You are on page 1of 33

ANAK DENGAN HIPERAKTIF

Difinisi
• Hiperaktif adalah suatu pola perilaku yang
menetap pada seorang anak yang ditandai
dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa
berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya
atau impulsif.
• Hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada
seseorang yang menunjukan sikap tidak mau
diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian
dan impulsif (bertindak sekendak hatinya)
• Gangguan hiperaktivitas diistilahkan sebagai
gangguan kakurangan perhatian yang
menandakan gangguan-gangguan sentral yang
terdapat pada anak-anak yang sampai saat ini
dicap sebagai menderita hiperkinesis,
kerusakan otak minimal atau disfungsi
serebral minimal.
ETIOLOGI

• Adanya kerusakan kecil di dalam neurokimia


atau neurologi susunan sistem saraf pusat dan
otak sehingga rentang konsentrasi menjadi
sangat pendek dan sulit dikendalikan
• Adanya temperamen bawaan, pengaruh
lingkungan, malfungsi otak, epilepsi. Dapat
juga gangguan dikepala seperti gegar otak,
trauma kepala karena persalinan sulit atau
kepala pernah terbentur, infeksi, keracunan,
gizi buruk, dan alergi makanan.
• Sindrom tersebut di duga disebabkan oleh
faktor genetic, pembuahan ataupun racun,
bahaya-bahaya yang diakibatkan terjadinya
prematuritas ataupun immaturitas, maupun
ruda paksa, anoksia atau penyulit kelahiran
lainnya.
MANIFESTASI KLINIS
• Identifikasi awal terjadi pada anak TK atau
sekolah dasar.
• Para guru mereka akan melaporkan bahwa
anak tersebut tidak dapat dikendalikan,
• Tidak dapat duduk diam,
• Memasuki ruangan-ruangan serta
mengganggu kegiatan anak-anak yang lain,
• Suka ribut dan tidak mempunyai perhatian,
• Tidak bersedia mengikuti petunjuk atau
perintah yang diberikan,
• Seolah-olah tidak mendengar,
• Tidak mau belajar dari kesalahan-kesalahan
yang diperbuat dimasa lalu serta tidak
memberikan tanggapan terhadap peraturan
yang ada.
• Mereka mempunyai rentang perhatian yang
pendek, mudah dialihkan serta bersifat
impulsif dan mereka cenderung untuk
bertindak tanpa mempertimbangkan akibat
tindakan tersebut.
• Mereka mempunyai toleransi yang rendah,
secara emosional suasana hatinya sangat labil,
beberapa menit terlihat gembira, mendadak
marah-marah dan ngambek serta mudah
terangsang marah , perhatiannya gampang
teralihkan, tidak tahan frustasi, dan kurang
dapat mengontrol diri
• Suasana perasaan hati mereka cenderung
untuk bersifat netral atau bertentangan,
mereka kerap kali berkelompok, tetapi secara
sosial mereka bersikap kaku, bersifat
permusuhan dan negatif..
• Mempunyai rasa harga diri yang rendah dan
kerap kali mengalami depresi.
• Mengalami kegagalan dalam akademik dan
kadang perkembangan motorik dan
bahasanya juga
• Apa yang dilakukan tidak satu pun
diselesaikan, anak cepat sekali beralih dari
satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
• Gejala lainnya, adalah tidak mampu
mengontrol gerakan, tidak bisa duduk tenang,
bergoyang-goyang, atau merosot hingga
terjatuh dari tempat duduk dan sepertinya
tidak kenal lelah, seakan energinya digerakan
oleh mesin, kalau anak lain diam karena
capek sehabis berlarian, ia paling cuma
minum lalu bergerak lagi.
Gejala kurang konsentrasi meliputi :
• Sering mengalami kesulitan dalam
memfokuskan perhatian pada tugas atau
aktivitas bermain.
• Sering tampak tidak mendengarkan bila di
ajak bicara langsung.
• Sering tidak mentaati instruksi dan tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas atau
pekerkaan ditempat kerja (bukan karena sikap
menentang atau karena tidak mengerti
intruksi)
• Sering menghindar, tidak menyukai atau
enggan terlibat dalam tugas-tugas (seperti
pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah).
• Sering kehilangan barang-barang yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas atau
aktivitas (misal : mainan, tugas sekolah,
pensil, buku, atau alat-alat sekolah )
• Pelupa dalam aktivitas sehari-hari.
Gejala Hiperaktivitas impulsive,
meliputi :
• Tangan dan kaki sering tidak bisa diam karena
gelisah atau menggeliat di tempat duduk.
• Sering meninggalkan tempat duduk di kelas
atau dalam situasi lain atau dalam situasi lain
yang seharusnya tidak diperkenankan.
• Sering berlarian atau memanjat berlebihan
pada situasi yang tidak semestinya.
• Seing tampak repot atau sering seperti diburu-
buru.
• Bicara sering berlebihan.
• Sering menjawab pertanyaan tanpa pikir
sebelum pertanyaan belum selesai,
• Sering tidak sabar menunggu giliran.
• Sering menginterupsi atau mengganggu orang
lain (memotong percakapan atau permainan
orang lain)
PENATALAKSANAAN
• Penjelasan kepada kedua orang tuanya dan
kepada anak itu sendiri dan lingkungan
rumah dan ruangan kelas yang terang
mengenai keadaan anak tersebut
• Anak tersebut hendaklah mempunyai aturan
yang berjalan secara teratur menurut jadwal
yang sudah ditetapkan dan mengikuti kegiatan
rutinnya itu, dan sebaiknya selalu diberikan
kata-kata pujian.
• Dihindarakan dari keletihan dankelelahan , anak
tersebut akan mempunyai saat-saat santai setelah
bermain terutama sekali setelah ia melakukan kegiatan
fisik yang kuat dan keras
• menghindarkan acara-acara televisi yang merangsang,
permainan-permainan yang keras dan jungkir balik.
• Lingkungan di sekitar tempat tidur sebaiknya diatur
sedemikian rupa, barang-barang yang membahayakan
dan mudah pecah dihindarkan.
• Tehnik-tehnik perbaikan aktif yang lebih formal akan
dapat membantu, dengan memberikan hadiah kepada
anak tersebut berupa bintang atau tanda sehingga
mereka dapat mencapai kemajuan dalam tingkah laku
mereka.
Terapi farmakologi :
• Farmakoterapi kerap kali diberikan kepada
anak-anak yang mengalami gangguan
hiperaktif. Farmakologi yang sering digunakan
adalah dekstroamfetamin, metilfenidat,
magnesium pemolin serta fenotiazin. obat
tersebut mempunyai pengaruh-pengaruh
sampingan yang lebih sedikit.
PENGKAJIAN
Kaji riwayat keluarga melalui wawancara atau
genogram
• Tanyakan kepada orang tua mengenai riwayat
kesehatan anak terdahulu, apakah anak pernah
mengalami trauma ( cedera atau jatuh),
bagaimana dengan proses kelahirannya, tanyakan
tentang asupan nutrisi yang di berikan kepada
anak.
• Tanyakan kepada orang tua/keluarga apakah ada
anggota keluarga lain yang menderita gangguan
pusat perhatian atau gangguan mental yang lain.
Kaji riwayat perilaku anak

• Tanyakan kepada orang tua anak mengenai aktivitas


anaknya ; apakah gesit, aktif, banyak menuntut,
mempunyai tanggapan-tanggapan yang mendalam dan
kuat, apakah mengalami kesulitan dalam hal makan
dan tidur.
• Tanyakan kepada orang tua apakah pertumbuhan dan
perkembangan anaknya normal seperti : berdiri,
berjalan, berbicara dan kemampuan kognitif
lainnya sesuai dengan tingkat usianya.
• Kaji riwayat laporan guru mereka tentang
permasalahan-permasalahan akademis serta tingkah
laku didalam kelas.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik yang biasanya ditemukan pada
anak dengan gangguan hiperaktif mencakup :
• Rambut yang halus
• Telinga yang salah bentuk
• Lipatan-lipatan epikantus
• Langit-langit yang melengkung tinggi serta
• Kerutan-kerutan telapak tangan yang hanya
tunggal saja
• Terdapat gangguan keseimbangan, serta
permasalahan-permasalahan di dalam koordinasi
motorik yang halus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Anak yang mengalami hiperaktivitas
dilaporkan memperlihatkan jumlah
gelombang lambat yang bertambah banyak
pada elektroensefalogram (EEG).
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan


disabilitas perkembangan (hiperaktivitas).
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan
gangguan kepribadian.
3. Resiko perubahan peran menjadi orang tua
berhubungan dengan anak dengan gangguan
pemusatan perhatian hiperaktivitas.
4. Resiko cedera berhubungan dengan psikologis
(orientasi tidak efektif)
5. Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan
dengan. penyakit mental (hiperaktivitas), kurang
konsentrasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX 1
Peningkatan sosialisasi, aktivitas Keperawatan :
• Kaji pola interaksi antara pasien dan orang lain
• Anjurkan pasien untuk bersikap jujur dalam
berinteraksi dengan orang lain dan menghargai hak
orang lain.
• Identifikasi perubahan perilaku yang spesifik.
• Bantu pasien meningkatkan kesadaran akan kekuatan
dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang
lain.
• Berikan umpan balik yang positif jika pasien dapat
berinteraksi dengan orang lain.
Diag II. Pengelolaan Konsentrasi, aktivitas keperawatan :
• Berikan pada anak yang membutuhkan ketrampilan
dan perhatian
• Kurangi stimulus yang berlebihan terhadap orang-
orang dan lingkungan dan orang/bebda-benda
disekitarnya.
• Berikan umpan balik yang positif dan perilaku yang
sesuai.
• Bantu anak untuk mengidentifikasikan benda-benda
disekitarnya seperti, memberikan permainan-
permainan yang dapat merangsang pusat konsentrasi.
• Kolaborasi medis dalam pemberian terapi obat
stimulan untuk anak dengan gangguan pusat
konsentrasi.
Diag III.Peningkatan Perkembangan, aktivitas
keperawatan :
• Berikan informasi kepada orang tua tentang
bagaimana cara mengatasi perilaku anak yang
hiperaktif.
• Ajarkan pada orang tua tentang tahapan penting
perkembangan normal dan perilaku anak.
• Bantu orang tua dalam mengimplementasikan
program perilaku anak yang positif.
• Bantu keluarga dalam membuat perubahan
dalam lingkungan rumah yang dapat menurunkan
perilaku negative anak.
Diag IV. Mencegah Jatuh, aktivitas keperawatan :
• Identifikasikan factor yang mempengaruhi kebutuhan
keamanan, misalnya: perubahan status mental, keletihan
setelah beraktivitas, dll.
• Berikan materi pendidikan yang berhubungan dengan
strategi dan tindakan untuk mencegah cedera.
• Berikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan
karakteristiknya (misalnya : naik tangga, kolam renang jalan
raya, dll )
• Hindarkan benda-benda disekitar pasien yang dapat
membahayakan dan menyebabkan cidera.
• Ajarkan kepada pasien untuk berhati-hati dengan alat
permainannya dan intruksikan kepada keluarga untuk
memilih permainan yang sesuai dan tidak menimbulkan
cedera.
Diag V. Meningkatan Perkembangan :
• Lakukan pengkajian kesehatan yang seksama (misalnya,
riwayat anak, temperamen, budaya, lingkungan keluarga,
skrining perkembangan) untuk menentukan tingkat
fungsional.
• Berikan aktivitas bermain yang sesuai, dukung beraktivitas
dengan anak lain.
• Kaji adanya faktor resiko pada saat prenatal dan pasca
natal.
• Berkomunikasi dengan pasien sesuai dengan tingkat
kognitif pada perkembangannya.
• Berikan penguatan yang positif/umpan balik terhadap
usaha-usaha mengekspresikan diri.
• Ajarkan kepada orang tua tentang hal-hal penting dalam
perkembangan anak.

You might also like