Professional Documents
Culture Documents
BAGIAN/SMF THT
FK UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Mei, 2015
Daftar pasien
RPS :
Pasien mengeluh ngorok sejak 2 tahun yang lalu.
Keluhan muncul mendadak dan terus menerus,
terutama saat tidur dan saat cuaca dingin. Karena
keluhan tersebut pasien sulit tidur. Pasien juga
mengeluh nyeri menelan sejak 2 tahun yang lalu.
Nyeri muncul mendadak dan hilang timbul, yaitu
saat pasien demam. Nyeri dirasakan diseluruh area
rongga mulut sampai tenggorokan. Nyeri seperti rasa
perih saat menelan. Pasien memiliki riwayat sering
batuk dan pilek 2 tahun lalu, karena sering meminum
Pemeriksaan fisik
N : 112x/m RR : 20x/m T : 37,5ºC
TELINGA
I: Kel. Kongenital (-/-), massa (-/-), hiperemis (-/-)
P: Massa (-/-), NT tragus (-/-), NT aurikula (-/-), NT mastoid (-/-)
MAE : hiperemis (-), massa (-), serumen (-/-), edem (-/-)
MT : intak (+/+) mengkilat seperti mutiara, perforasi (-/-), RC (+/+) segitiga
Tes pendengaran :
Rinne (+/+)
Weber lateralisasi (-)
Schwabach (sama/sama)
5
HIDUNG
RA :
bentuk normal
Deviasi septum (-)
Mukosa edem (-/-)
Mukosa hiperemis (-/-)
Sekret (-/-)
Concha hipertrofi (-/-)
Concha pucat (+/+)
9
Ro thorax
28 April 2015
Hasil :
Cor dan diafragma Normal.
Pulmo tidak tampak infiltrat
Kesimpulan :
Foto thorax normal
10
Diagnosis: Tonsilitis kronis
Terapi: Pro ATE
11
2. IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. Aril Dwi Nurcahyo
• Umur : 6 th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Pelajar
• Agama : Islam
• Alamat : Kota Baru
KU : Benjolan pada bawah leher
RPS :
Pasien mengeluh muncul benjolan pada bawah leher sejak 3 bulan Sebelum masuk rumah sakit,
muncul mendadak, terus menerus sampai sekarang, benjolan semakin membesar bila pasien minum es,
kemudian mengecil bila pasien tidak minum es. Benjolan berukuran bulat, nyeri tekan disangkal
pasien, konsistensi lunak, mobile, berwarna merah muda, keluhan demam disangkal pasien, gangguan
makan, menelan, dan berbicara disangkal, perdarahan pada benjolan disangkal pasien, pasien
menyangkal benjolan semakin membesar. Pasien sempat berobat ke puskesmas di kota baru dan diberi
albotyl tetapi tidak ada perubahan, akhirnya pasien dirujuk ke spesialis THT di RSUD Ulin untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
Keluhan Telinga: Deafness (-), Tinitus (-), Vertigo (-), Ottorhoe (-), Otalgia (-), Itching(-)
Keluhan Hidung: Rhinorrhe (-), Obstruksi nasal (-), Epistaxis (-), Rhinalgia (-), Gangguan pembau (-),
Nasolalia (-),
Keluhan Larying/Pharying: Odinofagi (-), Dyspagia/Aphagia (-), Discharge (-),Dysphoni/Aphoni (-),
Trismus (-), Hoarness (-), Batuk (-)
RPD : penyakit serupa (-), Asma (-) Alergi (-)
Status Lokalis
a/r lingua inferior
Inspeksi : Massa (+), Hiperemis(-), edem (-), warna merah muda,
Palpasi : Nyeri Tekan(-), Mobile, Konsistensi lunak, Ukuran 0,5x0,5x0,3mm
Telinga :
Inspeksi : Kelainan kongenital (-/-), Massa (-/-), Hiperemis(-/-)
Palpasi : Massa(-/-), NT Tragus(-/-), NT, Auricula (-/-), NT Mastoid (-/-)
MAE : hiperemis (-/-), massa (-/-), serumen (+) minimal, edem (-/-), Corpal (-/-)
MT : Intak (+/+), warna spt mutiara, perforasi (-/-), RC (+/+)
Tes pendengaran :
• Rinne (+/+)
• Weber lateralisasi (-)
• Schwabach (sama/sama)
Hematologi
MCV,MCH,MCHC
INR 0,96 -
Hati
SGOT 35 0 – 46 U/I
SGPT 19 0 – 45 U/I
Ginjal
Ureum 27 10 – 50 mg/dl
Elektrolit
TELINGA
I: Kel. Kongenital (-/-), massa (-/-), hiperemis (-/-)
P: Massa (-/-), NT tragus (-/-), NT aurikula (-/-), NT mastoid (-/-)
MAE : hiperemis (-/sde), massa (-/+), serumen (+/sde), edem (-/sde)
Massa di 1/3 externa MAE sinistra : merah, hiperemis, ukuran sebesar
kacang polong, menutupi MAE
MT : sde karena (tertutup serumen/tertutup massa), perforasi (sde/sde),
RC (sde/sde)
Tes pendengaran :
Rinne (+/+)
Weber lateralisasi (-)
Schwabach
28 (sama/sama)
HIDUNG
RA :
Bentuk normal
Deviasi septum (-)
Mukosa edem (-/-)
Mukosa hiperemis (-/-)
Sekret (-/-)
Concha hipertrofi (-/-)
Concha pucat (-/-)
RP : tidak dilakukan
Nyeri tekan sinus (-/-)
Hasil :
Cor dan diafragma Normal.
Pulmo tidak tampak infiltrat.
Kesimpulan :
Foto thorax normal
32
PX Penunjang
Pemeriksaan Lab tanggal 19 Mei 2015
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 12,7 g/dl Hasil PT 9,9 detik
Lekosit 6,9 ribu/ul INR 0.88
Eritrosit 4.72 juta/ul Control Normal PT 11.4
Hematokrit 35,6 vol% Hasil APTT 23,0 detik
Trombosit 361 ribu/ul Control Normal APTT 26,1
33
Diagnosis: Granuloma MAE Sinistra, Serumen Obturans Dextra
Terapi: Pro Ekstraksi Granuloma dengan GA
34
4. IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. Tan Kong Djid
• Umur : 68 Th
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Pekerjaan : Pensiunan
• Alamat : Jl. Veteran Gang Kenari RT:18 Banjarmasin
KU : Keluar darah Dari Hidung Kanan
RPS :
Keluhan muncul sejak 3 bulan yang lalu. Keluar darah bercampur lendir muncul perlahan-
lahan, dan terjadi terus menerus tetapi tidak ada nyeri. Satu bulan pertama pasien mengeluhkan
keluar darah disertai lendir, 2 bulan selanjutnya hingga sekarang hanya keluar lendir jernih saja.
Selain itu pasien juga mengeluh sulit bernapas dan lebih mudah bernapas lewat mulut. Sulit
bernapas ini dirasakan pasien 3 hari setelah keluhan muncul. Pasien juga mengalami batuk dan
pilek 1 bulan sebelum keluhan muncul. Awalnya pilek dan mengeluarkan cairan kental
berwarna jernih, kemudian cairan menghilang dalam waktu seminggu. Kemudian pasien batuk
selama 1 minggu dan berdahak. Pasien mencoba mengonsumsi obat pilek yang dijual diwarung,
namun keluhan tidak berkurang, bahkan bertambah parah. Pasien lalu ke dokter spesialis Paru
untuk berobat dan keluhan batuk pilek sembuh dalam waktu 1 minggu. Tidak ada keluhan
disekitar tenggorokan dan telinga pasien.
•RPD: kel serupa (-), riwayat alergi (-). HT(-), DM (-), asma (-)
•RPK: kel serupa (-), riwayat alergi (-), HT (-), DM (-), asma (-)
Pemeriksaan fisik
N : 86 bpm RR : 20 tpm
T : 36,8C TD : 110/70 mmHg
TELINGA
I: Kel. Kongenital (-/-), massa (-/-), hiperemis (-/-)
P: Massa (-/-), NT tragus (-/-), NT aurikula (-/-), NT mastoid (-/-)
MAE : hiperemis (-), massa (-), serumen (+/-) minimal, edem (-)
MT :tertutup serumen/ arna putih seperti mutiara pada bagian kiri,
perforasi (-/-), RC (+/+)
Tes pendengaran :
Rinne (+/+)
Weber lateralisasi (-)
Schwabach (sama/sama)
38
HIDUNG
RA :
bentuk normal
Deviasi septum (-)
Mukosa edem (+/-)
Mukosa hiperemis (-/-)
Sekret (-/-)
Concha hipertrofi (-/-)
Concha pucat (+/+)
Massa concha nasi inferior (+/-) disertai lendir keputihan tanpa darah.
RP : tidak dilakukan
Nyeri tekan (+) a/r sinus maxillaris dextra, sinus sphenoidales dextra.
39
TENGGOROKAN
Hasil :
Cor dan diafragma Normal.
Pulmo tidak tampak infiltrat
Kesimpulan :
Foto thorax normal
42
CT-Scan kepala/leher tanpa dan dengan kontras (11-5-2015)
Diagnosis: Carcinoma Sinonasal
Terapi: Pro Rhinectomi
46
5. Identitas Pasien
Nama : Tn. Alfian Noor
Umur : 52 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS Guru
Agama : Islam
Alamat : Komp. Mahligai Banjarmasin
KU : obstruksi nasale
RPS :
Pasien mengeluhkan hidung terasa tersumbat kambuh-kambuhan 1 tahun terakhir. Rasanya sangat berat
sehingga pasien harus bernapas via mulut jika kambuh. Sumbatan ini dirasakan pada lubang hidung kanan
dan kiri. Hanya kambuh saat tertentu saja seperti jika pilek atau ketika memaus ingus dari hidung. Jika
muncul, kepala pasien juga terasa sakit, mata juga sampai berair. Tidak muncul karna pagi hari/hawa
dingin. Tidak pernah ada trauma hidung. Tidak disertai rasa gatal atau berbau. Pasien pernah mengeluhkan
rinorhea (keluar cairan dari hidung) 1 tahun yang lalu sebelum keluhan obstruksi ini muncul. Cairan hanya
muncul disertai gejala bersin-bersin dan demam. Cairan awalnya berwarna putih bersifat encer kemudian
berwarna hijau dan mengental. Cairan tidak banyak, tidak berbau, keluar dari kedua lubang hidung. Saat
gejala salesma berhenti, rinorhea juga berhenti. Keluhan ini muncul selama 1 minggu 1 tahun yang lalu.
Pasien tidak pernah mengeluh mimisan/ ingus bercampur darah. Rhinalgia (-) Gangguan pembau (-)
Foetor ex nasale (-) nasolalia (-) Nasal headache (-) Salesma (+) 1x saja selama 1 minggu 1 tahun yang
lalu. Terus menerus selama 1 minggu disertai panas tapi tidak disertai batuk. Bersin tidak terus menerus
hanya disertai rinorhea dan mata gatal. Pasien mengeluh seperti ada cairan yang turun dari hidung ke
tenggorokannya lewat lehernya.
Keluhan telinga: pasien meneluh ada tinitus bunyi ngung-ngung (nada rendah) pada telinga kiri. Muncul
bersamaan dengan gejala obstruksi nasal. Tinitus bersifat subjektif, sifatnya kambuh-kambuhan bersamaan
dengan keluhan obstruksi nasal. Muncul tidak dipengaruhi posisi seperti habis bangun tidur/ sehabis sujud.
Riwayat dikorek-korek/menyelam/naik pesawat juga tidak ada. Deafness (-) vertigo (-) otorhea (-) otalgia
(-) itching (-)
Keluhan tenggorokan: batuk(+) terus menerus selama 1 tahun ini. Batuk berdahak. Dahak berwarna
kuning bersifat kental. Batuk tidak menggong-gong dan tidak memberat di malam hari. Rowayat turun
berat badan ada tapi hanya 4 kg dalam 1 tahun ini. Dahak berdarah tidak ada. Pasien tidak merokok, tidak
berada pada lingkungan tambang, dan tidak ada riwayat TB pada keluarga/tetangga. Disfonia (+)
Odinofagi (-) Trismus (-) Regurgitasi (-)
• RPD: serupa (-) trauma
(+) hipetensi (+)
• RPK: TB (-) alergi (-)
Pemeriksaan fisik
TD : 140/90 T : 36,1°C
N : 72 x/m RR : 22 x/m
Telinga :
I: kel. Kongenital (-/-), massa (-/-), hiperemis (-/-) edem (-/-)
P: massa (-/-), NT tragus (-/-), NT aurikula (-/-), NT mastoid (-/-)
MAE : hiperemis (-/-), massa (-/-), serumen (+/+) pada telinga kanan
berwarna putih dan bersifat lunak, pada telinga kiri bersifat keras
berwarna kuning dan menutup MAE, edem (-/-)
MT : telinga kanan warna mutiara mengkilat; telinga kiri sulit
dievaluasi, perforasi (-/?), RC (?/?)
Tes pendengaran :
Rinne (+/-)
Weber lateralisasi (-)
Schwabach telinga kiri memanjang
50
Hidung :
Inspeksi:
• bentuk normal
• Eksema (-)
• deviasi septum (-)
Rhinoskopi Anterior:
• massa (-/-)
• Mukosa hiperemis (-/-)
• Chonca hipertopi (-/-)
• Chonca hiperemi (-/-)
• sekret (+/+) putih dan kental
• Polip ( +/-)
Rhinoskopi
51 Posterior : sulit dievaluasi
Tenggorokan :
Rongga mulut :uvula ditengah, atrofi papil lidah (-)
deviasi lidah (-) karies gigi (+) pada
pre molar 2 kanan bawah dan molar
1 kiri bawah
Faring : hiperemis (-), psedomembran (-)
Tonsil : Warna merah muda
Ukuran (T1/T1)
hiperemis (-/-)
Detritus (-/-)
• Pembesaran KGB
– Submentalis (-)
– Submandibula (-)
– Preaurikula (-)
– Supraklavikula (-)
– Cervical anterior (-)
– Cervical post (-)
Foto Klinis
Pemeriksaan Lab tanggal 20 Mei2015
PX Penunjang
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 14,1 g/dl Hasil PT 9,6 detik
Lekosit 6,1 ribu/ul INR 0,87
Eritrosit 4,75 juta/ul Control Normal PT 11,9
Hematokrit 40,6 vol% Hasil APTT 27,9detik
Trombosit 272 ribu/ul Control Normal 25,1
APTT
RDW-CV 12,3 % SGOT 22 U/l
MCV 85,4 fl SGPT 32 U/l
MCH 30,5 pg GDP 87 mg/dL
MCHC 35,7 % Ureum 33 mg/dl
Gran % 33,4 % creatinin 1,0mg/dl
Limfosit % 40,0 % Natrium 139 mmol/I
Gran # 4,24 ribu/ul Kalium 4,4 mmol/I
56
Limfosit # 3,3 ribu/ul Chlorida 106 mmol/I
Hasil Ct Scan 16 Agustus 2014
-Tampak massa solid yang mengisi nasopharyng kanan dan kiri terutama kiri
menutup torus tubarius meluas ke parapharyngeal kiri. Dengan pemberian
kontras tampak peningkatan kontras enhancement (pre 36 HU, Post 83 U).
Massa meluas cavum nasi posterior dan oropharyng
-Tak nampak KGB colli kanan kiri
-Penebalan mukosa sinus maxillaris kiri
-Sistem ventrikel normal, tak tampak penyempitan maupun dilatasi
-Tak tampak deviasi midline struktur
-Sulci dan gyri, fissure sylvii normal
-Bulbus oculi dan ruang retrobulber dalam batas normal
Kesimpulan:
-Suspect Massa Malignant nasopharyng kanan kiri terutama kiri menutup torus
tubarius meluas ke parapharyngeal kiri, Massa meluas cavum nasi posterior dan
oropharyng kiri. Tak tampak KGB Colli. Saran Biopsi nasopharyng (KNF
T2N0Mx)
-Sinusitis maxilaris kiri kronis (Penebalan mukosa)
Foto Thorak 19 Mei2015
Foto thorak
Tak tampak kelainan
Normal
Waters 18 Mei 2015
Hasil Water’s
-Sinus frontal normal
-Sinus maksilaris kanan terselubung dengan
air fluid level
-Sinus sphenoid normal
61