Professional Documents
Culture Documents
DAN BROMATOMETRI
Kelompok 6
Adira Kori
Dinar Narinita
Merianda Ramadhian P. 1606823651
Reforma Yunita Masri T. 1606824710
Siti Fachrunnisa Malik 1606820013
Tyarani Larasati 1606823222
Yasmin Latifah 1606874822
Yuhana Kinanah 1606823443
TITRASI BROMOMETRI
BROMOMETRI
Cara tidak langsung, menggunakan brom yang dihasilkan oleh KBrO3 dan KBr
dalam suasana asam, dimana kelebihan dinyatakan secara langsung, dengan
menitrasi jumlah I2 yang dilepaskan karena pengaruh oksidasi dengan Br2 .
2BrO3- + 10Br - + 12H+ 6Br2 +6H2O
Setelah reaksi brominasi selesai, bromin berlebihnya ditentukan secara iodometrii
melalui penambahan Kalium Iodida, diikuti oleh titrasi dari iodin yang
dibebaskan dengan natrium tiosulfat standar:
Br2 + 2 I- → I2 + Br –
I2 + 2 S2O32- → 2I- + S4O6
PROSES YANG TERJADI PADA
BROMOMETRI
+ 2Br2 + 2HBr
1. Ambil bedak rodeca sebanyak 0,5 gram dan asam salisilat sebanyak
40mg.
2. Larutkan dengan kalium bromate sebanyak 15ml sebagai
oksidatornya
3. Tambahkan dengan asam klorida pekat kira-kira sebanyak 3 pipet
4. Setelah dicampur, larutan tersebut kemudian ditutup kurang lebih
selama 3 menit
5. Setelah waktu penutupan cukup, larutan ditambahkan larutan kalium
iodide sebanyak 5ml dan dilanjutkan dengan penambahan kloroform
sebanyak 5ml.
6. Setelah dilakukan titrasi, maka dapat diperoleh volume natrium
tiosulfat yang digunakan hingga tercapainya titik akhir titrasi
• Titik akhir titrasi dapat diketahui dengan adanya perubahan
warna sebagai tanda berakhirnya titrasi, dan dalam praktikum
yang dilakukan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi
hijau. Perubahan warna ini dapat terjadi dengan
menambahkan indikator kanji.
HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Keterangan
2. Asam salisilat
Diketahui:
Vtio.blanko = 33 ml = 0,033 L
Vtio.sampel = 4 ml = 0,004 L
Ntio = 0,1
BE = 2,032
Berat sampel = 40 mg
Metil jingga
α-Naphtoflavone Quinoline kuning
Contoh Penerapan
1. Mendeteksi senyawa yang bersifat sebagai reduktor
seperti vitamin C.
2. Senyawa yang mampu bereaksi secara substitusi dengan
Brom seperti fenol, asam salisilat, anilin, dan
sulfonamida.
3. Senyawa yang mampu bereaksi secara adisi dengan brom
seperti kalsium siklobarbital dan etena.
CONTOH KASUS
BROMATOMETRI
PENETAPAN KADAR SENYAWA OBAT YANG DAPAT
BEREAKSI DENGAN ADANYA BROM BERLEBIH
LANGKAH KERJA
Jr R.A. Day dan Underwood A.L. (2001). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
keenam. Jakarta: Erlangga
Harmita,dkk. 2006. Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sedian Farmasi.
Jakarta : Farmasi UI: Cipta Kreasi Bersama
Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia
Press
Wunas, J., Said, S. (1986). Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif. Makassar:
Universitas Hasanudin
Vogel Textbook of Quantitative Chemical Analysis, Page 405. Revived
from https://repository.usd.ac.id/2450/2/038114054_Full.pdf