You are on page 1of 31

Oleh : Wahyu Yuniati

ASKEP Perilaku Kekerasan (PK) :

1. Manajemen krisis
Askep saat terjadi kekerasan
2. Manajemen PK
PENGERTIAN
 Marah adlh suatu perasaan atau emosi yang timbul
sbg akibat reaksi terhadap kecemasan yg meningkat
dan dirasakan sbg ancaman.
 Diartikan sbg ungkapan/reaksi perasaan yang tdk
menyenangkan seperti kekecewaan, ketidakpuasan
dan tidak tercapainya keinginan.
PENGERTIAN
 Perilaku kekerasan adl: suatu bentuk perilaku yang
bertujuan untuk melukai seseorang scr fisik maupun
psikologis
 Perilaku kekerasan mrpk suatu bentuk ekspresi
kemarahan yg tdk sesuai dg melakukan tindakan2 yg
dpt membahayakan / mencederai diri sendiri, org
lain, bahkan merusak lingkungan
 Disebut juga gaduh gelisah / amuk
 Gerakan motorik tidak terkontrol
RENTANG RESPON MARAH
Respon Respon
Adaptif Mal-
adaptif

asertif frustasi pasif agresif kekerasan


asertif

Klien mampu mengungkapkan marah tanpa


menyalahkan oranglain dan memberikan kelegaan
frustasi

Klien gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan


tidak dapat menemukan alternatifnya
pasif

Klien merasa tidak dapat mengungkapkan perasaannya,


tidak berdaya dan menyerah
agresif

Klien mengekspresikan secara fisik, tapi masih


terkontrol, mendorong orang lain dengan ancaman
kekerasan

Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat dan hilang


kontrol, disertai amuk, merusak lingkungan
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Psikologis ; kegagalan, masa kanak-kanak tidak
menyenangkan
2. Perilaku ; Reinforcement yg diterima saat
melakukan kekerasan, srng mengobservasi
kekerasan
3. Sosial budaya ; Budaya tertutup dan pasif agresif &
kontrol sosial yag tdk psti thd prilaku kekerasan
4. Bioneurologis ; Kerusakan sistem limbik, lobus
frontal, temporal, ketidak seimbangan
neurotransmiter.
FAKTOR PRESIPITASI
 Dpt bersumber dr klien, lingkungan atau interaksi dg
org lain
 Kondisi klien spt kelemahan fisik, keputusasaan,
ketdk berdayaan, kurang PD
 Situasi lingkungan yg ribut, padat, kritikan yg
mengarah penghinaan, kehilangan org yg
dicintai/pekerjaan & kekerasan
 Interksi sosial yg provokatif & konflik
KONSEP MARAH (william, 1988)
Ancaman atas kebutuhan
Stress
Cemas
Marah
Merasa kuat Mengungkapkan secara verbal merasa tdk adequat
menantang Menjaga kebuth. Orla melarikan diri
Masalah tdk teratasi Ketegangan menurun mengikari marah
Marah berkepanjangan Rasa marah teratasi marah tak terungkap

rasa marah menahun

Marah pada diri sendiri marah pada orang


lain & lingkungan

Depresi psikosomatik agresif & mengamuk


ASPEK INDIVIDU YANG MARAH
EMOSI
Tdk adequat
Tdk aman dan rasa terganggu
Jengkel
FISIK INTELEKTUAL
Muka merah dan pandangan tajam mendominasi
Keringat dan nafas dangkal bawel,cerewet
Tekanan darah meningkat berdebat,sarkasme

MARAH
SPIRITUAL SOSIAL
kemahakuasaan menarik diri & pengasingan
keraguan penolakan
tdk bermoral ejekan dan kekerasan
kebejatan
TANDA & GEJALA
- Muka merah - Mengancam
- Pandangan tajam - Memperlihatkan rasa
- Otot tegang bermusuhan
- Nada suara tinggi - Peningkatan aktifitas
- Gelisah motorik
- Memaksakan kehendak - Kata2 kasar
- Memukul - Harga diri rendah
- Agitasi
- Panik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri : Harga diri
rendah
PERILAKU KEKERASAN
Domain Intensif I Intensif II Intensif III

Pikiran Orang lain / makhluk lain Orang lain / Orang lain /


mengancam makhluk lain makhluk lain
mengancam mengancam
Perasaan Marah dan jengkel terus- Marah dan jengkel Kadang marah
menerus (seringkali) dan jengkel,
sering tenang
Tindakan Terus-menerus mengancam Hanya Kadang-kadang
orang lain (verbal) mengancam secara masing
Terus-menerus berusaha verbal mengancam
mencederai orang lain Tidak ada secara verbal.
(fisik) tindakan Komunikasi
Komunikasi sangat kacau kekerasan fisik cukup koheren
Komunikasi kacau
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PERILAKU
KEKERASAN
Intensif I Intensif II Intensif III

• Kendalikan • Dengarkan • Dengarkan


secara verbal keluhan pasien keluhan pasien
• Pengikatan tanpa • Latih cara
ATAU Isolasi menghakimi mengendalikan
• Psikofarmaka: • Latih cara fisik marah dengan
anti psikotik mengendalikan cara verbal,
parenteral, anti marah: nafas spiritual.
ansietas dalam • Pertahankan
• Beri pemberian
psikofarmaka: psikofarmaka
antipsikotik oral oral: anti
psikotik
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa : Risiko perilaku kekerasan
TUM : Klien tdk melakukan tindakan
kekerasan.
TUK : Manajemen Perilaku Kekerasan
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda prilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan.
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon
te4rhadap kemarahan.
7. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol kekerasan.
8. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol kemarahan.
9. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. BHSP
2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marah
3. Bantu klien mengungkapkan tanda2 PK yg dialami
4. Diskusikan dg klien PK yg dilakukan
5. Diskusikan dg klien akibat negatif cara yg dilakukan
6. Diskusikan dg klien cara marah yg sehat
7. Latih klien memperagakan cara yg dipilih
8. Diskusikan dg keluarga cara merawat klien dg PK
9. Jelaskan penggunaan obat
STRATEGI PELAKSANAAN
SP1p :
1. Mengidentifikasi penyebab PK
2. Mengidentifikasi tanda & gejala PK
3. Mengidentifikasi PK yg dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat PK
5. Menyebutkan cara mengontrol PK
6. Membantu Klien mempraktekan latihan cara
fisik I
7. Memasukkan dlm kegiatan harian klien
SP2p :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih mengontrol PK cara fisik II
3. Memasukkan dlm jadwal keg. harian klien
SP3p :
1. Mengevaluasi jadwal keg. harian klien
2. Melatih mengontrol PK dg cara verbal
3. Memasukkan dlm jadwal keg. harian Klien
SP4p :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
2. Melatih mengontrol PK dg cara Spiritual
3. Memasukkan dlm jadwal keg. harian Klien
SP5p :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
2. Melatih mengontrol PK dg minum obat
3. Memasukkan dlm jadwal keg. harian Klien
SP1k :
1. Mendiskusikan masalah yg dirasakan klg dlm
merawat klien
2. Menjelaskan pengertian PK, tanda gejala, proses
tjd PK
3. Menjelaskan cara merawat klien PK
SP2k :
1. Melatih klg mempraktekan cara merawat klien
2. Melatih klg melakukan cara merawat langsung
pd klien
SP3k :
1. Membantu klg membuat jadwl aktifitas
dirumah termasuk minum obat
2. Menjelaskan follow up klien stlh pulang
terimakasih.....

You might also like