You are on page 1of 36

Asuhan Keperawatan pada pasien

dengan kelainan
katub jantung
pendahuluan

Penyakit pada katub-katub jantung dapat


menyebabkan gangguan aliran darah dari
suatu rongga jantung ke rongga berikutnya
(stenosis ) atau dari suatu rongga darah
mengalir kembali ke rongga dari mana
darah tersebut dipompakan akibat
kebocoran
( insufisiensi)
Pada stenosis muara katub tersebut
menyempit dan daun-daun katubnya
melekat satu sama lain atau menebal
sehingga tidak dapat membuka dengan
leluasa.
Pada insufisiensi terjadi jaringan ikat dan
retraksi pada daun katub sehingga katub
tersebut tidak dapat menutup dengan
sempurna
Kelainan pada katub menyebabkan jantung
bekerja lebih keras.

Stenosis katub menyebabkan rongga jantung


sebelum katub tersebut memompa lebih
kuat agar darah dapat melewati katub
tersebut.

Pada insufisiensi rongga jantung sebelum


dan sesudah katub tersebut harus bekerja
lebih kuat
Pada permulaan jantung masih dapat
melakukan kompensasi untuk berfungsi
lebih kuat akan tetapi lama kelamaan
jantung tersebut akan mengalami gagal
jantung.
Dari katub-katub jantung yang paling sering
menderita kelainan ialah katub jantung
mitral. Kelainan yang terjadi dapat berupa
gabungan stenosis dan insufisiensi
Pengkajian
 Kebanyakan gejala kelainan katub jantung
berkaitan dengan berkurangnya cardiac
autput
 Data Subjektif
 Data objektif
Data Subjektif
1. Kemampuan melaksanakan aktivitas
hidup sehari-hari dan aktifitas lain yang
diperlukan , seperti : ketahanan, capai
,kelemahan
gejala ini muncu akibat menurunnya
cardiac output yang berdampak pada
gangguan oksigenasi sel-sel.
2.Sesaknya pernapasan : kapan terjadinya,
bentuknya, pasien sesak akibat apa,
orthopnea, parxysmal noctural dyspnea.
3. nyeri di dalam dada ( angina)
4. Palpitasi
5. Syncope
6. Edema peripher
7. Berat badan
8. Diet dan obat-obatan
2. Data Objektif
1. Riwayat demam rheumatik
2. Observasi / inspeksi mengenai :
- pengaturan posisi dan tingkat
kenyamanan pasien
- pernapasan : karakteristik dan
kecepatannya
- Pengunaan tambahan oksigen
- Kulit : warna dan suhu
- Daerah akar kuku :apakah warnanya pucat
dan bagaiman pengisian kapiler
- Diaphoresis

3. Auskultasi
- kecepatan dan ritme cardiac
- Terdapat atau terjadi perubahan bunyi
jantung
- Karakteristik bunyi jantung pada waktu
auskultasi di masing-masing tempat yaitu
aorta, pulmunal, mitral dan trikuspidalis
4. palpasi
- Ekstremitas : suhunya
- Nadi ; kesamaan dan kesimetrisan
- Edema

5. Perubahan berat badan

6. Pemeriksaan diagnostik ; radiografi dada,


ECG, echocardiogram dan kateterisasi
jantung
TEMUAN

PEMBESARAN HIPERTROPI PEMBESARAN

CATETERISASI JANTUNG
ECHORDIOGRAMCRAN
ECG
RADIOLOGI

VENTRIKEL KIRI VENTIKEL KIRI VENTRIKEL KIRI


GELOMBANG R GERAKAN
TINGGI ABNORMAL
SYNUS KATUB MITRAL
TACHICARDIA PENINGKATAN
GERAKAN
DINDING
VENTRIKEL
radiologi
ECG
Caterisasi jantung
Caterisasi jantung
ECHOCARDIOGRAM
Analisa Data
 Tidak / kurang toleren terhadap aktifitas
s/d ketidakseimbangan antara kebutuhan
dengan suplai oksigen
 Kurang pengetahuan s/d kurang informasi
 Nyeri s/d angina
 Gangguan pola tidur s/d batuk, cemas,
noctural dyspnea
 Tidak mentaati aturan pengobatan s/d
sistem nilai dari klien yang tidak
mendukung
intervensi
 Hasil yang diharapkan pada pasien yang
mengalami kelainan katub jantung adalah
untuk mengurangi gejala-gejala dan
menjadikan fungsi jantung yang adekuat,
gejala kongesti paru-paru berkurang serta
perbaikan cardiac out harus tercapai.
pembedaan
a. Perbaikan katub
1) prosedur tertutup
prosedur ini dimulai dari pengangkatan
iga melalui insisi kecil kedalam atrium.
Digunakan dilator untuk melebarkan
katub yang sempit dan membebaskan
daun-daun yang stenosis. Atrium diraba-
raba untuk mencari trombus
2) Prosedur terbuka
pada teknik terbuka , thoraks juga insisi dan
jantung selengkapnya dibuka
b. Pengganti katub
Jenis katub yang dapat digunakan diseleksi
berdasarkan lokasi dari katub yang tidak
kompetent, latarbelakang perubahan
patologis dan usia pasien
 Katub dikelompokan berdasarkan
menurut desain dan usia pasien
1) Caged ball valves ( katub bulat bentuk
kurung )
2) Tilting Deis Valves ( katub bentuk peluru
melorot )
3) Katub biologi
1) Caged Ball Valves
Adalah katub pengganti yang paling tahan
lama, akan tetapi penggunaan terbatas
pada pasien yang annulus besar dan bilik
yang dapat ditempati kurung itu.
Tidak pernah digunakan untuk mengganti
katub trikuspidalis karena keterbatasan
kapasitas ventrikel kanan
2) Tilting Dics Valves
Katub pengganti ini hanya membutuhkan
sedikit ruang yang lebih kecil daripada
caged ball valves
3) Katub biologi
Terbuat dari jaringan hewani dan donor dari
mayat. Katub ini memiliki sedikit resiko
untuk terjadinya thromboembolisme,
kurang kecendrungan untuk terjadi infeksi
serta lebih dapat diterima oleh tubuh di
bandingkan dengan yang lain
Perawatan pra dan pasca bedah
a) Perawatan pra bedah
1) Pemberian obat –obatan sesuai program
2) Menyiapkan pasien untuk pembedahan
dengan memberikan penjelasan tentang
prosedur dan kegiatan rutin setelah
operasi dan latihan batuk efektif
b. Perawatan pasca operasi
1) Pemberian antikoagulant sesuai program
Biasanya 5-7 hari setelah penggantian
katub untuk mencegah terjadinya
trombus
2) Pengkajian detak jantung apeks
bunyi “klik” adalah normal
3) Menjelaskan aturan pengobatan

You might also like