You are on page 1of 78

SAIFUL WALID

 INFLAMASI
 RESPON IMUN
 INFEKSI NOSOKOMIAL
 KONSEP ASEPSIS
 Respon tubuh thdp cidera  inflamasi,
 Inflamasi  reaktif protektif vaskuler dg
menghantarkan cairan, produk darah, nutrien ke
jaringan nterstisial ke daerah cidera
 Tanda : bengkak, kemerahan, panas, nyeri dan
hilangnya fungsi tubuh
 Pencetus infeksi :
◦ agen fisik : trauma mekanis, suhu ektrim, radiasi
◦ Kimiawi : iritan eksternal (racun keras) maupun internal
(asam lambung)
◦ Mikroorganisme : bakteri, jamur , protoza
 Respon inflamasi :
◦ Respon vaskuler
◦ Pembentukan eksudat inflamasi
◦ Perbaikan jaringan
 Inflamasi akut : respon segera terhadap cidera
seluler
 Arteriol  dilatasi aliran darah banyak 
kemerahan dan hangat  SDP ke jaringan cidera
 Cidera  nekrosis  mengeluarkan histamin,
bradikinin, prostaglandin da serotonin 
bengkak/edema
 Bengkak  menekan ujung saraf  nyeri
 Akumulasi cairan dan sel mati dan SDP
eksudat  serosa (jernih) atau sanguinosa (SDM)
atau purulenta (SDP dan bakteri)
 Granulasi  penggantian sel rusak dengan sel
baru
 Mikroorganisme  tubuh  menyerang
monosit
 Memicu respon imum  antigen  darah dan
limfe  imunitas seluler /humoral
 Imunitas seluler :
◦ Limfosit T : linfokin  menstimulasi macrofag
◦ Limfosit B : immonuglobulin , antibodi
 Infeksi yg disebabkan oleh layanan kesehatan
dalam fasilitas perawatan
 Infeksi iatrogenik : jenis infeksi nosokomial
yg diakibatkan oleh prosedur diagnostik atau
terapiutik
 Inos bisa didapat secara endogen dan
eksogen
1. Traktus Urinarius : pemasangan kateter, sistem drainase
terbuka, kateter dan selang yg tdk tersambung, kantung
drainase menyentuh permukaan yg terkontaminasi,tehnik
penampungan yg tidak tepat, obstruksi drainase urine,refluks
urine, tehnik cuci tangan yg tdk tepat, mengirigasi ulang
kateter dengan larutan
2. Traktus respiratorius : peralatan yg terkontaminasi, tdk tepat
menggunakan tehnik aseptik saat pengisapan, pembuangan
sekresi mukosa yg tdk benar, tehnik mencuci tangan yg tdk
tepat
3. Luka bedah traumatik : skeren yg tdk benar, tdk membersihkan
kulit dengan tepat, tdk mengganti balutan dengan tehnik
aseptik, menggunakan larutan aseptik yg sdh terkontaminasi
4. Aliran darah : penggantian jarum infus, memasukkan obat
tambahan pada vena, penggunaan stopcok tree way, perawatan
area infus yg tdk tepat
 Asepsis : tdk adanya patogen penyebab sakit
 Tehnik aseptik : usaha mempertahankan klien
sedapat mungkin bebas dari mikroorganisme
 2 jenis tehnik aseptik :
◦ Aseptik medis : tehnik bersih, cuci tangan, ganti
linen,penggunaan cangkir obat
◦ Aseptik bedah : tehnik steril , sterilisasi untuk
prosedur invasif
 PENGKAJIAN
 DIAGNOSA KEPERAWATAN
 PERENCANAAN
 PELAKSANAAN
 EVALUASI
 Mekanisme pertahanan :
◦ Pengkajian fisik : adakah luka, perokok, riwayat penyakit
seblmnya,
 Kerentanan :
◦ Usia : bayi, anak, dewasa, lansia
◦ Status nutrisi : asupan dan kalori
◦ Stress : terus menerus  kortison ↑ daya tahan tubuh
turun
◦ Hereditas
◦ Proses penyakit : terkait dg infeksi  leukimia, aids,
anemia
◦ Terapi medis : yg bisa menurunkan daya tahan tubuh
 Pengetahuan :
◦ Persepsi klien terhadap infeksi
◦ Pola penanganan kesehatan dirumah
 Penampilan klinis :
◦ Tanda lokal dan sistemik
 Data labratorium
◦ Jumalh SDP
◦ LED
◦ Kultur urin, darah dan luka
◦ Jumlah deff :
neutropil/limfosit/monosit/eosinopil/basofil
 Risiko infeksi ybd gangguan imunitas, kerusakan
jaringan, malnutrisi
 Risiko cidera ybd gangguan imunitas
 Kerusakan integritas kulit ybd gangguan sirkulasi,
paparan terhadap iritan
 Gangguan membran mukosa oral ybd iritasi traumatik
selang NGT, hygiene oral yg tdk efektif
 Gangguan nutrisi kurang dari kebut ybd kebiasaan diit
yang buruk, gangguan fungsi gastrointestinal
 Risiko kerusakan integritas kulit ybg gesekan, imobilitas
fisik, paparan trhdp iritan kulit
 Isolasi sosial ybd kesalahan konseppenyakit yang
ditularkan secara seksual
 Gangguan gambaran tubuh ybd ketidak sukaan klien
trhdp luka terbuka, persepsi diri berkenaan penyakit yg
Tujuan :
 Pencegahan paparan terhadap infeksisius
 Memantau dan menurunkan penyebaran
infeksi
 Mempertahankan resistensi terhadap infeksi
 Klien dan kelaurga belajat tehnik kontrol
infeksi
 Tindakan perawatan akut : lab, terapi, kultur
 Asepsis medis :
◦ Eliminasi agen infeksius : pembersihan, deinfeksi
dan sterilisasi
◦ Eliminasi reservoar : mandi, mengganti balutan,
buang benda terkontaminasi, TT bersih, drainasi
luka baik
◦ Kontrol portal keluar : APD, cara bersin,
◦ Pengendalian penularan : Cuci tangan
◦ Kontrol portal masuk : pertahankan integritas kulit
dan membran mukosa, linen bersih dan kering, PH
◦ Perlindungan terhadap pejamu rentan : tind isolasi
 Sesuai dengan tujuan
Infeksi nosokomial

CUCI TANGAN

16
Infeksi Nosokomial
 Pengertian :
Noso : Penyakit Komeo : rumah sakit
Infeksi nosokomial (Hospital Acquired infection), adalah Infeksi
yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di Rumah
Sakit / sarana pelayanan kesehatan.
Terjadi setelah pasien dirawat minimal 2 x 24 jam

17
Sejarah Infeksi Nosokomial
1847
dr. Ignaz S Di suatu rumah sakit Wina,
Austria.
Angka kematian Ibu di bangsal Kebidanan yang ditangani
mahasiswa Kedokteran 3x lebih banyak daripada yang ditangani

Bidan……. ???

18
lanjutan Sejarah Infeksi Nosokomial

 dokter dan mahasiswa untuk mencuci


tangannya dengan larutan klorin sebelum
memeriksakan ibu
 1877 didirikan rumah sakit khusus untuk
penyakit menular.
 Pengenalan sarung tangan lateks pada 1887
membantu mengurangi penularan infeksi
nosokomial .

19
lanjutan Sejarah Infeksi Nosokomial

Diperkenalkan The first National Hand


Th
1980 Hygiene guidelines di tempat pelayanan
kesehatan.

Th Di buat film tentang tehnik cuci tangan


1981
yang direkomendasikan kepada tenaga
kesehatan.

20
lanjutan Sejarah Infeksi Nosokomial

 Pada th 2000 dilakukan penelitian ttg


peningkatan kepatuhah cuci tangan (hand
hygiene) akan menurunkan Infeksi nosokomial.

 Th 2000 sd. Sekarang bahwa alkohol


direkomendasikan sbg standar dasar handrub
untuk hand hygiene di sarana layanan kesehatan.

21
Dampak
Infeksi Nosokomial
????

22
Dampak Infeksi Nosokomial
 Hari perawatan meningkat  dana &
pemanfaatan tempat tidur berkurang
 Tindakan Pengobatan, Perawatan, diagnostik
meningkat  menguras sumber daya & sumber
dana.
 Citra buruk untuk RS
 Dampak hukum  tuntutan pengadilan

23
Tindak lanjutnya…….

 Diperlukan program pengendalian Infeksi


nosokomial.
 Memotong rantai penularan infeksi

Cuci tangan

24
Tujuan Cuci tangan :
1. Menghilangkan atau meminimalkan
mikroorganisme di tangan
2. Mencegah perpindahan mikroorganisme dari
lingkungan ke pasien dan dari pasien ke
petugas kesehatan
3. Tindakan utama dalam pengendalian infeksi
nosokomial

25
Siapa saja yg harus
cuci tangan ?
 Dokter
 Perawat
 Petugas kesehatan lain
 Pasien & keluarga
 Siswa praktek
 Pengunjung RS.

26
1. Sebelum kontak dengan pasen
2. Sebelum melakukan tindakan pd pasen
3. Setelah kontak dengan pasen
4. Sesudah terkontaminasi cairan tubuh pasen
Kapan ? 5. Sesudah kotak dengan alat / lingkungan sekitar
pasen.

27
Fasilitas Cuci tangan
 Tempat cuci tangan dengan air mengalir dan
keran otomatis
 Sabun atau antiseptik dalam dispenser dengan
pengontrol otomatis
 Sikat kalau perlu
 Kertas tissue / handuk kertas / handuk 1x
pakai

28
29 PANITIA PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL.
Prosedur
Cuci tangan

30
Prosedur standar cuci tangan Rutin
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan
bawah dengan air mengalir
2. Taruh cairan sabun antik septik di bagian
tangan yang telah basah.
3. Buat busa secukupnya
4. Gosok kedua tangan termasuk kuku dan
sela jari selama 10 – 15 detik

31
Prosedur standar cuci tangan Rutin
5. Bilas
kembali dengan air bersih
6. Tutup keran dengan siku atau memakai tissue
7. Keringkan tangan dengan tissue.
8. Hindarkan menyentuh benda sekitar setelah
mencuci tangan

32
33
Hand hygiene rub
1. Kondisi emergensi dimana fasiltas cuci tangan
sulit dijangkau.
2. Falsilitas cuci tangan tidak adekuat
3. Pengganti cuci tangan “hand wash basin”
4. Saat ronde di ruangan yang memerlukan
disinfeksi tangan
5. BUKAN PENGGANTI CUCI TANGAN.

34
Keberhasilan program
 Ketaatan untuk Cuci tangan sesuai prosedur
 Motivasi dan dukungan pimpinan
 Pengetahuan ttgtentang transmisi penyakit
 Sarana & prasarana
 Kesadaran dan akal sehat.

35
ALAT PELINDUNG DIRI

Oleh:
SAIFUL WALID
TUJUAN :

 Peserta mampu menjelaskan tujuan


pemakaian APD yang tepat dan aman
 Peserta mampu menjelaskan pemakaian APD
secara tepat dan aman sesuai indikasi
 Peserta mampu melaksanakan pemakaian APD
secara tepat,aman & sesuai indikasi
Alat Pelindung Diri

 Tujuan

 Melindungi kulit dan anggota tubuh


lainnya petugas dari risiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,
ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien.
Jenis alat pelindung :
 Sarung tangan
 Masker
 Kaca mata/ Pelindung wajah
 Baju kerja /Apron
 Sepatu karet/ bot
 Topi
SARUNG TANGAN
 Tujuan Penggunaan :
Melindungi tangan dari kontak dengan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,
ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lendir
pasien dan benda yang terkontaminasi.
 Jenis sarung tangan :
1. Sarung tangan bersih
2. Sarung tangan steril
3. Sarung tangan rumah tangga
Indikasi pemakaian Sarung Tangan

 Harus dipakai pada saat melakukan


tindakan yang kontak atau diperkirakan
akan terjadi kontak dengan darah, cairan
tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh, selaput lendir pasien, dan benda
yang terkontaminasi
Prosedur pemakaian sarung tangan
 Lepaskan semua acesoris
 Cuci tangan
 Pakai sarung tangan pada kedua tangan
 Ganti sarung tangan bila tampak
rusak/bocor
 Segera lepas sarung tangan jika telah
selesai tindakan
 Buang sarung tangan ke tempat
pembuangan sampah sesuai prosedur
 Cuci tangan
Hal yang harus diperhatikan pada
penggunaan sarung tangan:
 Jauhkan sarung tangan dari wajah
 Cuci tangan sebelum memakai dan
sesudah melepaskan sarung tangan
 Gunakan sarung tangan berbeda untuk
setiap pasien
 Hindari jamahan pada benda-benda lain
 Uji kebocoran saat proses pencucian
 Teknik memakai dan melepaskan sarung
tangan harus dipahami
Bagaimana Cara penggunaan APD
secara aman??

• Jauhkan sarung tangan dari wajah


• Ganti sarung tangan bila terlihat robek;
lakukan cuci tangan sebelum
menggunakan sarung tangan yang baru
• Batasi sentuhan dengan area permukaan
dan sekitarnya.
Pelindung Wajah

Tujuan :Melindungi selaput lendir hidung,


mulut, dan
mata
Jenis alat yang digunakan :
- masker
- kaca mata
- visor
Apakah perbedaan masker dan
respirator ?
Surgical masks were developed at the end of the 19th century. Respirators were developed a little later during World War I.
 Surgical masks are designed to work from the inside outwards
 Respirators are designed to work from the outside inwards.
In other words, surgical masks should prevent dissemination of particles from the mouth and nose of the wearer to the
surroundings, whereas respirators should protect the wearer of the respirator against inhalation of airborne hazardous
contaminants.
Surgical masks are considered Medical Devices class I and regulated by the European Standard 14683. Respirators
belong to the Personel Protective Devices and are regulated by the European Standard 149.
Penutup kepala
Tujuan :
mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada
di rambut dan kulit kepala petugas terhadap
alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya
untuk melindungi kepala/rambut petugas dari
percikan bahan-bahan dari pasien
Gaun / Baju Pelindung
Tujuan :
melindungi petugas dari kemungkinan
genangan atau percikan darah atau cairan
tubuh lainnya yang dapat mencemari baju
Jenis :
- Gaun pelindung tidak kedap air
- Gaun pelindung kedap air
- Gaun steril
- Gaun non steril
Sepatu Pelindung
Tujuan :
melindung kaki petugas dari
tumpahan/ percikan darah atau cairan
tubuh lainnya dan mencegah dari
kemungkinan tusukan benda tajam
atau kejatuhan alat kesehatan
Jenis :
sepatu karet atau plastik yang
menutupi seluruh ujung dan telapak
kaki
Persiapan :
1. Alat pelindung diri sebaiknya SELALU tersedia
disetiap ruangan dalam keadaan siap pakai.
2. Umumnya sekali pakai atau dipakai terpisah
untuk setiap pasien.
3. Setiap alat pelindung terkontaminasi harus
disingkirkan dan segera diganti .
4. Alat kotor ditempatkan dalam tempat
penampungan sementara tanpa mencemari
lingkungan.
5. Alat tersebut diproses dengan proses dekontaminasi:
pencucian dan sterilisasi atau dibuang.
PEMILIHAN ALAT PELINDUNG
SESUAI JENIS PAJANAN
Jenis pajanan Contoh Pilihan alat
pelindung
Resiko rendah
1. Kontak dengan kulit  Injeksi  Sarung tangan tdk
2. Tidak terpajan darah  Perawatan luka ringan esensial
langsung

Resiko sedang
1. Kemungkinan terpajan  Pemeriksaan pelvis  Sarung tangan
darah namun tidak ada  Insersi IUD  Mungkin perlu
cipratan  Melepas IUD apron atau gaun
 Pemasangan kateter intra pelindung
vena
 Penanganan spesimen
laboratorium
 Perawatan luka berat
 Ceceran darah
PEMILIHAN ALAT PELINDUNG SESUAI
JENIS PAJANAN (Lanjutan)
Jenis pajanan Contoh Pilihan alat
pelindung
Resiko tinggi
1. Kemungkinan  Tindakan bedah mayor  Sarung tangan
terpajan darah  Bedah mulut ganda
dan  Persalinan pervagina  Apron
kemungkinan  Baju Pelindung
terciprat  Kaca mata
2. Perdarahan pelindung
massif  Masker
 Sepatu bot
Manfaat masing-masing Alat Pelindung
terhadap Pasien maupun Petugas Kesehatan
Alat Terhadap pasien Terhadap petugas kesehatan
Pelindung

Sarung Mencegah kontak Mencegah kontak tangan petugas


tangan mikroorganisme yang dengan darah dan cairan tubuh
terhadap pada tangan penderita lainnya, selaput lendir, kulit
petugas kesehatan yang tidak utuh atau alat kesehatan/
kepada pasien permukaan yang telah terkontaminasi

Masker Mencegah kontak Mencegah membran mukosa petugas


droplet dari dari kesehatan (hidung dan mulut) kontak
mulut dan hidung dengan percikan darah atau cairan
petugas kesehatan yg tubuh penderita
mengandung
mikroorganisme dan
terpercik saat
bernafas, bicara atau
batuk kepada pasien
Manfaat masing-masing Alat
Pelindung terhadap Pasien maupun
Petugas Kesehatan
Kacamata Mencegah membran
Pelindung mukosa petugas
kesehatan kontak
dengan percikan darah
atau cairan tubuh
penderita
Tutup Kepala Mencegah jatuhnya
mikroorganisme
dari rambut dan
kulit kepala petugas
ke daerah steril
Jas dan Mencegah kontak Mencegah kulit petugas kesehatan
celemek mikroorganisme dari kontak dengan percikan darah atau
plastik tangan, tubuh dan cairan tubuh penderita
pakaian petugas
kesehatan kepada
pasien
Sepatu Sepatu yang bersih Mencegah perlukaan kaki oleh
Pelindung mengurangi benda tajam yang terkontaminasi
kemungkinan atau terjepit benda berat (misalnya,
terbawanya mencegah luka karena menginjak
mikroorganisme dari benda tajam atau kejatuhan alat
ruangan lain atau luar kesehatan) dan mencegah kontak
ruangan dengan darah dan cairn tubuh
lainnya
Catatan :

 Masker harus menutupi hidung dan mulut, sampai


ke pipi dan bawah dagu.
 Celemek/ gaun pelindung kedap air harus
dipakai dibawah gaun pelindung pada prosedur yg
mungkin kontak dengan darah dan cairan tubuh
yang banyak (misalnya, bedah cesar).
 Sepatu pelindung harus digunakan selama
didalam ruang operasi dan tidak boleh dipakai ke
luar. Bisa digunakan boot dari bahan kulit atau
plastik,sepatu harus bersih dan sepenuhnya
menutup kaki sehingga dapat melindungi petugas
kesehatan. Sandal, sepatu terbuka dan telanjang
kaki tidak dianjurkan
Langkah* penggunaan APD

• Gaun / apron
Pada Isolasi ketat :
• Masker atau Respirator • Sepatu Boot
• Masker Respirator
• Goggles atau face shield • Topi
• Gaun / Apron
• Sarung tangan • Sarung tangan ke I
• Google/ Faceshield
• Sarung tangan ke II
• Masker bedah
CDC Guidance for the Selection and Use of
Personal Protective Equipment (PPE) in
Healthcare Settings

1. Before and after wash hand with


CHG ( Chlorhexidine Gluconate
0,5 waterless in Alcohol 70 % ).
2. Gown
3. Mask or respirator
4. Goggle or face shield
5. Gloves
Langkah langkah penggunaan APD pada
Isolasi ketat
Gunakan masker respirator

Gunakan sepatu Boot


How To Use
Gunakan penutup kepala
Bagaimana cara menggunakan Gaun

• Pilih Gaun sesuai dengan jenis dan


ukuran
• Buka bagian belakang gaun / apron
• Ikatlah bagian leher dan pinggang
• Bila gaun terIalu kecil,gunakan 2 gaun:
– Gaun #1 diikat dibagian depan
– Gown #2 diikat dibagian belakang.

PPE Use in Healthcare Settings


Cara Memakai Apron
Gunakan sarung tangan ke I
Gunakan pelindung
mata
Gunakan sarung tangan ke II
Gunakan masker ke II
Langkah – langkah melepaskan APD
Desinfeksi sarung tangan bagian luar Lepaskan sarung tangan bagian luar
Desifeksi sepatu boot
Lepaskan masker bedah
Lepaskan apron
Lepaskan pelindung mata
Lepaskan penutup kepala
Melepas masker respirator
Cara melepas sarung tangan
Beberapa hal penting tentang APD

• Sarung tangan digunakan sebelum kontak


dengan pasen.
• Gunakan secara hati-hati, hindari penyebaran /
kontaminasi agen infeksi.
• Buka dan buanglah secara hati – hati dipintu
keluar atau secepatnya pada saat keluar kamar
pasen,lepas respirator diluar kamar pasen
• Lakukan hand hygiene secepatnya

You might also like