You are on page 1of 24

Comparsion of three video laryngoscopy

devices to direct laryngoscopy for intubating


obese patients : a randomized controlled trial
Disusun Oleh
Dyoza Ashara Cinnamon
Pembimbing
dr. Edwin Haposan Martua, Sp.An, M.Kes, AIFO
Pendahuluan
• Latar Belakang : lebih dari 2 atau 3 orang dewasa di amerika serikat adalah
overweight atau obesitas dan merupakan kandidat untuk operasi bariatric.
• Banyak yang beranggapan bahwa obesitas bukan faktor penyulit dari tindakan
intubasi
• Kenyataanya banyak tantangan dalam intubasi pasien dengan obesitas, diantaranya
• Desaturai oksigen yang lebih sering
• Peningkatan Konsumsi Oksigen
• Sensitifitas yang lebih tinggi dari obat anestesi dan analgesi
• Penelitian oleh shiga dkk. dan juvin dkk melaporkan bahwa pasien dengan
obesitas lebih sulit diintubasi dibandingan populasi dengan berat badan
normal
• Kedua penelitian tersebut menjelaskan bahwa alasan utama kesulitan dari
intubasi pasa obesitas pasien adalah dalam visualisasi dari glottis
• Banyak penelitian sebelumnya mengatakan untuk mendapatkan visualisasi
glottis yang lebih baik digunakan video laringoskop untuk membantu
intubasi
Hipotesis
• Primer : untuk membuktikan bahwa penggunaan video laringoskop akan
mempersingkat waktu intubasi dan meningkatkan visualisasi glottis dan
dibandingkan dengan laringoskopi standar
• Sekunder : untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan diantara
tiga video laringoskop dan laringoskop standar pada kejadian yang tidak
diharapkan
Bahan dan Metode
• Subjek dikumpulkan sejak mei 2010 sampai February 2012
• Kriteria inklusi :
• Pasien yang direncanakan untuk operasi bariatric
• Usia 18 sampai 80 tahun
• BMI > 30
• Kriteria Ekslusi :
• Pasien dengan abnormal facial
• Kanker pada orofaring
• Pernah mengalami pembedahan rekonstruksi
• Pasien emergensi
• Pasien dengan gangguan mental
• Dan pasien yang memiliki riwayat sulit intubasi pada operasi sebelumnya
Pembagian grup subjek
• Subjek yang akan menjalani operasi dibagi kedalam 4 grup dengan rasio 1 : 1
• Digunakan 4 alat intubasi dengan blade ukuran 3 atau 4 diantaranya
• Laringoskopi Standar (Grup Control)
• Video Mac Laringoskop
• Glidescope video laringoskop
• Mc Grath Video Laringoskop Seri 5
Video Mac Laringoskop
Glidescope
Laringoskop

Mc grath Video
Laringoskop
• Intubasi dilakukan oleh dokter anestesi yang berpartisipasi dalam penelitian
ini dengan minimum pengalaman adalah 20 kali intubasi yang berhasil
menggunakan setiap alat yang ada dalam penelitian ini
• Evaluasi jalan napas dilakukan oleh setiap dokter annestesi, selain itu
penilaian malampati skor juga dilakukan
• ETT yang digunakan : - Mallinckrodt Hi Lo oral/nasal tube
• Pasien dibawa dengan posisi supine dan di pantau tanda vital menggunakan
mesin otomatis
• Kemudian diberikan pre oksigenasi sebanyak 100% o2 selama 3 sampai 5
menit untuk mencapai titik dasar saturasi oksigen 98% sebelum induksi
anestesi
• Obat obatan induksi diantaranya : Propofol, Lidocaine dan succinylcholine
• Pengukuran waktu dimulai saat blade berada tepat di mulut pasien sampai
ETCO2 terdeteksi
• Penilaian dari visualisasi dilakukan oleh masing masing dokter anestesi dengan
menggunakan POGO score (percentage of glottis opening)
• Data perioperative yang dikumpulkan adalah
1. Informasi demografi (BMI, Usia, Jenis Kelamin)
2. Evaluasi jalan napas
3. Jenis obat obatan yang digunakan saat induksi anestesi
4. Waktu yang dicatat dari blade di depan mulut sampai ditemukan pandangan glottis
dan dimasukanya ETT sampai tercatat ETCO2
5. Penentuan dari gambaran Glotis
6. Jumlah percobaan intubasi
7. Tanda vital dipantau sejak sebelum saat dan sesudah intubasi
Penentuan Sampel
• Berdasarkan hipotesis primer dan sekunder digunakan waktu rata rata dari proses intubasi
dan nilai rata rata dari POGO skor
• Perbandingan setiap group video laringoskop dibandingkan satu sama lain dan dibandingkan
juga dengan laringoskop standar
• Menggunakan rumus one way Annova
1. Untuk menentukan perbedaan waktu sedikitnya 16 detik menggunakan test turkey Kramer
multiple comparsion dengan standar deviasi adalah 11 dan nilai p < 0.05 adalah signifikan
2. Untuk menentukan perbedaan sedikitnya 20% dari pogo skor digunakaan turkey Kramer
multiple comparsion test dengan nilai <0.05 adalah signfiikan
Analisa statistik
Hasil
• Semua video laringoskop dalam penelitian ini memiliki persamaan dalam visualisasi glottis
saat dilakukan intubasi trakea dihitung menggunakan lehane dan pogo skor
• Menunjukan peningkatan dalam mendapatkan visualisasi glottis dibandingkan dengan
laringoskop standar
• Namun hanya video mac laringoskp yang mempersingkat waktu sampai terkonfirmasi ETT
terpasang dengan benar
• Tidak ada perbedaan signifikan dari Video mac laringoskop dan glideskop dalam
pemasangan ETT
• Percobaan intubasi dilakukan sebagian besar hanya 1 kali dan beberapa 2 kali percobaan
• Komplikasi minor dari tindakan intubasi dibandingkan dari keempat grup
dan tidak ditemukan perbedaan signifikan
• Perbedaan pada tekanan darah awal terdapat pada kelompok glidescope
dibandingkan dengan 3 grup lain namun tidak ditemukan perbedaan
signifikan saat dilakukan pemasangan ETT pada setiap grup
Diskusi
• Penggunaan ketiga laringoskop yang terdapat pada penelitian ini sudah
pernah diteliti sebelumnya namun study sebelumnya tidak menyertakan
laringoskop standar menjadi grup kontrol
• Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa penggunaan video laringoskop
video mac lebih baik daripada video laringoskop glidescope dan mcgrath
• Data yang didapat adalah dari 100 pasien yang menjalani operasai bariatric 98
pasien berhasil diintubasi pada percobaan pertama sisa 2 dilakukan intubasi
pada percobaan kedua
• Penelitian yang dilakukan shirgoska dan netkovski menyarankan laringoskop video
digunakan untuk mengatasi jalan napas yang sulit bahkan pada saat emergensi dan
juga alat ini dapat dengan mudah dipelajari
• Griesdale dkk juga mengatakan bahwa video laringoskop dapat meningkatkan
visualisasi glottis bahkan pada pasien dnegan kesulitan pada jalan napas
dibandingkan dengan laringoskop standar
• Andersen dkk juga menemukan bahwa visualisasi dari glottis lebih baik pada
penggunaan glidescope video laringoskop dibandingkan dengan laringoskop standar
namun penggunaan ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan
laringoskop standar
• Massen dkk menemukan bahwa 3 video laringoskop yang diteliti dalam
penelitian ini menunjukan tingkat keberhasilan yang tinggi pada pasiien
obesitas dan juga tidak memerlukan tenaga yang besasr untuk mendorong
maxillary incisor
• Keterbatasan pada penelitian ini adalah
• Setiap dokter anestesi yang berpartisipasi berpotensi menghasilkan komplikasi pada
pasien setelah intubasi
• Pelatihan dan pengalaman dari setiap dokter anestesi dapat memberikan bias pada
penelitian ini
• Kemudian standar pengukuran dari visualisasi dinilai secara subjektif berdasarkan setiap
dokter anestesi yang berpartisipasi
Kesimpulan
• Penggunaan video laringoskop pada pasien dengan obesitas dengan jenis
video mac, glidescope, dan mcgrath meningkatkan visualisasi dari laring,
namun hanya video mac yang mendapatkan hasil signifikan dari waktu proses
intubasi dibandingkan dengan laringoskop standar.
Terimakasih

You might also like