You are on page 1of 38

1. Definisi Kejang Demam ?

Definisi

Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu


tubuh ( suhu rectal > 38˚C ) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium.
( biasanya terjadi pada anak umur 6 bln – 4 th)
2. Etiologi Kejang Demam ?

- ISPA
- Otitis Media
- Pneumonia
- Gastroenteritis
- Infeksi Saluran Kemih
- Efek produk toksik daripada mikroorganisme
- Respon alergik atau keadaan umum yang abnormal oleh
infeksi
- Perubahan keseimbangan cairan & elektrolit
- Ensefalitis Viral ( radang otak ringan)
3. Mekanisme Kejang Demam ?

Bakteri penyebab ISPA


Menaikkan set point Suhu tubuh
mengeluarkan zat toksin
di hipotalamus meningkat
(pirogen)

Metabolisme energi
Pembentukkan impuls
meningkat
meningkat
(termasuk di otak)

Kontraksi Saluran
Nafas
( O2 menurun)

Hiperkapnu
( CO2 meningkat)

Jika > 15 menit & sering terjadi


dapat menyebabkan
kerusakan otak
4. Perbedaan Kejang Demam Sederhana (KDS)
& Kejang Demam Kompleks (KDK) ?

1. Kejang Demam Sederhana (KDS)


Kejang demam yang berlangsung singkat.

- berlangsung tidak lebih dari 15 menit


- tidak berulang dalam 24 jam
- umur anak sekitar 6 bln – 4 th
- kejang bersifat umum
- kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbul demam
- Frekuensi kejang bangkitan dalam 1 th tidak lebih dari 4 kali
4. Perbedaan Kejang Demam Sederhana (KDS)
& Kejang Demam Kompleks (KDK) ?

2. Kejang Demam Kompleks (KDK)


Kejang demam yang berlangsung ≥ 15 menit.

- berlangsung ≥ 15 menit
- fokal / multiple ( ≥ 1 kali dalam 24 jam)
5. Diagnosa Banding ?

Cari penyebab dari kejang dari dalam atau dari luar susunan saraf
(otak).
Kelainan dari ekstrakranial biasanya karena infeksi
(meningitis, ensefalitis, abses otak, dll ).

Apabila ada kelainan pada otak karena infeksi diatas,


maka harus ditangani
kelainan otak ini.
6. Tatalaksana ?

1. Memberantas kejang secepat mungkin


2. Pengobatan penunjang
3. Pengobatan rumat
4. Mencari & mengobati penyebab
6. Tatalaksana ?

1. Memberantas kejang secepat mungkin

a). Beri Diazepam secara intravena

Dosis Diazepam intravena 0,3-0,5 mg / kgBB / kali


Dengan kecepatan1-2 mg / menit dengan dosis maksimal 20 mg

Bila kejang berhenti sebelum Diazepam habis, hentikan


penyuntikan.
6. Tatalaksana ?

CONTINU
E...!!!
b). Gunakan Diazepam Intrarectal (bila diazepam pemberian sulit
secara intravena atau oral)

Dosis 5 mg (BB < 10 kg) atau 10 mg (BB > 10 kg)


Bila kejang tidak berhenti dapat diulang tiap 5 menit
c). Gunakan Fenitoin (bila kejang tidak berhenti juga)

Dosis awal 10-20 mg / kgBB (secara intravena) perlahan


1 mg / kgBB / menit
Setelah itu lakukan pembilasan dengan NaCl Fisiologis (karna
Fenitoin bersifat basa & dapat mengiritasi vena.
6. Tatalaksana ?

CONTINU
E...!!!

# Bila kejang berhenti dengan Diazepam

- lanjut dengan fenobarbital


- Dosis awal : ~ umur 1 bln-1 th 50 mg (i.m)
~ umur > 1 th 75 mg (i.m)
- 4 jam kemudian : beri fenobarbital dosis rumat
- 2 hari pertama : 8-10 mg/kgBB/hari (dibagi dalam 2 dosis)
- hari berikutnya : 4-5 mg/kgBB/hari (dibagi dalam 2 dosis)
6. Tatalaksana ?

CONTINU
E...!!!

Selama keadaan belum membaik, obat diberikan secara suntikan.


Dan setelah membaik, diberikan secara oral.

Dosis tidak boleh lebih dari 200 mg / hari. Efek sampingnya adalah
hipotensi, penurunan keadaran & depresi pernapasan.
6. Tatalaksana ?

CONTINU
E...!!!

# Bila kejang berhenti dengan Fenitoin

- lanjutkan fenitoin
- dosis 4-8 mg / kgBB / hari 12-24 jam setelah dosis awal
6. Tatalaksana ?

2. Pengobatan Penunjang

a. Semua pakaian ketat dibuka


b. Posisi kepala dimiringkan ( mencegah aspirasi isi lambung )
c. Bebaskan jalan nafas yang besar ( agar oksigenase terjamin )
d. Pemberian O2 saat pengobatan
e. Cek vital sign , kesadaran, suhu, tek. darah, pernafasan & pulsasi jantung.
f. Beri obat hibernasi jika suhu naik ( klorpomazin 2-4 mg / kgBB,
prometazin 4-6 mg / kgBB )
6. Tatalaksana ?

3. Pengobatan Rumat

1. Profilaksis Intermitten
memberikan obat campuran yaitu antikonvulsan & antipiretika (penurun panas).
- antikonvulsan : fenobarbital ( 4-5 mg/kgBB/hari)
- antipiretika : Aspirin (60 mg/tahun/kali, 3 kali), untuk bayi < 6 bulan,
(10 mg/bulan/kali, 3 kali pemberian)
6. Tatalaksana ?

CONTINU
E...!!!

2. Profilaksis Jangka Panjang

diberikan dengan keadaan :


a). Epilepsi yang diprofokasi oleh demam
b). Keadaan pada kejang demam dengan ciri :
- adanya gangguan saraf
- jika kejang terjadi > 15 menit
- jika terjadi kejang berulang pada bayi < 12 bulan
- bila terdapat riwayat kejang tanpa demam yang bersifat genetik dari
keluarga
6. Tatalaksana ?

CONTINU
E...!!!

Obat yang diakukan :


- Fenobarbital (4-5 mg/kgBB/hari)
efek samping : anak menjadi hiperaktif, suka tidur, gangguan kognitif.

- Sodium Valproat / Asam Valproat (20-30 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 3 dosis)


Kekurangan : harga mahal, timbul mual, kerusakan hepar, pankreatitis
(Lebih baik dari fenobarbital)
6. Tatalaksana ?

CONTINU
E...!!!

- Fenitoin (Dilantin)
Pengganti fenobarbital.
Diberikan pada anak yang sebelumnya sudah
hiperaktif.

- Pemberian Antikonvulsan jangka panjang sekurang-kurangnya selama 3 tahun.

- Menghentikan pemberian antikonvulsan harus perlahan-lahan dengan cara


mengurangi dosis selama 3 bulan / 6 bulan
6. Tatalaksana ?

4. Mencari & Mengobati


Penyebab
- Biasanya pada anak kejang demam / epilepsi karena demam. Terjadi akibat
infeksi traktus respiratirus & otitis media.

- Pungsi Lumbal diperiksa untuk mengetahui adanya peradangan pada otak


(meningitis). DILAKUKAN PADA ANAK YANG TERKENA KEJANG PERTAMA KALI.

- Jika anak memiliki kejang lama, maka lakukan pemeriksaan intensif yaitu pungsi
lumbal, darah lengkap (gula darah, Kalium, Natrium, Nitrogen & faal hati.

- Untuk lebih menegakkan data, harus ditambah dengan X-Foto tengkorak,


elektroensefalografi, ekoensefalograf, CT Scan, anteriografi, pneumoni ensefalograf.
7. Komplikasi ?

- Hipoglikemi - Hiperkapnu (CO2 meningkat)


- Hiponatremia - Gangguan mental
- Hipokalemia
- Kerusakan sel otak
- Kelumpuhan
- Asfiksia (O2 menurun)
Soal OSCE
Bayi 2 tahun
Kejang
Waktu datang normal
ANAMNESA
IDENTITAS

Nama Orang Tua : Nama Anak :


Umur : Umur:
Agama: Jenis Kelamin:
Pekerjaan: Anak Ke:
Pendidikan: TTL:
Alamat: BB lahir :
TB:
KELUHAN UTAMA
 Onset(Sejak Kapan)
 Sudah Berapa lama
 Lokasi sakitnya
 Menyebar/tidak
 Sakit/tidak
 Sakitnya seperti apa
 Hilang timbul/bagaimana
 Waktu sakitnya biasanya kapan saja
Contoh pertanyaan
 Ada hal yang memperparah penyakit : sebutkan
 Ada yang bisa saya bantu? / sakit apa anaknya?
 Sejak kapan ?
 Bentuk sakitnya (kejangnya) seperti apa?
 Berapa lama kejangnya berlangsung ?
 Ada kah hal yang memperparah kejangnya?
KELUHAN TAMBAHAN

 Selain Kejang ada lagi yang dirasa anaknya ?


 Trus selain itu ada lagi tidak ?
 Ada demam ? Diare ? Sakit tenggorikan? dll
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
(RPS)

 Tanyakan apakah sekarang pasien sedang terkena


suatu penyakit?

Contohnya : faryngitis, Otitis Media Akut, Tonsilitis


dll
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (RPD)

 Tanyakan apakah sebelumnya pasien pernah


terkena penyakit seperti ini atau penyakit lain?

Contohnya : faryngitis, Otitis Media Akut, Tonsilitis


dll
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
(RPK)

 Tanyakan apakah didalam keluarga pasien


pernah ada yang mengalami hal serupa?

 Bisa ada bisa tidak.


Riwayat Makanan
 Makanan
 Minuman
 Alergi makanan/tidak

Riwayat Kebiasaan Sehari-hai

 Merokok
 Alkohol
Riw. Persalinan
- Ibu melahirkannya secara normal atau operasi?
- Dibantu sama siapa?
- Usia kehamilan ibu pada saat melahirkan berapa? (mature apa
tidak)

Riw. Imunisasi
- ibu, ni anaknya udh di imunisasi apa ja? Apakah lengkap?
Riw. Pengobatan

- Sebelumnya pernah berobat?


- Dikasih obat apa?

Riw. Alergi Obat


- Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan fisik
 Antropometri :
- Berat badan
- Tinggi Badan

 Vital sign : T, N, R, S
 Tensi
 Nadi Normal
 Respirasi Tensi 120/80 mmHg
Nadi 60-100/menit
 Suhu Respirasi 18-24 x /menit
Suhu 36,7 C0
Pemeriksaan Berdasarkan Keluhan
Utama
 Kasus Kejang Demam :
- Status Neurologis
- Pemeriksaan THT
Telinga
Hidung
Tenggorokan
Dx dan DDx

 Dx Kerja :
- Kejang demam dan fharyngitis

 DDx :
- Epilepsi
- Ensefalitis
- Meningitis
Usulan pemeriksaan
 Darah lengkap
 Sputum
 Bilas Lambung
 Feses
 LCS : Tes Nony dan Pandy
 Bila ada Infeksi : Jenis Bakteri, parasit,jamur
 Pencitraan Radiologi : Natrium
 Urin rutin
 Fungsi hati
 Lumbal fungsi
 EEG
 X-foto rongent
 ST-Scan
 Anteriografi
Propesionalisme
 Lakukan pemeriksaan secara sistematis
 Penuh perhatian, simpati dan percaya diri

You might also like