Professional Documents
Culture Documents
Status kesehatan saat ini: Tn. S datang ke IGD dengan keluhan sesak, panas
dan batuk. Pasien mengatakan panas sejak sore kemudian malam hari pasien
hanya berniat kontrol, kemudian dengan dokter jaga pasien disarankan untuk
rawat inap pada jam 22.30. Kemudian pasien pindah di rawat inap Ruang
Melati pada jam 23.55 WIB.
Identitas
Ny. L usia 37 tahun, Islam, pendidikan SD, pekerjaan wiraswasta, suku madura, alamat
Dusun Mojo RT/RW 04/04 Desa Biting, Kecamatan Arjasa - Jember, diagnosis medis
Pneumonia+Dypnea+Anemia, MRS tanggal 10 Desember 2017 pukul 16.55 WIB, No.
Register 17006889.
Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak
memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti (Setyoadi & Kushariyadi,
2011).
Dapat dievalusi bahwa relaksasi progresif yang di berikan pada saat evalusi
hari kedua yaitu rata-rata ketiga pasien mengalami peningkatan jam tidur
S : Klien mengatakan sudah berkurang sesak,
Pasien mengatakan mulai bisa tidur siang
tetapi hanya sebentar kurang lebih 2jam,
tidur malam jam 21.00 bangun jam 03.00
tetapi sulit untuk tidur kembali.
O: TD 128/83 mmHg, N 99 x/mnt, RR 43 x/mnt,
SPO2 96%, tampak lebih segar, gelisah (-),
sedikit lebih tenang dan bersih
A : Masalah tertasi
P : Intervensi dihentikan
S:Pasien mengatakan sesaknya sedikit
berkurang, Pasien mengatakan mulai tidak
bisa tidur siang, tidur malam jam 22.00 bangun
jam 02.00 tetapi sulit untuk tidur kembali, dan
pasien mengungkapkan tidak enak dan segar
saat bangun
O : TD 130/86 mmHg, N 99 x/mnt, RR 44 x/mnt,
SPO2 95%,
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1-4
Rencana KRS
S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa
sesak lagi, klien mengatakan siang tidur jam
13.00 sampai jam 17.00, malam tidur jam
24.00 bangun jam 04.00, merasa lebih enak,
nyaman
O : TD 105/75 mmHg, N 84 x/menit, RR 22
x/menit, SpO2 98 % dan suhu 36,0 oC, gelisah
(-), sedikit rapi dan segar.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa indikasi dari terapi relaksasi
otot progresif, yaitu: klien yang mengalami insomnia. Relaksasi progresif sangat
berpengaruh pada keadaan pasien yang mengalami gangguan tidur yaitu
insomnia.
Penelitian yang dilakukan oleh Kanender (2015) yang berjudul “Pengaruh Terapi
Relaksasi Otot Progresif Terhadap Perubahan Tingkat Insomnia Pada Lansia Di
Panti Werdha Manado” didapatkan hasil bahwa adanya pengaruh terapi relaksasi
otot progresif terhadap perubahan tingkat insomnia pada lansia Di Panti Werdha
Manado dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 <
α = 0,05.
Penelitian tersebut didukung oleh Setyoadi (2016) yang berjudul “Pengaruh
Relaksasi Otot Progresif dengan Musik terhadap Kualitas Tidur Lansia di
Posyandu Lansia “Anjasmoro” Kelurahan Sukorame Kediri” didapatkan hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari relaksasi otot
progresif dengan musik terhadap kualitas tidur pada lansia di Posyandu
Lansia Kelurahan Sukorame Kota Kediri (p = 0,000) Kesimpulan penelitian
ini adalah relaksasi otot progresif dengan musik dapat meningkatkan
kualitas tidur lansia.