You are on page 1of 43

Rehabilitasi Pendengaran pada

Cerebral palsy: Perkembangan bahasa


dan pendengaran setelah implant
cochlea

RANTI ADRIANI

JURNAL PEDIATRI SOSIAL DAN


TUMBUH KEMBANG
Cerebral Palsy (CP)
• Gangguan motorik non-progresif
•  akibat kerusakan otak pada tahap awal
perkembangan anak
• Gejala neurologis dasar: gangguan motorik yang
berkembang dari waktu ke waktu
− gangguan perkembangan motorik dan sensorik,
− gangguan mekanisme postural tubuh,
− hipereflex,
− perubahan dalam tonus otot
− ketidakmampuan dalam pergerakan
• Gangguan fungsi kortikal  dampak penting
pada aktivitas sehari-hari.
• Penguasaan bahasa  tertunda pada anak
dengan CP
menunjukkan perubahan artikulasi, pidato,
kelancaran
• Manifestasi klinis dapat berubah selama
perkembangan OK plastisitas otak  gangguan
bagian otak tertentu  fungsi yang rusak
• Selain gangguan motorik cacat lainnya
pada Cerebral Palsy :
– Gangguan pendengaran,
– visual
– defisit kognitif,
– gangguan bahasa,
– Gangguan perilaku,
– gangguan belajar
Agen penyebab umum CP dan
gangguan pendengaran sensorineural
• infeksi kongenital,
• hiperbilirubinemia,
• prematuritas,
• berat badan lahir rendah,
• hipoksia perinatal,
• Infeksi cytomegalovirus,.
IMPLAN COCHLEA
• teknologi tinggi perangkat elektronik
untuk melakukan fungsi sel-sel rambut koklea yang
rusak
untuk memberikan stimulasi listrik serabut saraf
pendengaran yang tersisa.
 tidak menyembuhkan tuli  memberikan rasa
mendengar dengan kualitas yang diperlukan untuk
persepsi suara

• sebagai pilihan terapi yang layak dalam kasus
anak-anak dengan CP
• kehilangan pendengaran sensorineural berat /
bilateral yang belum menunjukkan perbaikan
dengan penggunaan alat bantu pendengaran
Pertimbangan aspek lain pada
ketulian
• Setiap kecacatan oleh karena tuli berdasarkan
gambaran klinis  mempengaruhi evaluasi
diagnostik dan rehabilitasi gangguan
pendengaran.
• faktor-faktor lain  mempengaruhi hasil
mendengar tergantung pada potensi anak
dalam perkembangan
Manfaat dan tujuan implant
Coclea (CI)
• Memungkinan mendapatkan persepsi suara dengan
frekuensi yang lebih tinggi.
 terdengar lebih mudah, dan akuisisi bahasa lisan
terjadi lebih cepat dan lebih sedikit stress.
• Semakin cepat otak menerima suara yang bermakna
 memperbaiki kondisi untuk menghasilkan hasil
yang baik karena plastisitas fungsional dan gangguan
penurunan resultan sensorik
• CI pada anak : mengubah dan meningkatkan
proses terapi wicara
karena membaiknya kemampuan untuk
memahami suara dari stimulasi listrik.
menyediakan akses pengalaman pendengaran,
seperti pola linguistik
kemampuan pendengaran, secara efektif
mempengaruhi tahun-tahun awal kehidupan
Sistem pendengaran dan
kemampuan bahasa
• Sistem pendengaran adalah jalur alami
untuk belajar bicara, dan keterampilan
pendengaran sangat penting untuk
pengembangan bahasa lisan dan produksi
bicaradalam konteks linguistik berarti bagi
anak.
• pendengaran  bayi bahasa.
• stimulus pendengaran :suara manusia, rumah tangga,
mainan, dan music.
• standar dan klasifikasi perkembangan anak dengan
gangguan pendengaran, seperti:
1. Bayi-Balita Bermakna -Auditory Integration
Skala (IT-MAIS);
2. MacArthur-Bates ; Pengembangan
komunikatif Inventory (CDI);
3. klasifikasi keterampilan pendengaran;
4. Klasifikasi keterampilan bahasa.
IT-MAIS
• oleh Zimmerman-Phillips , 1997
• Tes anak dari usia 4 tahun  mengevaluasi respon
thdp pembicaraan dan suara lingkunganyang
dimediasi secara eksklusif oleh jalur sensorik
pendengaran.
• Skala ini juga digunakan untuk menilai pasca-bedah
hasil dari CI pada anak-anak dengan CI.
• Tes terdiri dari sepuluh pertanyaan tertutup yang
harus dijawab oleh orang tua atau penjaga.
CDI
• Kata-kata dan Gestures merupakan alat yang
digunakan dalam terapi wicara  untuk
mengevaluasi dan memantau perkembangan bahasa
anak berusia 8 - 16 bulan.
• orang tua atau wali dalam sebuah wawancara.
• versi Portugis : persediaan menilai perkembangan
anak dari pemahaman leksikal dan produksi.
• Hal ini dibagi menjadi tiga bagian:
- pertama sesuai dengan kata-kata pertama
- kedua sesuai dengan tindakan dan gerakan
- ketiga sesuai dengan informasi umum tentang anak
• Bagian I :dibagi menjadi:
– A (tanda-tanda pertama dari pemahaman),
– B (pemahaman dari 28 kalimat),
– C (mulai berbicara),
– D (daftar kosakata).  dibagi menjadi 22 kategori dengan total 415
kata.
• Bagian II :
- A gerakan komunikatif),
- B (games dan rutinitas),
- C (tindakan dengan objek),
- D (berpura-pura menjadi orang tua),
- E (imitasi kegiatan orang dewasa lainnya ')
- F(Tindakan dengan obyek di tempat lain).
Tabel keterampilan dengan klasifikasi
pendengaran dan kemampuan bahasa lisan
Tujuan penelitian
• menganalisis, melalui standar pengujian, klasifikasi
perkembangan dan pengamatan klinis, peningkatan
pendengaran dan keterampilan bahasa pada anak-
anak didiagnosis dengan CP dan gangguan
pendengaran sensorineural bilateral yang mendalam
menggunakan CI
• bertujuan untuk menilai efektivitas CI sebagai
terapeutik pada populasi ini
Metode Penelitian
• Penelitian disetujui oleh Komite Etika
Penelitian FEPECS Brasil
• informed consent tertulis.
• Penelitian prospektif analitis,
• Lima anak dari usia 6 tahun, satu
perempuan dan empat laki-laki, termasuk
sampel penelitian .
• didiagnosis CP terkait dengan l gangguan
pendengaran sensorineural bilateral dan
telah melakukan CI terletak di Brasília / DF
• Dalam sesi terapi wicara
• Metode dua kali seminggu.
• Tiga peserta : Terapi wicara di lembaga
filantropi khusus
• dua orang : klinik terapi wicara pribadi.
• Pengumpulan data dilakukan melalui terapi wicara
• analisis dokumen-dokumen berikut:
catatan pidato-bahasa yang pada akhir setiap terapi,
sesi aktivasi CI, rekaman video sesi terapi wicara-
bahasa, tes standar dan klasifikasi perkembangan
yang menilai kinerja keterampilan pendengaran: IT-
MAIS, MacArthur CDI,
Hasil penelitian
• Peserta A : setelah 9 bln  perbaikan
37,5% pada IT-MAIS, peningkatan 25
kata-kata yang dipahami dan 20 kata-kata
yang diucapkan, baik dalam CDI.
• perkembangan pendengaran dan bahasa
keterampilan setelah menggunakan CI
selama 24 bulan : kemajuan signifikan
Peserta B
• Mengalami peningkatan 32,5% IT-MAIS
Peserta C
• peningkatan dari 50% IT-MAIS  setelah
7 bulan setelah pengujian pertama,
• Setelah 24 bulan usia pendengaran,
wawancara ibu  147 kata.
• Namun,dari pengamatan : anak tidak
memahami kata-kata yang disebutkan
dalam situasi terapi.
 ibu berlebihan menilai pemahaman
pendengaran anak.
Peserta D
• IT-MAIS : peningkatan 35%
• 6 bulan setelah tes awal  mencapai klasifikasi
maksimum pendengaran, mendengar pemahaman dan
penggunaan kata-kata baru pada bicara spontan.
• Implan coclea efektif  peserta D bergabung
dengan layanan terapi wicara khusus di mana
Penelitian ini dikembangkan setelah 15 bulan
dari aktivasi CI.
• peneliti tidak memiliki akses ke catatan lembaga di
mana anak sebelumnya menjalani terapi wicara
Peserta E
• IT-MAIS  peningkatan 72,5% jika
dibandingkan dengan aplikasi tes
pertama.
• tingkat yang memuaskan dari kinerja
mendengar dan kemampuan bahasa CDI.
•  mencapai klasifikasi keterampilan
pendengaran dan membangun phrasa
maksimum
Analisis Statistik
• tidak mungkin melakukan analisis statistik
 heterogenitas klinis CP dan jumlah
peserta kecil;
• salah satu tantangan untuk penelitian
masa depan adalah mengukur dan
mengukur hasil CI dgn manifestasi yang
berbeda dari CP.
Diskusi
• etiologi CP : kelima peserta mengalami
anoksia saat lahir terkait dengan prematuritas
• etiologi gangguan pendengaran sensorineural :
– untuk penggunaan obat ototoksik dan ICU tinggal
berkepanjangan pada pesertaA, B, dan C,
– meningitis pneumokokus pada anak D,
– penyakit kuning yang parah di peserta E.
• Penelitian pada 40.000 anak-anak  berat badan
lahir rendah dan anoksia  sebagai penyebab CP,
tetapi dua faktor ini saja tidak akan menjelaskan
gambaran klinis yang berbeda
• ada banyak faktor yang dapat merusak perkembangan
otak
• Penelitian pada 67 pasien CP dari kedua jenis
kelamin menemukan bahwa 51% dengan gangguan
pendengaran
• Karena usia kronologis dari peserta penelitian, mereka akan tidak biasanya
diberikan CDI.
• alat ini untuk evaluasi karena terdapat defisit pendengaran sensorineural
berat pada semua peserta.
• gangguan bahasa yang terkait dengan CP  dua kemungkinan
– cacat intelektual terkait dgn perubahan bahasa, yang diperparah dengan
defisit motorik,  membuat interaksi verbal yang lebih sulit.
– anak CP memiliki perkembangan kognitif yang normal, tetapi dengan
beberapa derajat penurunan nilai bahasa  terdapat defisit aspek dalam
fonologi dan pengembangan morfosintaktis, atau dalam semantik dan
psikolinguistik
Komunikasi anak dengan CP
• komponennya yang berhubungan dengan
produksi vokal  mengubah kemampuan
bahasa.
• Anak CP : kehilangan kesempatan repertoar
linguistik, pengembangan perseptif melalui
tindakan tubuh sendiri yang terintegrasi ke
psikomotor  mempengaruhi proses
pematangan  pengembangan pengolahan
pendengaran, visual, dan information
• Tujuan CI saat ini: meminimalkan sensorik
pendengaran yang hilang dengan meningkatkan
interaksi dengan lingkungan,pemahaman bahasa, dan
kualitas hidup.
• Kontra indikasi CI : ada kontraindikasi medis untuk
tidakan operasi,agenesis dari koklea atau saraf
pendengaran atau lesi pendengaran pusa, infeksi
telinga tengah aktif
• Tidak ada kontraindikasi pada sampel penelitian
• Perbaikan secara signifikan anak dengan
CP lebih rendah dari pada anak-anak
yang tidak memiliki gangguan.
• Dipengaruhi usia koreksi saat
pemasangan CI  mengidentifikasi
durasi pendengaran sensorik otak
• Peserta D lebih awal melakukan implan 
hasil lebih bagus.
Waktu ideal implan Cochlea
• 2 tahun pertama kehidupan.
karena plastisitas saraf yang lebih besar, yang
memfasilitasi reorganisasi otak terhadap
rangsangan baru
kebutuhan untuk belajar verbal pada periode
akuisisi bahasa yang normal pada usia 1-2
tahun.
• Peserta penelitiana ini yang dibawah 3 tahun :
peserta B, D dan E
• Pelaksanaan CI pada usia 3-6 tahun lebih
komplikated OK : gangguan sensorik
pendengaran lebih lama dan, perbaikan
post operatif lebih terbatas
Tindak Lanjut setelah CI
• Membantu mereka mengerti arti suara
dengan meningkatkan awareness nya
terhadap sumber suara disesuaikan
dengan usia perkembangan bahasanya.
• Peserta A dan C  kesaamaan gangguan
kognitif terkait gangguan neurologis 
perbaikan yang lambat
Perbaikan klasifikasi
pendengaran setelah CI
• Penelitian 60 orang anak :
– 27 anak  klasifikasi 5 dan 6
– 23 anak  klasifikasi 3 dan 4,
– 10 anak  klasifikasi 1 dan 2
• Penelitian ini :
– 20 dan 36 bulan pendengaran otak (D dan E)
klasifikasi 6
– 20 bln usia pendengaran otak  klasifikasi 5.
– 14 dan 16 bln usia pendengaran otak ( A dan C) 
klasifikasi 3.
Pertimbangan metode penilaian
• CDI  Kata-kata dan Gestures version.
• Meskipun diindikasikan usia 8 - 16 bln
• penulis memilih  karena kesenjangan
bahasa anak dengan penuruanan
pendengaran yg berat
• Peserta dengan usia mendekati 2 thn saat
CI  perkembangan bahasa lebih aktif
Kemampuan bahasa saat 2
tahun
• Anak memiliki memori auditori untuk dua
kata,memahami berbagai kalimat, diskriminasi
deskriptif kalimat, mengikuti perintah dalam
dua arah, diakui oleh kategorisasi, memahami
kalimat tindakan, pertanyaan, imperatif,
laporan rutin dan situasional, mengerti kata
ganti pribadi, memahami negatif '' tidak '', dan
mengerti beberapa konsep dan sekitar 250 ---
300 words
Perbaikan berdasarkan usia
pendengaran
• Peserta B, D, dan E  perkembangan kognitif yang
lebih baik dibandingkan peserta A dan C,
• CI : membantu pengembangan keterampilan
pendengaran pada tahap yang sama dengan yang
diamati pada anak dengan pendengaran normal.
• usia pendengaran peserta C dibandingkan dgn anak dengan pendengaran
normal pada usia yang sama  terdapat keterampilan pendengaran
signifikan
• peserta A dengan gangguan kognitif, memiliki keterampilan pendengaran
dengan keteringgalan yang signifikan
• Anak-anak dengan keterlambatan kognitif bisa
mendapatkan keuntungan dari CI, tapi memiliki hasil
yang terbatas bila dibandingkan dengan rekan-rekan
mereka dengan pendengaran normal tanpa gangguan
kognitif
• penelitian lain dari seorang anak dengan CI dan CP
 perubahan neurologis tidak menjadi penghalang
bagi untuk mencapai klasifikasi yang lebih maju dari
perkembangan pendengaran dan keterampilan bahasa
Kesimpulan
• Penggunaan implant coclea telah memberikan
kontribusi untuk pengembangan keterampilan
pendengaran dan bahasa
• CI  pilihan terapi anak tunarungu yang
berhubungan dengan CP,
• Memungkinkan anak mencapai tahap yang lebih maju
dari pendengaran dan kemampuan bahasa, meskipun
pada tingkat yang lebih bertahap.
Terimakasih

You might also like