You are on page 1of 14

Dasar-dasar Pemodelan dan

Simulasi
Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud model
2. Menjelaskan apa yang dimaksud simulasi
3. Menjelaskan hubungan model dan simulasi
4. Menjelaskan bagaimana simulasi dikerjakan
5. Menjelaskan jenis-jenis bahasa simulasi
6. Menjelaskan klasifikasi model simulasi
Cara Mempelajari Sistem
1.1 Proses Pembuatan Model
Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang
menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalahan. Pemodelan
adalah proses pembentukan model dari sistem tersebut dengan
menggunakan bahasa formal tertentu.
Image

Sistem Nyata
Model
(A)

Sampel Model yang Diuji

Sumber : Erma Suryani, 2006


1.2 Prinsip Dasar Pengembangan Model
1. Elaborasi
Pengembangan model sebaiknya dimulai dari yang paling sederhana
kemudian secara bertahap dielaborasi menjadi model yang representative.
Penyederhanaan permasalahan dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi-
asumsi yang diperlukan, sesuai dengan tujuan pembuatan modelnya.
2. Analogi
Pengembangan model dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip-
prinsip dan teori-teori yang sudah dikenal luas.
3. Dinamis
Pengembangan model bukanlah suatu proses mekanis dan linier, sehingga
dalam tahap pengembangannya mungkin saja terdapat proses pengulangan.
1.3 Pengertian Simulasi
1. Emshoff dan Simon (1970)
2. Shannon (1975)
3. Banks dan Carson (1984)
4. Hoover dan Perry (1990)
5. Law dan Kelton (1991)
6. Khosnevis (1994)
Simulasi merupakan proses aplikasi membangun model dari sistem
nyata atau usulan sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut
untuk menjelaskan perilaku sistem, mempelajari kinerja sistem, atau untuk
membangun sistem baru sesuai dengan kinerja yang diinginkan.
1.4 Manfaat Simulasi
1. Model simulasi merupakan tool yang cukup fleksibel untuk
memecahkan masalah yang sulit untuk dipecahkan dengan model
matematis biasa.
2. Memberikan wawasan yang luas kepada pihak manajemen dalam
menyelesaikan suatu masalah pada sistem/ pembuatan keputusan.
3. Manajer menciptakan sistem kerja yang baik mulai tahap
perancangan sistem sampai operasional.
1.5 Proses Pengerjaan Simulasi
1. By hand simulation oleh George L. Leclere untuk estimasi nilai π.
21
π=
𝑝𝑑
p = probabilitas jarum mengenai garis
1 = panjang jarum
d = lebar meja
2. Bahasa Fortran.
3. Bahasa simulasi khusus seperti GPSS (General Purpose Sistem Simulator),
SLAM, SIMAN, SIMPSCRIPT, GASP, SIMULA.
4. High Level Simulator seperti GUI, menu dan dialog. Contoh: AW – SIM.
5. Arena merupakan kombinasi high level simulator dengan Visual Basic.
Kelebihan Model Simulasi
1. Tidak semua sistem direpresentasikan dalam model matematis.
2. Dapat bereksperimen tanpa resiko pada sistem nyata.
3. Mengestimasi kinerja sistem pada kondisi tertentu dan memberikan
alternatif desain terbaik sesuai spesifikasi yang diinginkan.
4. Dapat melakukan studi jangka panjang dalam waktu singkat.
5. Dapat menggunakan input data bervariasi.
Kekurangan Model Simulasi
1. Kualitas dan analisis model tergantung si pembuat model.
2. Hanya mengestimasi karakteristik sistem berdasarkan masukan
tertentu.
Klasifikasi Model Simulasi
1. Menurut waktu
a. Simulasi statis, output model tidak dipengaruhi waktu. Contoh: percobaan
George L.
b. Simulasi dinamis, output model dipengaruhi waktu sebagai variabel bebas.
Contoh: laju penjualan
Klasifikasi Model Simulasi
2. Menurut perubahan status variabel
a. Simulasi kontinyu, status variabel berubah secara kontinyu.
contoh: model level cairan yang rate/ lajunya berubah setiap saat.
b. Simulasi diskrit, status variabel berubah pada saat tertentu.
contoh: model inventory yang materialnya datang dan diambil pada
waktu tertentu
Klasifikasi Model Simulasi
3. Menurut derajad ketidakpastiannya
a. Simulasi deterministik, outputnya bisa ditentukan pasti. Contoh:
model matematis, economic order quantity.
b. Simulasi stokastik, outputnya tidak bisa ditentukann secara pasti.
Contoh: diagram pohon keputusan.

You might also like