tekan
Persendian
• Inspeksi : biasanya normal
• Palpasi : Nyeri tekan negatif dan normal
Pola Fungsi Kesehatan
Aktivitas / istirahat
• Biasanya aktifitas ibu hamil kembar akan di bantu
karena mudah lelah dan keletihan.
Sirkulasi
• Takikardia apabila mengalami nyeri dan dan bradikardi
karena anemi dan lelah.
Integritas ego
• Biasanya keyakinan agama atau budaya mempengaruhi
pilihan pengobatan.
Eliminasi
• Sering buang air kecil (BAK)
Makanan / cairan
• Biasanya pola makan dan minum terganggu
karena mudah mual/muntah pada trimester I.
Neurosensori
• Bisa juga terjadi pusing, vertigo, tinnitus, ketidak
mampuan berkonsentrasi. Insomnia, penurunan
penglihatan, dan bayangan pada mata.
Nyeri / kenyamanan
• apabila terjadi solusio plasenta yang
mengakibatkan perut tegang akan terasa nyeri di
abdomen
Pernapasan
• Ibu cenderung sesak nafas ketika bergerak
Pemeriksaan Penunjang
• Rotgen foto abdomen : Tampak gambaran 2
Janin.
• Ultrasografi : Bila tampak 2 janin atau 2
jantung yang berdenyut yang telah dapat
ditentukan pada triwulan I atau pada
kehamilan 10 minggu.
• Elektrokardiogramn total : Terdapat gambaran
2 EKG yang berbeda dari kedua janin.
Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan pola nafas b.d posisi tubuh yang
menghambat ekspansi paru (distensi uterus)
• Nyeri akut b.d agen cedera biologis (resiko solusio
plasenta)
• Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen (intake yang tidak
adekuat/anemia)
• Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit
• Ansietas b.d perubahan besar ( status kesehatan)
• terimakasih

You might also like