NANDA KHOIRIL MS (14-48) DEWI RIZKI APRILIANI (14-54) Menurut UU No 24 tahun 2007, bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia, yang dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Tindakan pra-bencana adalah tindakan untuk menghindari bencana, sebelum terjadinya bencana. Caranya adalah dengan adanya peringatan awal (early warning) akan terjadinya bencana. Kemudian masyarakat juga harus di-sosialisasikan bagaimana menghadapi bencana (gempa, banjir, gunung meletus, badai dsb) sebagai. Membuat pos peringatan bencana Membiasakan hidup tertib dan disiplin Memberikan pendidikan tentang lingkungan hidup Yaitu upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Ada 2 bentuk mitigasi yaitu 1. Mitigasi struktural berupa pembuatan infranstruktur pendorong minimalisasi dampak 2. Mitigasi non struktural berupa penyusunan peraturan-peraturan, pengelolaan tata ruang dan pelatihan Menurut Undang-Undang RI No.24 Tahun 2007, kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah suatu kondisi suatu masyarakat yang baik secara invidu maupun kelompok yang memiliki kemampuan secara fisik dan psikis dalam menghadapi bencana. Adapun kegiatan kesiapsiagaan secara umum adalah : (1) kemampuan menilai resiko;
(2) perencanaan siaga;
(3) mobilisasi sumberdaya;
(4) pendidikan dan pelatihan;
(5) koordinasi;
(6) mekanisme respon;
(7) manajemen informasi;
(8) gladi atau simulasi.
Untuk pengembangan dan pemeliharaan kesiapsiagaan perlu dilakukan untuk mengadakan elemen-elemen penting seperti: a. Kemampuan koordinasi semua tindakan (adanya mekanisme tetap koordinasi) b. Fasilitas dan sistim operasional c. Peralatan dan persediaan kebutuhan dasar atau supply d. Pelatihan e. Kesadaran masyarakat dan pendidikan f. Informasi g. Kemampuan untuk menerima beban yang meningkat dalam situasi darurat atau krisis. Pengetahuan Petugas Tahu (know) Memahami (comprehension) Aplikasi (application) Analisis (analysis) Sintesis (synthetis) Evaluasi (evaluation) (Notoatmodjo, 2007), Sikap Petugas Menerima (receiving) Menanggapi (responding) Menghargai (valuing) Bertanggung Jawab (responsible) Pendidikan Petugas Tindakan Petugas Tindakan terdiri dari beberapa tingkatan,yaitu : a. Persepsi, mengenal dan memilih suatu objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. b. Respon terpimpin, dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar. c. Mekanisme, apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah menjadi kebiasaan. d. Adopsi, suatu tindakan yang sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.