Professional Documents
Culture Documents
Nursing
Keselamatan Kerja 4
PIPER ALPHA (1988) (167 deaths)
Keselamatan Kerja 5
PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)
Keselamatan Kerja 6
CONCEPT SCIENCES (1999) - KOH + NH2OH (5 deaths)
Keselamatan Kerja 7
AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRANCE (2001)
Keselamatan Kerja 8
Seveso, Italy (1976) – herbicide plant, runaway reaction,
chemical release, 447 injured, long term health problems,
$50,000,000
Bhopal, India (1984) - pesticide plant, chemical release, 2,500
dead, 200,000 injured, $250,000,000
Chernobyl, USSR (1986) – nuclear reactor, 31 dead, 237 injured,
long term health problems, $3,000,000,000.
Basle, Switzerland (1986) – chemical warehouse fire, 0 dead, 0
injured, environmental damage.
Keselamatan Kerja 9
PENGARUH KONDISI FISIK TERHADAP KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA
Kondisi fisik cenderung mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja secara langsung, baik dalam jangka
waktu singkat maupun jangka waktu yang lama.
Work Accidents
Seleksi Karyawan
Design Peralatan
Absensi dan Turnover
Faktor Organisasi
Komitmen Manajemen
Keselamatan
Pelatihan Keselamatan
Burnout
Yaitu suatu pernyataan psikologis yang sulit bahwa seorang pekerja
akan memiliki pengalaman setelah bekerja dalam periode waktu
tertentu. Burnout mengakibatkan kelelahan emosional dan penurunan
motivasi kerja pada pekerja.
Emotional Exhaustion
Reduced Personal
Accomplishment
Absen
Beban Kerja Berat
Ketidakpuasan
Kontrol Rendah
Burnout Gejala Sakit
Ambiguitas Peran
Performansi Buruk
Konflik Peran
Turnover
Pentingnya Menjaga Kesehatan Saat Kerja
• Bekerja tetap sehat dan selamat
• Bekerja dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan
• Prof. Bernardino Ramazzini—
pekerjaan dan penyakit yang
dideritanya
• Diperlukan pemeriksaan
kesehatan untuk mengetahui
kondisi kesehatan
– Pemeriksaan sebelum kerja
– Pemeriksaan kesehatan berkala
– Pemeriksaan kesehatan khusus
Pengertian Kesehatan Kerja menurut
Joint ILO/WHO Committee tahun 1995 :
• Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggi-
tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari
pekerja pada semua pekerjaan; pencegahan
gangguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan
oleh kondisi kerja mereka; perlindungan pekerja dalam
pekerjaan mereka dari resiko akibat faktor-faktor yang
mengganggu kesehatan; penempatan dan
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
yang sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikologisnya; dan sebagai kesimpulan, penyesuaian
pekerjaan, terhadap manusia dan setiap manusia
terhadap pekerjaannya.
Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan
Kesehatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi
1. UU D Tahun 1945
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
4. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
5. PP No. No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.
6. PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
7. Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Karena Hubungan Kerja
8. PMP No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan,
Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan
Kesehatan Dan Lingkungan Kerja
Secara Filosofi :
Secara Keilmuan :
Pasal 86
(1) Cukup jelas
Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaiatan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
BAB XVI
Bagiaan Kedua
Sanksi Administratif
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai
sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan-
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal
6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45
ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal
106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
Pasal 190
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat
produksi;
h. pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh
Menteri
Dasar Peraturan Perundangan
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
1.UU No.1 thn 1970—tentang
keselamatan kerja.
BAB VI
Pasal 8
• Pengurus diwajibkan
memeriksa kesehatan badan,
kondisi mental, dan
kemampuan fisik dari tenaga
kerja yang akan diterimanya
maupun akan dipindahkan
sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
2. Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja
yang berada di bawah pimpinannya secara berkala
pada dokter yang ditunjuk oleh pengusaha yang
dibenarkan oleh direktur
3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan
ditetapkan dengan peraturan perundangan
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi No: PER.02/MEN/1980—tentang
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
penyelenggaraan keselamatan kerja
Pasal 1
Yang dimaksud adalah
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja adalah
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan.
b. Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan
telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan Menteri
Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi
No.1/MEN/1976—(tentang kewajiban latihan hiperkes
bagi dokter perusahaan) dan syarat lain yang
dibenarkan oleh direktur Jenderal Binawasker.
Pasal 2
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
ditujukan agar tenaga kerja yang diterima berada
dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya,
tidak mempunyai penyakit menular yang akan
mengenai tenaga kerja lainnya dan cocok untuk
pekerjaan yang dilakukan sehingga keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan
dan tenaga kerja lainnya dapat dijamin
Hazard / Bahaya Di Tempat Kerja
• Pekerja dalam bekerja dapat sakit karena adanya
hazard di tempat kerja
• Perlu pantauan kesehatan tenaga kerja dari awal
bekerja sampai akhir kerja
• Perlu pantauan hazard di lingkungan kerja, ada 5
hazard:
– Fisika
– Kimia
– Biologi
– Ergonomi
– Psycososial
Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
1. Kegunaan
• Dasar kondisi kesehatan awal
• Fit to the job
2. Cara permintaan pemeriksaan kesehatan
sebelum kerja
• Oleh bagian HRD/SDM
• Permintaan harus mencantumkan pekerjaan yang
akan dikerjakan tenaga kerja nantinya
3. Pemeriksa Kesehatan Pekerja Sebelum Kerja
• Dokter Pemeriksa kesehatan tenaga kerja
• Hasil pemeriksaan
data medis hanya
disampaikan kepada
dokter perusahaan
Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
1. Bagi perusahaan
• Mempunyai data dasar kesehatan pekerja
• Mencocokkan / serasikan kondisi kesehatan pekerja dengan
pekerjaannya (fit the man to the job)
• Diharapkan pekerja tetap menjaga dan meningkatkan kondisi
kesehatannya
2. Bagi pekerja
• Mengetahui kondisi kesehatannya
• Kesesuaian antara kesehatan dan pekerjaannya
• Mempunyai data kesehatan untuk dipertahankan dan
ditingkatkan dengan melaksanakan perilaku hidup sehat
Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Kerja
1. Melindungi:
2. Mata
3. Muka
4. Kepala
5. Telinga
6. Kaki
7. Tangan dan lengan
8. Seluruh tubuh
(http://www.safetysupplies.co.uk)
Jenis:
1. jenis yang dimasukkan kedalam
lubang telinga(Single-Use earplugs)
2. jenis yang menutup seluruh telinga.
1. melindungi kaki
pekerja dari luka
kejatuhan benda
berat,
2. terkena beram,
3. Benda panas/pijar,
4. bahan-bahan kimia
yang berbahaya,
Teknologi dan Rekayasa 52
Teknologi dan Rekayasa
Pelidung Tubuh (Apron)
1. melindungi pekerja
2. nyaman.
3. tidak mengakibatkan bahaya
lain,
4. punya derajat resistensi cukup
untuk panas
5. Dasi, cincin dan jam tangan
dihidari
alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga yang
mencakup wajah dan kepala
JENIS-JENIS RESPIRATOR
1. Respirator debu
2. Respirator dengan pemasok
udara
Teknologi dan Rekayasa 54
Teknologi dan Rekayasa
Apa itu bahaya
Risiko
Adalah Kemungkinan
timbulnya dampak buruk
dari bahaya yang ada
terhadap lingkungan,
kesehatan peralatan yang
ada di tempat kerja.
Teknologi dan Rekayasa 55
Teknologi dan Rekayasa
SIMBOL-SIMBOL HAZARD
• Lingkungan Kerja
• Bahan
• Proses Pekerjaan
• Perilaku
aaaahh
• Udara
• Suara
Pencemaran • Tanah
Lingkungan dan • Air
Kesehatan
Manusia
Limbah
Asap
kendaraan
Industri
Rumah
tangga