You are on page 1of 22

Perkembangan Psikologi Pada Bayi, Balita,

PraSekolah

Dosen Pembimbing :
Ratna Dewi, SKM, MPH

KELOMPOK
Perkembangan Psikologi Pada Bayi,
Balita, PraSekolah

Proses Psikologi Pada Masa Bayi


a) Penyesuaian diri
Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi
yang berarti menyesuaikan diri untuk tujuan
mempertahankan hidup dan biasanya bersifat biologis.
b) Perubahan lingkungan
Perubahan tersebut terjadi pada Perubahan suhu,
Bernafas, Mengisap dan menelan serta Pembuangan.
Proses Psikologi Pada Masa Balita
a) Psikomotor
Terjadi perubahan yang cukup drastis dari
kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam
pergerakannya
b) Kognitif
Pada periode usia ini pemahaman terhadap obyek
telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa obyek yang di
sembunyikan masih tetap ada
c) Sosial dan individu
Pada periode usia ini balita mulai belajar
berinteraksi dengan lingkungan sosial di luar keluarga .
Pada awal masa balita , bermain bersama-sama teman
yang sebaya.
d) Pendidikan dan Pengembangan
Cara belajar yang di lakukan pada usia prasekolah
ini melalui bermain serta rangsang dari lingkungannya .
Proses Adaptasi psikologi Pada Anak

Anak merupakan agen subyek aktif yang


memfungsikan segenap kemampuan dalam proses
perkembangannya. Dalam perkembangan anak terdapat
impuls-impuls bawaan yang mendorong segenap
mekanisme dari potensialitasnya untuk berfungsi aktif,
berkembang dan terus maju
Proses Adaptasi psikologi Pada Masa Prasekolah
(anak umur 60-72 bulan)
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan
stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani
yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan
proses berfikir.Memasuki masa prasekolah, anak mulai
menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan
dan perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah
maka lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan.
Anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak mulai
berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan
sebagian besar waktu anak bermain di luar rumah
Proses Adaptasi psikologi Pada Masa Sekolah
Usia 5-11 tahun disebut pula sebagai masa latensi
(latensi latens, latere = tersembunyi, belum muncul, masih
terikat). Pada periode ini macam-macam potensi dan
kemampuan anak masih bersifat “tersimpan”, belum mekar,
belum terpakai.
Masa sekolah di bagi menjadi 2, yaitu :
1. Masa kelas rendah sekolah dasar, ciri-ciri:
Adanya korelasi antara keadaan jasmani dengan prestasi
sekolah.
Ada kecenderungan memuji diri sendiri.
Suka membandingkan dengan anak lain.
Pada umur 6-8 th biasanya menginginkan nilai raport yang
baik tanpa melihat kemampuannyan.
Lanjutan…
2. Masa kelas tinggi sekolah dasar, ciri-ciri :
Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret cenderung membandingkan pekerjaan yang
praktis.
Realistis, ingin tahu, inin belajar.
Minat pada mata pelajaran khusus.
Sampai kira-kira umur 11 th membutuhkan orang yang
bisa membantu menyelesaikan tugasnya.
Kondisi Psikologis Bayi, Balita, Anak
Prasekolah

a. Kondisi psikologi bayi


1. Usia 1 bulan
Penglihatan cukup jelas dalam jarak 8 hingga 12 inchi,
akan memandang wajah ibu saat disusui.
Gerakan, dalam hal menggenggam dan mengayun masih
bersifat refleks
Masih tidur lebih dari setengah hari, tapi pelan-pelan
mulai lebih banyak tidur malam hari daripada di siang hari
Senyuman pertama mungkin akan muncul di usia ini
Menangis lebih banyak terjadi saat usia 6 minggu (hampir
3 jam sehari lebih sering lagi kalau ia kolik)
2. Usia 2 bulan
Mulai mengenali wajah-wajah yang berbeda
Dapat memegang benda dalam beberapa detik
sebelum benda ittu terlepas
Sudah mampu menoleh bila ada suara yang
dating dari arah kiri atau kanan
3. Usia 3 bulan
Gampang dan spontan dalam tersenyum
Dapat memegang benda dan mengayunkannya
Menjadi sangat asyik dengan tangan dan jari-
jarinya
Kondisi psikologi balita
Dari sisi psikomotor, balita mulai terampil
dalam pergerakannya (lokomotion), seperti berlari,
memanjat, melompat, berguling, berjinjit,
menggenggam, melempar yang berguna untuk
mengelola keseimbangan tubuh dan
mempertahankan rentang atensi.
Pada akhir periode balita kemampuan motorik
halus anak juga mulai terlatih seperti meronce,
menulis, menggambar, menggunakan gerakan
pincer yaitu memegang benda dengan hanya
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
Kondisi psikologi prasekolah

Perkembangan psikologi anak-anak terutama


perkembangan psikologi pada anak masa prasekolah
berperan sangat penting terhadap perkembangannya
hingga dewasa. Untuk itu, para orang tua wajib
mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan bagi anak-
anak mereka pada usia pra-sekolah dimana usia tersebut
dikenal sebagai usia emas anak yang sangat penting dalam
menentukan perkembangan yang optimal pada anak-anak
sehingga nantinya anak-anak memiliki kemampuan
kognitif yang baik dan juga keseluruhan perkembangan
pada anak-anak
Faktor yang mempengaruhi psikologi bayi, balita,
anak pra sekolah
Secara umum perkembangan anak selama masa
perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal
dan faktor eksternal
1. Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah
segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang
keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan
Lanjutan….

2. Faktor Eskternal

Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada


di luar diri individu yang keberdaannya mempengaruhi
terhadap dinamika perkembangan. Yang termasuk faktor
eksternal antara lain : faktor sosial, faktor budaya, faktor
lingkungan fisik, dan faktor lingkungan non fisik.
Masalah Psikologis pada Bayi, Balita, Pra Sekolah
A. Attsoederention deficit/ Hiperactivity disorder
(ADHD)
Attetion deficit/ Hiperactivity disorder (ADHA)
atau dalam bahasa indonesianya adalah Gangguan
pemusatan perhatian/Hiperaktivity (GPPH).
Menurut Prof.Dr.Wirawan Sarwono seoprang psikolog
senior, istilah GPPH tak dapat dipukul rata .Perlu
dibedakan antara penderita GPPH dengan anak
yang nakal, kreatif, ingin tahu, aktif dari usianya, dan
anak yang ber IQ tinggi.
B. Diseleksia
Kesulitan membaca bukan pertanda anak
bodoh. Mungkin ia membutuhkan cara belajar yang
tepat. Kesulitan membaca (Diseleksia) adalah
adanya hambatan dalam perkembangan
kemampuan membaca pada seseorang namun,
penyebabnya bukanlah tingkat kecerdasan yang
rendah, gangguan penglihatan/pendengaran,
gangguan neurologis ataupun kurangnya
kesempatan berlatih.
C. Gangguan artikulasi
Anak-anak yang bicaranya tak jelas atau sulit
ditangkap dalam istilah psikologi/psikiatri disebut
mengalami gangguan artikulasi atau fonologis. Namun
gangguan ini wajar terjadi karena tergolong gangguan
perkemb`ngan. Dengan bertambah usia, diharapkan
gangguan ini bisa diatasi. Kendati begitu, gangguan ini
ada yang ringan dan berat.
D. Autisme

AUTISME atau disebut dengan Autistic Spectrum


Disorder (ASD), hingga kini belum diketahui secara pasti
penyebabnya. Meski demikian, saat ini sudah ada
beberapa langkah tepat untuk penderita autis agar dapat
memiliki kemampuan bersosialisasi, bertingkah laku, dan
berbicara
Gangguan Pencernaan, Penyebap utama Kesulitan
Makan pada Anak
Pemberian makan pada anak memang sering
menjadi masalah buat orangtua atau pengasuh anak.
Keluhan tersebut sering dikeluhkan orang tua kepada
dokter yang merawat anaknya. Faktor kesulitan makan
pada anak inilah yang sering dialami oleh sekitar 25%
pada usia anak, jumlah akan meningkat sekitar 40-70%
pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit
kronik
Depresi pada anak
Depresi merupakan sekelompok penyakit gangguan
alam perasaan dengan dasar penyebab yang sama.
Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap
etiologi depresi, khususnya pada anak dan remaja adalah
Faktor genetic, Faktor Sosial,dan Faktor Biologis lainnya.
tanda-tanda depresi:
1.Keluhan fisik seperti sakit kepala, sakit sendi dan otot,
sakit perut, dan rasa lelah
2.Sering bolos sekolah atau sikapnya di sekolah tidak baik
3.Adanya maksud dan usaha untuk lari dari rumah
4.Berteriak tanpa kejelasan, sering menangis atau
mengeluh terhadap segala sesuatu
5.Merasa cepat bosan
6.Tidak ada minat untuk bermain dengan teman-temannya
TERIMA KASIH

You might also like