You are on page 1of 13

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT

Angga Pradika
Dwi Larasingtias
Gita Farlinda
Nofera Trihana
Riskandiani N.K
Trilianna Marganingsih
Yudhi Swatmoko
 ICU adalah ruangan perawatan intensif dengan peralatan-
peralatan khusus untuk menanggulangi pasien gawat karena
penyakit, trauma atau kompikasi lain.
 Sedangkan ICCU merupakan unit perawatan khusus px
cardiologis yang mengancam nyawa dengan melibatkan tenaga
kesehatan terlatih serta di dukung dengan kelengkapan peralatan
khusus.
Tujuan ICU adalah :
 Melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya kematian atau cacat
 Mencegah terjadinya penyulit
 Menerima rujukan dari level yang lebih rendah & melakukan rujukan ke level yang
lebih tinggi

Standar Ruangan ICU :


 Suhu ruangan diantara 22-23ºC.
 Kelembaban udara ruangan antara 35-60 %.
 Kebisingan maksimal 45 dB.
 Pencahayaan 300-500 lux.
Standar minimum pelayanan ICU
 Resusitasi jantung – paru
 Pengelolaan jalan napas
 Terapi Oksigen
 Pemantauan EKG, pulse oksimeter kontinyu
 Pemberian nutrisi enteral – parenteral
 Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat
 Pelaksanaan terapi secara titrasi
 Tunjangan fungsi vital selama trasportasi pasien gawat dengan portabel monitor
 Kemampuan melakukan fisioterapi dada.
 Melakukan tehnik khusus sesuai kondisi pasien.
Klasifikasi Pelayanan ICU :

Ada 3 level ICU di Indonesia


 Level I di rumah sakit daerah tipe (tipe C dan D)
 Level II di rumah sakit tipe B
 Level III rumah sakit tertier (tipe A)
Dibawah ini beberapa indikasi pasien dirawat
di ICU :

 Adanya gangguan jalan napas


 Henti napas – jantung
 Reapirasi <8 atau > 40 kali / menit
 SpO2 < 90 % dengan FiO2 > 50 %
 Nadi < 40 atau > 140 kali / menit
 Tekanan darah sistolik < 90 mmHg
 Tidak sadar mendadak
 Kejang berulang atau terus menerus
 Peningkatan PaCO2
Indikasi kaluar ICU

 Kebutuhan terapi intensif sudah tidak ada


 Terapi gagal dan prognose jangka pendek jelek – kemungkinan kesembuhan
atau manfaat terapi intensif sangat kecil
 Pasien dengan penyakit lanjut, tidak ada respons terhadap terapi ICU
untuk penyakit akutnya
 Keinginan pasien atau keluarga
Sistim penanganan pasien ICU
Tertutup (closed)
Terbuka (open)
Prosedur masuk ICU

 Pasien yang masuk ICU dikirim oleh dokter disiplin lain diluar ICU
setelah konsultasi dengan dokter ICU. Transportasi pasien ke ICU
masih dalam tanggung jawab dokter pengirim. Transportasi dapat di
bantu perawat ICU bila pasien dalam keadaan khusus. Pasien dan atau
keluarga di beri penjelasan tentang indikasi masuk ICU, tata tertib
ICU, biaya dan segala konsekuensinya dengan menandatangani
informed consent ( surat persetujuan ).
 Tujuan pelayanan kritis untuk mempertahankan hidup (maintaining
life).
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas
pemenuhan kebutuhan tetap mengacu pada hirarki kebutuhan dasar
Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip holistik.
 Emergency Nursing ( Keperawatan Kritis )
adalah sebuah area khusus dari keperawatan professional yang
melibatkan integrasi dari praktek, penelitian dan pendidikan
professional
 Critical Care Nursing (Keperawatan Kritis )
Kegiatan tidak hanya menangani kepada lingkungan yang khusus atau
pertalatan khusus tetapi lebih pada proses pengambilan keputusan dan
kemampuan untuk mengambil keputusan oleh perawat seperti
melakukan kesabaran atau mengambil keputusan secara hati-hati atau
melakukan evaluasi secara hati-hati, tidak hanya adanya kepastian
pemecahan yang pasti atau teratasinya krisis oleh isi-isu yang masih
membingungkan, dijalani dengan resiko atau tanpa resiko
keperawatan krisis umumnya memiliki masalah lebih dari satu
system tubuh bahkan sistematik maka perawat dituntut
untuk dapat memiliki:

 Pengetahuan tentang fisiologi dan patofisiologi tubuh manusia


 Proses keperawatan
 Dasar pengetahuan untuk dapat menginterprestasikan dan berespon
terhadap masalah-masalah klinis dengan ketrampilan tinggi.
 Sedangkan perhatian seorang perawat kritis meliputi :
1. Support hidup
2. Monitoring pasien kritis serta respon pasien terhadap tindakan yang
diberikan
3. Mencegah komplikasi
4. Penatalaksaaan INOS (Infeksi Nosokomial)
5. Perhatian pada kenyamanan pasien
6. Dapat mengerti, bekerjasama dan memberi informasi dan penyuluhan
pada keluarga.
 Terima Kasih

You might also like