Professional Documents
Culture Documents
ENDOMETRIOSIS
Oleh :
Ni Made Rini, S. Ked. (O87OO24)
Pembimbing :
Dr. Djauhar Kumara Dewa, Sp.OG
Pokok bahasan
• Definisi • Klasifikasi
• Epidemiologi • Diagnosis
• Patofisiologi • Differensial
• Faktor Resiko Diagnosa
• Gambaran klinis • Penatalaksanaan
• Gambaran • Komplikasi
Mikroskopik • Pencegahan
• Kesimpulan
Definisi
• Endometriosis adalah satu keadaan di mana jaringan endometrium yang
masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri.
• Makin banyak regurgitasi darah haid, makin banyak pula sistem pertahanan
tubuh yang terpakai.
Faktor Resiko
• Wanita yang beresiko terkena penyakit endometriosis,
yaitu :
– Wanita yang ibu atau saudara perempuanya menderita
endometriosis
– Memiliki siklus menstruasi kurang atau lebih dari 27 hari
– Menarke terjadi pada usia relatif muda (< 11thn)
– Masa menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
– Orgasme saat menstruasi
– usia,
– peningkatan jumlah lemak tubuh perifer,
– gangguan haid (polimenore, menoragia, dan berkurangnya
paritas
Gambaran klinis
• Gejala-gejala yang sering ditemukan pada
penyakit ini adalah :
– Dispareunia
• Nilai 1-4 adalah minimal (stadium I), 5-15 adalah ringan (stadium II), 16-40 adalah
sedang (stadium III) dan lebih dari 40 adalah berat (stadium IV)
Diagnosis
• Anamnesis
• Nyeri pelvik siklik atau dismenorea adalah khas untuk endometriosis.
Nyeri haid ini muncul beberapa hari menjelang haid, dan mencapai
puncaknya saat haid, dan menghilang setelah berhenti haid.
• Nyeri pelvik dapat juga terjadi asiklik
• Endometriosis di peritoneum biasanya menimbulkan nyeri di perut
bagian bawah. Endometriosis di vagina atau cavum Douglasi
mengakibatkan nyeri saat sanggama atau saat dilakukan pemeriksaan
ginekologi
• Endometriosis di vesika urinaria mengakibatkan nyeri suprapubik dan
air seni bercampur darah
Diagnosis
• Pemeriksaan fisik
• Pada pemeriksaan dalam atau colok
dubur, kadang teraba adanya nodul-nodul
di daerah kavum Douglasi dan daerah
ligamentum sakrouterina yang sangat
nyeri.
• Uterus biasanya teraba retrofleksi dan
sulit digerakkan. Di parametrium terba
massa kistik yang nyeri pada penekanan.
• Selalu harus dilakukan pemeriksaan
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang
• Pengobatan hormonal
– Pil Kontrasepsi
– Danazol
– Progestin
• Pembedahan
– Pembedahan konservatif
Pemberian analgetik
Pil Kontrasepsi
Pil Kontrasepsi
• Bila dikonsumsi terus, pil kontrasepsi akan menghentikan perdarahan withdrawal episodik
yang terjadi baik pada endometrium normal maupun implan endometrium.
• Pil kontrasepsi dapat diberikan 6-9 bulan. Bahkan ada yang menganjurkan minimal 1 tahun
dan bila perlu dilanjutkan sampai 2-3 tahun.
Pengobatan hormonal
Danazol
Danazol
• Danazol menekan sekresi GnRH, LH, dan FSH sehingga dapat menghambat
pertumbuhan folikel.
• Dosis yang dianjurkan untuk endometriosis ringan (stadium II) atau sedang (stadium III)
adalah 400 mg per hari, sedangkan untuk endometriosis berat (stadium IV) dapat diberikan
sampai dengan 800 mg per hari. Lama pemberian minimal 6 bulan, dapat pula diberikan
selama 12 minggu sebelum terapi pembedahan konservatif.
Pengobatan hormonal
• Progestin
• Pembedahan konservatif
Pembedahan Definitif
Rin_024