You are on page 1of 25

Anggun Febri Tirani

Tingkat II A
 Adaptasi neonatal atau bayi baru lahir
adalah proses penyesuaian fungsional
neonatus dari kehidupan didalam uterus
kekehidupan diluar uterus
 Periode neonatal adalah periode 28 hari
pertama setelah bayi dilahirkan, selama
periode ini bayi harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan ekstra uteri.
 Neonatus adalah dapat dikatakan
dengan singkat masa usia dari sejak lahir
kedunia sampai dengan 4 minggu.
Kantung udara primitif sudah terbentuk pada minggu ke-20
gestasi, dan pada 26 mimggu, tampak brnkiolus respiratorik yang
kaya akan kapiler. Walaupun enzim untuk sintesis komponen
fosfolipid-lipoprotein surfaktan sudah ada sejak ,imggu ke-18,
pneumosit tipe II mengeluarkan surfaktan hanya sejak minggu ke-
26 dengan lonjakan produksi setelah munggu ke-30.
Paru

 Sebelum lahir
Pada masa janin, paru terisi oleh cairan yang dikeluarkan
oleh paru , yang bertukar dengan cairan amnion. Saat lahir, 10-
25ml/kg cairan akan dikeluarkan atau direabsorpsi. Fetal
breathing mevement (FBM)(gerakan bernapas janin) sudah
dapat terlihat dengan ultrasonografi pada trimester pertama.
Pada awalnya, gerakan tersebut intermiten, cepat, dan ireguler.
Seiring dengan perkembangan gestasi, kekuatan dan frekuensi
FBM meningkat, terjadi sampai 80% dari seluruh waktu dengan
pla yang teratur (Nijhuis, 1986). Cairan paru “ dihembuskan”
keluar oleh janin kedalam cairan amnion ; hal ini diperkirakan
mendorong pertumbuhan paru dan memungkinkan terlatihnya
otot pernapasan.
 Setelah Lahir
Kebutuhan paling mendesak setelah lahir adalah
inisiasi ventilasi. Banyak faktor berinteraksi untuk
merangsang tarikan napas pertama, termasuk
perubahan suhu dan keadaan. Asfiksia dan asidosis
ringan yang timbul akibat penjepitan tali pusat
merangsang kemoreseptor medula yang meningkatkan
dorongan bernapas. Penjepitan dan manipulasi, seperti
yang terjadi saat janin lewat jalan lahir, juga merangsang
pernapasan. Paru yang di penuhi oleh cairan dengan
alveolus dalam keadaan kolps serta surfaktan yang
belum tersebar merata menyebabkan tingginya
resistensi terhdap pengembangan sehingga tarikan
napas pertama memerlukan usaha bernapas pertama
kali. Setelah paru mengembang, cairan paru dengan
cepat direabsorpsi ke dalm pembuluh darah limfe paru.
Darah
 Sebelum lahir
Darah janin mengandung eritrosit(sel darah
merah) dengan ukuran dan jumlah yang lebih besar
disertai dengan kandungan hemoglobin yang lebih
pekat sehingga penyerapan oksigen lebih maksimal
(Oh, 1986).
 Setelah lahir
Saat lahir janin memperlihatkan peningkatan populasi
eritrosit berinti(bahkan lebih tinggi lagi apabila bayi
mendapat stres, imatur, atau mengidap sindrom
down). Selama 3 bulan pertama kehidupan, eritrosit
lebih rapuh, memperlihatkan peningkatan
metabolisme, dan memiliki usia yang lebih singkat
sementara produksi eritropoietein tertekan
(Kotak 15.1)
Sirkulasi
 Sebelum lahir
Karena sumber oksigen janin adalah plasenta dan
bukan paru, darah dalam sirkulasi janin mengalir dalam
suatu sirkuit yang membasuh plasenta dan umumnya
melewatkan paru. Untuk melakukan hal ini, sirkulasi
janin memiliki beberapa struktur tambahan: vena
umbilikus, yang mengangkut darah kaya oksigen dan
nutrien ke bagian bawah hati ke duktus venosus (suatu
venosus adalah pirau yang menghubungkan sebuah
vena ke vena lain), yang masuk ke dalam vena kava
inferior dalam perjalanannya ke sisi kanan jantung.
Arteri hipogastrika, yang bercabang dari arteri iliaka
unterna, menjadi arteri umbilikus di tali pusat dan
mengembalikan darah ke plasenta. Paru dilewatkan
oleh dua struktur foramen ovale, yang memungkinkan
darah mengalir langsung dari atrium kanan ke atrium
kiri, dan duktus arteriosus, yang menghubungkan arteri
pulmonaris ke aorta desendens.
 Setelah lahir
perubahan yang menandai sirkulasi tipe janin menjadi
tipe dewasa tidak berlangsung cepat atau segera.
Perubahan tersebut dimulai dalam 60 detik setelah
persalinan, tetapi mungkin belum tuntas sampai
beberap minggu. Dua kejadian penentu yang memicu
penutupan pirau janin adalah pengehntian sirkulasi
umbilikus sehingga perfusi plasenta yang juga terhenti,
dan inflasi serta ekspansi paru, yang menyebabkan
peningkatan aliran darah paru. Tarikan napas pertama
menyebabkan ekspansi paru dan vasodilatasi pembuluh
paru sebagi respons terhadap peningkatan tekanan
parsia oksigen.
 Saat lahir
Sistem pencernaan menyelesaikan
perkembangan anatomis pada minggu ke-24 dan
neonatus aterm mampu mencerna dan menyerap susu
dari lahir. Faktor pertumbuhan spesifik spesies di air
susu dari lahir. Fahtor pertumbuhan spesifik spesies di
air susu penting untuk mendorong perkembangan
pencernaan pascanatal. Usus neonatus memiliki
kapasitas pencernaan dan penyerapan yang imatur
tetapi terdapat sejumlah mekanisme kompensasi,
terutama bayi yang mendapat air susu ibu(Lebenthal &
Leung, 1988)
 Refleks makan
Sejak lahir, seorang bayi normal dapat mengisap puting
payudara, menyalurkan air susu ke bagian bealakang mulut dan
menelannya selama 5-10 menit sambil bernapas normal.
Terdapat program refleks dan perilaku bawaan, yang menjadi
semakin jelas dalam sekitar satu jam setelah persalinan,
termasuk kemampuan bergerak dari perut ibu ke payudara ,
aktivirtas tangan terkoordinasi , gerakan mencari puting
payudara , melekat ke payudara dan makan secara rakus
sebelum jatuh tertidur.sentuhan pada langit-langit memicu
refleks menghisap. Nenonatus memperlihatkan kerja rahang
ritmik, yang menciptakan tekanan negatif, dan gerakan
peristaltiklidah dan rahang memeras air susu dari payudara dan
memindahkannya ke kerongkngan yang kemudian memicu
refleks menelan. Pada neonatus normal, refleks menyusui ini
kuat saat lahir dan sudah dan sudah tampak pada bayi prematur
sejak usia sekitar 32 minggu(sekitar 1200 g).
 Sebelum lahir
 Setelah lahir
 Bayi Baru Lahir (BBL, newborns) harus memulai
untuk memasukkan, mencerna dan mengabsrobsi
makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah
melakukan fungsi ini (Gorrie, et al., 1998). Saat lahir
kapasitas lambung BBL sekitar 6 ml/kg BB, atau rata-
rata sekitar 50-60 cc, tetapi segera bertambah
sampai sekitar 90 ml selama beberapa hari pertama
kehidupan. Lambung akan kosong dalam 3 jam (Olds,
et al., 1980) untuk pemasukan makanan dan kosong
sempurna dalam 2 sampai 4 jam. (Gorrie, et al.,
1998).
 Sebelum lahir
In utero dari gastasi 9 sampai 10 minggu
janin menghasilkan sejumlah besar urine encer
, yang merupakan sumber penting cairan
amnion. Namun, sebelum lahir fungsi
regulatorik dan ekstronik ginjal masih
minimal(Gullery, 1997). Plasenta memperbaiki
setiap ketidakseimbangan osmotik
 Setelah lahir
Saat lahir, pengeluaran air obligatoriknormal
menyebabkan bayi kehilngan 5-10% berat lahirnya
dalam 4 hari pertama akibat pengeluaran air dan ion
na. Fungsi ginjal neonatus dapat secara efisien
mencegah dehidrasi dan mengeliminasi produk sisa
metabolisme dengan kadar yang lebih rendah.
Perubahan asupan cairan (atau peningkatan beban zat
terlarut) dapat meneyababkan ketidakseimbangan
osmotik, asidosis, atau dehidrasi.
 Bilirubin
Fungsi hati neonatus serupa dengan pada orang
dewasa tetapi relatif imatur. Kemampuan membentuk
protein plasma dan metabolisai zat asing masih
inefesien . hal ini , bersama dengan proses pencernaan
yang belum matang menyebabka neonatus beresiko
mengalami hiperbilirubin. Sebelum lahir bilirubin
dibersihkan oleh plasenta dan ditangani oleh
metabolisme ibu. Bilirubin adalah produk penguraian
hemoglobin dari sel darah merah. Zat besi dari sel
darah merah di daur ulang.
 Sebelum lahir
Janin berespons terhdap kebisingan, sinar yang kuat,
stimulasi yang mengganggu pada kulit, dan penurunan
suhu dengan mengubah respons otonom, misalmya
kecepatan denyut jantung dan dengan bergerak .
gerakan janin dapat dirasakan sejak usia gestasi 14
minggu; “ latihan fisis” diperkirakan membantu
pertumbuhan otot dan ektremitas. Pada aterm,
susunan saraf sudah siap untuk menerima dan
mengolah informasi.
 Setelah lahir
Setelah lahir, susunan saraf mengalami perkembangan
pesat mengalami perkembangan pesat sebagai
respons terhadap peningkatan input sensorik. Refleks
mungkin sedikit tertekan pada 24 jam pertama,
terutama apabila terjadi penyaluran transplasenta
analgesia narkotik tetapi kemudian beberapa refleks
mulai tampak. Pada kasus asfiksia berat, skor Apgar
yang rendah atau kerusakan saraf, refleks tertekan
atau mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk
muncul. Refleks menggenggam atau refleks moro
digunakan untuk menilai kemampuan refleks bayi baru
lahir.
Sistem imunitas bayi baru lahir masih
belum matang, sehingga menyebabkan
neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan
alergi. Sistem imunitas yang matang akan
memberikan kekebalan alami maupun yang
didapat.
Kekebalan alami terdiri dari struktur
pertahanan tubuh yang mencegah atau
meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh
kekebalan alami meliputi:
1. Perlindungan oleh kulit membrane mukosa.
2. Fungsi saringan saluran napas.
3. Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan
usus
4. Perlindungan kimia oleh lingkungan asam
lambung.
Adaptasi bayi baru lahir (BBL) adalah
penyesuaian dirin individu (BBL) dari keadaan yang
sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis.
Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh bayi yang
setelah dilahirkan. Seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya bayi maka satu per satu organ pada
bayi baru lahir akan menjadi matang. Perubahan
tersebut mampu mebentuk sistem pada tubuh bayi
dimana ada sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan,
sistem pencernaan, sistem urogenital. Sistem
Gastrointestinal, sistem syaraf, dan sistem imunologi
yang belum matang ketika bayi baru dilahirkan.

You might also like