Professional Documents
Culture Documents
DENGAN AUTIS
NS SYAFRIDAWATI SST S.KEP MSI
• Autism disebut juga sindroma keanner.
Dengan gejala tidak mampu bersosialisasi,
mengalami kesulitan menggunakan bahasa ,
berperilaku berulang-ulang,serta bereaksi
tidak biasa terhadap rangsangan sekitarnya.
(dr.leo keanner,1938)
• Autism bukan suatu gejala penyakit tetapi berupa
sindroma (kumpulan gejala) dimana terjadi
penyimpangan perkembangan social,
kemampuan berbahasa dan kepedulian terhadap
sekitar, sehingga autism seperti hidup dalam
dunianya sendiri
• anak autism terjadi kelainan emosi, intelektual
dan kemauan (gangguan pervasive)
• Autism terjadi sejak usia muda,biasanya sekitar 2-
3 tahun
PENYEBAB
• Penyebab terjadinya belum diketahui secara
pasti,hanya diperkirakan mungkin adanya
kelainan dari system saraf (neurologi) dalam
berbagai derajat beratnya ringan
penyakit.(faisal,2003)
Gangguan susunan saraf pusat
• Ditemukan kelainan neuranotomi (anatomi
susunan saraf pusat) pada beberapa tempat
didalam otak anak autis. Selain itu,ditemukan
kelainan struktur pada pusat emosi didalam
otak sehingga emosi anak autis sering
terganggu.
• Faktor genetika
• Ditemukan 20 gen yang terkait dengan
autisme. Namun, gejala autisme baru bisa
muncul jika terjadi kombinasi banyak gen. bisa
saja autisme tidak muncul,meski anak
membawa gen autisme.
• Keracunan logam berat
• Berdasarkan tes laboratorium yang dilakukan
pada rambut dan darah ditemukan kandungan
logam berat dan beracun pada banyak anak
autis.
TANDA DAN GEJALA
a) Terapi medikamentosa
• Terapi ini dilakukan dengan obat-obatan yang
bertujuan memperbaiki komunikasi,memperbaiki
respon terhadap lingkungan,dan menghilangkan
perilaku aneh serta diulang-ulang
• Dalam kasus ini gangguan terjadi di otak sehingga
obat-obatan yang dipakai adalah yang bekerja di
otak
• c) Terapi wicara
• Umumnya,terapi ini menjadi keharusan
bagi anak autis karena mereka mengalami
keterlambatan bicara dan kesulitan bahasa
• d) Terapi perilaku
• Terapi inibertujuan agar anak autis dapat
mengurangi perilaku tidak wajar dan
menggantinya dengam perilaku yang bisa
diterima di masyarakat
• e) Terapi okupasi
• Terapi ini bertujuan membantu anak autis
yang mempunyai perkembangan motorik
kurang baik,antara lain gerak-geriknya kasar
dan kurang luwes. Terapi okupasi akan
menguatkan,memperbaiki koordinasi dan
ketrampilan otot halus anak.
PENGKAJIAN
• Pengkajian
• a. Riwayat gangguan psikiatri/jiwa pada
keluarga.
• b. Riwayat keluarga yang terkena autisme.
• c. Riwayat kesehatan ketika anak dalam
kandungan
• 1. Serng terpapar zat toksik, seperti timbal.
• 2. Cedera otak.
• d. Status perkembangan anak.
• · Anak kurang merespon orang lain.
• ·Anak sulit fokus pada objek dan sulit
mengenali bagian tubuh.
• · Anak mengalami kesulitan dalam belajar.
• · Anak sulit menggunakan ekspresi non verbal
Pemeriksaan fisik
• · Tidak ada kontak mata pada anak.
• · Anak tertarik pada sentuhan
(menyentuh/disentuh).
• · Terdapat Ekolalia.
• · Tidak ada ekspresi non verbal.
• · Sulit fokus pada objek semula bila anak
berpaling ke objek lain
• · Anak tertarik pada suara tapi bukan pada
makna benda tersebut
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
• 1. Hambatan komunikasi yang berhubungan
dengan kebingungan terhadap stimulus.
• 2.Risiko Perubahan peran orang tua yang
berhubungan dengan gangguan
• b) Terapi biomedis
• Terapi ini bertujuan memperbaiki
metabolisme tubuh melalui diet dan
pemberian suplemen. Terapi ini dilakuak
berdasarkan banyaknya gangguan fungsi
tubuh,seperti gangguan
pencernaan,alergi,daya tahan tubuh
rentan,dan keracunan logam berat