You are on page 1of 18

Pemeriksaan Nervus Cranialis

Jeanne d’Arc Dyanchana 1620221210


Sistem saraf

Sistem saraf Sistem saraf


pusat tepi

Medula
Otak Otonom Somatik
spinalis

Nervus Nervus
Parasimpatis simpatis
cranialis spinalis
Olfaktorius

Opticus

Okulomotorius

Troklearis

Trigeminus

Abducens

Nervus cranialis

Fasialis

Vestibulo-
koklearis

Glossopharingeus

Vagus

Accesorius

hypoglossus
Nervus Olfaktorius (N.I)
• Untuk mendeteksi gangguang
penghidu dan untuk
mengetahui apakah
gangguan tersebut berasal
dari saraf atau penyakit
hidung lokal

Melibatkan saraf  Peny. Hidung Lokal


Syndrome Foster  Inflamasi
Kenedy akut/kronis pd
hidung perokok
berat
Cara Pemeriksaan
• Periksa lubang hidung ada sumbatan atau tdk? Cth :
ingus/polip
• Zat penge-test sebaiknya zat yg dikenal sehari – hari. Cth :
kopi, tembakau, teh, jeruk
• Tutup mata pasien
• Periksa lubang hidung scr bergantian, ka-ki

Hasil Pemeriksaan
- Normosomia
- Anosmia
- Hiposmia
- Parosmia
- Kakosmia
- Halusinasi olfaktori
Nervus Opticus (N.II)
• Untuk mengukur tajam penglihatan
• Apabila pemeriksa tdk mencurigai adanya diagnosis kearah
gangguan nervus II, dpt dilakukan pemeriksaan kasar,
sebaliknya apabila ada kecurigaan, Pemeriksaan teliti.
• Syarat pemeriksaan adalah mata pemeriksa harus normal

1. Pemeriksaan Kasar : Pasien diminta melihat benda jarak


jauh, atau membaca koran. Test konfrontasi Donder.
2. Pemeriksaan Teliti : dgn menggunakan snelen chart,
Kampimetri, Perimetri, Oftalmoskop
Nervus Okulomotorius (N.III), Nervus
Troklearis (N.IV), Nervus Abdusens (N.VI)
• Untuk melihat gerak bola mata dan kelopak (N.III, N.IV, N.VI),
kontraksi pupil, pengaturan akomodasi (N.III)
• Terdiri dari:
- Pemeriksaan pupil  refleks cahaya langsung dan tidak langsung
- Pemeriksaan gerakan bola mata

CATATATAN :
1. Ptosis : ketidakmampuan membuka bola mata secara sempurna,
dipengaruhi M.Levator palpebra , N.III
2. Lagofthalmus : ketidakmampuan menutup mata scr sempurna
dipengaruhi M. Oblicularis Occuli, N. VI
Nervus Trigeminus (N.V)
• Terdiri dari 2 bagian:
- Sensorik (mayor)  Cab. Oftalmik , Cab. Maxilla, Cab. Mandibulla.
- Motorik (minor)  otot pengunyah : m. masseter, m.temporalis,
m.pterigoid medialis, m.pterigoid lateralis
Cara pemeriksaan motorik
• Pasien disuruh merapatkan giginya sekuat mungkin, raba
m.maseter dan m.temporalis.
• Perhatikan konturnya
• Kemudian suruh pasien membuka mulut, perhatikan ada/tdk
deviasi rahang bawah
• Bila ada parese, rahang akan berdeviasi ke arah yg lumpuh

Cara pemeriksaan sensorik


• Refleks kornea
Nervus Fasialis (N.VII)
• Fungsi  pengecapan 2/3 anterior lidah, ekspresi wajah, sekresi
kelenjar lakrimasi
• Pemeriksaan motorik
- Mengerutkan dahi dengan cara melihat ke atas (m.frontalis)
- Menutup mata lalu pemeriksa mencoba memaksa membuka
(m.orbicularis oculi)
- Mengembungkan pipi (m.buccinator)
- Tersenyum(m.orbicularis oris)
Nervus Vestibulokoklearis
(N.VIII)
• Terdiri dari nervus vestibularid dan nervus cochlearis
• Fungsi  pendengaran dan keseimbangan
• Pemeriksaan terdiri dari  test Weber, test Rinne, test Swabach
• Mengetahui apakah
Terdapat tuli konduktif
Atau tuli sensorineural
Test keseimbangan
• Romberg test
Pasien berdiri dgn 1 kaki, satu kaki lainnya di depannya. Mata
ditutup. Org normal mampu berdiri selama 30 detik dgn kondisi
tersebut
• Stepping test
Pasien disuruh berjalan sebanyak 50 langkah ditempat. Mata
pasien ditutup. Hasil test dianggap abnormal apabila kedudukan
akhir penderita beranjak > 1 meter atau badan terputar > 30
derajat.
• Past pointing
Penderita disuruh menunjuk jari pemeriksa saat mata terbuka,
kemudian mengangkat tangan, dan menutp mata lalu menunjuk
dalam kondisi mata tertutup.
Nervus Glossopharingeus (N.IX), Nervus
Vagus (N.X)
• Diperiksa secara bersamaan karena saling berhubungan
• Dilakukan pemeriksaan motorik dengan meminta pasien
membuka mulut  minta pasien berkata “aaaaa”  nilai
uvula
Nervus Accesorius (N.XI)
• Fungsi  gerakan kepala, leher, bahu
• Pemeriksaan  menilai fungsi m.trapezius dan
m.sternocleidomastoideus
Nervus Hypoglossus (N.XII)
• Fungsi  mengatur gerakan lidah (m.stiloglosus,
m.genioglosus, m.longitudinalis inferior dan superior
• Minta pasien julurkan lidah  nilai lidah, apakah terapat atrofi
maupun kelumpuhan
Thank you

You might also like