Professional Documents
Culture Documents
DOKTER MUDA
ILMU PENYAKIT DALAM
Minggu, 07 Januari 2018
Pkl 19.00 – 06.00 WIB
Jantung:
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V 2 cm lateral linea midclavicula sinistra
Perkusi : Ka: batas jantung kanan pada ICS IV linea parasternalis dextra
Ki : batas jantung kiri pada ICS V linea midclavilkularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung 1> bunyi jantung 2, reguler, tidak terdengar bising
Thorax anterior:
Inspeksi : Simetris statis dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan > kiri
Perkusi : Sonor pada paru kanan dan redup pada 1/3 lapangan bawah paru kiri
Auskultasi : Suara Dasar : terdengar suara vesikuler dikedua lapangan paru.
Suara tambahan : terdengan rhonki basah kasar di 1/3 lapangan bawah paru
sinistra. Tidak terdengar suara wheezing pada kedua lapangan paru.
Pemeriksaan Fisik
Abdomen:
Inspeksi : Simetris, distensi (-)
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-) tidak teraba pembesaran organ
Perkusi : Shifting dullness (-), timpani (+)
Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik 5 kali/menit, kesan normal
Ekstremitas:
- Superior : Edema (+/+), palmar pucat dextra sinistra (-/-)
- Inferior : Edema (+/+), plantar pucat dextra sinistra (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ZA(7-01-2018)
GDS : 77 mg/dL
Hb : 8,0 g/dl
Ureum : 269 mg/dL
Ht : 25 %
Kreatinin : 17,43 mg/dl
Eritrosit : 2,8 x 106/mm3
SGOT : 19 U/L
Leukosit : 19,0 x 103/mm3
SGPT : 15 U/L
Trombosit : 362 x 103/mm3
Albumin : 2,21 g/dL
MCV : 94 fL
MCH : 29 pg
MCHC : 30 %
Diff Count : 2/1/0/82/9/6
Natrium : 133 mmol/L
Kalium : 4,4 mmol/L
Klorida : 109 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisa Lab IPD
Protein (++++)
Reduksi (-)
Urobilinogen (-)
Bilirubin (-)
Daftar Masalah :
PF:
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4M6V5)
TD : 130/80 mmHg,
FN : 90 x/menit, reguler, isi cukup
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5°C
Laboratorium:
Leukosit : 19,0 x 103/mm3
Diff Count : 1/0/0/82/9/6
Ureum : 269 mg/dL
Kreatinin : 17,45 mg/dL
CKD (Chronic Kidney Disease)
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses
patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif,
dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal
Laboratorium:
Hemoglobin : 8,0 g/dL
Leukosit : 19,0 x 103/mm3
Diff Count : 1/0/0/82/9/6
Anemia
Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah
eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa O2) dari
nilai normal dalam darah sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga
pengiriman O2 ke jaringan menurun.
Klasifikasi Anemia
1. Berdasarkan Morfologi darah tepi
Anemia hipokrom mikrositer (MCV<80 fl, MCH<27pg)
Anemia normokrom normositer (MCV 80-95 fl, MCH
27-34 pg)
Anemia makrositer (MCV > 95 fl)
Masalah Pengkajian Rencana Diagnosis Rencana Tatalaksana
dd/ 1. Pneumonia (HAP) Anamnesis: - Foto thoraks Non farmakalogi
2. TB paru dengan infeksi - Pasien juga mengeluh batuk sejak 2 hari - Bedrest,
sekunder terakhir. Batuk berdahak. Batuk berdarah
disangkal. Farmakologi
- Pasien juga mengeluh demam sejak 2 hari - Iv cefepim 1gr/24 jam
yang lalu. Demam turun dengan obat
penurun panas. Saat ini pasien sudah tidak
mengeluh demam lagi. Keluhan penurunan
berat badan disangkal.
PF:
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4M6V5)
TD : 130/80 mmHg,
FN : 90 x/menit, reguler, isi cukup
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5°C
Laboratorium:
Leukosit : 19,0 x 103/mm3
Diff Count : 1/0/0/82/9/6
Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai
parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang
mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta
menimbulkan konsolikasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat.
Laboratorium:
Leukosit : 19,0 x 103/mm3
Diff Count : 1/0/0/82/9/6
Ureum : 269 mg/dL
Kreatinin : 17,45 mg/dL
Hipoalbumin
Hipoalbumin atau penurunan kadar albumin dalam
darah adalah satu komplikasi yang umum ditemui
pada penyakit ginjal kronik.
Hipoalbumin
Pada pasien penyakit ginjal kronik ditemukan
mikroinflamasi menyeluruh. Akibatnya terjadi
peningkatan penggunaan asam amino untuk
membuat sitokin-sitokin dan zat-zat pro inflamasi
lainnya. Selain itu inflamasi sendiri juga berperan
dalam menekan sintesis albumin
Terima kasih