You are on page 1of 31

CAPUT SUCADANEUM+ POST

ASFIXIA BERAT
Nazla al amri
N 111 17 004
PEMBIMBING KLINIK :
dr. SULDIAH, Sp.A
PENDAHULUAN

Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas
secara spontan, teratur dan adekuat.
Caput suksedaneum adalah salah satu bentuk trauma lahir akibat faktor
eksternal. Pembengkakan kulit kepala pada bayi yang baru lahir.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN:
• Nama : An.By. Ny.G
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 1 hari
• Tanggal lahir : 20 desember 2017/ pukul 17.00 WITA
• Waktu Masuk : 20 desember 2017
• Tempat Pemeriksaan: Ruang Perawatan Kamar Bayi RS Undata
ANAMNESIS
• Bayi laki-laki lahir tanggal 20/12/2017 lahir sectio caesarea atas indikasi kala 2
memanjang, pada saat lahir bayi tidak langsung menangis (+), sianosis pada tubuh (+)
yang menghilang dengan pemberian O2, retraksi dinding dada (+), pernapasan
cuping hidung (+), merintih (+), air ketuban berwarna jernih, APGAR SCORE,
3/5/7, dilakukan resusitasi sampai tahap VTP. BBL 2.800 gram, PBL 45 cm.

• Riwayat maternal: Saat hamil usia ibu 32 tahun, kehamilan cukup bulan, Selama hamil
sering melakukan pemeriksaan ANC secara teratur, Riwayat kehamilan G2P1A0,
Riwayat hipertensi ibu (-), Diabetes melitus (-), & febris (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tanda Vital Antropomertri
• Denyut Jantung : 148 kali/menit • Berat badan : 2800 gram
• Pernapasan : 80 kali/menit • Panjang badan : 42 cm
• Suhu : 36,5o C • Lingkar kepala : 32 cm
• Lingkar dada : 33 cm
• Lingkar lengan : 9 cm
• Lingkar perut : 29 cm
Sistem Respirasi : Sistem Neurologis :
• Sianosis : (+) Aktivitas bayi :kurang Aktif
• Merintih : (+) Kesadaran : letargi
• Apneu : (-)
Fontanella : datar
• Retraksi dinding dada : (+)
• Gerakan dinding dada : simetris
Sutura : belum menutup
• Cuping hidung : (+)
• Stridor : (-)
• Bunyi nafas : bronkovesikuler +/+
• Bunyi tambahan : ronkhi -/-, wheezing -
/-
DOWNE SCORE
• Frekuensi napas : 1
• Retraksi :1
• Sianosis :0
• Udara masuk :0
• Merintih :1
• Total skor :3
• Kesimpulan : Gawat berat
• Kriteria gangguan napas WHO: Gangguan napas berat
• System Kardiovaskuler
• Bunyi jantung : murni teratur
• Murmur : (-)
• System Hematologi
• Pucat : (-)
• Icterus : (-)
• System Gastrointestinal
• Kelainan dinding abdomen : (-)
• Muntah : (-)
• Diare : (-)
• Residu lambung : (-)
• Organomegali : (-)
• Bising usus : (+) kesan normal
• Umbilicus
• Keluaran : (-)
• Warna kemerahan : (-)
• Edema : (-)
• System Neurologi • System Reproduksi
• Aktivitas : lemah • Anus imperforate : (-)
• Kesadaran : lethargi • Keluaran : (-)
• Fontanella : datar
• Sutura : terbuka
• Reflex cahaya : +/+
• Kejang : (-)
• Tonus otot : baik
• Pemeriksaan lain:
• Ekstremitas : lengkap
• Turgor : baik
• Kelainan kongenital: (-)
• Trauma lain : caput succadenum
BALLARD SCORE
Maturitas Neuromuskular Maturitas Fisik
- Sikap tubuh :4 Kulit :2
- Persegi jendela :3 Lanugo :3
- Recoil Lengan :2 Permukaan Plantar : 3
- Sudut Poplitea :3 Payudara :3
- Tanda Selempang :3 Mata/Telinga :3
- Tumit Ke kuping :2 Genitalia :4
Estimasi usia kehamilan menurut kurva Lubscencho: Bayi
aterm + Sesuai Masa Kehamilan
RESUME
Bayi laki-laki lahir tanggal 20/12/2017 lahir dengan sectio caesarea atas indikasi
kala 2 memanjang, pada saat lahir bayi tidak langsung menangis (+), sianosis pada
tubuh (+) yang menghilang dengan pemberian O2, retraksi dinding dada (+),
pernapasan cuping hidung (+), merintih (+), air ketuban berwarna jernih, APGAR
SCORE, 3/5/7, dilakukan resusitasi sampai tahap VTP. BBL 2.800 gram, PBL 42
cm.

Riwayat maternal: Saat hamil usia ibu 32 tahun, kehamilan cukup bulan, Selama
hamil sering melakukan pemeriksaan ANC secara teratur, Riwayat kehamilan
G2P1A0, Riwayat hipertensi ibu (-), Diabetes melitus (-), & febris (-).
• Tanda vital: suhu 36,50, respirasi 80 kali/menit, nadi 80 kali/menit. Pada
pemeriksaan fisis didapatkan sianosis (+) pada tubuh, sesaat setelah lahir
pernapasan cuping hidung (+/+), bibir tampak sianosis, tingkat kesadaran letargi,
aktivitasnya berkurang. Pada sistem pernapasan didapatkan merintih (+) apnea (-)
retraksi dinding dada (+).Total skor Down 3 (gawat napas berat) & Skor WHO
Gangguan napas berat. Pada pemeriksaan lainnya, didapatkan trauma lahir caput
sucsadenum (+).
DIAGNOSIS :
Caput succadeneum + Post Asfixia berat
TERAPI
berikan kehangatan
atur posisi bayi
bersihkan jalan napaas dan isap lendir
keringkan tubuh bayi sambil memberikan rangsangan taktil
atur posisi kembali
memberikan aliran bebas O2
melakukan resusitasi sampai VTP (ventilasi tekanan positif)
Inj.vit.K 1 mg/im
Gentamicin tetes mata
Beri vaksin hepatitis B 0,5 ml IM di paha dekstra 2 jam sesudah pemberian
Vit.K1
ASI/PASI 8x 20 cc
Perawatan tali pusat
Anjuran Pemeriksaan
• Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu
• Pemeriksaan Darah Rutin
Tanggal 20/12/2017 (Perawatan Hari II)
S Merintih (+), Bayi kurang aktif (+), demam (-), kejang (-), sianosis (-)

O Denyut jantung : 145 x/menit


Respirasi : 90 x/menit
Suhu tubuh : 36,6°C
Berat badan : 2800 gram
 Sistem Pernapasan
- Merintih : (+)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (+)

Follow up
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Sianosis : (-)
 Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : Akral Hangat / udem (-)
Turgor : Cepat kembali
Kelainan kongenital : Tidak Ada

A Caput succadeneum + Post Asfixia berat

P - Memberikan O2 0,5 Liter per menit


- IVFD Dextrose 5 % 8 gtt
- Inj.cefotaxim 2x150 mg/iv
- Inj. Dexametason 3 x0,5 mg
- ASI/PASI
- Perawatan tali pusat
Tanggal 25/12/2017 (Perawatan Hari III)
S Merintih (-), Bayi aktif (+), demam (-), kejang (-), sianosis (-)
O Denyut jantung : 125 x/menit
Respirasi : 42 x/menit
Suhu tubuh : 36,7 C

 Sistem Pernapasan
- Merintih : (-)
- Apnea : (-)
- Retraksi : (-)

Follow up
- Bunyi Pernapasan : Bronkovesikular +/+
- Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
- Sianosis : (-)
 Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : Akral Hangat / udem (-)
Turgor : Cepat kembali
Kelainan kongenital : Tidak Ada

A Caput succadeneum + Post Asfixia berat

P - IVFD Dextrose 5 % 8 gtt


- Inj.cefotaxim 2x150 mg/iv
- Inj. Dexametason 3 x0,5 mg
- ASI/PASI
- Perawatan tali pusat
DISKUSI
Diagnosis pada kasus ini ditegakkan dengan melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pada kasus ini ditegakkan diagnosis Caput sucsadenum+ Asfiksia Berat
Asfiksia adalah keadaan BBL tidak bernafas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir.
Ada 3 faktor yang dapat menyebabkan Asfiksia pada bayi baru
lahir.
 Faktor Ibu
 Faktor plasenta dan tali pusat
 Faktor bayi
Faktor Ibu
Preeklampsia dan eklampsia,
Perdarahan antepartum abnormal (plasenta previa atau solusio
plasenta),
Partus lama atau partus macet,
Partus dengan tindakan (misal vakum ekstraksi, sectio cesaria),
Demam sebelum dan selama persalinan,
Infeksi berat ( malaria, sifilid, TBC, HIV), dan
Kehamilan lebih bulan ( lebih 42 minggu kehamilan).
• Faktor plasenta dan tali pusat
Infark plasenta,
Hematom plasenta,
Lilitan talipusat,
Talipusat pendek,
Simpul talipusat, dan
Prolapsus tali pusat.
• Faktor Bayi
 Bayi kurang bulan/prematur ( kurang 37 minggu kehamilan),
 Air ketuban bercampur mekonium, dan
 Kelainan kongenital yang memberi dampak pada pernapasan bayi.
Pada kasus ini faktor predisposisi terjadinya asfiksia adalah dari faktor ibu, yaitu
partus lama atau lama di jalan lahir karena bayi akan berusaha mehirup udara karena
pasokan oksigen melalui plasenta tidak mencukupi dan saat menghirup udara
ketuban masuk ke alveoli paru-paru bayi sehingga terisi cairan yang menyebabkan
kesulitan bernafas ketika lahir atau beberapa saat setelah lahir
Alur Resusitasi
Manajemen lanjutan pasca resusitasi :
• Keringkan dan tetap jaga kehangatan bayi,
• Lakukan inisiasi menyusu dini,
• Beri salep mata antibiotik,
• Beri injeksi vit.K1 1 jam setelah inisiasi menyusu dini, di paha
kiri anterolateral, dan
• Beri imunisasi hepatitis B0 1-2 jam setelah injeksi vitamin
K1.
• Pantau tanda vital tiap jam
Caput Suksadaneum
 Caput suksedaneum adalah salah satu bentuk trauma lahir akibat faktor eksternal.
 Pembengkakan kulit kepala pada bayi yang baru lahir.
 Sebagian kulit kepala bayi terlihat bengkak, lembek dan mungkin berubah warna
kemerahan/memar.
 Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah, melewati sutura dan batas yang
tidak jelas.
 Caput suksedaneum disebabkan oleh tekanan dari rahim atau dinding vagina selama
persalinan dengan kepala terlebih dulu.
 Penanganan caput suksedaneum sama dengan bayi normal lainnya, biasanya menghilang
dalam 2-3 hari setelah lahir
KESIMPULAN
Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas
secara spontan, teratur dan adekuat.
Caput suksedaneum adalah salah satu bentuk trauma lahir akibat faktor
eksternal. Pembengkakan kulit kepala pada bayi yang baru lahir.
TERIMA KASIH

You might also like