Professional Documents
Culture Documents
Bells Palsy
Sarah Khairina
2012730096
Pembimbing:
dr. Wiwin Sundawiyani, Sp.S
Nama : Ny. A
Usia : 55 tahun
Identitas Pasien Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Cempaka Putih Barat
Keluhan Mulut mencong ke kiri
Utama
OS datang ke UGD Rumah Sakit Islam Jakarta dengan
keluhan mulut mencong kesebelah kiri sejak 3 jam
sebelum masuk RS, keluhan dirasakan tiba-tiba setelah
tidur siang. Keluhan di sertai kelopak mata kanan tidak
dapat menutup rapat, alis tidak dapat diangkat dan mulut
Riwayat tidak dapat dikembungkan. Saat minum air mengalir dari
bibirnya sebelah kanan. Sebelumnya pasien mengaku
Penyakit sering tidur dengan posisi kipas angin dihadapkan
Sekarang langsung ke wajah pasien. Pasien masih dapat makan dan
merasakan rasa makanan. Tidak ada demam, tidak ada
mual dan muntah, tidak ada sakit kepala, tidak ada
kelemahan anggota gerak. Riwayat trauma kepala
disangkal.
Riwayat Riwayat keluhan yang sama disangkal
Penyakit Mempunyai riwayat hipertensi
Riwayat asma, DM, penyakit jantung, stroke disangkal
Dahulu
Riwayat Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita hal yang serupa
penyakit seperti pasien
Riwayat asma, Hipertensi, DM, Jantung, stroke keluaga disangkal
keluarga
Riwayat Sebelumnya pasien belum pernah berobat karena keluhan ini
Pengobatan
Riwayat Alergi Riwayat alergi obat, makanan, cuaca disangkal
Pasien tidak merokok dan meminum alcohol
Riwayat
Pasien sering tidur dengan posisi kipas angin dihadapkan langsung
Psikososial ke wajah pasien
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15 Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6
Pemeriksaan Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Fisik Nadi : 78 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36C
Kepala : Normochepal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
lagoptalmus (+/-)
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-)
Status Telinga : Normotia, sekret (-)
Generalis Mulut : Bibir tampak kering, asimetris, ujung bibir sebelah
kanan terjatuh, mencong ke kiri
Leher : Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada
pembesaran tiroid
THORAX
Paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : teraba focal fremitus diseluruh lapang paru
Perkusi : sonor
Asukultasi : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar
Auskultasi: Bising usus normal
Perkusi : Timpani di seluruh region abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, RCT < 2detik, edema (-),
sianosis (-)
Inferior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-),
sianosis (-)
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 15 Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6
Status Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : Negatif
Neurologis Kernig : Negatif
Lasegue : Negatif
Brudzinski I, II : Negatif
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIAL
Nervus Olfaktorius
Dextra Sinistra
Daya pembau Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nervus Optikus
Dextra Sinistra
Funduskopi
Papil edema Tidak dilakukan
Arteri:Vena
Nervus Okulomotoris
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Gerakan Bola
Mata
Medial Baik Baik
Atas Baik Baik
Bawah Baik Baik
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor Ø ODS 3 mm
Refleks Cahaya
+ +
Langsung
Refleks Cahaya
+ +
Konsensual
Akomodasi Baik Baik
Nervus Trokhlearis
Dextra Sinistra
Gerakan Mata
Baik Baik
Medial Bawah
Nervus Trigeminus
Menggigit Normal
Membuka mulut Normal
Sensibilitas
Oftalmikus + +
Maksilaris + +
Mandibularis + +
Refleks kornea Tidak Dilakukan
Nervus Abdusens
Dextra Sinistra
Gerakan mata ke lateral + +
Nistagmus -
Nervus Facialis
Dextra Sinistra
Mengangkat alis - +
Kerutan dahi - +
Menutup mata - +
Menyeringai - +
Daya pengecap
Tidak Dilakukan
2/3 depan
Nervus Vestibulochoclearis
Dextra Sinistra
Tes Romberg Tidak Dilakukan
Nervus Hipoglosus
Sikap lidah Tidak ada deviasi
Fasikulasi -
Tremor lidah -
Dextra Sinistra
Bentuk Anggota GeraknTidak
Atas ada deformitas
Dextra Sinistra
Babinski - -
Chaddocck - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Gonda - -
Hoffman Trommer - -
Pemeriksaan Sensorik
Dextra Sinistra
Rasa Raba
- Ekstremitas Atas + +
- Ekstremitas Bawah + +
Rasa Nyeri
- Ekstremitas Atas + +
- Ekstremitas Bawah + +
Rasa Suhu
- Ekstremitas Atas Tidak dilakukan
- Ekstremitas Bawah
Klinis : Parese N. VII perifer dextra, hipertensi
Topis : N. VII perifer
Diagnosa Etiologi : Bells Palsy
Patologi : Inflamasi
Anjuran Hematologi rutin
Penunjang EMG
–Kompres hangat daerah sisi wajah yang sakit
Tatalaksana selama 20 menit
Non –Latihan tiup lilin, berkumur, makan dengan
Medikamnetosa mengunyah disisi yang sakit, minum dengan
sedotan
Medikamentosa
Prednisolon 20mg 3x/hari selama 10 hari, tapering off
Tatalaksana Amlodipin 5 mg 1x/hari
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
Prognosis Ad sanactionam : dubia ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI Bell palsy, disebut juga idiopathic facial paralysis (IFP), adalah
umumnya terjadi pada paralisis wajah unilateral yang paling sering terjadi
didunia, salah satu kelainan umum neurologi nervus cranial.
Bell’s palsy adalah paralsis nervus VII atau nervus fasialis yang bersifat
akut, unilatera, perifer, dan mempengaruhi lower motor neuron.
Etiologi
\
Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
Pemeriksaan mengetahui kelumpuhan saraf fasialis adalah dengan uji fungsi
saraf. Terdapat beberapa uji fungsi saraf yang tersedia antara lain
Penunjang Elektromigrafi (EMG), Elektroneuronografi (ENOG).
Terapi medikamentosa
Kortikosteroid (prednison)
60 mg per hari selama 5 hari kemudian diturunkan dosis menjadi 40 mg per hari
Penatalaksanaan selama 5 hari.
ES: Dakit kepala, edema, tekanan darah meningkat, gula meningkat.
Antivirus (acyclovir)
400 mg 5 kali sehari selama 7 hari
ES: GE, sakit kepala, pusing, enzim hati meningkat, anemia aplastik.
Non Medikamentosa
• Kompres hangat daerah sisi wajah yang sakit selama 20
menit
• Massage wajah yang sakit ke arah atas dengan
menggunakan tangan dari sisi wajah yang sehat
• Latihan tiup lilin, berkumur, makan dengan mengunyah
disisi yang sakit, minum dengan sedotan
• Perawatan mata :
• Beri obat tetes mata (golongan artificial tears) 3x
sehari
• Memakai kacamata gelap sewaktu bepergian siang
hari, dan Biasakan menutup kelopak mata secara pasif
sebelum tidur.
www.themegallery.com
Terimakasih