Professional Documents
Culture Documents
40%
yang terdiagnosis
Psikosis 3
Demensia 4
Retardasi Mental 5
PRODUKTIVITAS
PENGHASILAN
Kemiskinan
Ekonomi Sulit
Pendidikan Rendah
Pengangguran
Ggn. Mental &
Perilaku Meningkat
Pelayanan Kurang
Ggn lebih berat
Dampak thd Ekonomi
Kebutuhan Kesehatan
Kehilangan Pekerjaan
MenurunnyaProduktivitas
Kesadaran
Kemauan
kemampuan
dari, oleh, u/
bersama masy.
sosbud 17
MENIMBULKAN
DISTRES/PENDERITAAN
DAPAT MENJADI
KRONIS
GGN MENYEBABKAN
PENDERITAAN
JIWA
TAK LANGSUNG
MENYEBABKAN KEMATIAN
1
Mental hospital
Frequency Costs
of need Psychiatric service at
2
general hospital/clinics
6
Self and family care
high low
Quantity of services needed
adapted from van Ommeren, 2005)
Pelayanan Kesehatan Jiwa di
Pelayanan Kesehatan Dasar
lain.
Gangguan jiwa
TUJUAN KHUSUS:
Bahan kuliah ini sebagai pegangan bagi
mahasiswa agar mampu:
Mendeteksi secara dini kasus keswa dengan
tepat.
Menangani kasus keswa sesuai dengan
kompetensinya.
Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila
diperlukan Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 25
Gejala Gangguan Jiwa:
•Gangguan Kesadaran
•Gangguan Ingatan
•Gangguan Afek dan Emosi
•Gangguan Proses Berpikir
•Gangguan Persepsi
•Gangguan Kepribadian
•Gangguan Inteligesi
•Gangguan Penampilan
•Gangguan Pola Dr.
Hidup
Rh Budhi Muljanto, SpKJ 26
Penyebab Umum Gangguan
Jiwa:
• Sumber Penyebab Gangguan Jiwa
• Perkembangan Badaniah yang salah
• Perkembangan Psikologi yang salah
Psikosis Fungsional:
• Skizofrenia
• Psikosa Afektif
• Psikosa Paranoid
Nerosis:
• Penyebab
• Nerosa Cemas
• Nerosa Depresif
Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 27
JIWA:
Religi PIKIRAN
PERASAAN PERILAKU
BERUBAH MENURUN
2. Delirium 2. Apatis
3. Disosiasi 3. Somnolen
Tanggal
Jam
TING KM x
KAT
Apatis x
KESA
DAR Somnolen x
AN Koma I x x x x
Koma II x
Koma III
Koma IV
Koma V
INTELEKTUAL
ORIENTASI
DAYA INGAT
PIKIRAN ABSTRAK
BAKAT KREATIF
IQ = MA / CA x 100
GANGGUAN INTELEKTUAL:
1. DEMENSIA:
Gangguan kognitif yang karakteristik berupa kemunduran
daya ingat, apraxia, afasia, agnosia, dan berbagai fungsi
kognitif lainnya.
2. RETARDASI MENTAL:
Terjadinya hambatan sampai berhentinya tumbuh kembang
mental seseorang sehingga tidak serasi dengan tumbuh
kembang orang lain yang sebaya. Disertai pula oleh
gangguan adaptasi dan 2 atau lebih gangguan dari fungsi
kehidupannya. Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 33
PERHATIAN
Jangka Panjang
Jangka pendek
Segera
ABSTRAK KONKRET
Normal Gangguan
perkembangan
Gangguan organik
Skizofrenia
W “DIAWASI” W. CEMBURU
W BIZZARE W. KEBESARAN
W DIKENDALIKAN W. CURIGA
THOUGHT W. EROTOMANIK
INSERTION W. SOMATIK
THOUGHT W. MISKIN /
BROADCAST NIHILISTIK
W. DIHUKUM /
DISAKITI
Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 45
Gangguan Persepsi
AFEK
DEPRESI, PUTUS ASA, KOSONG,
MENCEKAM, MARAH, CEMAS, IRITABEL
EUFORIK, KAGUM,
BENCI DIRI, RASA BERSALAH
EXPRESI AFEKTIF
DATAR, TUMPUL, INAPPROPRIATE
EMOSI
keluarga.
GANGGUAN POLA HIDUP
MENJAGA KESEHATAN JIWA
compensation, introjection,
conversion, projection,
denial, rationalization,
displacement, reaction
dissociation, formation,
regression,
idealization,
sublimation,
identification, substitution,
incorporation, symbolization,
Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 57
undoing
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
termasuk
GANGGUAN MENTAL
SIMTOMATIK
G. MENTAL ORGANIK, termasuk
G. MENTAL SIMTOMATIK F00.x –Fo9.x
adanya bukti penyakit, cedera, atau
rudapaksa otak
primer, seperti pada penyakit, cedera,
dan rudapaksa
sekunder, seperti pada gangguan dan
penyakit sistemik
pertama, berupa sindrom dengan
gambaran utama gangguan fungsi
kognitif
kedua berupa sindrom dalam bidang daya
persepsi, isi, atau suasana perasaan
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
DEMENSIA F00.x – F03.x
sindrom akibat penyakit otak,
biasanya bersifat khronik dan
progresif
terdapatgangguan fungsi luhur
diawali oleh kemerosotan
(deteriorasi) dalam pengendalian
emosi, perilaku sosial, atau
motivasi
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
Pasien dapat dijumpai dalam
keadaan:
tanpa gejala tambahan
disertai gejala lain terutama
> waham;
> halusinasi;
> depresi;
> campuran lainnya.
Pick
Creutzfeldt-Jakob
Huntington
HIV
Demensia Vaskular
Demensia multi infark
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
DEMENSIA
KELUHAN:
Keluarga mencari pertolongan
karena kegagalan daya ingat,
perubahan kepribadian atau
perilaku
Pada tahap lanjut
KELUHAN:
Keluarga mencari pertolongan
karena pasien bingung,bicara
kacau atau agitatif
Pasien mungkin tidak kooperatif
atau ketakutan
DELIRIUM F05
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Onset mendadak
Hipoksia
DELIRIUM F05
PENATALAKSANAAN:
Informasikan bhw perilaku atau
pembicaraan yang aneh merupakan
gejala penyakit
Jaga agar pasien tidak mencederai
dirinya atau orang lain
Perlu berhubungan dengan orang yang
dikenal
Obati penyakit fisiknya
penggunaan alkohol
Gejala putus alkohol (berkeringat,
tremor, mual pagi hari dan halusinasi)
AKIBAT PENGGUNAAN ALKOHOL F10
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
PENGGUNAAN ALKOHOL YG MERUGIKAN:
Penggunaan alkohol berlebihan (>6
PENATALAKSANAAN:
Informasikan bhw ketergantungan
adalah penyakit dengan konsekuensi
yang berat
Kebiasaan minum alkohol dapat
berkeringat, tremor
Pada pengguna sedatif: anxietas,
tremor, halusinasi
Pada pengguna stimulansia: depresi,
murung
AKIBAT PENGGUNAAN OPIOIDA F11
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Penggunaan berat atau sering dari
opioida
Terdapat kerugian fisik (cedera atau
PENATALAKSANAAN:
Informasikan kepada Pasien dan
keluarga bahwa setiap penggunaan
tembakau dapat merugikan kesehatan.
Berhenti merokok akan meningkatkan
kesehatan
AKIBAT PENGGUNAAN TEMBAKAU F17
BAGI YANG INGIN SEGERA BERHENTI:
Tetapkan satu hari tanpa rokok dan stop total
MEDIKASI:
Preparat nikotin (Nikotinel)
mungkin dapat mengurangi gejala
putus nikotin
Lebih efektif bila disertai konseling
berhenti merokok.
SKIZOFRENIA, dan
GANGGUAN PSIKOTIK
LAINNYA F2x.xx
ORGANIK FUNGSIONAL
F 0x. F 2x.xx
F 3x.xx
F 4x.
G. Neurotik
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
STRUKTUR KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU
halusinasi,
waham dan
gangguan perilaku
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
EPISODE PERIODIK BERUPA:
Agitasi atau kegelisahan
Perilaku aneh
Was-was
Waham
merawatnya:
• Keluarga/teman harus mendampingi
• Penuhi kebutuhan dasar
• Hati-hati agar pasien tak mengalami cedera
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan
SEMENTARA F23.x
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Jika ada fasilitas
berlangsung episodik
dengan gejala afektif dan
skizofrenik
Gejala afektif yang timbul
bisa manik maupun
depresif
stres
Gangguan jiwa berat, seperti halnya
skizofrenia dan bipolar merupakan
gangguan psikotik yang perlu penanganan
cepat dan adekuat
Ada banyak tantangan yang perlu
ditangani baik ada sisi klinisi, pasien, dan
obat-obatan yang diberikan
Efek samping obat, misalnya EPS dan
peningkatan kadar prolaktin, akan sangat
menentukan tingkat kepatuhan pasien
dalam menjalankan terapinya
Perlunya ada suatu preparat yang bisa
memberikan efikasi yang sesuai, efek
samping obat yang minimal, pemberian
obat yang simple, dan harga yang
terjangkau. Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL
dan GANGGUAN WAHAM F2x.x
MEDIKASI:
Beri tahu keluarga bhw medikasi yang
teratur akan mengurangi risiko
kekambuhan. Antipsikotik diberikan
minimal 3 bulan setelah episode pertama
& lebih lama setelah episode berikutnya.
Beberapa pasien perlu jangka panjang,
atau mungkin bisa seumur hidup
Beri tahu keluarga tentang kemungkinan
CLOZAPINE RISPERIDONE
SKIZOFRENIA
PRIMER (KLINIK)
EFEK SEKUNDER
KEUNGGULAN
Consumer
Adverse
choice and
effects of
perceived
Evaluation medications Calming
safety
and effect and
therapeutic transition
alliance to care
Optimum
clinical
management
Rapid Effective
Assessment Intervention
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
Dampak Efek Samping terhadap
kesembuhan pasien
• Kekambuhan
• Rehospitalisasi
• Bunuh diri
• Keterbatasan
fungsi sosial
Kane 2001; Kurzthaler & Fleischhacker 2001; Chabungbam et al 2007; Weiden 2007
Dr. Rh Budhi Muljanto SpKJ
135
GANGGUAN AFEKTIF
[MOOD]
F30.xx-F39.xx
GANGGUAN MOOD [AFFEKTIF]
Bicara cepat
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Episode depresi dengan gejala:
Suasana perasaan yang menurun dan
sedih
Kehilangan minat atau kemampuan
untuk merasa senang
GANGGUAN BIPOLAR F31.x
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Gejala penyerta yang sering
ditemukan
Gangguan tidur
Konsentrasi buruk
keluarga
Jika agitasi berat pertimbangkan
rawat inap
GANGGUAN BIPOLAR F31.x
MEDIKASI:
Bila agitasi, eksitasi atau perilaku
kacau awalnya beri antipsikotik
(Haloperidol 3 X 2-5 mg sehari atau
CPZ 3 X 100-200 mg sehari).
Bila agitasi akut beri antianxietas
(misalnya lorazepam 4 X 1-2 mg sehari
Bila pasien sudah tenang dapat
diberi Karbamazepin 3 X 200 mg
sebagai stabilisator perasaan
Selama periode depresi antidepresan
GANGGUAN BIPOLAR F31.x
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Jika ada risiko bunuh diri atau perilaku
kacau
Jika gejala depresi tetap berlanjut
walau sudah diberi obat
GANGGUAN DEPRESI F32.xx
KELUHAN:
Pasien mungkin semula mengemukakan 1
pasien
GANGGUAN DEPRESI F32.xx
PENATALAKSANAAN:
Dorong pasien untuk melawan pesimisme
kambuh
GGN DEPRESI F32#
MEDIKASI:
Pd kasus berat beri medikasi sejak
kunjungan pertama
Pd kasus sedang pertimbangkan medikasi
pd kunjungan berikut atau jika konseling
tidak menolong
Pilihan medikasi:
• Obat yg bereaksi baik pd masa lampau
• Pd usila atau sakit fisik pilih obat dg efek
samping antikolinergik dan kardiovaskuler yg
rendah
• PS cemas atau tak bisa tidur obat dg sedatif yg
kuat
GGN DEPRESI F32#
MEDIKASI:
Beri antidepresan sp mencapai dosis efektif
(misalnya imipramin dg dosis 25 – 50 mg
setiap malam naikkan sp 100 – 150 sehari
dg dosis terbagi
Pd usila atau sakit fisik dosis rendah atau
beri jenis lain
Jelaskan bhw obat hrs diminum secara
teratur dan perbaikan akan terjadi stl 2-3
minggu. Mungkin timbul efek samping ringan
dan akan hilang stl 7-10 hari
Lanjutkan antidepresan sp 3 bln keadaan
baik
GGN DEPRESI F32#
KONSULTASI SPESIALISTIK JIKA:
Jika ada risiko bunuh diri atau
berbahaya bagi orang lain
Gejala psikotik
F40.0 Agorafobia
F40.00 Agorafobia tanpa serangan panik
F40.01 Agorafobia dg serangan panik
F40.1 Fobia Sosial
F40.2 Fobia khas (terisolasi)
F40.8 Agorafobia lainnya
F40.9 Agorafobia YTT
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK F40.x
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Rasa sangat takut yang tak beralasan
terhadap tempat, peristiwa, situasi atau
objek tertentu, Pasien sering menghindari
situasi tsb
Situasi yang umum ditakuti:
• Meninggalkan rumah
• Tempat terbuka
• Bicara di depan umum
• Keramaian atau tempat umum
• Bepergian dengan bis, mobil, kereta api,
pesawat
• Peristiwa sosial
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK F40.x
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Pasien mungkin tak mampu
meninggalkan rumah atau tinggal
seorang diri karena takut
Agorafobia (takut di tempat ramai
panik). Sosialfobia (takut
menjadi pusat perhatian
kepribadian menghindar
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK F40.x
PENATALAKSANAAN:
Informasikan bahwa fobia bisa diobati dan
menghindari situasi yang ditakuti akan
menambah rasa takut
Buat daftar semua situasi yang ditakuti dan
dihindari
Diskusikan cara menghadapi rasa takut
PENATALAKSANAAN:
Rencanakan serangkaian langkah
tertentu:
• Tentukan langkah pertama untuk
menghadapi situasi, misalnya keluar
rumah sebentar bersama teman
• Praktekkan langkah ini tiap hari selama 1
jam
• Kurangi gejala fisik dan rasa takut
mengatur nafas dan rileks
GANGGUAN ANXIETAS FOBIK F40.x
MEDIKASI:
Bila metode di atas tak menolong
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Rasa takut menetap sehingga
mengganggu kegiatan pasien
Pasien yang belum sembuh dengan
terapi di atas
Untuk mendapatkan Psikoterapi atau
terapi tingkah laku
GANGGUAN ANXIETAS
LAINNYA F41.x
F41.0 Gangguan Panik
GANGGUAN PANIK F41.0
KELUHAN:
Pasien datang dengan 1 atau lebih
gejala fisik (nyeri dada, pusing,
napas pendek)
Anamnesis lebih lanjut ada
gejala panik
GANGGUAN PANIK F41.0
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Serangan panik mendadak, berkembang
PENATALAKSANAAN:
Informasikan bahwa panik adalah
gangguan yang lazim & dapat
diobati. Anxietas sering
menghasilkan sensasi fisik dan
pikiran yang menakutkan. Semua
itu akan berlalu bila anxietas
diatasi. Pemusatan perhatian
terhadap gejala fisik menambah
rasa takut
GANGGUAN PANIK F41.0
PENATALAKSANAAN:
Bila terjadi panik, lakukan :
PENATALAKSANAAN:
Identifikasi rasa takut yang berlebihan
selama serangan panik (misalnya takut
serangan jantung
Diskusikan cara menghadapi rasa takut
selama serangan panik
Kelompok tolong diri dapat membantu
KONSULTASI SPESIALISTIK:
Serangan berat masih berlanjut setelah
terapi di atas
Pasien yang belum baik dengan terapi
di atas rujuk ke Psikiater/Psikolog
Umumnya panik menyebabkan gejala
fisik, hindari konsultasi medis yang tak
perlu
GGN ANXIETAS MENYELURUH F41.1
KELUHAN:
Mula-mula PS memperlihatkan gejala
fisik yg berkaitan dg ketegangan
(sefalgia, jantung berdebar keras) atau
dg insomnia
Anamnesis lb lanjut menunjukkan
anxietas yg menonjol
GGN ANXIETAS MENYELURUH F41.1
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Selain ciri khas di atas terdapat pula:
Ketegangan mental (cemas/bingung, rasa
KELUHAN:
PS memperlihatkan berbagai gejala
anxietas dan depresi
Mula-mula mungkin terdapat 1 atau
lebih gejala fisik (kelelahan, rasa nyeri)
Anamnesis lb lanjut terdpt perasaan
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Suasana perasaan murung atau sedih:
Kehilangan minat dan rasa senang
GGN berkonsentrasi
Mulut kering
Pusing
Libido turun
MEDIKASI:
Pada kasus ringan:
Medikasi merupakan komponen
sekunder
Jika terdapat gejala depresi berat
beri antidepresan
GGN CAM.PANXIETAS & DEPRESI F42
KELUHAN:
PS mengeluh melakukan pekerjaan
berulang-ulang dan tak kuasa untuk
mengendalikannya, walau mereka
menyadari bhw pekerjaan itu tak ada
gunanya
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Obsesi adl pikiran yg berulang & tak
dpt dihindari & menimbulkan anxietas
Kompulsif adl perilaku yg berulang &
tak dpt dihindari untuk mengurangi
kecemasan akibat pikiran yg berulang
itu (misalnya memeriksa, mencuci,
membersihkan, menghitung dll)
Timbul anxietas bl tak melakukan
pekerjaan itu
Berdampak thd kehidupan sehari-hari
Gejala penyerta: rasa bersalah & tak
berdaya
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
PENANGANAN:
Informasikan bhw pikiran & perilaku
berulang adl gejala penyakit dan bukan
dibuat-buat
Lakukan metode relaksasi untuk
tingkah laku
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
MEDIKASI:
Pada kasus lebih berat:
Berikan Clomipramin 3 X 25-50 mg
sehari atau Fluoxetin 1-2 X 10-20 mg
sehari. Mulai dg dosis kecil dan naikkan
secara bertahap
Mungfkin diperlukan dosis yg lb besar
dibandingkan dg untuk depresi
Reaksi klinis dicapai stl 6 minggu atau
lebih
GGN OBSESIF KOMPULSIF F42
KELUHAN:
PS merasa tak mampu menyesuaikan
diri
Mungkin disertai gejala fisik yg
berkaitan dg stres (insomnia, sakit
kepala, nyeri perut, nyeri dada dan
palpitasi)
GGN PENYESUAIAN F43.2
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Reaksi akut thd peristiwa traumatik yg
baru saja terjadi atau preokupasi dg
peristiwa tsb
Gejala mungkin secara primer bersifat
somatik
Gejala lain: suasana perasaan menurun
atau sedih, anxietas, khawatir, merasa
tak mampu menyesuaikan diri
Reaksi akut: bbrp hari sp bbrp minggu
MEDIKASI:
Kebanyakan akan teratasi tanpa
medikasi
Bila anxietas berat sekali obat
antianxietas sp 3 hari (Diazepam 3 X
2-5 mg sehari)
Jika mengalami insomnia berat obat
hipnotik sp 3 hari (Estazolam 1 mg
setiap malam)
GGN PENYESUAIAN F43.2
mulyowarnonagoro@msn.com
PENDAHULUAN
Vitalitas, dorongan serta
kemajuan
Akar masalah sosial, medis
dan ekonomis
50-75% dari yang berobat ke
dokter secara langsung atau
tidak langsung berkait
dengan stres
Preventif dan edukasional
mulyowarnonagoro@msn.com
DEFINISI
Stres adalah suatu kondisi atau
situasi baik internal maupun
external/environmental, yang
menyebabkan semua
perubahan fisik, mental
maupun sosial yang yang
sedemikian rupa sehingga
menyebabkan seseorang atau
individu harus menyesuaikan
dirinya dengan kondisi
tersebut
mulyowarnonagoro@msn.com
DEFINISI
Stresor
merupakan suatu keadaan, situasi,
orang atau objek yang dipersepsi
oleh individu sebagai unsur yang
menyakitkan dan mendorong
terjadinya reaksi stres
mulyowarnonagoro@msn.com
Stres sebagai suatu
penyakit/gangguan
merupakan hasil dari
penyesuaian tubuh dan
pikiran kita terhadap
perubahan yang memerlukan
upaya-upaya fisik, psikologis
dan emosional
mulyowarnonagoro@msn.com
Banyak faktor yang dapat diduga bisa
menyebabkan stres, dan banyak pula
alasan untuk tidak mengalami stres.
Skala Holmes:
Kematian suami/isteri nilai 100
Perceraian 73
Pisah Ranjang 65
Ditahan baik dipenjara atau lembaga
lain 63
Kematian keluarga dekat 63
Luka atau menderita sakit berat 53
Perkawinan 50
mulyowarnonagoro@msn.com
Skala Holmes
Kehilangan jabatan 47
Rujuk kembali 45
Pensiun 45
Perubahan besar pada kesehatan atau
perilaku (pada anggota keluarga)
44
Kehamilan istri 40
Kesulitan sexual 39
Tambahan anggota keluarga baru
(persalinan, adopsi dll) 39
Adaptasi besar dalam pekerjaan 39
mulyowarnonagoro@msn.com
Skala Holmes
80% Stres
mulyowarnonagoro@msn.com
General Adaptation Response to
Stress (GAS)
reaksi peringatan (alarm
reaction)
kelelahan (exhaustion)
mulyowarnonagoro@msn.com
GEJALA-GEJALA STRES
Perubahan fisiologis
Tekanan darah dan Nadi
meningkat
Frekuensi pernafasan meningkat
Otot menegang
Keringat bertambah
meningkat
Gerak usus menurun
mulyowarnonagoro@msn.com
Fase Positif Stres
Vitalitas
Antusiasme
Optimsme
Pandangan positif
Daya tahan tubuh meningkat
Stamina fisik baik
Kewaspadaan mental baik
Hubungan interpersonal optimal
Produktivtas dan kreativitas
tinggi mulyowarnonagoro@msn.com
Fase Negatif Stres
Kelelahan
Iritabel
Kurang konsentrasi
Depresi
Pesimis
Daya tahan tubuh rendah
Kecelakaan
Produktivitas dan
Kreativitas rendah
mulyowarnonagoro@msn.com
MENGATASI STRES
Tindakan Pencegahan
Stres
Pembiasaan Diri
Langkah-langkah
mulyowarnonagoro@msn.com
Tindakan Pencegahan
Menyelesaikan semua “sumber
stres” sampai tuntas sedini
mungkin.
Dahulukan menyelesaikan masalah
yg paling mungkin untuk
diselesaikan paling cepat.
Menghindari atau mengalihkannya
pada hal-hal yang lebih positif.
Dapatkan dukungan dari orang lain
atau lingkungan yang terdekat lebih
dahulu.
Jangan ragu-ragu untuk secepatnya
meminta pertolongan pada ahlinya
mulyowarnonagoro@msn.com
Sikap dalam menghadapi Stres
Jangan mencoba menyelesaikan masalah
dengan cara selalu menghindarinya secara
fisik.
Jangan menyelesaikan masalah dengan
emosi yang kurang terkendali.
Jangan cari bantuan dari "musuh"
masalahnya.
Jangan mencoba menyelesaikan masalah
dengan mencari pendapat dari terlalu
banyak orang.
Jangan menyerahkan keputusan pada orang
lain.
Jangan melarikan diri.
Jangan bertindak irrasional.
Jangan mencari kesalahan pada orang/hal
mulyowarnonagoro@msn.com
lain.
Pembiasaan Diri
1. Memperbaiki kebiasaan makan.
2. Memperbaiki kebiasaan bernafas.
3. Memperbaiki kebiasaan tidur.
4. Mengatur aktivitas rutin sehari-hari.
5. Memperhatikan tubuh secara teratur.
6. Melatih organ-organ pancaindera
secara teratur.
7. Mengatur aktivitas sexual.
8. Menikmati kebahagiaan.
9. Bersikap tenang, ceria dan tersenyum.
10. Percaya pada diri sendiri dan mampu
mengukur kemampuannya sendiri.
mulyowarnonagoro@msn.com
Pembiasaan Diri
11. Berdamai dengan diri sendiri.
12. Menerima kritik orang lain dengan
lapang dada.
13. Pemakaian intelektual yang baik.
14. Mengendalikan diri dan pikiran secara
rasional.
15. Dapat mempunyai sahabat.
16. Mempunyai keluarga.
17. Bekerja sesuai dengan kemampuan.
18. Menyadari keterbatasan.
19. Mempunyai sesuatu tanpa merasa
memiliki.
20. Besikap religius dan bijaksana.
mulyowarnonagoro@msn.com
Langkah-langkah mengatasi stres
Identifikasi hal-hal apa yang
merupakan stresor yang perlu diatasi.
Manfaatkan Stress Diary
Lakukan analisis terhadap pekerjaan
sehari-hari
Manfaatkan situasi lingkungan dan
kegiatan yang dapat mendukung dalam
mengatasi stres
Catatan tentang pikiran yang negatif –
rasional – positif akan membangkitkan
kesadaran akan situasi yang
menguntungkan
Kendalikan marah anda dengan sebaik-
baiknya mulyowarnonagoro@msn.com
Tidak Jar Kadang Seri Sangat
pernah -kadang
ang ng sering
# Pertanyaan
1
Apakah anda merasa sedemikian sibuk sehingga
menguras enerji fisik maupun emosional?
2
Apakah anda cenderung berfikir negative
terhadap pekerjaan atau segala sesuatu yang
anda kerjakan?
3
Apakah anda kurang simpatik atau sebaliknya
simpatik berlebihan terhadap orang lain
daripada yang seharusnya?
4
Apakah diri anda mudah teriritasi oleh masalah
kecil, atau oleh teman kerja atau kelompok
anda?
5
Apakah anda merasa ada salah faham atau
kurang menghargai teman kerja anda?
6
Apakah anda merasa tidak punya teman bicara?
7
Apakah anda merasa bahwa yang telah anda
capai dibawah dari yang seharusnya?
mulyowarnonagoro@msn.com
Skore Komentar
Tidak ada tanda bahwa anda perlu
15–18
mengatasi stres
Ada sedikit tanda bahwa anda perlu mengatasi
19–32
stres, tanpa adanya faktor-faktor yang berat
mulyowarnonagoro@msn.com
Kegiatan yang mendukung
Relaksasi
Yoga
Meditasi
Konsultasi
Hipnoterapi
Psikoterapi
mulyowarnonagoro@msn.com
Thought Awareness, Rational Thinking
and Positive Thinking
mulyowarnonagoro@msn.com
Hostility Log
mulyowarnonagoro@msn.com
GGN SOMATOFORM F45
GGN SOMATOFORM F45
KELUHAN:
Dapat timbul segala macam gejala fisik
MEDIKASI:
Hindari pemeriksaan diagnostik yg tak
perlu atau pemberian obat baru untuk
gejala baru
Antidepresan (misalnya SSRI) dpt
menolong pd bbrp kasus (nyeri kepala,
“irritable bowel syndrome”, “atypical
chest pain”)
GGN SOMATOFORM F45
KELUHAN:
Umumnya PS enggan bicara masalah
seksual
Biasanya mengeluh gejala fisik,
suasana perasaan murung atau
problem perkawinan
GGN SEKSUAL PD LAKI-LAKI F52
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
GGN seksual yg lazim pd laki-laki:
GGN ereksi atau impotensi
Ejakulasi dini
Ejakulasi tertunda
menggunakan minyak
Untuk program kesuburan,
pertimbangkan inseminasi buatan dg
GGN SEKSUAL PD LAKI-LAKI F52
PENANGANAN:
Gairah seksual rendah:
Informasikan bhw gairah seksual yg
KELUHAN:
Umumnya PS enggan bicara masalah
seksual
Biasanya mengeluh gejala fisik,
suasana perasaan murung atau
problem perkawinan
GGN SEKSUAL PD WANITA F52
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
GGN seksual yg lazim pd wanita:
Gairah seksual rendah
hubungan seksual
Tanyakan pengalaman seksual yg traumatik
dan sikap thd seksual
Temui pasangan secara bersama
penyebab fisik.
Pd bbrp kasus disebabkan tidak ada
ke Obgyn
GGN SEKSUAL PD WANITA F52
PENANGANAN:
Anorgasmia:
Informasikan bhw banyak wanita yg
tak mampu mencapai orgasme saat
sanggama, tp dpt mencapainya melalui
stimulasi klitoris yg tak beda dg
orgasme vaginal
Diskusikan sikap dan pendapat PS
KELUHAN:
Pada anak:
Perkembangan terlambat (jalan,
bicara, b.a.k. & b.a.b.)
Sulit menyelesaikan tugas sekolah
Kesulitan belajar
IQ = MA / CA x 100
GANGGUAN INTELEKTUAL:
1. DEMENSIA:
Gangguan kognitif yang karakteristik berupa kemunduran
daya ingat, apraxia, afasia, agnosia, dan berbagai fungsi
kognitif lainnya.
2. RETARDASI MENTAL:
Terjadinya hambatan sampai berhentinya tumbuh kembang
mental seseorang sehingga tidak serasi dengan tumbuh
kembang orang lain yang sebaya. Disertai pula oleh
gangguan adaptasi dan 2 atau lebih gangguan dari fungsi
kehidupannya. Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 260
TINGKATAN RETARDASI MENTAL
Medikasi
Tidak ada obatnya
Gangguan jiwa yang menyertainya tetap perlu di terapi
Konsultasi
Bila diperlukan Konsultasi ke spesialis
Dr. Rh Budhi Muljanto, SpKJ 262
RETARDASI MENTAL F7x.x
PENANGANAN:
Informasikan bahwa pelatihan sejak
dini, dapat membantu anak ke arah
mandiri. Anak RM dapat menjalin
hubungan kasih sayang
Agar keluarga memberi pujian untuk
setiap keberhasilan anak
Berikan dukungan dan empati kepada
keluarga
Pelatihan sangat membantu anak,
namun kesembuhan tak pernah terjadi
RETARDASI MENTAL F7x.x
MEDIKASI:
Tak ada pengobatan yang dapat
meningkatkan fungsi mental,
kecuali pada kasus fisik tertentu
atau gangguan psikiatrik
RM dapat terjadi bersamaan
dengan gangguan lain yang
memerlukan terapi medis (kejang,
gangguan psikiatrik dengan
spastisitas seperti pada depresi)
RETARDASI MENTAL F7x.x