You are on page 1of 15

JATUH PADA LANSIA

Oleh
Ns.Hadi Priyo Sujono,SKep,SPd
Team Gerontik
STIKes Surya Mitra Husada
KEDIRI
STABILITAS BADAN DIPERTAHANKAN
OLEH:
• Sistem sensorik: visus,pendengaran,vestibuler &proprioseptif
• Sistem saraf pusat : merupakan respon mototrik dari sistem sensorik
• Kognitif : demensia - jatuh
• Muskuloskeletal : murni milik lansia -- gangg. Gait.

• Gangg.gait terjadi krn : penurunan ROM


• penurunan kekuatan otot
• kelemahan extremitas bwh,
• perpenjangan waktu reaksi
• kerusakan persepsi dalam,
• peningkatan postural sway
FAKTOR RISIKO
• Intrinsik :
• Kondisi fisik dan neuropsikiatrik
• Penurunan visus dan pendengaran
• Perubahan neuromuskuler, gait dan reflek postural
karena proses menua
• Ekstrinsik :
• Obat-obatan yang diminum
• Alat bantu jalan
• Lingkungan yang tidak mendukung
PENYEBAB JATUH PADA LANSIA

• Kecelakaan
• Nyeri kepala mendadak dan atau vertigo
• Hipotensi orthostatik : hipovolumia,disfungsi otonom,preload menurun
, obat , lama berbaring, post prandial
• Obat-obatan : a.hipertensi, a.depresan, a. psikotik, OAD, allkohol
• Proses penyakit yang spesifik : Kardiovask : aritmia, AMI, stenosis a
Neurologi : TIA, stroke, kejang dll
. Idiopatik
Sinkope : Drop attack, penurunan darah ke otak mendadak, terbakar
matahari.
FAKTOR SITUASIONAL

• AKTIVITAS : - biasa ( berjalan, naik/turun trap, ganti


posisi ,dll ) - imobil ( tidak mendapat bantuan )
• LINGKUNGAN : 70 % dirumah, 10 % ditangga
• PENYAKIT AKUT : - dizzines/ sinkope
• - eksaserbasi akut asma/nyeri
KOMPLIKASI
• Perlukaan : - jaringan lunak ( lecet,sobek)
• - patah tulang ( kolum femur )
• - subdural hematom
• Perawatan rumah sakit : imobilisasi, iatrogenik
• Disabilitas : akibat perlukaan, tak percaya diri
• Risiko masuk panti jompo
• Mati
Penatalaksanaan:
• Pencegahan : - identifikasi dan eliminir
f.risiko
• -penilaian keseimbangan/gait
• -mengatur/mengatasi f.situasi
• Pendekatan diagnostik : assesment geriatri
• Pengobatan
Gangguan otonom pada lansia

Oleh

Ns.Hadi Priyo Sujono,SKep,SPd


FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN
OTONOM

• Penurunan asetil kolin karena adanya


penurunan ensim kolin asetilase
• Terjadinya perubahan morfologis shingga
jumlah reseptor kolin menurun
• Perubahan patologik t.u penyakit pembuluh
darah otak mengakibatkan iskemia atau
infark otak---- gangguan otonom
HIPOTENSI ORTHOSTATIK
• Definisi : penurunan tensi sistolik/diastolik 20
mmHg pada saat penderita berubah posisi dari
tidur ---berdiri.
• Mekanisme pengaturan tekanan darah : tensi
dipertahankan oleh refleks baroreseptor di sinus
karotikus. Saat perubahan posisi dari tidur ke
berdiri terjadi penurunan mendadak vol darah
(700cc) di dada menuju kaki- venus return
menurun - isi sekuncup turun tensi turun.
Kompensasi saraf simpatik mell baroreseptor
vasokontriksi arteritensi tetap
GEJALA DAN TANDA
HIPOTENSI POSTURAL
• Sering tanpa gejala
• Gejala berupa keluhan rasa melayang /
ngliyeng ( light headed)  tidak sadar tapi
akan segera baik bila posisi badan
dibaringkan lagi jadi sebab jatuh
• Sering disertai dengan keringat dingin,
pupil melebar( silau ), gangg TGI, disfungsi
VU dan poliuria nokturnal
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

• Penurunan fungsi otonom akibat usia,


disertai hilangnya elastisitas pembuluh drh.
• Gangg aktivitas barorefleks akibat tirah
baring lama
• Hipovolemia dan / hiponatremia ( diuretik )
• Obat hipotensif
• Akibat berbagai penyakit yg mengganggu
saraf otonom ( Parkinson, CVD, DM dll )
PENATALAKSANAAN HO
• Dx : penurunan tensi 20 mmHg pada perubahan
posisi, test tanggapan laju denyut pada saat
berdiri, fungsi regulatorik vasomotor, tekanan
negatif bag bawah badan.
• Terapi umum berupa peninggian posisi kepala
waktu tidur, hilangkan obat hipotensif dan
penyakit penyebab hipotensif
• Terapi khusus banyak macam tetapi hampir tidak
berhasil baik.
Gangguan regulasi temperatur:

• Pengaturan suhuhipotalamus merupakan


termostat. Bila suhu telah ditetapkan dan
lalu terjadi keadaan tertentu menyebabkan
suhu lebih rendah / tinggi mekanisme
kompensasi untuk mempertahankan suhu.
• Pada lansia fungsi regulasi ini terganggu
hipo/ hiperthermi
PENYEBAB GANGGUAN REGULASI
TEMPERATUR TUBUH

Hipertermia Hipotermia
Nilai ambang suhu tinggi Sensasi dingin hilang

Kemampuan berkeringat Gangg sensasi perubahan


menurun suhu
Tanggapan abnormal a.drh Gangg tanggapan reaksi
tepi thdp peningkatan suhu menggigil
Cadangan kardiovaskuler Kerusakan termogenesis
menurun

You might also like