Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing
dr. Agung Wiratmoko, Sp.OG
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. J
Usia : 23 tahun
Agama : Protestan
Suku : Dayak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Baulang, Muara Wahau. Kutai Timur
MRS : Kamis, 18 November 2016 pkl 10.00 WITA
KELUHAN UTAMA
Riwayat obstetrik
2011. Aterm. Spontan. Bidan. perempuan. BB
2900 gr. Hidup
2016 / Maret. Abortus
Hamil ini
Ante Natal Care
Kontrasepsi
Riwayat KB sebelumnya pasien menggunakan
pil KB 1 Microgynon.
Pemeriksaan Fisik
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi ICS (-), Pelebaran ICS (-)
Palpasi : Gerakan dada simetris.
Perkusi:
D S
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-), Suara Nafas (+)
Status Generalis
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : batas jantung kanan : axilaris anterior line
dekstra, batas jantung kiri : midclavicula line ICS V sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : Soefl, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (-), nyeri tekan perut kanan bawah (+)
Perkusi : timpani di seluruh lapangan abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Superior : Hangat (+), edema (-)
Inferior : Hangat (+), edema (-)
Status Obstetri
Inspeksi : datar
Palpasi : tinggi fundus uteri (TFU) sulit dievaluasi
Leopold I : tidak teraba
Leopold II : tidak teraba
Leopold III : tidak teraba
Leopold IV : tidak teraba
DJJ :-
Status Ginekologi
Inspeksi : perut tampak datar, tidak ada ballotement
Palpasi : fundus uteri sulit dievaluasi, nyeri tekan (+)
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
Inspekulo : tidak dilakukan
Diagnosis Kerja Sementara di Ruangan
Hb 10,7 9,9
USG Abdominal
Urinaria dan Uterus Normal.
Terapi post-Operasi
IVFD RL : D5% 20 tpm
Injeksi Cefotaxime 1 gram / 12 jam
Injeksi Ranitidine / 8 jam
Kaltropen supp / 8 jam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Merokok
Klasifikasi kehamilan ektopik
menurut lokasinya
Tuba Fallopii
Uterus (diluar endometrium kavum uterus)
Ovarium
Intraligamenter
Abdominal
Kombinasi kehamilan didalam dan diluar
uterus
Tuba bukan
tempat
pertumbuhn
embrio
Hasil
konsepsi
diresorpsi
mati dini
Abortus
dalam
Ruptur lumen tuba
dinding tuba
Gambaran Klinik
Awal kehamilan: tanpa gejala
Trias klasik
• Nyeri abdomen
Ruptur tuba:
• Nyeri pelvik
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang Tes kehamilan Kuldosintesis
Dilatasi/kerokan Laparoskopi
Diagnosis Deferensial
Infeksi pelvik
Abortus
Appendisitis
METHOTREXATE
Indikasi Kontraindikasi
•Hemodinamik stabil • Perdarahan intra-abdominal
•Tidak ada bukti ruptur atau aktif
hemoperitoneum. • Massa kehamilan > 4 cm
•Usia gestasi kurang dari 6 • Menyusui,
minggu • Imunodefisiensi,
•Massa tuba kurang dari 3,5 cm • Alkoholisme,
diameter • Penyakit hati atau ginjal,
•Janin sudah mati • Penyakit paru aktif,
• Serum β-hCG kurang dari • Ulkus peptik
6.000 - 15.000 mIU / mL
Teori Kasus
Definisi Terjadi Ruptura Tuba Graviditas
Kehamilan ektopik terganggu : Pars Ampularis Dextra
Suatu keadaan dimana implantasi hasil Trisemester pertama
konsepsi terjadi diluar cavum endometrium
Trisemester pertama Faktor resiko :
Faktor Resiko : Riwayat penggunaan KB
Kerusakan dan disfungsi tuba, riwayat (Microgynon)
operasi, riwayat sterilisasi, riwayat infeksi,
riwayat penggunaan hormon progesterone
dan AKDR.
Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Umur tua
perokok
Teori Kasus
Penatalaksaan : Penatalaksaan :
1) Pembedahan
Laparotomi Dilakukan pembedahan yaitu
2) Medikamentosa Salpingektomi Dextra
• Methotrexate
Medikamentosa tidak
dilakukan, kondisi pasien
tidak sesuai kriteria.
TERIMA KASIH