You are on page 1of 18

Hiperglikemia pada DM tipe II

susp HONK

Presented by Aida Yulia Amany


CASE

Nama : Tn. M
Usia : 48 tahun
Tgl MRS : 20/10/2017

Keluhan utama : muntah muntah sejak 2


hari ini
Keluhan tambahan : lemas dan sesak
Anamnesis

RPS
Pasien datang dengan keluhan muntah muntah sejak 2
HSMRS tak terhitung, dada terasa panas dan pasien juga
mengeluh sesak
RPD
Riwayat opname di RS 2 tahun yll didiagnosis DM, sempat
menggunakan insulin selama 2 bulan kemudian dihentikan
sendiri dan pasien beralih ke pengobatan alternatif
RPK
Riwayat HT,DM, peny.jantung, peny.paru, peny. Hati pada
keluarga tidak diketahui
Pemeriksaan Fisik

• VS T : 140/80 RR:28 N:88


• KU : lemah, CM
• Kep : CA-/- SI-/-
• Leher : JVP ≠ ↑, lnn tak teraba
• Thorax : spider nevi (-)
– Pulmo= rh-/- wh-/-
– Cor= S1 S2 reguler tak ada bising
• Abd : Ascites(-) nyeri tekan epigastrik (+), BU(+)
• Ekst : oedem (-), ADP cukup, akral hangat, terdapat
ulkus pada pedis dextra
Pemeriksaan Laboraturium
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.4 14.0 – 18.0 g/dl
Lekosit 16,8 5.00 – 10.00 10^3/uL
Eritrosit 4,00 4.50 – 5.50 10^6/uL
Trombosit 272 150 – 450 10^3/uL
Hematokrit 29,6 35.0 – 50.0 Vol%
HITUNG JENIS
Eosinofil 5 2–4 %
Basofil 1 0–1 %
Batang 3 2–5 %
Segmen 66 51 – 67 %
Limfosit 22 20 – 35 %
Monosit 6 4–8 %
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN
GDS 1015 80 – 200 mg/dl
Ureum 50 17 – 43 Mg/dl
Kreatinin 1,61 0. 90 – 1.30 Mg/dl
SGOT 11 < 31 U/L
SGPT 9 < 31 U/L
Natrium 123 137,0 – 145,0 Mmol/l
Kalium 3,49 3,5- 5,10 Mmol/l
Klorida 88,0 98,0 – 107,0 Mmol/l
TATA LAKSANA IGD

• O2 3l/m
• Ivfd NaCl 60 tpm makro loading 2L
• Inj. Ranitidine 1a/12 jam
• Inj. Ondansentron 1a/12 jam
• Inj. Ceftriaxon 1g/12 jam
• RI 5 IU / jam dengan syringe pump
• Pasang DC
DEFINISI

• HONK/HHS
Komplikasi akut DM
Biasanya pada DM tipe 2
Hiperglikemia > 600 mg/dL
Diuresis osmotik → dehidrasi berat
Hiperosmolar
Osmolaritas serum >320 mOsm
PH > 7,30
Manifestasi Klinis

• Biasanya pada usia tua pada penderita DM tipe 2


• Nyeri kepala
• Mual muntah
• Gangguan penglihatan
• Rasa haus sekali
• Disorientasi
• Poliuria, polidipsi, polifagi
• Turgor kulit buruk, mukosa kering
• Letargi
• Kejang
• Koma
Penegakkan Diagnosis

• Hipovolemik
• Hiperglikemia berat >
600 mg/dL
• Dengan atau tanpa
hiperketonemia < 3.0
mmol atau asidosis (ph
< 7.3, bikarbonat > 15
mmol)
• Osmolaritas plasma >
320 mOsml (290 +/-5)
Na terkoreksi
123 + 1.65 x (1015- 100) /
100
123 + 15,0975
138,0975

Osmolaritas serum
2 (138,0975) + (1015/18) +
(50/2,8)
276,15 + 56,38 + 17,85
 350,38 mOsm => 320
mOsm = HONK
Tata Laksana

Rehidrasi intravena agresif

Penggantian elektrolit

Pemberian insulin intravena

Diagnosis dan manajemen faktor


pencetus dan penyakit penyerta
Rehidrasi intravena agresif

Respon awal biasanya glukosa akan menurun


75-100 mg/dL tanpa pemberian insulin
merupakan indikator yang baik.
Jika tidak terjadi penurunan 75-100 mg/dL 
gangguan fungsi ginjal

Sebaiknya diberikan 1 L normal saline per jam. Jika pasien


mengalami syok hipovolemik, dapat dipertimbangkan
pemberian plasma expander
Penggantian Elektrolit

• Kalium < 3.3 mEq/L pemberian insulin


ditunda dan diberikan kalium 2/3 kalium
klorida dan 1/3 kalium fosfat sampai
tercapai setidaknya 3.3 mEq per L
• Kalium > 5.0 mEq/L konsentrasi kalium
harus diturunkan sampai dibawah 5.0
mEq/L
Pemberian Insulin Intravena

• Bolus awal secara IV 0,15IU/KgBB diikuti


drip 0,1IU/KgBB per jam sampai kadar
glukosa darah turun antara 250 300 mg/dL.
• Jika glukosa darah tidak turun 50 75 mg/dL
per jam maka dosis dapat ditingkatkan,
• Ketika kadar glukosa darah sudah mencapai
di bawah 300 mg/dL, berikan dextrose
intravena dan dosis insulin dititrasi secara
sleeding scale.
AL naik / tinggi dan peningkatan
kadar neutrophil  Infeksi
Walaupun tidak direkomendasikan
untuk memberikan antibiotik pada semua
pasien yang dicurigai mengalami infeksi,
namun terapi antibiotik dianjurkan sambil
menunggu kultur pada pasien usia lanjut
dan hipotensi. Berdasarkan penelitian
terkini, peningkatan konsentrasi C
reactive protein dan interleukin 6
merupakan indikator awal sepsis pada
pasien dengan HONK.

You might also like