You are on page 1of 36

Oleh:

{ dr. Akhmad Fahrozy N

Pembimbing
dr. Agung Wiratmoko, Sp.OG
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

 Nama : Ny. J
 Usia : 23 tahun
 Agama : Protestan
 Suku : Dayak
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Alamat : Jl. Baulang, Muara Wahau. Kutai Timur
 MRS : Kamis, 18 November 2016 pkl 10.00 WITA
KELUHAN UTAMA

Nyeri Perut Bagian Bawah


Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien baru masuk dari poli kebidanan rujukan dari


Puskesmas Muara Wahau datang dengan mengeluhkan
perut bagian bawah terutama bagian kanan bawah sakit
hilang timbul yang sudah dirasakan ±1 bulan yang lalu.
 Perdarahan pervaginam sedikit-sedikit mulai muncul 1
minggu SMRS dan nyeri perut kanan hilang timbul
menjalar hingga ke pinggang dan paha sebelah kanan,
mual (+) muntah (+).
 2 minggu SMRS rasa nyeri perut kanan bawah meningkat
dan pasien memeriksakan ke praktek dokter umum lalu
diberi obat anti nyeri dan obat maag, namun keluhan tidak
ada perubahan.
Riwayat Penyakit Sekarang

 1 minggu SMRS pasien memeriksakan kembali keluhannya


ke Puskesmas dan pasien disarankan untuk di rujuk ke
dokter kandungan.
 Setelah pasien dirujuk, pasien di rawat inap dengan
diagnosis susp. abortus iminens dan pasien diobservasi
diruang VK selama 3 hari dan pasien boleh pulang.
 Lalu pasien disarankan untuk periksa USG ke dokter
Radiologi dan hasil USG menunjukan susp. KET. Besoknya
pasien kembali ke poli kandungan lalu dirawat inap dan
direncanakan untuk operasi besok paginya.
 12 jam sebelum di operasi pasien mengeluhkan perdarahan
pervaginam agak berwarna kehitaman.
 Pasien mengaku melakukan test kehamilan dan hasilnya
positif.
Riwayat penyakit dahulu

 Pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya


dan pasien menyangkal memiliki penyakit-penyakit
lain.

Riwayat penyakit keluarga

 Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal


serupa serta tidak memiliki penyakit-penyakit lain.
Riwayat menstruasi
 Menarche usia 12 tahun
 lama haid 7 hari dengan 2-3 kali ganti
pembalut
 HPHT : 16 - 9 - 2016
 TP : 23 – 6 - 2017

Riwayat obstetrik
 2011. Aterm. Spontan. Bidan. perempuan. BB
2900 gr. Hidup
 2016 / Maret. Abortus
 Hamil ini
Ante Natal Care

 Pasien hanya sekali memeriksakan kehamilan


di praktek bidan di wilayah pasien. Pasien
tidak pernah USG sebelumnya.

Kontrasepsi
 Riwayat KB sebelumnya pasien menggunakan
pil KB 1 Microgynon.
Pemeriksaan Fisik

 Berat badan : 50 kg, tinggi badan : 147 cm


 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
Tanda Vital
 Tekanan Darah : 120/70 mmHg
 Frekuensi Nadi : 82x/menit, regular isi cukup, kuat angkat
 Frekuensi Nafas : 22x/menit, regular
 Suhu : 36,9 oC, aksiler
Status Generalis
Kepala
 Mata : Konjunctiva anemis (-/-), Sclera ikterik (-/-), Pupil isokor (3
mm/3mm), Refleks cahaya (+/+)
 Hidung: Deviasi septum nasi (-), Pernapasan cuping hidung (-)

 Telinga: Gangguan pendengaran (-)

 Mulut: Sianosis (-), Pucat (-)

 Leher: Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB (-)

Paru
 Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi ICS (-), Pelebaran ICS (-)
 Palpasi : Gerakan dada simetris.
 Perkusi:
D S

Sonor Sonor

Sonor Sonor

Sonor Sonor

 Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-), Suara Nafas (+)
Status Generalis
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tampak
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : batas jantung kanan : axilaris anterior line
dekstra, batas jantung kiri : midclavicula line ICS V sinistra
 Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
 Inspeksi : datar
 Palpasi : Soefl, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (-), nyeri tekan perut kanan bawah (+)
 Perkusi : timpani di seluruh lapangan abdomen
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
 Superior : Hangat (+), edema (-)
 Inferior : Hangat (+), edema (-)
Status Obstetri
 Inspeksi : datar
 Palpasi : tinggi fundus uteri (TFU) sulit dievaluasi
 Leopold I : tidak teraba
 Leopold II : tidak teraba
 Leopold III : tidak teraba
 Leopold IV : tidak teraba
 DJJ :-

Status Ginekologi
 Inspeksi : perut tampak datar, tidak ada ballotement
 Palpasi : fundus uteri sulit dievaluasi, nyeri tekan (+)
 Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
 Inspekulo : tidak dilakukan
Diagnosis Kerja Sementara di Ruangan

G3P1A1 gravid 8-9 minggu


Susp. Kehamilan Ektopik Terganggu
Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 18-11-2016 19-11-2016

Hb 10,7 9,9

Hct 31,6% 30,5 %

Leukosit 7.700 14.000

Trombosit 431.000 419.000


USG Abdominal

NB: Tampak gambaran menyerupai gestasi ± 5 minggu ekstra uterin.


 Uterus tampak normal.

 Organ Hepar, Lien,Gal Bllader, Renal dextra & sinistra, Vesica


Urinaria dan Uterus Normal.

Kesimpulan: Curiga Ectopic pregnancy


USG Abdominal

NB: Tampak gambaran menyerupai gestasi ± 5 minggu ekstra uterin.


 Uterus tampak normal.

 Organ Hepar, Lien,Gal Bllader, Renal dextra & sinistra, Vesica

USG Abdominal
Urinaria dan Uterus Normal.

Kesimpulan: Curiga Ectopic pregnancy


Laporan operasi
Nama Ahli Bedah: dr. Agung Wiratmoko, Sp.OG

Diagnosis Pre operasi G3P1A1 gravid 8-9 minggu + susp KET

Diagnosis Post operasi Ruptura Tuba Graviditas Pars Ampularis Dextra

Tanggal Jam operasi dimulai Jam operasi selesai


19/11/2016 08.50 09.10

Tindakan /macam operasi Salpingektomi Dextra

Terapi post-Operasi
IVFD RL : D5% 20 tpm
Injeksi Cefotaxime 1 gram / 12 jam
Injeksi Ranitidine / 8 jam
Kaltropen supp / 8 jam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Kehamilan, dengan ovum yang dibuahi,


berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat
yang normal yakni dalam endometrium
kavum uteri.

Kehamilan ektopik merupakan keadaan


emergensi yang menjadi penyebab kematian
maternal selama kehamilan trimester pertama.
Faktor Resiko

Riwayat Kehamilan Jelek Riwayat infeksi pelvis

Riwayat operasi tuba Riwayat kontrasepsi

Merokok
Klasifikasi kehamilan ektopik
menurut lokasinya

 Tuba Fallopii
 Uterus (diluar endometrium kavum uterus)
 Ovarium
 Intraligamenter
 Abdominal
 Kombinasi kehamilan didalam dan diluar
uterus

*Tuba ( 97% ), 55% muncul di pars ampullaris, 25% di isthmus, dan


17 % di fimbriae.
* Sisa 3 % berlokasi di uterus, ovarium, abdominal, dan
intraligamenter, dimana sekitar 2-2,5% muncul di kornua uterus.
Lokasi Kehamilan Ektopik
Patofisiologi
Embrio tidak Embrio 
Awal mencapai Proses
Tumbuh di
kehamilan Endomterium nidasi
saluran Tuba

Tuba bukan
tempat
pertumbuhn
embrio

Hasil
konsepsi
diresorpsi
mati dini

Abortus
dalam
Ruptur lumen tuba
dinding tuba
Gambaran Klinik
 Awal kehamilan: tanpa gejala
 Trias klasik

• Terlambat haid (Amenore)

• Nyeri abdomen

• Perdarahan pervaginam (60-80%)

 Ruptur tuba:

• Nyeri hebat pada abdomen bagian bawah

• Nyeri pelvik
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Darah lengkap USG

Pemeriksaan
Penunjang Tes kehamilan Kuldosintesis

Dilatasi/kerokan Laparoskopi
Diagnosis Deferensial

 Infeksi pelvik
 Abortus

 Appendisitis

 Ruptur korpus luteum


Penatalaksanaan
Pembedahan

1. Salpingotomi linier / Reseksi


segmental
2. Salpingektomi
3. Salpingoooforektomi
Penatalaksanaan
Medikamentosa

 METHOTREXATE
Indikasi Kontraindikasi
•Hemodinamik stabil • Perdarahan intra-abdominal
•Tidak ada bukti ruptur atau aktif
hemoperitoneum. • Massa kehamilan > 4 cm
•Usia gestasi kurang dari 6 • Menyusui,
minggu • Imunodefisiensi,
•Massa tuba kurang dari 3,5 cm • Alkoholisme,
diameter • Penyakit hati atau ginjal,
•Janin sudah mati • Penyakit paru aktif,
• Serum β-hCG kurang dari • Ulkus peptik
6.000 - 15.000 mIU / mL
Teori Kasus
Definisi Terjadi Ruptura Tuba Graviditas
Kehamilan ektopik terganggu : Pars Ampularis Dextra
Suatu keadaan dimana implantasi hasil Trisemester pertama
konsepsi terjadi diluar cavum endometrium
Trisemester pertama Faktor resiko :
Faktor Resiko :  Riwayat penggunaan KB
 Kerusakan dan disfungsi tuba, riwayat (Microgynon)
operasi, riwayat sterilisasi, riwayat infeksi,
riwayat penggunaan hormon progesterone
dan AKDR.
 Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
 Umur tua
 perokok
Teori Kasus

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik :


• Anemis • Anemis (-)
• Nyeri tekan abdomen • Nyeri tekan abdomen sebelah
• Uterus membesar kanan
• VT : nyeri goyang porsio (+), • Tinggi fundus sulit dievaluasi
forniks posterior menonjol dan • VT: Tidak dilakukan
nyeri pada penekanan.
Teori Kasus

Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan penunjang :


• Darah Lengkap • Darah lengkap  Hb: 10,7
• Test kehamilan HCT :31,6 %, leukosit :
• USG 7.700, trombosit : 431.000
• Dilatasi /kerokan • USG -> Susp. KET
• Kuldosintesis • Test kehamilan : (+)
• Laparoskopi
Teori Fakta

Penatalaksaan : Penatalaksaan :
1) Pembedahan
Laparotomi Dilakukan pembedahan yaitu
2) Medikamentosa Salpingektomi Dextra
• Methotrexate
Medikamentosa tidak
dilakukan, kondisi pasien
tidak sesuai kriteria.
TERIMA KASIH

You might also like