You are on page 1of 20

By: Adriani Ahmad,

S.Kep.
10 Januari 2017
ANAK adalah

 UNICEF mendefenisikan ANAK sebagai penduduk


yang berusia antara 0 sampai dengan 18 tahun

 Keppres Nomor 39 Tahun 1990 disebutkan bahwa


anak adalah mereka yang berusia 18 tahun ke bawah.
1 Anak sebagai klien yang memiliki
kebutuhan spesifik yang berbeda
dengan orang dewasa

2 Keluarga adalah mitra kerja perawat


dalam keperawatan anak

Prinsip pelaksanaan tindakan adalah


3 atraumatic care (perawatan tanpa
menimbulkan trauma pada anak)
Diare atau mencret adalah
buang air besar yang lebih
sering (lebih dari 3 kali sehari)
dan tinja yang dikeluarkan lebih
lunak dari biasanya (dianggap
tidak normal oleh ibu)
 Lingkungan kebersihan lingkungan &
perorangan
 Gizi pemberian makanan
 Kependudukan insiden diare pd daerah
kota yg padat/ kumuh lebih 
 Pendidikan pengetahuan ibu
 Perilaku masyarakat kebiasaan2
 Sosial ekonomi
1. Faktor infeksi : Bakteri, Virus dan
Parasit, parenteral dan internal
2. Faktor malabsorbsi : karbohidrat,
Lemak,protein
2. Faktor makanan : basi/ beracun,
alergi
3. Faktor psikologis : takut dan
cemas
Kehilangan air dan elektrolit 
Dehidrasi, Hipokalemia, Asidosis
metabolik, Kejang, Alkalosis metabolik
Gangguan sirkulasi darah  Syok
hipovolemik
Gangguan gizi Hipoglikemia,
Malnutrisi energi protein, Intolerasi
laktosa sekunder
Berdasarkan BB
Ringan pe↓ BB < 5 %
Sedang pe↓ BB 5 – 10 %
Berat pe↓ BB > 10 %
Menurut Haroen Noerasid (modifikasi)
Ringan Rasa haus & Oliguria ringan
Sedang Tanda diatas + turgor kulit↓,
ubun2 & mata cekung, Muntah, suhu
tubuh meningkat,
Berat Tanda diatas + somnolen,
sopor, koma, syok, Nafas Kussmaul
Identitas pasien
Riwayat
Jumlah dan konsistensi tinja
Muntah
Rasa haus
frekuensi diare
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien gelisah, mudah marah, lemah,
kesadaran
Tanda–tanda vital
BB
Status hidrasi  kecekungan ubun-ubun, Urin Output,
Mukosa membran,Turgor kulit, Kecekungan kelopak
mata
Tanda2 hipokalemi Bising usus, distensi usus,
Menurunnya kemampuan kontraksi otot
Pola pernafasan Pernafasan Kussmaul
Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis
Ph dan kadar gula dalam tinja
Kultur dan uji resistensi
Pemeriksaan keseimbangan asam basa  AGD
Urinalisis : Bj, endapan
Pemeriksaan kadar ureum kreatinin faal ginjal
Pemeriksaan keseimbangan cairan & elektrolit 
Hb-Ht, Na, K, Ca dan F
Pemeriksaan intubasi duodenum
EKG  menilai deplesi elektrolit (biasanya kalium)
Defisit volume cairan berhubungan dengan output
berlebihan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan gangguan absorpsi nutrisi
Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
iritasi
Kecemasan keluarga berhubungan dengan
perubahan status kesehatan anaknya
Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi,
terapi berhubungan dengan pemaparan informasi
yang terbatas
A. DX 1
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Pantau, intake dan output cairan
3. timbang BB setiap hari
4. Anjurkan klien untuk minum banyak
5. pemberian cairan parenteral (IV) sesuai dengan umur
dan penyulit (penyakit penyerta)
6. kolaborasi pemberian obat
B. DX II
1. Timbang BB
2. Jelaskan tentang pembatasan diet
3. ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama
waktu makan dan bantu sesuai dengan kebutuhan
4. Anjurkan kepada keluarga klien untuk memberikan
makanan yang bervariasi sesuai diet
5. kolaborasi pemberian obat
C. DX III
1. kaji tingkat nyeri
2. observasi TTV
3. lakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
tekhnik distraksi
4. lakukan HE kepada keluarga aktivitas
pengalihan memberikan rasa nyaman
5. kolaborasi pemberian obat
D. DX IV
1. observasi bokong dan perineum terhadap
adanya infeksi
2. Lakukan HE kepada keluarga tentang
pentingnya personal higiene.
3. kolaborasi pemberian obat
E. DX V
1. Dorong keluarga pasien untuk membicarakan
kecemasan dan berikan umpan balik tentang
mekanisme koping yang tepat
2. tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang
umum terjadi pada orang tua yang anaknya
mengalami masalah yang sama
3. ciptakan lingkungan yang tenang.

F. DX V
1. kaji kesiapan keluarga klien mengikuti
pembelajaran tentang pengetahuan penyakit dan
perawatan anaknya
2. jelaskan tentang proses penyakit anaknya
penyebab dan akibat terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan aktivitas sehari-hari
3. jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis,
dan cara pemberian serta efek samping yang
mungkin timbul
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
dengan rencana tindakan (intervensi)yang
telah direncanakan sebelumnya
Merupakan pengukuran keberhasilan sejauh
mana tujuan tersebut tercapai mencakup
SOAP. Bila ada yang belum tercapai maka
dilakukan pengkajian ulang.
Pilihan Cairan
Beri RL (utama) atau NaCl
Jika pasiennya tidak dapat makan diberi Dekstros dan RL
Jika muntah2 maka berikan Dekstros dan NaCl, tetapi
jika pasien muntah + diare utamakan RL
Oralit
Cara Pemberian
IV  Untuk dehidrasi berat
Enteral Untuk dehidrasi ringan, sedang tetapi anak
tidak mau/ tidak dapat minum atau jika kesadaran
menurun
Oral Bila kesadaran anak baik, anak mau minum,
biasanya diberikan untuk dehidrasi ringan dan sedang
Observasi kondisi fisik klien terutama status hidrasi
Kolaborasi
Pemeriksaan labolaturium
Medikasi : antibiotik, antiparasitik
Penkes
Pemberian Cairan
Berikan ASI eksklusif 4-6 bulan Menjaga kebersihan payudara
Terus menyusui bayi ketika sedang sakit maupun ketika sehat
Cara menjaga ASI supaya tetap baik dikonsumsi bayi jika Ibu
bekerja
Jenis dan jumlah cairan yang dapat diberikan kepada anak jika
anak diare, DLL
Diet
Berikan makanan tambahan sesuai dengan usia anak
Berikan diet secara bervariasi
Cara memasak dan menyajian makanan yang sehat (misal:
menggunakan cangkir daripada botol, wadah harus bersih,
makanan hangat, DLL)
Penggunaan air
Air yang digunakan untuk makan/ minum harus direbus matang
Sumber air dan jamban yang layak
Perilaku sehat
Cuci tangan

You might also like