You are on page 1of 11

Tinea Korporis

Mirsalina Sukma Prabowo


2016730131
Definisi
Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita pada kulit
halus (glaborous skin) di daerah muka, badan, lengan, dan
glutea.

Etiologi Epidemiologi
Penyebab tersering penyakit ini Umur : Lebih sering menyerang orang dewasa
adalah Tricophyton rubrum dan Jenis kelamin : Pria dan wanita
Tricophyton mentagrophytes Bangsa/ ras : Penyakit ini tersebar di seluruh
dunia
Musim. Iklim : Terutama pada daerah tropis
Kebersihan : Sangat besar pengaruhnya terhdap
perkembangan penyakit ini
Keturunan : Tidak berpengaruh
Lingkungan : Kebersihan lingkungan/ lingkungan
yang kotor mempengaruhi kebersihan perorangan
dalam perkembangan pada kulit manusia
Patomekanisme Tinea Korporis
• Dermatofit terutama hidup pada daerah yang mati, lapisan korneum kulit,
rambut, dan kuku, yang menarik untuk lingkungan yang hangat, lembab kondusif
untuk proliferasi jamur. Jamur dapat melepaskan keratinase dan enzim lain untuk
menyerang lebih dalam stratum korneum, walaupun biasanya kedalaman infeksi
terbatas pada epidermis. Mereka umumnya tidak menyerang secara mendalam,
karena mekanisme pertahanan host spesifik yang dapat termasuk aktivasi serum
faktor inhibitor, komplemen, dan leukosit polimorfonuklear.

• Setelah masa inkubasi 1-3 minggu, dermatofit menginvasi perifer dalam pola
sentrifugal. Sebagai tanggapan terhadap infeksi, perbatasan aktif memiliki
peningkatan proliferasi sel epidermis dengan skala yang dihasilkan. Hal ini
menyebabkan mekanisme defensi secara parsial sehingga terjadi penumpukan
kulit yang terinfeksi dan meninggalkan kulit yang sehat di bagian tengah hingga
bagian lesi. Eliminasi dermatofit dicapai oleh sel imunitas.
Faktor – faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tinea corporis
meliputi:

• Tinggal di daerah yang lembab atau kotor.


• Keringat berlebih.
• Ikut serta dalam olahraga dengan banyak kontak.
• Penggunaan pakaian ketat.
• Memiliki sistem imun yang rendah.
• Berbagi pakaian, tempat tidur atau handuk dengan lainnya.
Penyebaran dan Penularan Tinea Corporis

Tinea corporis bisa menyebar secara langsung dan tidak langsung, yakni:

• Penyebaran dari orang ke orang


• Binatang ke orang
• Barang ke orang
• Tanah ke orang
Gejala Tinea Korporis Pemeriksaan Kulit
• Gejala subjektif : keluhan gatal, • Lokalisasi :
apabila berkeringat wajah, anggota gerak atas dan bawah, dada,
• Gejala objektif : makula punggung
hiperpigmentasi dengan tepi • Efloresensi/ sifat-sifat nya :
yang lebih aktif. Lesi berbentuk makula/plak yang merah/
Oleh karena gatal dan digaruk, lesi hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan
akan meluas, terutama pada daerah sentral. Pada tepi lesi di jumpai papula-papula
kulit yang lembab eritematosa atau vesikel. Pada perjalanan penyakit
kronik dapat di jumpao likenifikasi. Gambaran lesi
dapat polisiklis, anular, atau geografis.

Pemeriksaan laboratorium/ penunjang :


Kerokan kulit dengan KOH 10% dapat dijumpai
hifa
Diagnosis Banding Tinea Korporis Komplikasi atau Penyulit
1. Morbus Hansen : makula eritematosa Infeksi tinea corporis bukanlah penyakit serius
dengan tepi sedikit aktif, terutama dan kejadian komplikasi sangat jarang terjadi.
morbus hansen tuberkuloid Jika hal itu terjadi, maka bisa diperkirakan
2. Pitiriasis rosea : gambaran makula bahwa jamur telah menyebar ke bagian bawah
eritematosa dengan tepi sedikit kulit yang lebih dalam. Orang – orang dengan
meninggi, ada papula, skuama. Diameter sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti
panjang lesi menuruti garis kulit pasien HIV atau AIDS bisa mengalami
3. Neurodermatitis sikumskripta : makula perburukan gejala dan mengalami komplikasi.
eritematosa berbatas tegas terutama
pada daerah tengkuk, lipatan lutut dan
lipatan siku

Prognosis
Prognosis untuk tinea ini pada dasarnya baik apabila pengobatan yang diberikan dosisnya tepat dan
juga disertai partisipasi dari penderita untuk teratur menggunakan obat maka komplikasi seperti
resistensi terhadap obat dan terjadinya penyakit yang berkelanjutan atau menetap dapat dihindari.
Tata Laksana Tinea Korporis
Umum : Topikal :
• meningkatkan kebersihan badan • Salep Whitfield
• Menghindari pakaian yang ketat dan tidak • Campuran asam salisilat 5% , asam
menyerap keringat benzoat 10% dan resorsinol 5 % dalam
spiritus
Khusus : • Castellani’s paint
• Tolnaftat
Sistemik:
• Anti histamin • Imidazole
• Griseofulvin • Ketokonazole
• Piroksolamin siklik
• Anak- anak : 15-20 mg/kg BB/per hari
• Dewasa : 500-1000 mg per hari
• Itrakonazole 100 mg/ hari selama 2 minggu
• Ketokonazole 200 mg/hari dalam 3 minggu
Pencegahan Tinea Corporis
• Hindari penggunaan handuk, topi, sikat rambut dan pakaian secara bergantian
terutama dengan orang yang terinfeksi.
• Bawa binatang peliharaan anda ke dokter hewan jika dicurigai terinfeksi
• Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan diri misalnya dengan mandi dua kali
sehari, selalu mengganti pakaian terutama jika lembab, hindari penggunaan
pakaian yang terlalu ketat dan tak menyerap keringat.
• Hindari garukan pada area yang terinfeksi.
• Setelah mandi, keringkan kulit dengan baik terutama pada kulit di sela jari, dan
pada kulit yang saling bersentuhan (lipatan) seperti di lipat paha, bawah
payudara, dan ketiak.
Tinea korporis. Makula polisiklis pinggir Tinea korporis. Makula eritematosa
aktif berbatas tegas
Tinea korporis. Makula hiperpigmentasi
polisiklis

You might also like