You are on page 1of 23

By: erna marni

 Merupakan penyakit yang sangat lazim


diderita di seluruh dunia.
 Dapat menyebabkan seseorang menjadi
sangat sensitif terhadap beberapa bahan,
termasuk perubahan cuaca (sejuk),
pencemaran alam sekitar, dan jangkitan
bakteri
 Etiologi: sangat kompleks, hanya 25% disebabkan
oleh infeksi, sisanya yang 75% disebabkan oleh
alergi dan ketidakseimbangan pada sistim saraf
otonom yang menimbulkan perubahan-
perubahan pada mukosa sinus.
 44 penderita sinusitis maksila kronis
mendapatkan 8 di antaranya (18,18%)
memberikan tes kulit positif dan kadar IgE total
yang meninggi. Terbanyak pada kelompok umur
21-30 tahun dengan frekuensi antara laki-laki
dan perempuan seimbang. Hasil positif pada tes
kulit yang terbanyak adalah debu rumah
(87,75%), tungau (62,50%) dan serpihan kulit
manusia (50%).
 inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya
disertai atau dipicu oleh rhinitis sehingga
sering disebut rinosinusitis. Penyebab
utamanya adalah selesma (common cold)
yang merupakan infeksi virus, yang
selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri
Sinusitis akut : Suatu proses infeksi di
dalam sinus yang berlansung selama 3
minggu.
Macam-macam sinusitis akut, yaitu sinusitis
maksila akut, sinusitis emtmoidal akut, sinus
frontal akut, dan sinus sphenoid akut.
Sinusitis kronis : Suatu proses infeksi di dalam
sinus yang berlansung selama 3-8 minggu
tetapi dapat juga berlanjut sampai berbulan-
bulan bahkan bertahun-tahun
Akut
 Infeksi virus
 Bakteri
 Infeksi jamur
Kronik
 Alergi
 Karies dentis ( gigi geraham atas )
 Septum nasi yang bengkok sehingga menggagu
aliran mucosa.
 Benda asing di hidung dan sinus paranasal
 Tumor di hidung dan sinus paranasal
 Sinusitis maksila akut
Gejala : Demam, pusing, ingus kental di hidung, hidung tersumbat,m nyeri
tekan, ingus mengalir ke nasofaring, kental kadang-kadang berbau dan
bercampur darah.
Sinusitis etmoid akut
Gejala : Sekret kental di hidung dan nasofaring, nyeri di antara dua mata,
dan pusing.
Sinusitis frontal akut
Gejala : Demam,sakit kepala yang hebat pada siang hari, tetapi berkurang
setelah sore hari, sekret kental dan penciuman berkurang.
Sinusitis sphenoid akut
Gejala : Nyeri di bola mata, sakit kepala, dan terdapat sekret di nasofaring
 Sinusitis Kronis
Gejala : Flu yang sering kambuh, ingus kental dan kadang-kadang
berbau,selalu terdapat ingus di tenggorok, terdapat gejala di organ lain
misalnya rematik, nefritis, bronchitis, bronkiektasis, batuk kering, dan
sering demam.
 secret yang terkumpul dalam sinus merupakan
media baik untuk tumbuhnya dan multiplikasi
bakteri. Secret menjadi purulen. Keadaan ini
disebut sebagai rinosinusitis akut bacterial dan
memerlukan terapi antibiotic.
 Jika terapi tidak berhasil (misalnya karena ada
factor predisposisi), inflamasi berlanjut, terjadi
hipoksia dan bacteri anaerob berkembang.
Mukosa makin membengkak dan ini merupakan
rantai siklus yang terus berputar sampai akhirnya
perubahan mukosa menjadi kronik yaitu
hipertrofi, polipoid atau pembentukan polip dan
kista. Pada keadaan ini mungkin diperlukan
tindakan operasi
 rinoskopi anterior dan posterior, pemeriksaan
naso-endoskopi
 adalh foto polos atau CT scan. Foto polos
posisi Waters, PA dan lateral, umumnya hanya
mampu menilai kondisi sinus-sinus besar
seperti sinus maksila dan frontal. Kelainan
akan terlihat perselubungan, batas udara,
cairan (air fluid level) atau penebalan mukosa.
 komplikasi orbita atau intracranial: edema
palpebra, selulitis orbita, asbes subperiostal,
abses orbita
 thrombosis sinus kavernosus.
 Kelainan Intrakranial. Dapat berupa
meningitis, abses ekstradural atau subdural,
abses otak dan thrombosis sinus kavernosus.
 Osteomielitis dan abses suberiostal. Paling
sering timbul akibat sinusitis frontal dan
biasanya ditemukan pada anak-anak
 Kelainan paru, seperti bronchitis kronik dan
bronkiektasis
 Polip : massa/penumpukan cairan didalam
rongga hidung berwarna putih keabuan-
abuan yang terjadi akibat inflamasi mukosa,
biasa tumbuh pada daerha selaput lendir
yang membengkak akibat penimbunan cairan
 Hidung tersumbat
 Hilang rasa penghidu
 Sakit kepala
 Rasa tertekan pada hidung
 Belum diketahui secara pasti
 Pencetus : rhinitis alergi, sinusitid kronis,
iritasi dan sumbatan hidung oleh kelainan
anatomi.
Pengertian: keganasan pada nasofaring yang
berasal dari epitel mukosa nasofaring atau
kelenjar yang terdapat di nasofaring
Paling banyak terjadi pada kasus THT
Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher.
 Virus epstein barr = dikaitkan dengan
konsumsi ikan asin merupakan mediator
utama pencetus virus
 Keadaan sosial ekonomi rendah dan
kebiasaan hidup
 Sering kontak dgn zak karsinogen
 Ras dan keturunan
 Radang kronis nasofaring
 Gejala Hidung: Epistaksis, sumbatan hidung,
pilek kronis, gangguan penciuman
 Gejala telinga: berdengung, rasa penuh
disertai gangguan pendengaran, otitis media
 Gejala lanjut: limfodenopati servikal
 Data umum
 Keluhan utama
 Riwayat kesehatan : sekarang dan masa
lalu,keluarga
 Keadaan lingkungan
 Nyeri: kepala, tenggorokan berhubungan dengan
peradangan pada hidung.
 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan adanya secret yang mengental.
 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan
menurun.
 Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan
hidung tersumbat.
 Hipertermi berhubungan dengan reaksi infeksi
 Diagnosa 1
 Diagnosa 2
 Diagnosa 3
 Diagnosa 4
 Diagnosa 5
 Klien mengungkapkan nyeri yang dirasakan
berkurang atau menghilang
 Klien tidak lagi menggunakan pernafasan
cuping hidung, Tidak adanya suara nafas
tambahan, Ronkhi (-), RR= 16-20 x/menit,
Tidak adanya retraksi dinding dada.
 Kebutuhan nutrisi klien kembali terpenuhi
 Klien dapat istirahat dan tidur dengan
nyaman

You might also like