Professional Documents
Culture Documents
600
500
400
2010
Jml Kasus
2011
300 2012
2013
2014
200
100
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Bulan
GRAFIK KASUS & KEMATIAN DBD DI KAB. BADUNG 2011-2014
Grafik Kasus DBD di Pusk Kuta Selatan th 2013+2014
140
121
120
100
82
76
80
65
60 45
42 43
40 31
27
17 14 16
20 10 9 7 5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2013 2014
Grafik Ks DBD di Pusk Kuta Selatan Tahun 2014
berdasarkan RS
100
90
80
70
Siloam
60 Ks Ibu
GA
50
SH dps
40 RSUP
SHND
30
RSUD
20
10
0
Jan Feb Mar Apr
GRAFIK KASUS GHPR DI KABUPATEN BADUNG MENURUT
KECAMATAN 2011-2013
Grafik Ks GHPR per Pusk. di Badung Th 2014
120
100 Pt 1
Pt 2
Abs 1
80
69 Abs 2
Abs 3
60 Mg 1
Mg2
Mg 3
40 33 33
Kuta 1
Kut 2
20 Kuta Utr
Kuta Sel
0
Jan Feb Mar
Grafik Kasus Campak klinis 2013+2014 (April) di
Badung
Grafik campak klinis per puskesmas th 2013+2014 di Badung
0
Abs 1 K uts el K uta Utr Mg w 1 Abs 2 K uta 1 K uta 2
PERMASALAHAN
Tindak Lanjut:
- Pembentukan kader jumantik
- Sosialisasi rutin DBD pada risk faktor (sekolah rumah
bedeng, dll)
- Gertak PSN (Mei-Juni 2014: Jumat-sab-Ming se-Bali)
Masalah:
- Masih banyaknya HPR yang bebas berkeliaran
Tindak Lanjut:
- Kerjasama dengan LS yaitu dengan Disnak, dll untuk
menertibkan HPR yang berkeliaran
Masalah:
- Tingginya mobilitas penduduk/rumah kumuh
- Adanya penolakan pengambilan darah oleh keluarga
tersangka campak
Tindak Lanjut:
- Sweeping imunisasi pada populasi beresiko (kos,
bedeng, dll)
- Pemberian KIPEM secara selektif
- Peningkatan kerjasama LS yaitu dengan melibatkan
semua RS untuk mengambil darah suspek campak
Mekanísme Pengambilan Spesimen Darah Kasus Suspek
Campak
1. Pada saat pasien suspek campak datang ke klinik tentunya akan
dilakukan pengambilan spesimen darah untuk pemeriksaan darah
lengkap (DL). Pada saat pengambilan darah tersebut, sekaligus
dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan campak. Adapun
keperluan untuk pemeriksaan campak adalah 3-5 ml.
2. Selanjutnya darah ditampung ke dalam tabung darah untuk
dilakukan cantrifuge 3000 rpm selama 10 menit.
3. Bila tidak ada centrifuge, diamkan selama 30 menit – 1 jam sampai
serum terpisah, namun hal ini harus menggunakan tabung EDTA.
4. Setelah serum terpisah dan naik ke permukaan, ambil serum
dengan pipet steril, masukkan ke dalam tabung serum (Cry Tube).
5. Jangan lupa menempelkan stiker berisi identitas pasien
berupa nama pada tabung serum (Cry Tube).
6. Sedangkan identitas pasien selengkapnya, termasuk
Nomor Telepon/HP, diisikan pada formulir C1 Campak.
Bila serum dan formulir sudah siap, silahkan
menghubungi petugas Pusk. Kuta Selatan yaitu I Made
Artanta No HP. 08174737637 untuk pengambilan serum
tersebut.
8. sambil menunggu serum diambil oleh petugas, serum
boleh disimpan sementara di kulkas dengan suhu 2 – 8 0
Cecius.
9. Selesai.
Matur Suksma