You are on page 1of 26

Asuhan Keperawatan

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Kep. Reproduksi I
Catur Ari Intan 131311133002
Martha Oktavia S. 131311133055
Renny Mey Maghfiroh 131311133064
Tri Lestyorini 131311133088
Elma Safira Istizabana 131311133097
Ismi Fuatjia N. 131311133103
Safrida Widya N. 131311133112

Kelompok 5 A2 2013
Fasilitator : Mira Triharini, S.Kp., M.Kep
Pokok Bahasan
Definisi Hiperemesis Gravidarum

Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum

Etiologi Hiperemesis Gravidarum

Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum

Pemdis, penatalaksanaan, Komplikasi, Prognosis

Asuhan Keperawatan Hiperemesis Gravidarum


Latar Belakang
Mual dan muntah merupakan gejala yang umum
terjadi pada sekitar 50% sampai 80% dari seluruh
kehamilan. Kondisi ini umumnya disebut “morning
sickness” disebut juga dengan hiperemesis
gravidarum, dengan prevalensi 1% sampai 3% atau 5-
20 kasus per 1000 kehamilan(Simpson et.al, 2001).
Jika sepanjang kehamilan si ibu menderita
hiperemesis gravidarum, maka kemungkinan bayinya
mengalami BBLR, Prematur hingga menjadi abortus
(Wiknjosastro, 2005).
Definisi

Hyperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana seorang


ibu memuntahkan segala apa yang dimakan dan yang
diminum sehingga berat badan sangat turun, turgor kulit
kurang, timbul aseton dalam kencing (Manuaba, 1998).

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang lebih


dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan
umumnya menjadi buruk dan dapat terjadi dehidrasi
(Standar pelayanan medic obstetric dan ginekologi).
Klasifikasi

Tingkat I

Tingkat II

Tingkat III
Klasifikasi

Tingkat I

a. Muntah berlebihan
b. Dehidrasi ringan
c. Nyeri pada epigastrium
d. Nadi meningkat
e. Berat badan menurun
Klasifikasi
Tingkat II

a. Tampak lemah dan apatis


b. Dehidrasi sedang
c. Turgor kulit turun
d. Lidah mengering
e. Tampak ikterus
f. Nadi meningkat, temperatur naik, TD turun
g. Hemokonsentrasi disertai oliguria
h. Badan keton dalam keringat dan air kencing.
Klasifikasi
Tingkat III

a. Keadaan umum sangat


....menurun
b. Kesadaran somnolen sampai
.... koma
c. Ikterus yang semakin nyata
Etiologi
• Menurut (Maria A. Wijayarini, 2004)
1. Kadar hCG yang tinggi pada awal kehamilan

2. Defisiensi metabolic atau nutrisi.

3. Lebih sering pada kehamilan pertama


4. Ambivalen terhadap kehamilan atau stress
....terkait dengan keluarga.

5. Disfungsi tiroid
Epidemiologi
Berdasarkan penelitian, dari 56 wanita yang kembali
hamil, 27 di antaranya mengalami hiperemesis pada
kehamilan kedua dan 7 dari 19 wanita mengalami
hiperemesis pada kehamilan ketiga

60-80 %
50-90 % Primi Gravida
Hiperemesis
Gravidarum 40-60 %
Multi Gravida
Patofisiologi
hCg tinggi  melewati kontrol ovarium di hipofisis GnRh
memperngaruhi korpus luteum produksi estrogen & progesteron ↑
Efek SSP efek pengosongan lambung terhambat  Mual muntah
↑ Estrogen dan Progesteron  Efek SSP  Efek pengosongan lambung
terhambat  Mual Muntah
↑ Progesteron  otot polos gastrointestinal relaksasi  motilitas
lambung menurun  pengosongan lambung terhambat  mual
muntah
Faktor psikologis terganggu  Gangguan konversi atau somatisasi 
koping stres↓  efek SSP  Efek pengosongan lambung terhambat 
mual dan muntah
Manifestasi Klinis


MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Diagnostik

USG (Ultra Sonografi)

Urinalisis

Pemeriksaan fungsi hepar untuk mendeteksi


AST (Aspartat Amino Transferase), ALT
(Alanin Amino Transferase), dan kadar LDH
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa

Suplemen multivitamin (B1 dan B6 atau B-


Kompleks), antihistamin (Dramamin, Avomin),
antiemetik pada keadaan lebih berat (Disiklomin
hidrokhloride atau Khlorpromasin).
Penatalaksanaan
2. Nutrisi
Diet hiperemesis I diberikan juga pada hiperemesis
tingkat III

roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak


diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua
zat-zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya
diberikan selama beberapa hari.
Penatalaksanaan
2. Nutrisi
Diet hiperemesis II diberikan bila mual dan muntah
berkurang.

Secara beransur-ansur mulai diberikan makanan


yang bergizi tinggi. minuman tidak diberikan
bersamaan dengan makanan. Makanan yang
diberikan adalah makanan yang rendah gizi
kecuali vitamin A dan D.
Penatalaksanaan
2. Nutrisi
Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan
hiperemesis ringan

Minuman tidak boleh diberikan bersamaan


dengan makanan. Makanan yang diberikan
adalah makanana yang rendah gizi kecuali
kalsium.
Penatalaksanaan
3. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang
tenang, cerah, dan memiliki peredaran udara
yang baik. Tidak diberikan makanan atau
minuman selama 24 jam. Biasanya dengan
isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau
hilang tanpa pengobatan (Bottomley C).
Penatalaksanaan
4. Terapi Psikologik
Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan dan
persalianan karena itu merupakan proses
fisiologis, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik lainnya yang
melatarbelakangi penyakit ini (Bottomley C)
Penatalaksanaan
5. Cairan Parenteral
Resusitasi cairan merupakan prioritas utama,
untuk mencegah mekanisme kompensasi yaitu
vasokonstriksi dan gangguan perfusi uterus.
Selama terjadi gangguan hemodinamik, uterus
termasuk organ non vital sehingga pasokan
darah berkurang
Komplikasi

a. Komplikasi ringan
Kehilangan berat badan, dehidrasi, asidosis dari kekurangan
gisi, alkalosis, hipokalemia, kelemahan otot, kelainan
elektrokardiografik, tetani, dan gangguan psikologis

b. Komplikasi berat
Rupture oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat,
Encephalophaty werbicke’s, keterlambatan pertumbuhan
didalam kandungan dan kematian janin.
Prognosis
Gardsby melaporkan semua wanita
dengan mual dan muntah pada
kehamilan merasakan awal terjadinya
sebelum usia kehamilan 9 minggu.
Jumlah tersebut menurun 30% pada
kehamilan 10 minggu, turun lagi 30%
pada kehamilan 12 minggu, dan
menjadi 30% pada kehamilan 16
minggu. Sepuluh persen mengalami
mual dan muntah setelah 16 minggu
dan hanya 1% tetap mengalaminya
setelah usia kehamilan 20
minggu.(Golberg D, 2007)

You might also like