Professional Documents
Culture Documents
Painless hematuri
Dysuri
Gangguan kencing
Diagnosis
Bimanual RT
Sitologi urin : sel ganas
IVP : filling depect pd sistogram
USG
Pengobatan
Endoskopi
Pembedahan
Radioterapi & kemoterapi
kombinasi
Tumor Testis
Etiologi
Trauma
Undescended testis
Insidensi
3 dari 100.000 laki-laki
Kebanyakan pada bayi atau dewasa muda
(20-30 tahun)
Gambaran klinis
Benjolan keras tidak nyeri pada testis
Masa tumor abdomen pada undescended testis
Diagnosis
Masa pembengkakan padat, keras, benjolan-
benjolan pada testis
@FP bisa meningkat
Pengobatan
Operasi
Radioterapi
kemoterapi
CARCINOMA PENIS
SINONIM
- PENILE MALIGNANT NEOPLASM
- KANKER PENIS
INSIDEN
Mempresentasikan adanya :
- Papule kecil,pustule , jerawat, pertumbuhan kutil-kutil,
atau luka exophytic
- Mungkin kelihatan sebagai suatu erosi yang dangkal
atau sebagai suatu borok dalam, erosi preputium
penis, bau, dengan atau adanya pendarahan
- Evaluasi ukuran, lokasi, fixation, dan perkembangan
ke corpora cavernosa dan uretra
- Rectal dan pemeriksaan bimanual perineal dan massa,
bilateral palpasi dari area inguinal
a b c
Predisposisi :
- Pengaruh genetik & familial
- Inflamasi kronis & infeksi
- Hormonal
Defect genetic terjadinya ca prostat
Progression of prostate cancer
DIAGNOSTIK
Anamnese :
- Penderita mengeluh gejala obstuktif dan irritatif
- Bila sudah metastasis sering mengeluh nyeri tulang,
parasthesia,lemah extremitas bawah, fecal incontinence
Pemeriksaan fisik:
- Digital rectal examination,menilai; bulbocavernosa reflex
(hiperreflex) dan nodul prostat & infiltrasi
- Didapatkan lemah atau spastic dari extremitas bawah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
- Alkaline fosfatase
UMUR PSA Normal(ng/ml)
(bone metastasis)
- sering disertai
40-49 0-2.5
azotemia & anemia
50-59 0-3.5
(metastasis)
60-69 0-4.5
Tumor Marker:
Prostate specific 70-79 0-6.5
antigen (PSA)
Pemeriksaan penunjang
RECURRENT DISEASE :
1. Evaluasi PSA setelah Treatment
2. Radical prostatectomy
3. Radiasi terapi
METASTATIC DISEASE :
Hormonal terapi
Therapeutic Approaches to Androgen Deprivation Therapy
Nilutamide Histrelin
Cetrorelix
Abarelix
Kriptorkismus
Hormon seksual dimana berfluktuasi dapat
mempengaruhi timbulnya tumor testis
Sindroma Klienifelter (atrofi testis, tidak adanya
spermatogenesis, ginekomasti)
Trauma, banyak peneliti masih perlu membuktikan
hubungan trauma dengan pembesaran dari testis.
Atrofi testis oleh karena penyakit mumps, masih
memerlukan banyak data klinis. Atropi testis
mengakibatkan terjadinya gangguan hormonal
DIAGNOSTIK
Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap,adanya anemia mungkin
bisa terjadi pada stadium lanjut
Pemeriksaan fungsi hati untuk menunjukkan adanya
metastase ke hati. Pemeriksaan fungsi ginjal untuk
mengetahui peningkatan serum kreatinin yang mungkin
disebabkan adanya obstruksi ureter
Pemeriksaan laboratorium penanda tumor seperti alpha
fetoprotein(AFP), lactic acid dehidrogenase (LDH) dan
human chorionic (HCG) gonadotrophin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Scrotum
Thorax fhoto
Biopsy Testis (tidak dianjurkan)
CT-Scan
SEMINOMA STADIUM I
Radikal orkhiektomi diikuti radioterapi pada kelenjer limfe regional
(Seminoma sel sangat radiosensitif )
SEMINOMA STADIUM II
Radikal orkhiektomi diikuti radioterapi, kemoterapi atau RPLND
SEMINOMA STADIUM III
Respon dengan radioterapi sangat kecil
Kemoterapi memiliki respon 60-100% (Bleomycin,etoposide, dan
cisplastin)
Retroperitoneal Limphe Node Dissection (RPLND)
CARCINOMA URETER
SINONIM :
Upper urinary tract tumors
INSIDEN :
- 5% pada ureter dari semua urothelial tumors
- 10 per 100.000 per tahun
- Rata-rata umur range 75 - 79 tahun
PREDISPOSISI :
ANAMNESA :
- Hematuria (gross/mikrohematuria) 56%-98% dari pasien
- Nyeri pinggang, flank atau massa abdominal, berat badan
menurun, anorexia, nyeri tulang
PEMERIKSAAN FISIK
Sering didapatkan adanya hidronefrosis,massa
abdominal, nyeri pinggang krn prosesobstruksi,
gross atau mikrohematuria
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- CT-scan
- Sistoscopi
- Ureteroscopi & Biopsi
- Antegrade Endoscopy
- Cytology dan Tumor Markers
PENANGANAN :
Modalitas lain
Endoscopic tumor Ablation
Immunoterapi & Chemoterapi
PENANGANAN
CARCINOMA URETRA
Insiden :
Carcinoma uretra pria sangat jarang yang
ditunjukkan dalam 5 dekade ini (Dalbagni et al,
1999)
Perbandingan ratio wanita dan pria 4:1
0.02% dari semua cancer wanita (Fagan and
Hertig, 1955)
Kurang dari 1% dari cancer Urogenital wanita
(Srinivas and Khan, 1987)
85% kasus carcinoma uretra kasus didapati
pada wanita kulit putih (Terry et al, 1997)
PREDISPOSISI
PRIA :Inflammation kronis,riwayat sexually transmitted diseases,
urethritis, dan urethral stricture,human papillomavirus 16 pada
squamous cell carcinoma urethra ( Weiner et al, 1992 ; Cupp et al,
1996 ).
Patologi
Pria : 80% squamous cell carcinoma; 15% transitional cell carcinoma;
5% are adenocarcinoma, melanoma, lymphoma, paraganglioma,
sarcoma, atau undifferentiated tumor.
Pria
urethral bleeding, teraba massa uretra
dan adanya gejala obstruksi miksi
Wanita
lesi kecil prolaps ke meatus uretra atau
submucosal lesi pada rongga anterior
vagina
Bimanual palpation genetalia external ,
uretra, rectum, perineum , evaluasi extent
dari keterlibatan jaringan local
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uretrosistoscopy
Needle biopsy transuretral lesi
Cytologic
Computed tomography (CT-Scan)
abdomen dan pelvis
Magnetic resonance imaging
PENANGANAN
PRIA
Pembedahan:
Surgical excision carcinoma uretra
(survival rates ;83% low-stage tumors, 36% high-stage
tumors, 69% anterior tumors, dan 26% uretra posterior
( Dalbagni et al, 1999 )
Transuretral resection
Lokal exsisi atau distal uretrectomy
Perineal uretrostomy
Partial penectomy
Total Uretrectomy & Cutaneous Diversion
Modalitas terapi lain: Radiation Therapy dan
Chemotherapy
(Methotrexate,Vinblastine,Doxorubicin,Cisplatin (M-VAC))
PENANGANAN
WANITA :
Pembedahan :
Local excision
Partial uretrectomy
Radical urethrectomy termasuk excisi setinggi
level bladder neck dengan wide reseksi dari
jaringan periurethral dan anterior rongga vagina .
Urinary diversion; catheterizable stoma
(ileovesicostomy atau appendicovesicostomy)
Terapi lain :Radiation Therapy dan Chemotherapy
DEFINISI
Merupakan tumor malignancy ginjal, terjadi pd parenchym,
berasal dr tubulus & collecting duct, tjd pd orang dewasa
ANAMNESE
Trias klasik, nyeri pinggang, gross hematuria, teraba
abdominal massa, saat ini jarang didapatkan
Symptom lain : berat badan menurun, demam
- Urinalysis
- Ultrasonografi
- IVP
- CT Scan Abdomen / MRI
Marker : CA - 9
VHL gene mutations atau hypermethylation
Angiogenic factors VEGF
Proteomic profile pada urine
PENANGANAN
PEMBEDAHAN
1. Radical Nefrektomi
2. Partial Nefrektomi
KEMOTERAPI : Chemoresisten
RADIOTERAPI : Radioresisten
INSIDEN :
- Merupakan solid tumor pd anak terjadi usia < 15 tahun
- 6-7% terjadi dari seluruh cancer pada anak
- 7-10 kasus per 1.000.000
- 80% kasus didapat pada usia 5 tahun
- Frekuensi Wilms' tumor pada wanita dan pria hampir
sama di America Utara
PREDISPOSISI :
DEFINISI :
Wilms' tumor atau nephroblastoma adalah
malignancy primer tumor ginjal yang pada
anak-anak, terjadi dari perkembangan tumor
embrional dari sisa ginjal immature
ANAMNESE :
- asymptomatic
- symptom lain : abdominal pain dan distensi,
anorexia, nausea, muntah, demam, hematuria
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
CT SCAN MRI
PENANGANAN
B. MALIGNA
1. Adeno Karsinoma: R.C.C.
“GRAWITZ Tumor”
2. NEPHRO BLASTOMA: Tumor WILMS
PATOLOGI
Dengan pemeriksaan E.M. & I.H.K RCC berasal dari
epitel tubulus proksimal di daerah Cortex ginjal,
makin > bulging tampak pada pemeriksaan
rontgen.
Jenis Histologik:
- Clear cell
- Granular cell
- Sarcomatoid
PATOGENESIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb , LED , ERY , Ca
Hematuria
Tumor maker: tdk ada yg spesifik
PEMERIKSAAN X-RAY
X-Thorax: ada M coin lession
USG: Keuntungan:
- noninvasive
- inexpensive (relatif)
- membedakan kistik & padat
PEMERIKSAAN X-RAY
Abd. CT Scan: - lebih sensitif dibanding USG/IVP
dlm menDx RCC
- penting utk menentukan kriteria T
invasi ke sekitar dan operabilitas
Angiografi Renalis:
- neovaskuler
- AV Shunt Tanda Malignansi
CT Scan
Lebih baik untuk menilai ekstensi tumor ke vaskular
Tidak memerlukan kontras
BIOPSI
tdk dibenarkan menyebarkan sel tumor
dapat dikerjakan bila tumor in operable dan hasil PA
merupakan syarat mutlak untuk dapat diberikan terapi,
misal: radiasi
INSTRUMENTASI
# Sistoskopi saat terjadi hematuria menentukan asal
darah
PENANGANAN
Treatment of choice: Radikal Nephrektomi
Yang dibuang:
* ginjal
* Lnn hilus/ para aortal
* Adrenal
* Peri renal fat & ureter sampai
vena lliaca
Specimen PA
PATHOLOGIC
SURGICAL STAGING
Cara Terapi Lain tdk ada yang efisien
Radiasi hanya paliatif
Chemo resisten
Immuno terapi ? interferon 2a ?
PROGNOSIS: 5y.s.r.
T188-100% 5y.s.r.
T2-T3a 60%
T3b 15-20%
Terima kasih