Professional Documents
Culture Documents
TUMBUHAN
KELOMPOK 15
ATIKAH EKA RACHMASARI
BAGUS PRIYAMBUDI
ROSITA ANDRIA DEWI
Pengertian
• Kultur jaringan berarti membudidayakan suatu
jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang
mempunyai sifat seperti induknya.
Elemen- Pengatur
elemen pertumbuhan
Mikro tanaman (ZPT)
Nutrisi
Komposisi
anorganik utama Agar
(elemen makro) Media
Penambahan pada
media dasar
Ada 4 macam media yang secara umum digunakan
sebagai media pembuatan kultur jaringan, yaitu
MS (Murashige dan Skoog)
SH (Schenk dan Hidelbrand)
GB5 (Gamborg B5)
NN (Nitch dan Nitsch)
Keempat media tersebut mengandung senyawa kimia
yang hampir sama. Penamaan media pada umumnya
sesuai dengan nama pembuatnya.
Pembuatan dan Sterilisasi
Media
Untuk dapat memudahkan pembuatan media, media
dibagi-bagi dalam kelompok larutan stok, yaitu
stok elemen makro, stok elemen mikro, besi
suplemen organik, auksin dan sitokinin, dibuat
secara terpisah.
Umumnya larutan stok dibuat dalam jumlah besar
yang ekivalen dengan kandungan za-zat yang
menyusunnya dalam 1L medium. Larutan stok
disimpan dalam almari pendingan dan
dikeluarkan pada saat pembuatan media saja.
Pembuatan media dari larutan stok adalah
sebagai berikut:
Siapkan labu takar dan beri sedikit air.
Masukkan masing-masing larutan stok ke
dalam labu takar, sesuai dengan
perbandingan volumenya, kemudian tambahkan
air sampai 800 ml.
Tambahkan sukrosa ke dalam larutan,
kemudian aduk hingga homogen.
Tambahkan air sampai 1L.
Macam-macam tempat
kultur
Petridish, baik dari plastik maupun kaca .
ukurannya dapat beragam dari diameter 3 cm
sampai 9 cm.
Botol kultur merupakan tempat kultur yang umum
digunakan tidak memiliki leher atau berleher
pendek titik botol kultur dapat terbuat dari
plastik atau kaca.
Kultur flash atau labu erlemeyer berukuran 100
sampai 2000 ml.
Tanaman yang ditumbuhkan
dengan kondisi terkontrol
di dalam green house atau
Sumber ruang tanam
tanaman
Setelah itu alumunium foil dan gumpalan kapas dihilangkan dari botol setelah masuk ke
dalam laminair air flow.
Eksplan atau gumpalan kalus diambil dan diletakkakan di dalam cawan petri atau
diantara dua kertas saring steril.
Setelah dipotong bahan diinokulasu diatas medium nutrien yang aru. Pada saat
memotong perlu diseleksi bahan sehomogen mungkin, Jaringan yang mati di buang
Tahapan Kutur Jaringan
tumbuhan
Pemilihan dan penyiapan tanaman
induk sumber eksplan
Tahapan
Pengakaran
Aklimatisasi
Tahapan Kultur
Jaringan Tumbuhan
1. Pemilihan dan penyiapan tanaman induk sumber
eksplan.
Tanaman tersebut harus jelas jenis, spesies,
dan varietasnya serta harus sehat dan bebas
dari hama dan penyakit.
1. Multiplikasi atau perbanyakan.
Multiplikasi tunas dapat diperoleh dengan
beberapa cara :
• Ujung tunas yang sudah ada akan memanjang
menghasilkan ruas dan buku .
• Tunas lateral yang ada pada eksplan akan
menghasilkan tunas baru.
• Perkembangan tunas adventif.
• Somatik embryogenesis.
3. Pengakaran
Tujuannya untuk membentuk akar dan pucuk tanaman
yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup
sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro
ke lingkungan luar.
4. Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah proses pengkondisian planlet
atau tunas mikro di lingkungan baru yang aseptik
di luar botol, dengan media tanah, atau pakis
sehingga planlet dapat bertahan dan terus
menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan.
Tahapan Kultur Jaringan
Tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan in vitro
Genotipe
Umur tanaman
Jaringan embrionik pada umumnya mempunyai kemampuan regenerasi
yang tinggi. Pada saat tanaman menjadi dewasa, maka kemampuan
regenerasinya menjadi menurun.
Umur jaringan dan organ
Jaringan muda, lunak (bukan berkayu) pada umumnya lebih cocok
untuk bahan tanaman dibandingkan jaringan berkayu yang lebih
tua.
Status fisiologis
Mempunyai efek yang kuat terhadap pembelaha sel dan regenerasi.
Bagian tanaman vegetatif lebih siap beregenrasi dibandingkan
dengan bagian tanaman generatifnya.
Status kesehatan
Bila pada saat isolasitanaman berada pada kondisi sehat, maka
tingkat keberhasilan kultur in vintro tinggi pula.
Kondisi pertumbuhan
Ukuran eksplan
Manfaat Kultur Jaringan
Melestarikan sifat tanaman induk.
Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama.
Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak
dalam waktu yang singkat.
Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus.
Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan
plasma nutfah.
Untuk menciptakan varietas baru melalui
rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa
melalui kultur jaringan sehingga menjadi
tanaman baru secara lengkap.
Pelaksanaannya tidak tergantung pada musim.
Dampak positif dan negatif kultur
jaringan
Dampak positif kultur jaringan :
Mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam
waktu yang singkat, dan mempunyai sifat seperti
induknya .
Pelaksanaannya tidak membutuhkan tempat yang luas,
kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan
tumbuh bibit lebih cepat.
Dampak negatif Kultur Jaringan :
Bibit yang dihasilkan mempunyai
perakaran yang tidak kuat.
Mempersempit lapangan kerja pembibitan
secara konvensional.
Dapat berakibat hilangnya plasma nutfak
dari tanaman tertentu .