You are on page 1of 21

LAPORAN KASUS Makassar, 10 Januari 2018

FROZEN SHOULDER
Disusun Oleh :
Sitti Fatimah C111 13 050
Muh. Syahrial C111 13 052
Eka Febiola C111 13 053

Supervisor
dr. Asmaun Nadjamuddin, Sp.KFR

DEPARTEMEN KEDOKTERAN FISIK & REHABILITASI MEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDIN
2018
I. Identitas Pasien

▪ Nama : Ny.S
▪ Jenis Kelamin : Perempuan
▪ Umur : 55 tahun
▪ Alamat : BTN Citra Daya Permai
▪ Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
▪ Agama : Islam
▪ Suku : Makassar
II. Anamnesis
▪ Keluhan Utama : Nyeri pada bahu kiri

▪ Riwayat Penyakit
 Nyeri pada bahu kiri dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, nyeri dirasakaan saat bahu
dalam keadaan istirahat dan memberat saat bahu digerakkan. Nyeri bersifat tajam dan
tidak menjalar ke organ lain.
 Riwayat trauma ada, jatuh dari motor 1 bulan yang lalu dengan posisi siku kiri
bertumpu di tanah. Minggu pertama setelah jatuh, bahu pasien sempat bengkak, namun
membaik dengan sendirinya tanpa mengonsumsi obat-obatan. Pasien telah menjalani
terapi selama 3 minggu yang lalu di bagian rehabilitasi medik dan mendapatkan terapi
SWD, TENS dan exercise therapy. Saat ini, pasien merasa nyeri berkurang dan
pergerakannya menjadi lebih luas dibandingkan sebelum terapi.
 Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti
memasak dan mencuci pakaian.
 Riwayat penyakit terdahulu yakni diabetes mellitus ada, sejak 5 tahun yang lalu, rutin berobat di
poli Tadjuddin Chalid. Riwayat hipertensi tidak ada.
Pemeriksaan Fisis
Status Lokalis
Status Umum
Regio : Shoulder sinistra
 Compos Mentis, Ambulasi independen,
 Gait : Normal, Inspeksi : Merah (-), udem (-), deformitas (-)
 Postur : Normal Palpasi : Nyeri tekan (-), panas (-), krepitasi (-/-)
Tanda Vital
Movement : Nyeri gerak (+)
BP : 120/80 mmHg,
HR :108 x/mnt, Nilai Visual Analog Scale (VAS) : 3 (tanpa analgetik)
RR : 20 x/mnt
 Head & Neck : Normal

Thorax
Cor : Dalam batas normal
Pulmo : Dalam batas normal

 Abdomen : Liver/Spleen : tidak teraba


 Extremitas : Akral hangat
Pemeriksaan Muskuloskeletal
ROM Aktif ROM Pasif MMT Shoulder
Cervical Flexion Full (0-1800) Full(0-1800) 5/5
Flexion Full (0-450) Full (0-450) 5 /limited (0-1400) /limited (0-1600)
Extension Full 0-450) Full 0-450) 5 Extension Full (0- Full (0- 5/5
Lateral Flexion Full/Full (0-450) Full/Full (0-450) 5/5
600)/limited (0-400) 600)/limited (0-
Rotation Full/Full (0-600) Full/Full (0-600) 5/5
500)
Trunk Abduction Full (0-1800)/ Full (0-1800)/ 5/5
Flexion Full (0-800) Full (0-800) 5
limited (0-1500) limited (0-1700)
Extension Full (0-300) Full (0-300) 5
Adduction Full/Full (0-450) Full/full (0-450) 5/5
Lateral Flexion Full/Full (0-350) Full/Full (0-350) 5/5
Ext. Rotation Full (0- Full (0- 5/5
Rotation Full/Full (0-450) Full/Full (0-450) 5/5
700)/limited (0-500) 700)/limited (0-
Elbow 500)
Flexion Full/Full (0-1350) Full/Full (0-1350) 5/5 Int. Rotation Full/Full (0-900) 5/5
Full/full (0-900)
Extention Full/Full (135-00) Full/Full (135-00) 5/5
Forearm Supination Full/Full (0-900) Full/Full (0-900) 5/5
Forearm Pronation Full/Full (0-900) Full/Full (0-900) 5/5
Wrist
Flexion Full/Full (0-800) Full/Full (0-800) 5/5
Extension Full/Full (0-700) Full/Full (0-700) 5/5
Radial Deviation Full/Full (0-200) Full/Full (0-200) 5/5
Ulnar Deviation Full/Full (0-350) Full/Full (0-350) 5/5
Pemeriksaan Muskuloskeletal
Fingers
Ankle
Flexion 5/5
Plantar Flexion 0/0 (0-200) 0/0 (0-200) 0/0
MCP Full/Full (0-900) Full/Full (0-900) 5/5
Dorsi Flexion 0/0 (0-500) 0/0 (0-500) 0/0
PIP Full/Full (0-1000) Full/Full (0-1000) 5/5
Inversion 0/0 (0-1500) 0/0 (0-1500) 0/0
DIP Full/Full (0-900) Full/Full (0-900) 5/5
Eversion 0/0 (0-350) 0/0 (0-350) 0/0
Extension Full/Full (0-300) Full/Full (0-300) 5/5
Abduction Full/Full (0-200) Full/Full (0-200) 5/5 Toes
Adduction Full/Full (200-00) Full/Full (200-00) 5/5 Flexion
Thumbs MTP 0/0 (0-300) 0/0 (0-300) 0/0
IP 0/0 (0-500) 0/0 (0-500) 0/0
Flexion 5/5
Extension 0/0 (0-800) 0/0 (0-800) 0/0
MCP Full/Full (0-900) Full/Full (0-900) 5/5
IP Full/Full (0-800) Full/Full (0-800) 5/5 Big Toe
Extension Full/Full (0-300) Full/Full (0-300) 5/5 Flexion
Abduction Full/Full (0-700) Full/Full (0-700) 5/5 MTP 0/0 (0-250) 0/0 (0-250) 0/0
Adduction Full/Full (50-00) Full/Full (50-00) 5/5 IP 0/0 (0-250) 0/0 (0-250) 0/0
Opposition Full Full 5/5 Extension 0/0 (0-800) 0/0 (0-800) 0/0
Hip
Flexion 0/0 (0-1200) 0/0 (0-1200) 0/0
Extension 0/0 (0-300) 0/0 (0-300) 0/0
Abduction 0/0 (0-450) 0/0 (0-450) 0/0
Adduction 0/0 (0-200) 0/0 (0-200) 0/0
Ext. Rotation 0/0 (0-450) 0/0 (0-450) 0/0
Int. Rotation 0/0 (0-450) 0/0 (0-450) 0/0
Knee
Flexion 0/0 (0-1350) 0/0 (0-1350) 0/0
Extension 0/0 (135-00) 0/0 (135-00) 0/0
Pemeriksaan Neurologis
 DTRS : BPR +/+ KPR +/+
TPR +/+ APR +/+
 Refleks Patologis :Babinski : (-)
Chaddock : (-)
Hoffman-Tromner : (-)

Pemeriksaan Khusus
 Drop hand test (-)
 Empty cane test (-)
 Appley Scratch test (+)

Pemeriksaan Laboratorium (8/11/16)


 GDP : 197 mg/dl
 GD2PP : 411 mg/dl
Diagnosis : Frozen shoulder sinistra

Diagnosis Fungsional :
 Impairment : Nyeri pada bahu kiri, limited ROM.
 Disability : Terbatas dalam melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya dalam perawatan diri.
 Handicap : Keterbatasan melakukan kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.

Daftar Masalah
 Surgical : -
 Medical : - Adhesive capsulitis

Prognosis
 Ad vitam = bonam
 Ad Sanationam = bonam
 Ad fungsionam = bonam
Perencanaan Rehabilitasi Medik
Perencanaan diagnostic :-
Perencanaan terapi :
 Exercise :
ROM – Streching, finger ladder exercise, towel exercise, pendulum shoulder exercise, overhead pulley, shoulder wheel.
 Modality : - Short Wave Diathermy
- TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)
Perencanaan edukasi :
- Penjelasan kondisi pasien
 Home exercise program
 Mengubah posisi tidur
 Jangan membawa barang berat
Resume
 Pasien perempuan, 55 tahun, datang dengan keluhan Nyeri pada bahu kiri dirasakan sejak 1 bulan yang lalu,
nyeri dirasakaan saat bahu dalam keadaan istirahat dan memberat saat bahu digerakkan. Nyeri bersifat tajam
dan tidak menjalar ke organ lain. Riwayat trauma ada, jatuh dari motor 1 bulan yang lalu dengan posisi siku
kiri bertumpu di tanah. Minggu pertama setelah jatuh, bahu pasien sempat bengkak, namun membaik dengan
sendirinya tanpa mengonsumsi obat-obatan. Pasien telah menjalani terapi selama 3 minggu yang lalu di bagian
rehabilitasi medik dan mendapatkan terapi SWD, TENS dan exercise therapy. Saat ini, pasien merasa nyeri
berkurang dan pergerakannya menjadi lebih luas dibandingkan sebelum terapi. Pasien adalah seorang ibu
rumah tangga dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasak dan mencuci pakaian. Pasien memiliki
riwayat penyakit terdahulu yakni diabetes mellitus ada, sejak 5 tahun yang lalu, rutin berobat di poli Tadjuddin
Chalid. Riwayat hipertensi tidak ada.
 Pemeriksaan fisis ditemukan tidak ada tanda-tanda inflamasi dan tidak ada nyeri tekan pada shoulder sinistra,
limited ROM aktif dan pasif (+) pada shoulder sinistra, Drop Hand Test (-), Empty Cane Test (-) dan Appley
Scratch Test (+). Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDP : 197 mg/dl dan GD2PP : 411 mg/dl
 Berdasarkan anamnesis dan pemerikaan fisis yang telah dilakukan, pasien didiagnosa sebagai frozen shoulder
sinistra. Perencanaan terapi yang diberikan adalah exercise therapy dan terapi modalitas yakni SWD dan
TENS.
Tinjauan Pustaka
ANATOMI
Proteksi terhadap sendi ini dilakukan
oleh acromion, procecus coracoideus, dan
ligamen-ligamen. Tegangan otot
diperlukan untuk mempertahankan agar
caput humerus selalu terjaga pada cavitas
glenoidalisnya. Ligamen-ligamen yang
memperkuat sendi glenohumeral, yaitu
ligamen glenoidalis, ligamen humeral
transversum, ligamen coracohumeral, dan
ligamen coracoacromiale, serta kapsul
sendi yang melekat pada cavitas
glenoidalis dan collum anatomicum
humerus.
GlenoHumeral
Joint Movement
▪ Gerakan Abduksi : Elevasi humerus pada glenoid (bidang frontal)

▪ Gerakan Fleksi : Gerakan humerus ke depan, ke atas pada glenoid (bidang

sagittal)

▪ Gerakan Ekstensi : Gerakan humerus ke belakang, ke atas pada glenoid


(bidang sagittal)

▪ Gerakan Rotasi Internal : Gerakan rotasi humerus pada glenoid (ke medial)

▪ Gerakan Rotasi Eksternal : Gerakan rotasi humerus pada glenoid (ke lateral)

▪ Gerakan Scaption : Elevasi humerus pada glenoid (bidang scapular)

▪ Gerakan Adduksi Horizontal : Gerakan humerus pada glenoid (arah medial)


– biasanya diikuti dengan fleksi bahu beberapa derajat

▪ Gerakan Protraksi : Gerakan humerus ke depan (bidang horizontal)

▪ Gerakan Retraksi : Gerakan humerus ke belakang (bidang horizontal)


Frozen shoulder atau adhesive capsulitis adalah suatu kondisi dengan 3
karakteristik utamanya yaitu adanya nyeri, walaupun pada malam hari;
Definisi kekakuan sendi bahu, terjadi penurunan ROM (Range of Motion /
Movement); serta hampir hilangnya kemampuan rotasi eksterna, baik pasif
maupun aktif, dari sendi bahu.
frozen shoulder terjadi pada sekitar 2% dari populasi umum.

Insidensi frozen shoulder lebih banyak terjadi pada perempuan


dibandingkan dengan laki-laki dan sering terjadi pada lengan yang
tidak dominan.

Prevalensi kondisi ini lebih banyak pada usia antara 40-60 tahun dan
Epidemiologi sangat jarang muncul pada usia lebih muda dari 40 tahun.
Sebanyak 6-17% pasien yang terkena frozen shoulder juga
mengalaminya di sendi bahu lainnya dalam 5 tahun setelah sendi
yang pertama sakit sembuh.

Terdapat sekitar 12% kasus frozen shoulder berkembang mengenai


kedua lengan. Resiko seseorang terkena frozen shoulder sepanjang
hidupnya adalah sekitar 2-5%.
1. Fs primer
Klasifikasi 2. FS Sekunder

Patofisiologi
1. terjadi peradangan atau degenerasi 2. Berkurangnya cairan sinovial

terjadinya reaksi fibrosa

Hal ini menyebabkan kekakuan kapsul sendi penyusutan pada kapsul sendi
oleh jaringan fibrosa yang padat dan selular

sifat ekstensibilitas pada kapsul sendi berkurang dan akhirnya 4. periadhesive capsulitis
terjadi perlekatan

Adhesive menyebabkan nyeri dan menimbulkan spasme


capsulitis 5. Faktor immobilisasi
Pain
Tanda dan Gejala Stiffness
Recovery

1. Anamnesis
Dasar diagnosis 2. Pemeriksaan FISIS
3. AST
Penatalaksanaan
1. Farmakologi
2. Terapi Fisik dan Rehabilitasi Medik

Terapi fisik di sini meliputi :


1. Mobilisasi : menangani frozen shoulder ini adalah terapi gerakan
atau movement, terutama stretching.
2. friction massage, dan
3. terapi modalitas (TENS, Terapi Laser, Ultrasound)
1. Dislokasi Posterior
2. Fraktur
3. Bursitis
Diagnosis Banding 4. Penekanan pada saraf cervical
5. Syndroma Thoraxic Outlet
6. Rotator Cuff Disease

TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA

American Association Orthopaedic Surgeon, 2011, Frozen shoulder,


http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00071

Dias R, Cutts S, Massoud S, 2005, Frozen shoulder, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1315655/.

Moore Keith L, 2007, Essential Clinical Anatomy, 3rd edition, Lippincott William & Wilkins.

Nauzal, Faza. Frozen shoulder. Universitas Sriwijaya.


http://www.academia.edu/8869945/Tinjauan_pustaka_Frozen_Shoulder

Roy, Andre, 2010, Adhesive capsulitis in Physical Medicine and Rehabilitation, http://emedicine.medscape.com.

Silvia. 2012. Frozen shoulder,


https://silviaphysio.wordpress.com/2012/10/21/frozen-shoulder/

Snell Richard S, 2012, Clinical Anatomy By Regions, 9th edition, Lippincott William & Wilkins.

Wadsworth, Carolyn. T. Frozen shoulder. Journal of the American Physical Therapy Association. 1986.

You might also like