You are on page 1of 44

MAHASISWA PROFESI PENDIDIKAN BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SIRLANGGA SURABAYA
 2.6.1 Pengkajian Data
 I. DATA SUBJEKTIF
 Umur
Gangguan skizofrenia ini biasanya dimulai sebelum usia 25
tahun (Sadock dan Sadock, 2007; Fatemi, 2008; Pesold,
Roberts dan Kirkpatrick, 2004). Sedangkan untuk factor resiko
persalinan dengan vacuum ekstraksi, pada usia ibu yang
beresiko untuk hamil yaitu pada usia <20 tahun dan > 35
tahun lebih beresiko 4 kali terjadi persalinan vacuum ekstraksi
(Handayani, 2014)
 Pekerjaan
 Mengetahui tingkat perekonomian keluarga ibu nifas dan
pekerjaan ibu dan pekerjaan yang memiliki resiko untuk
skizofren. Pekerjaan yang memiliki tingkat streesor tinggi
beresiko untuk memicu timbulnya penyakit skizofrenia
(Kusumawati, 2006)
 Alamat dan nomor telepon
 Insidens lebih tinggi pada orang–orang yang dilahirkan di
daerah urban. Skizofrenia ditemukan ditemukan di seluruh
kelas masyarakat dan area geografis, insidens dan rasio
prevalens rata- rata sama di seluruh dunia (Sadock dan
Sadock, 2007; Task Force on DSM-IV, American Psychiatric
Association, 2000; Van-Os dan Allardyce, 2009)
 Keluhan Utama
 Keluhan utama yang dapat memicu tindakan persalinan
dengan vacum sktraksi adalah ibu tidak kuat untuk mengejan,
kelelahan, terjadi kecemasan, yang menyebabkan kala II lama
( Rusydi, 2004)
 Tidak ada gejala dan tanda klinis yang patognomonis untuk
skizofrenia; setiap gejala atau tanda yang terlihat pada
skizofrenia juga ada di gangguan neurologik dan psikiatrik
lainnya. Gejala-gejala seorang pasien dapat berubah sejalan
dengan waktu. Misalnya seorang pasien mungkin mengalami
halusinasi intermiten atau kemampuan yang bervariasi
dalam menghadapi situasi sosial secara adekuat, atau gejala-
gejala gangguan mood yang bermakna dapat datang dan
pergi selama perjalanan penyakit skizofrenia.
 Riwayat Obstetri yang Lalu
 Mengetahui ada tidaknya riwayat obstetri yang
buruk pada ibu sebelumnya. Pada ibu dengan paritas
rendah memiliki durasi persalinan yang lebih lama,
hal ini mengacu pada salah satu indikasi dilakukan
vacuum ekstraksi yaitu pada kala II memanjang. Pada
penelitian di RSUD Banyumas tahun 2011 didapatkan
bahwa ibu bersalin dengan paritas rendah memiliki
resiko 9 kali lebih besar dilakukan tindakan vacuum
ekstraksi pada pertolongan persalinannya.
(Handayani, 2014)
 Penyulit/ Komplikasi : Untuk mengetahui apakah proses
persalinan ibu disertai dengan penyulit atau tidak.
 Pada ibu dengan skizofrenia didapatkan gangguan pada saat
berkoordinasi mengejan pada kala II yang mengakibatkan kala
II dalam persalinan memanjang. Pada suatu penelitian di RS
Hoesin Palembang tahun 2004 didapatkan hasil jika kala II
lama menjadi indikasi persalinan dengan tindakan ekstraksi
vacum, ditambah lagi jika ini merupakan partus pertama yang
dapat menimbulkan kecemasan yang dapat menjadi
ketegangan (Lia, 2010)
 Skizofrenia
 Risiko menderita skizofrenia sebesar 1% pada populasi umum
jika tidak ada keluarga yang terlibat. Bila salah satu orang tua
menderita skizofrenia maka insidens untuk menderita
skizofrenia sebesar 12%. Insidens skizofrenia pada kembar
dizigotik jika salah satu menderita skizofrenia sebesar 12%,
pada kembar monozigotik sebesar 47%. Jika kedua orang tua
menderita skizofrenia insidensnya sebesar 40% (Sadock dan
Sadock, 2007; Owen, O'Donovan dan Harrison, 2005; Weeks
dan Lange, 1988).
 Status psikososial
 Sejumlah pasien skizofrenia berasal dari keluarga-keluarga
yang disfungsi. Perilaku keluarga patologis dapat
meningkatkan stres emosional yang merupakan hal yang
rentan pada pasien skizofrenia untuk mengatasinya.
Dinamika keluarga tersebut berupa double bind
communication, schisms and skewed family, pseudomutual
dan pseudohostile families, dan emosi yang diekspresikan
secara tinggi (Sadock dan Sadock, 2007)
 PEMERIKSAAN UMUM
 Kesadarannya composmentis dengan tanda-
tanda bisa atau tidak timbal balik dalam
berkomunikasi.
 Keadaan emosional kurang baik dan kurang
bisa diajak berkomunikasi serta bekerjasama.
 Tanda – tanda vital : Dbn
 PEMERIKSAAN FISIK
 Genetalia : pada ibu dengan persalinan
ekstraksi vakum didapatkan laserasi derajat
2-3
 Menentukan diagnosa, masalah dan
kebutuhan. Langkah ini dikembangkan dari
data ke dalam identifikasi yang spesifik
mengenai diagnose, masalah dan kebutuhan
No. Tanggal / Jam Diagnosa Data Subektif Data Obyektif
PAPAH
1 Tanggal: Post Partum Spt B Data yang Data yang
……… dengan VE dan diperoleh dari pihak diperoleh dari
Jam: Skizofrenia klien dan keluarga hasil pemeriksaan
…….WIB Hari Ke - … klien dan observasi dari
tenaga kesehatan
 Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensial sesuai dengan diagnosa dan
masalah yang sudah diidentifikasi
 Diagnosa Potensial : post partum blues
 Masalah Potensial : cemas, nyeri pada
jahitan, bendungan ASI, sub involusi, febris
 Antisipasi : Konseling dan
kolaboratif bila terdapat masalah
 Kolaborasi : konsultasi dengan
dokter SpOG dan SpKJ tentang pemberian
obat kepada ibu nifas riwayat persalinan
vacum terapi pada ibu post partum Spt B
dengan vacum ekstraksi dan skizofrenia
 Rujukan :-
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan keluarga dan ibu
R/: ibu dan keluarga mengetahui tentang keadaannya sehingga
dapat membuat ibu dan keluarga menjadi tenang
2. Memberikan dukungan emosional kepada Keluarga dan ibu
R/ Ibu dan keluarga tidak cemas dan lebih kuat
3. Menjelaskan penyebab dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh ibu
R/: Informasi dari tenaga kesehatan akan membuat ibu tenang
4. Observasi tanda – tanda vital
R/: Tanda – tanda vital merupakan salah satu indicator untuk
mengetahui keadaan ibu
5. Memberikan asuhan kepada ibu sesuai dengan tahapan
postpartum
6. Observasi TFU, kontraksi uterus, dan pengeluaran lokea
setiap hari
R/mengetahui bahwa proses involusio berlangsung normal
7. Pemenuhan Kebutuhan nutrisi dan hidrasi
R/ Bila kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi maka ibu akan tetap
mempunyai tenaga dan untuk proses laktasi.
8. Anjurkan Ibu untuk mobilisasi secara bertahap
R/: Dengan mobilisasi lokea akan keluar dengan lancar dan
mencegah terjadinya perdarahan serta mempercepat proses
involusi uterus.
9. Berikan HE tentang personal hygiene kepada keluarga dan ibu
R/: Diharapkan ibu dibantu oleh keluarga mampu menjaga
kebersihan dirinya sehingga terhindar dari infeksi
10. Menjelaskan pada keluarga dan ibu cara perawatan tali
pusar bayi
R/: mencegah terjadinya infeksi pada talipusat bayi
11. Menjelaskan pada keluarga dan ibu cara menyusui dengan
benar
12. R/: mengetahui cara menyusui dengan benar akan
meningkatkan angka keberhasilan menyusui
13. Melakukan perawatan payudara kepada ibu dan mengajari
pijat oksi pada keluarga
R/ : ASI dapat keluar dan ibu dapat menyusui bayinya
14. Menjelaskan tanda bahaya nifas kepada keluarga dan ibu
R/: segera lapor ke bidan apabila menemui salah satu tanda
gejala
15. Menjelaskan kepada keluarga dan ibu mengenai tanda
bahaya pada bayi baru lahir
R/: ibu segera membawa bayi ke tempat pelayanan kesehatan .
16. Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian obat –
obatan
R/: Terapi yang benar akan mempercepat kesembuhan pasien.
17. Kolaborasi dengan dokter SpKJ dalam pemberian obat –
obatan
R/: Terapi yang benar akan mempercepat kesembuhan pasien.
 Implementasi
 Implementasi merupakan pelaksanaan asuhan kebidanan
yang diberikan kepada ibu sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan ibu yang mengacu pada Planning.

 Evaluasi
 Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan
 S :
 O :
 A :
 P :

 Tanggal MKB : 12 Januari 2016 / 23.48 WIB
 Tanggal Masuk R.Nifas : 13 Januari 2016 / 18.40 WIB
 Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2016 / 19.00 WIB
 Oleh : Mahasiswa Profei Pendidikan Bidan
DATA SUBYEKTIF
 Identitas

 NamaIbu : Ny. “DM” NamaSuami: Tn.A


 Umur : 29 tahun Umur : 30 thn
 Suku/Bangsa : Jawa/Indo Suku/Bangsa : Jawa/Indo
 Agama : Islam Agama : Islam
 Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
 Alamat :Karah Surabaya
 Alasan MRS:
Ibu rujukan dari puskesmas Jagir dengan diagnose
G1P0000THIU Uk 37/38 minggu dengan skizofrenia.
 Keluhan utama : pusing
 Riwayat Menstruasi

Siklus : teratur 30 hari


lama : 7 hari
HPHT : 30-04-2015
TP : 07-02-2016.
Riwayat Obstetri yang lalu
KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS
BB
No suami UK Peno (gr)/ H/M KB
Peny Jns Tmpt peny JK Laktasi
ke (bln) long PB
(cm)
skizo
skizofr RSU 2800/5
1 1 9 bln dokter Spt VE freni L H Nifasini
enia Haji 0 cm
a
 Riwayat kehamilan
Ibu periksahamil 6x di PKM jagir, 3x pada trimester 1 dengan
keluhan hamil lemas, pusing, mual muntah dan Sudah pernah
mendapat terapi Asam folat, multivitamin dari Puskesmas. TM
2 periksa 2x tidak ada keluhan dan mendapat terapi
multivitamin Fe,kalsium, selama trimester 3 periksa 3x di
Puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng.
Selama hamil ibu masih control rutin di RSJ Menur, tetapi oleh
dokter terapi obat skizofren dihentikan karena teratogenik
pada janin.

 Riwayat Persalinan ini


Ibu merasa kenceng-kenceng pada 12 Januari 2016, lalu
menuju ke puskesmas jagir. Oleh puskesmas Jagir dirujuk ke
RSU Haji.
 Ibu menderita penyakit gangguan jiwa semenjak SMK, sejak
kecil ibu merupakan anak yang cerdas danberprestasi,
semenjak SMK karena memiki kendala biaya sekolah dan
diacuhkan oleh teman-temannya ibu menjadi pendiam dan
tertutup, kemudian ibu menceburkan diri kedalam sumur
kurang lebih 10 tahun lalu, setelah itu ibu sering marah-
marah dan sering berhalusinasi kedatangan tamu hayalan.
 Ibu dibawa ke pengobatan alternative, setelah 5 tahun tidak
ada perubahan, ibu dibawa berobat ke puskesmas karah dan
diarahkan ke RSJ menur, selanjutnya ibu rutin berobat ke RSJ
menur. penyakit ibu membaik dan ibu sempat bekerja di
pabrik sepatu.
Semenjak hamil, terapi obat dihentikan. ibu kembali sering
memperlihatkan gejala penyakitnya seperti marah-marah dan
sering menatap ke langit-langit.
tidak pernah menderita penyakit jantung, TB, hepatitis, DM,
HT, ISK maupun IMS.
 Riwayat kesehatan keluarga
Nenek ibu menderita diabetes melitus. Paman ibu menderita
penyakit gangguan jiwa. Tidak ada yang menderita penyakit
jantung, TB, hipertensi, maupun keturunan kembar
 Data fungsional kesehatan
 Nutrisi
Ibu belum makan saat masuk ruang nifas. Ibu makan terakhir
pada pukul 16.00 WIB di ruang VK.
 Eliminasi
Ibu belum BAK dan BAB saat masuk ruang nifas. Ibu BAK
terakhir kali pada pukul 17.00 WIB di VK dan BAB terakhir
kali pada 12 Januari 2015 pukul 07.00 WIB.
 Istirahat

Ibu belum tidur setelah melahirkan di VK.


 Aktivitas
Ibu istirahat diatas tempat tidur, belum meneteki. Ibu selama
di ruang nifas belum melakukan bonding dengan bayinya.

 Riwayat Psikososial Budaya


Ibu menikah 1x sejak Maret 2015.Usia pertama kali menikah
28 tahun dan merupakan pernikahan I, ibu menikah karena
dijodohkan oleh kedua orangtuanya.
Di lingkungan sekitar rumah ibu sangat tertutup dan sering
dicemooh oleh tetangga sekitar.Di lingkungan tempat ibu
bekerja, ibu masih memiliki teman dekat dan berkomunikasi
dengan baik. Kehamilan ini tidak diinginkan oleh ibu
dikarenakan factor suami dan factor ekonomi (ibu memikirkan
biaya persalinan dan membesarkan anak, sedangkan suami
belum memiliki pekerjaan yang mapan)

 DATA OBYEKTIF
 PemeriksaanUmum
Kesadaran : compos mentis
BB sebelumHamil: 42 kg BMI : 18,6
BB saathamil : 60 kg
TB : 150 cm
LILA : 27 cm
 TTV;
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 81 x/menit
Suhu : 36,7oC
RR : 20 x/menit

 Pemeriksaan Fisik
Muka : konjungtiva merah muda, sklera putih,
palpebra tidak oedema
Dada : puting susu bagian kanan menonjol, kiri
rata,tidak ada masa, colustrum belum keluar
Abdomen : tidak terdapat luka bekas operasi, kontraksi
keras, TFU : 1 jari di bawah pusat.
Ekstrimitas : tidak oedema, terpasang infus RL
ditangan kanan.
Genetalia : terdapat oedem pada labia mayora, tidak
ada varices, perdarahan +/- 15 cc
 Pemeriksaan Laboraturium ( Tanggal 13 Januari 2016

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


Hematologi
Pemeriksaan Darah
Hb 12,6 g/dl 12,8-16,8
Leukosit 18,020 /mm3 4.500-13.500
Hematocrit 38,8 % 33-45
Trombosit 567,000 /mm3 150.000-440.000

FH (RJ)
PPT 9,2 C:10.04 Detik 11-14”
APTT 29.5 C: 27.4 Detik 5-40”
INR 0.82 0.64-1.17

Kimia Klinik
GDA 106 50-140

Imuno-serologi
HbsAg Device NEGATIF NEGATIF
 Data Rekam Medis
Ibu dirujuk daripuskesmas Jagir dengan diagnosa G1P0000 THIU
Uk 37/38 minggu dengan skizofrenia ke VK RSU Haji.Kenceng-
kenceng dan keluar lender darah, ketuban (-). di VK persalinan
dengan Vakum Ekstraksi atas indikasi ibu tidak kooperatif,
laserasiderajat 3. Bayi lahir spontan Vakum Ekstraksi dengan AS
7-8 BB 2800 PB 50 cm Laki-laki.
Ibu dikonsulkan ke bagian psikiatri RSU Haji untuk persalinannya
mendapatkan advice SC, tetai karena sudah dalam fase aktif
makan bagian obsgyn memutuskan untuk dilakukan persalinan
secara pervaginam.
Advice dari bagian psikiatri jika dilakukan persalinan
pervaginam, saat heacting dibuthkan penata anastesi dan
mendapatkan terpi skizofrenia yaitu clozapine 25 mg (0-0-1)
pada masa nifasnya.
 ANALISIS
:P1001post VE dengan skizofrenia

 PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada keluarga
dan ibu; keluarga mengerti keadaan ibu.
2. Memberikan Health Education kepada keluarga
dan ibu, mengenai
 Mobilisasi, ibu bertahap melakukan mobilisasi
seperti miring kanan kiri, duduk dan berjalan jika
tidak pusing
 Nutrisi,tidak boleh ada pantangan makan untuk
ibu nifas, makan makanan tinggi protein,
karbohidrat, vitamin
 pencegahan resiko infeksi dengan cara cuci tangan
yang benar; ibu diam dan tidak merespon,
keluarga memahami dan bersedia melakukan
health education yang diberikan.

3. Memberikan terapi sesuai hasil kolaborasi dengan


psiatri yaitu terapi oral Clozapine 25 mg ; obat telah
diberikan. Tidak ada reaksi alergi dan obat tidak
dimuntahkan.
Tanggal Jam SOAP Oleh
14-01-2016 00.15 Subjektif Bidan
Tidak ada keluhan Ruangan,
Mahasiswa
Obyektif Profesi PB
K/U baik, sikap apatis FKUA
TekananDarah :110/70 mmHg Suhu
o
: 36,7 C
Nadi :81 x/menit RR
: 20 x/menit
Dada : ASI belum keluar
Abdomen : UC keras TFU 2 jari di
bawah pusat

Analisa
P1001 post partum VE 14 jam + skizofrenia
dalam terapi

Penatalaksanaan
00.17 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada
keluarga dan ibu; keluarga mengerti
00.18 2. Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi : amoxicilin 3x1 dan
asam mefenamat 3x1; Obat tidak
dimuntahkan
05.00 3. Mengajari keluarga dan ibu cara
memandikan bayi dan merawat tali pusat
14-01-2016 06.00 Subjektif
Tidak ada keluhan

Obyektif
K/U baik, sikap apatis
TekananDarah : 120/80Suhu : 36,5
Nadi : 84 RR : 20
Dada : colostrum belum keluar
Abdomen : UC keras TFU 2 jari
dibawah pusat
Genetalia : oedema pada labia mayora,
fluxus +/- 10 cc, lochearubra

Analisa
P1001 post partum VE 20 jam + skizofrenia
dalam terapi

Penatalaksanaan
06.15 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada
keluarga dan ibu; keluarga mengerti
06.17 2. Memberikan KIE mengenai personal
hygine
08.00 3. Memberikan KIE mengenai ASI
eksklusif dan melakukan perawatan
payudara dan penarikan puting susu,
ASI blm keluar, puting susu sedikit
menonjol ; ibu tidak berkeinginan
menyusui dan bayi diberi susu formula
oleh keluarga

4. Berkolaborasi dengan DSOG; advice


14-01-2016 22.00 Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Obyektif
K/U baik, sikap apatis
Tekanan Darah :120/80 Suhu :
36,3
Nadi : 78 RR :
21
Dada : colostrum sudah keluar
Abdomen : UC keras TFU 2 jari di
bawah pusat

Analisa
P1001post partum VE hari I+ skizofrenia
dalam terapi

Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada
keluarga dan ibu; keluarga mengerti
2. Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi oral amoxicillin 3x1,
asammefenamat 3x1, clozapine 25 mg,
hexymer 0-0-1; Obat tidak dimuntahkan
15-01-2016 06.00 Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Obyektif
K/U baik, ibu dapat diajak berkomunikasi
(terbatas)
Tekanan Darah : 120/70Suhu :36,5 0C
Nadi : 80 RR : 22
Dada : colostrum keluar
Abdomen : UC keras TFU 2 jari di
bawah pusat

Analisa
P1001post partum VE hari II+ skizofrenia
dalam terapi

Penatalaksanaan
06.10 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada
keluarga dan ibu; keluarga mengerti
06.12 2. Berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi oral amoxicillin 3x1,
asam mefenamat 3x1, clozapine 25 mg,
hexymer; Obat tidak dimuntahkan
06.15 3. Memberikan KIE mengenai personal
hygine; ibu mandi dibantu oleh
keluarganya
06.16 4. Memberikan KIE mengenai menyusui;
ibu cuek dan keluarga memberikan
susu formula untuk bayinya
11.00 5. Berkolaborasi dengan pskiatri; advice
 Berdasarkan pengkajian data yang dilakukan kepada Ny
“D” dibandingkan dengan konsep asuhan kebidanan
pada ibu nifas dengan riwayat vakum ektraksi dan
skizofrenia didapatkan hasil:
 Pada pengkajian data subjektif didapatkan bahawa ibu
rujukan dari puskesmas Jagir dengan diagnose hamil 37-
38 minggu dengan skizofrenia. Ibu menderita skizofrenia
sejak SMA dengan gejala menutup diri dari lingkungan,
sering marah-marah dan memiliki teman hayalan. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa beberapa gejala skizofrenia
diantaranya adalah menarik diri orang lain, halusinasi
dan pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-
akan ada ancaman terhadap dirinya (Hawari, 2007).
 Ibu rutin berobat ke RSJ Menur sejak 5 tahun terakhir dan
selama hamil terapi dihentikan karena alasan teratogenik. Ibu
tidak pernah menderita penyakit lain sebelumnya. Nenek ibu
menderita diabetes mellitus dan paman ibu menderita
skizofrenia.
 Dalam Pedoman pelayanan farmasi untuk ibu hamil dan
menyusui disebutkan bahwa clozapine merupakan obat
golongan B yang berartiu pada studi reproduksi hawan tidak
dapat menunjukan resiko pada fetus, pada studi control
wanita hamil / studi reproduksi hewan tidak menunjukan efek
samping (selain dari penurunan fertilitas) yang tidak
dikonfimasikan pada studi control wanita hamil pada
trimester pertama (tidak ada bukti pada trimester berikutnya)
(Depkes, 2006)

 Berdasarkan teori, peran faktor genetik berkaitan dengan
kedekatan hubungan pasien dengan keluarga yang
menderita skizofrenia (Fatemi dan Folsom, 2009). Sedangkan
menurut Murray (2002), anak yang dilahirkan dari ibu
dengan diabetes pada masa kehamilannya, tujuh kali lebih
sering mengalami skizofrenia di kemudian hari, bila
dibandingkan dengan anak dari ibu tanpa diabetes.

 Ibu melahirkan tanggal 13 januari 2016 pukul 10.50 di ruang


bersalin RSU haji pada usia kehamilan aterm 37-38 minggu,
lahir secara vakum ektraksi atas indikasi ibu tidak kooperatif,
laserasi perineum derajat 2.
 Ibu pindah ke ruang nifas Shofa II tanggal 13 januari 2016
pukul 19.50, 8 jam postpartum, belum BAB dan BAK serta
belum meneteki.
 Pada pengkajian data objektif didapatkan TTV normal,
payudara simetris, putting kanan menonjol dan kiri terbenam,
colostrum belum keluar, kontraksi uterus keras, TFU 1 jari
dibawah pusat, loche rubra ± 15 cc, jahitan luka perineum
tertutup, ekstremitas tidak oedem.

 Analisa yang didapatkan yaitu P1001 post vakum ekstraksi


dengan skizofrenia.

 Penatalaksanaan untuk kasus ini adalah memberikan HE


tentang mobilisasi, personal hygiene, nutrisi dan ASI Eksklusif,
kolaborasi dengan dokter SP.OG dan Psikiatri, mendapat advis
amoxicilin 3x1 dan asam mefenamat 3x1, Clozapine 25 mg
dan hexymer. Melakukan perawatan payudara dan penarikan
puting susu, mengajari cara menyusui yang benar dan
melakukan perawatan perineum.
 Colostrum keluar pada 20 jam postpartum, dan ibu baru
berhasil meneteki pada hari ke-2. Hal ini dikarenakan ibu
enggan menyusui. Wolfson (2007) menyebutkan bahwa ibu
dengan skizofrenia lebih banyak acuh tak acuh dan tidak
sensitive dengan bayinya sehingga perlu dilakukan intervensi
untuk meningkatkan sensitivitas ibu terhadap bayinya. setelah
dilakukan motivasi berulang kali, akhirnya ibu mulai mau
menyusui pada hari ke 2. Ibu mulai menanyakan kebutuhan
dan perawatan yang diperlukan untuk bayinya. Hal ini juga
berkaitan dengan teori Reva Rubin, yang menyatakan bahwa
pada 2-4 hari postpartum ibu memasuki fase taking hold,
dimana ibu mulai berusaha mandiri dan berinisiatif, perhatian
terhadap kemampuan mengatasi tubuhnya, belajar tentang
perawatan diri dan bayinya.
Pada kasus Ny. ”D” P1001 post partum VE dengan skizofrenia
telah dilakukan asuhan kebidanan sesuai dengan teori.

Hubungan awal antara bayi dengan ibu yang menderita


gangguan mental dapat berdampak buruk terhadap kesehatan
dan perkembangan anak pada masa yang akan dating. Oleh
karena itu penting sekali bagi tenaga kesehatan untuk mengawal
proses tersebut sehingga ibu dengan skizofrenia dapat
memberikan perhatian kepada bayinya dan terbentuk hubungan
ibu-bayi yang erat seperti yang dialami oleh ibu nifas dan bayi
normal lainnya.

You might also like