You are on page 1of 7

MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST

OPERASI LAPARATOMI, ORTHOPAEDI


DAN POST ANASTESI SPINAL

Disusun oleh :

Oleh :
Febri Semuel Soromi, S.Kep
Ade Purnama Sari, S.Kep
M Yogie Yasir, S.Kep
Adytia Andrie, S.Kep
Yepie Wijaya, S.Kep
Latar Belakang
Mobilisasi dini merupakan hal yang penting dalam periode pasca
pembedahan. Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang
terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu essensial untuk
mempertahankan kemandirian (Carpenito, 2007).

Mobilisasi dini merupakan kebijakan untuk secepat mungkin


membimbing penderita turun dari tempat tidur dan bejalan.
Tatalaksana ini adalah salah satu factor yang mempengaruhi
penyembuhan luka pasca pembedahan serta dapat mengurangi
risiko komplikasi. Mobilisasi dini dimaksudkan sebagai upaya
untuk mempercepat penyembuhan dari suatu cedera atau penyakit
tertentu yang telah merubah cara hidup normal. Menurut Kasdu
seperti yang dikuti dalam Rustianawaati et al (2013),
Saat di ruang Bedah wanita Rs Dustira Cimahi
didapatkan berbagai macam pasien dengan indikasi
pembedahan atau operasi yang dilakukan sebagai salah
satu penatalaksanaan medis untuk pasien-pasien tersebut.
Fenomena yang terjadi adalah masih kurangnya
pengetahuan dan adanya perbedaan pendapat terkait
masalah mobilisasi dini pasien post operasi, setelah
dilakukan kordinasi dan wawancara dengan perawat di
ruangan bedah wanita Rs Dustira didapatkan
permasalahan tentang penatalaksanaan mobilisasi dini
pasien operasi yang terkait dengan tindakan operasi
Laparatomy, Orthopaedi dan pasien post Operasi dengan
anastesi spinal yang belum memiliki kepastian kapan dan
disaat apa pasien tersebut harus dilakukan proses
mobilisasi.
Bagaimana “Mobilisasi Dini Pada Pasien Post
Operasi Laparatomi, Orthopaedi dan Post
Anastesi Spinal” di Ruang Bedah wanita Rs
Dustira Cimahi.
Langkah-Langkah melakukan Telaah Jurnal

1. Penetapan Strategi Pencarian


Peneliti menetapkan strategi penelitian dengan cara mengidentifikasi pasien Post Operasi
Laparatomi, Post Operasi Orthopaedi dan Post Operasi dengan Anastesi Spinal yang
menjalani perawatan di ruang Guntur Rs. Dustira Cimahi dan menentukan masalah dengan
cara mencari fenomena yang ada di ruangan dan didapatkan hasil berdasarkan fenomena
dilapangan bahwa belum adanya implementasi baku tentang mobilisasi dini pada pasien
Post Operasi Laparatomi, Orthopaedi dan post Operasi dengan anastesi Spinal dan
mengalami gangguan imobilisasi pasca operasi sehingga kami tertarik untuk melihat
bagaimana Implementasi Mobilisasi Dini Pada Pasien Post Operasi Laparatomi, Orthopaedi
dan Post Anastesi Spinal di Ruang Guntur – Bedah Wanita RS Dustira Cimahi”.

2. Identifikasi Sumber Pustaka


Setelah menemukan fenomena yang terdapat di ruang Guntur selanjutnya kelompok
menggunakan mesin pencarian di perangkat komputer dan melakukan pencarian dengan
kata kunci mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka terhadap pasien post Operasi
Laparatomi, Orthopaedi dan Post Operasi Anastesi spinal didapatkan hasil 8 jurnal dengan
kata kunci Early Imobilitation dan di idetifikasi dengan menggunakan literatur review.
Keaslian Penelitian

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti


menemukan beberapa kajian riset terdahulu
mengenai “Mobilisasi Dini Pada Pasien Post
Operasi Laparatomi, Orthopaedi dan Post
Anastesi Spinal” untuk dijadikan sebagai
pedoman dalam literatur review ini. Di antaranya
yaitu: ( Buka MS Word)
Kesimpulan
 Laparatomi merupakan salah satu prosedur pembedahan mayor, dengan
melakukan penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen untuk
mendapatkan bagian organ abdomen yang mengalami masalah ( perdrahan,
perforasi, kanker, dan obstruksi ).

 Bedah ortopedi atau orthopaedi adalah pelaksanaan medis pada cedera akut,
kronis, dan trauma serta gangguan lain sistem muskuloskeletal. Dokter bedah
ortopedi menghadapi sebagian besar penyakit muskuloskeletal Umumnya
pasien dengan post operasi ORIF (Open Reduction and Internal Fixation)
setelah 24 jam bedrest, yang dikarenakan proses sehingga dapat terjadi
keterbatasan aktivitas.

 efek dari anestesi yang sering dialami pasien post operasi sesar adalah
termanipulasinya organ abdomen dan menurunnya peristaltic usus.

 Mobilisasi dini post Operasi Laparatomi harus dilakukan secara bertahap


adapun tahap-tahap mobilisasi dini pada pasien post SC adalah pada 6 jam
pertama setelah operasi, pasien dengan tindakan bedah Orthopaedi akan
dilakukan mobilisasi dini 24 – 48 jam Post Operasi sedangkan pasien dengan
Post Operasi dengan Anestesi Spinal baru akan dilakukan mobilasis Dini
pada 6 – 8 jam Post Operasi.

You might also like