Professional Documents
Culture Documents
KELUHAN
UTAMA
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada buah zakar sejak ± 6 balun yang lalu.
Awalnya benjolan terdapat di lipat paha sebelalah kanan, namun makin lama benjolan
semakin membesar bahkan sampai membesar ke kantung buah zakar sebelah kanan.
Benjolan berjumlah satu, berbentuk bulat dengan permukaan yang rata dan warna
seperti warna kulit sekitarnya. Permukaan benjolan rata dengan konsistensi kenyal.
Ukuran benjolan kira-kira berdiameter 10cm. Benjolan dapat digerakan, tidak dapat
dikembalikan lagi, tidak terasa sakit, tidak merah, dan tidak tegang. Menurut psien
ukuran benjolan tidak berubah-ubah saat pasien sedang batuk atau mengejan, dan tidak
hilang saat berbaring. Hanya ada benjolan daerah tersebut, tidak ada benjolan ditempat
lain.
Pasien tidak pernah mengalami trauma pada daerah buah zakar, lipat paha maupun perut
sebe;umnya. Pasien mengaku kadang mengangkat beban berat. Pasien juga mengalahkan terkadang
sulit buang air besar dan terasa keras sehingga harus mengedan ketika BAB. BABA tidak berdarah
dan tidak pernah keluar benjolan dari dubur. Pasien mengeluh sulit BAK karena benjolan yang
semakin membesar. BAK berwarna kuning jernih dan tidak kemerahan, tidak ada nyeri saat BAK.
Pasien juga tidak mengeluhkan adanya mual dan muntah. Pasien menyangkal adanya riwayat batuk
lama dan penurunan berat badan.
Anamnesis
• Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi : tidak ada
Riwayat diabetes melitus : tidak ada
Riwayat Penyakit kardiovaskular : tidak ada
Riwayat Penyakit Pernapasan : tidak ada
Riwayat operasi sebelumnya : tidak ada
• Riwayat Psikososial
merokok (-), minum alkohol (-), os mengaku sering
mengangkat beban berat
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi : tidak ada
Riwayat Asma : tidak ada
Riwayat Alergi Obat : tidak ada
Tanda Vital :
TD= 130/80mmHg RR= 18x/menit
HR= 84x/menit T= 36.5ºC
Status Gizi
BB : 50kg
TB : 150cm
Kesimpulan : 22 (normoweight)
Status Generalis Internus
atropin
Waktu Tekanan Darah Nadi Saturasi
12:30
Monitoring 120/86 mmHg
Cairan 88 x/m 100%
Kebutuhan cairan : Maintenance (50kg) = 2100 cc/jam
Cairan pengganti puasa : lama puasa x maintenance. 6 x 2100 cc/jam =
12600 cc TOTAL : 12600 cc
Cairan stress operasi : 2cc/kgbb/jam = 100cc/jam
Cairan yang keluar :
Kassa Basah : 10x10 cc = 100 cc
Kassa ½ Basah : 5 x 5 cc = 25 cc TOTAL : 375 cc
Suction : 250
Jam I : Maintenance + ½ pengganti puasa + stress operasi
2100 ml + 300 ml + 142 ml = 2542 ml/jam = 847 tpm
Jam II : Maintenance + ¼ pengganti puasa + stress operasi
2100 ml + 150 ml + 142 ml = 2392 ml/ jam = 797 tpm
Jam III : Maintenance + ¼ pengganti puasa + stress
operasi
2100 ml + 220 ml + 142 ml = 2542 ml/ jam = 847 tpm
Jam IV : Maintenance + Perdarahan
2100ml + 375 ml = 2475ml/jam = 825 tpm
Selanjutnya : Maintenace
TD: 110/70 mmHg, N:84x/m, SB: 36,6°C RR: 20
x/m
Medikasi : Durante Operasi
Bupivacain 0,5% (10 mg)
Ondansentron 4 mg
Keadaan pasien pasca operatif
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : CM
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
POST-OPERATIVE
Keadaan pasien pasca operatif
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : CM
Tekanan Darah : 120/86 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Indikasi :
Bedah ekstremitas bawah
Bedah panggul
Tindakan sekitar rektum perineum
Bedah obstetrik-ginekologi
Bedah urologi
Bedah abdomen bawah
Pada bedah abdomen atas dan bawah pediatrik
biasanya dikombinasikandengan anesthesia umum
ringan.
Kontraindikasi absolut:
Pasien menolak
Infeksi pada tempat suntikan
Hipovolemia berat, syok
Koagulapatia atau mendapat terapi koagulan
Kontra indikasi relatif:
Tekanan intrakranial meningkat
• Infeksi sistemik (sepsis,
Fasilitas resusitasi minim
bakteremi)
Kurang pengalaman atau tanpa didampingi • Infeksi sekitar tempat
konsulen anestesi.
suntikan
• Kelainan neurologis
• Kelainan psikis
• Bedah lama
• Penyakit jantung
• Hipovolemia ringan
• Nyeri punggung kronis
PERSIAPAN ANESTESI SPINAL
Peralatan monitor
Peralatan
(TD,nadi,saturasi
resusitasi
O2)
Anastetik lokal
Jarum spinal untuk analgesia
spinal
TEKHNIK ANESTESI SPINAL
TEKNIK ANASTESI SPINAL
Posisi duduk/posisi tidur lateral dekubitus
Buat pasien membungkuk maksimal agar processus
spinosus mudah teraba
Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua garis
Krista iliaka, missal L2-L3, L3-L4, L4-L5.
Sterilkan tempat tusukan
Cara tusukan median atau paramedian
Tusukkan introduser sedalam kira – kira 2cm agak sedikit
kearah sefal
masukkan jarum spinal berikut mandrinnya ke lubang jarum.
Setelah resistensi menghilang, mandrin jarum spinal dicabut
dan keluar likuor, pasang semprit berisi obat dan obat
dimasukkan pelan – pelan (0,5ml/detik) diselingi aspirasi
sedikit
OBAT ANESTESI SPINAL
Lidokain (xylobain,lignokain) 2%: berat jenis 1.006, sifat isobarik, dosis
20-100 mg (2-5ml).
Lidokain (xylobain,lignokaine) 5% dalam dextrose 7.5%: berat jenis
1.003, sifat hiperbarik, dosis 20-50 mg (1-2 ml).
Bupivakain (markaine) 0.5% dlm air: berat jenis 1.005, sifat isobarik,
dosis 5-20 mg
Bupivakain (markaine) 0.5% dlm dextrose 8.25%: berat jenis 1.027,
sifat hiperbarik, dosis 5-15 mg (1-3 ml)
KOMPLIKASI
1. dr. Muhardi Muhiman, dr. M. Roesli Thaib, dr. S. Sunatrio, dr. Ruswan
Dahlan. 2004. Anestesiologi. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan terapi
Intensif FKUI.
2. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Breathing System. In: Clinical
Anesthesiology. 4th ed. McGraw-Hill. New York: Lange Medical Books,
2006
3. Roth PA, Howley JE. Anesthesia Delivery Systems. In: Basic of
Anesthesia. 5th ed. Philadelphia: Elsevier, 2007
4. Michael AE, Ramsay, MD. Anesthesia and Pain Management at Baylor
University Medical Center. New York: BUMC Proceedings, 2000
5. Sabiston and Lyerly, Text Book of Surgery The Biological Basis of Modern
Surgical Practice, 15nd ed, 1.219- 1.23