You are on page 1of 34

MORNING REPORT

SUSP PERITONITIS
DIFUS e.c SUSP
APPENDICITIS
PERFORASI
MUTIARA ADISTI
RAESYA DWI ANANTA
○Nama : Ny A
○Umur : 43 tahun
○Jenis Kelamin : Perempuan
IDENTITAS ○Status : Menikah
○Agama : Islam
○Suku Bangsa : Sunda
○Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
○Alamat : Samarang
○No. Catatan Medis : 0106xxxx
○Tanggal Masuk : 3 Desember 2017
Keluhan Utama
Nyeri di seluruh lapang perut sejak 5
hari SMRS
Pasien datang ke IGD RSUD Dr Slamet Garut
dengan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut
sejak 5 hari SMRS dan memberat 6 jam SMRS.
RIWAYAT Nyeri dirasakan terus menerus, berpindah mulai
PENYAKIT dari ulu-hati ke perut kanan bawah. Pasien
mendeksripsikan nyeri seperti tertusuk-tusuk.
SEKARANG Pasien juga mengatakan nyeri memberat saat perut
ditekan dan bergerak, diperingan bila pasien
membungkukan badan. Keluahan disertai Demam
(+) Mual (+) Muntah (+) dan perut yang terasa
kembung. Nafsu makan juga dirasakan berkurang.
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat alergi
makanan, alergi obat, maupun penyakit jantung,
RIWAYAT kencing manis, daah tinggi dan asma.
PENYAKIT
DAHULU
○Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gejala serupa seperti pasien.

RIWAYAT
PENYAKIT
KELUARGA
○Sebelum nyeri perut yang dirasakan sekarang,
pasien mengaku jarang memakan makanan berserat
RIWAYAT namun tidak memiliki kebiasaan konsumsi pedas
KEBIASAAN atau konsumsi makanan pinggir jalan. Pasien tidak
memiliki kebiasaan merokok dan minum minuman
alkohol.
STATUS GENERALIS

PEMERIKSAAN ◦Keadaan umum: Sakit sedang


FISIK ◦Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital
◦TD : 100/60 mmHg
◦Nadi : 86 x/menit
◦Respirasi : 20 x/menit
○Suhu : 36.6 °C
Kepala: Normocephal
Mata: CA -/-, SI -/-, pupil bulat isokor,
refleks pupil +/+

PEMERIKSAAN Hidung: discharge -/-, deviasi septum -


FISIK /-
Telinga: bentuk normal, otorea -/-
Mulut: mukosa hiperemis (-), lidah kotor
(-), bibir kering (-)
Lidah: lidah berwarna merah, tidak ada
coated tongue
Leher: trakea di tengah, pembesaran
KGB (-)
COR dan PULMO = Dalam Batas Normal
ABDOMEN:
Inspeksi: tampak datar simetris
PEMERIKSAAN Palpasi: NT/NL +/+, Defans Muskular +, hepar dan ien tidak
FISIK teraba membesar, Ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-
Perkusi: Timpani diseluruh lapang abdomen
Auskultasii: BU +
EKSTRIMITAS: bagian atas dan bawah dalam batas normal
a/r Right Lower Quadrant Abdomen
Inspeksi : datar, tidak tampak kemerahan/luka/bekas
operasi

STATUS Auskultasi : BU (+) menurun


LOKALIS Palpasi : massa (-), nyeri tekan (+), dan nyeri lepas (+<
di McBurney, NT perut kiri (+), Rovsing’s sign (+), psoas sign
(+), obturator sign (+), defans muskular (+)
Perkusi : Pekak hepar menghilang
○DIAGNOSA KERJA ○DIAGNOSA BANDING ○USULAN PEMERIKSAAN

ASSESMENT Susp peritonitis Susp Peritonitis difus ○Darah rutin


difus ec susp ec susp perforasi
○Rontgen BNO 3 Posisi dan
appendicitis gaster thorax PA
perforasi Torsio ovari
○MEDIKAMENTOSA ○NON-MEDIKAMENTOSA
○Infus RL 20 gtt/m ○Pasang NGT untuk dekomporesi, pasien dipuasakan
○Inj Cefotaxime 2x1 ○Kateter
○Inj Ondansentron 4
TATALAKSANA mg 2x1
○Inj Ranitidine 50 mg
2x1
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
Akut abdomen -> keadaan klinik akibat kegawatan di
AKUT rongga perut yang biasanya timbul mendadak dengan
ABDOMEN nyeri sebagai keluhan utama.

Nyeri perut tiba-tiba -> sebelumnya sehat dan


berlangsung lebih dari 6 jam disebebakan oleh kondisi
yang memerlukan tindakan pembedahan
○DEFINISI
PERITONITIS Inflamasi pada peritoneum, suatu membran
serosa yang melapisi dinding abdomnino pelvik
serta organ-organ di dalamnya.
Peritonitis termasuk kasus gawat abdomen (akut
abdomen) yang memerlukan penanganan
segera dan biasanya berupa tindak bedah.
Peritonitis lokal  peradangan pada bagian
tertentu dari peritoneum.
Peritonitis general  peradangan menyeluruh
pada peritoneum.
Peritoneum adalah lapisan serosa yang paling besar dan paling komleks yang terdapat
dalam tubuh. Membran serosa tersebut membentuk suatu kantung tertutup (coelom)
dengan batas-batas:
• anterior dan lateral : permukaan bagian dalam dinding abdomen
• Posterior : retroperitoneum
• Inferior : struktur ekstraperitoneal di pelvis
• Superior : bagian bawah dari diafragma
Peritoneum dibagi atas :
• peritoneum parietal
• peritoneum viseral
• peritoneum penghubung yaitu mesenterium, mesogastrin, mesocolon, mesosigmidem, dan
mesosalphinx.
• peritoneum bebas yaitu omentum
○Infeksi intra abdominal
EPIDEMIOLOGI Di Indonesia penyebab tersering adalah :
perforasi appendicitis, perforasi typhoid
abdominalis, trauma organ hollow viscus
KLASIFIKASI
Patofisiologi
• Peritonitis merupakan komplikasi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ
abdomen, ruptur saluran cerna, atau luka tembus abdomen.
• Reaksi awal peritoneum terhadap invasi oleh bakteri adalah keluarnya eksudat
fibrinosa, kantong-kantong nanah (abses) terbentuk diantara perlekatan fibrinosa
yang membatasi infeksi. Perlekatan biasanya menghilang bila infeksi menghilang,
tetapi dapat menetap sehingga menimbulkan obstruksi usus.
• Dapat terjadi secara terlokalisasi, difus, atau generalisata.
• Pada peritonitis lokal dapat terjadi karena adanya daya tahan tubuh yang kuat serta
mekanisme pertahanan tubuh dengan melokalisir sumber peritonitis dengan
omentum dan usus.
• Pada peritonitis yang tidak terlokalisir dapat terjadi peritonitis difus, kemudian
menjadi peritonitis generalisata dan terjadi perlengketan organ-organ intra abdominal
dan lapisan peritoneum viseral dan parietal.
• Timbulnya perlengketan  aktivitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus
paralitik.
• Cairan dan elektrolit hilang ke dalam usus mengakibatkan dehidrasi, syok, gangguan
sirkulasi dan oliguria. Pada keadaan lanjut dapat terjadi sepsis, akibat bakteri masuk
ke dalam pembuluh darah.
MANIFESTASI KLINIS PEMERIKSAAN FISIK =
ANAMNESIS = - Tampak sakit ringan – berat
- Onset akut - Penurunan kesadaran
- Nyeri bersifat tumpul, tidak jelas, tajam - Terlihat menahan sakit
- Demam - Demam dapat mencapai >38 C (tetapi
- Anoreksia harus waspada pasien sepsis,
- Mual, muntah suuhunya mungkin hipotermia)
- Perut kembung - Takikatdia, takipneu
- Sulit BAB, flatus - Abdomen: distensi abdomen, nyeri
tekan, neyeri lepas, defans muskular

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium:Hb mungkin anemi,
leukositosis/leukopenia, shift to the
left,
- Xray: Foto 3 posisi: free air, dilatasi,
preperitoneal fat (-)
- USG: koleksi cairan (abses)
Penatalaksanaan
THANK YOU

You might also like