You are on page 1of 9

Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Kedokteran Universitas


Muhammadiyah Surakarta
PEWARNAAN KHUSUS
• Digunakan untuk melihat organella accessories
(tambahan)  Spora, Flagel, Kapsul, Granula

• Organella tambahan  Sukar diwarnai


– Spora : struktur kompleks berlapis-lapis sukar
ditembus zat warna
– Kapsula : polisakarida yang tidak menyerap zat warna
– Granula : polimer fosfat, tidak nampak dg pewarnaan
biasa
– Flagel :sangat rapuh, mudah tanggal pada proses
pewarnaan
METODE PEWARNAAN
• KAPSULA : Burri, Hiss, Gins, Flu, Muis,
Raebiger
• SPORA :Klein Vedder, Sceffer Fulton,
Darner
• FLAGELLA : Gray
• GRANULA : Neisser, Kinjoun Gabbet
PEWARNAAN SPORA
• Metode yang digunakan : Klein Vedder
• Menggunakan prinsip pemanasan dan pewarnaan
majemuk tahan asam
• Pemanasan  membengkakkan dan memecah
spora shg pewarna dapat masuk dalam spora
• Setelah spora terwarnai, tidak mudah dilunturkan
walau dengan asam kuat sekalipun
• Spora  mengikat warna I
Tubuh bakteri  mengikat warna II
PRAKTIKUM
• Tujuan :Melihat bentuk dan letak spora bakteri.
• Dasar : Spora dapat menyerap zat warna setelah
dipanaskan, spora mempertahankan warna
dengan kuat terhadap peluntur asam, badan
kuman tidak tahan terhadap peluntur asam
• Cara kerja :
HASIL PEWARNAAN
Clostridium sp

SPORA

TUBUH
KUMAN

Pewarnaan Gram Pewarnaan Klein Vedder


PEWARNAAN GRANULA
• Metode yang digunakan : Neisser
• Menggunakan pewarna bas (toluidin blue)
• Granula dan tubuh kuman terlihat lain
warna  Granula metachromatis
• Granula  ungu kemerahan (coklat)
Tubuh kuman  biru kehijauan
PRAKTIKUM
• Tujuan :Melihat granula metachromatis kuman dengan
pewarnaan granula
• Dasar : Granula metachromatis C. diphteriae dapat
dilihat dengan pewarnaan basa (neisser),
granula terlihat berwarna ungu kemerahan
(coklat) disepanjang tubuh kuman
• Cara kerja :
HASIL PEWARNAAN
Corynebacterium diphteriae

Granula

Kuman

Pewarnaan Gram Pewarnaan Neisser

You might also like