UNIVERSITAS TRISAKTI TABEL SATUAN GEOMORFOLOGI Kenampakan bentang alam satuan geomorfologi perbukitan bergelombang denudasional pada LP 57. Perbukitan di daerah Tanggulangin dilihat dari daerah Sruwodadi Lor. Kenampakan bentang alam satuan geomorfologi dataran miring denudasional. Foto diambil di daerah Blimbing dan sekitarnya. Kenampakan bentang alam satuan geomorfologi perbukitan bergelombang struktural. Foto diambil di daerah Somodeterkrajan. Pola Aliran Sungai Daerah Pemetaan adalah Trellis Model Kipas Bawah Laut Walker, 1978 Berdasarkan struktur sedimen primer yang muncul dan berdasarkan kesebandingan Walker (1978) tentang lingkungan pengendapan kipas bawah laut (Gambar 3.1) yang kemudian membagi facies of turbidites menjadi 5 bagian, maka disimpulkan bahwa pada bagian bawah satuan batuan ini adalah merupakan Fasies Batupasir Kerakalan (Pebbly Sandstone Facies / PS) yang berarti diagenesa pengendapannya berasosiasi dengan pengendapan channel. Berdasarkan struktur sedimen primer yang muncul, dan berdasarkan kesebandingan Walker (1978) tentang lingkungan pengendapan kipas bawah laut yang kemudian membagi facies of turbidites menjadi 5 bagian maka disimpulkan bahwa pada bagian tengah satuan batuan ini adalah merupakan Fasies Turbidit Klasik (Classical Turbidites Facies / CT) dengan ciri-ciri yang cocok dengan singkapan yang ditemukan yaitu perlapisan bersusun. Berdasarkan struktur sedimen primer yang muncul pada bagian atas dari satuan batuan ini (Foto 3.12) dan berdasarkan kesebandingan Walker (1978) tentang lingkungan pengendapan kipas bawah laut yang kemudian membagi facies of turbidites menjadi 5 bagian maka disimpulkan bahwa pada bagian atas satuan batuan ini adalah merupakan Fasies Turbidit Klasik (Classical Turbidites Facies / CT) dengan ciri-ciri yang cocok dengan singkapan yang ditemukan yaitu perlapisan bersusun, lapisan batu pasir yang menebal ke arah atas dan juga dijumpai hasil erosi akibat penggerusan arus turbidit (sole mark) dan dapat digunakan untuk menentukan arus turbidit purba. POTENSI ALAM