Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3
Anggota :
1. Kuza Alista
2. Narita Ayustina
3. Moh. Ilzamul H.
4. Ennas panjalu R.
AIDS singkatan Acquired Immune Defeciency
Syndrome. Acquired berarti diperoleh karena orang
hanya menderita bila terinfeksi HIV dari orang lain
yang sudah terinfeksi. Immuno berarti system
kekebalan tubuh, Defenciency berarti kekurangan
yang menyebabkan rusaknya system kekebalan tubuh
DEFINISI dan syndrome berarti kumpulan gejala atau tanda
yang sering muncul berama tetapi mungkin
disebabkan oleh satu penyakit atau mungkin juga
tidak yang sebelum penyebabnya infeksi HIV
ditemukan.Jadi, AIDS adalah kumpulan gejala akibat
kekurangan atau kelemahan system kekebalan tubuh
yang disebabkan oleh virus yang disebut
HIV.(Gallant. J 2010)
ETIOLOGI
Pasien AIDS secara khas Dan disaat fase supresi imun simptomatik
punya riwayat gejala dan (3 tahun) pasien akan mengalami demam,
tanda penyakit. Pada keringat dimalam hari, penurunan berat
infeksi Human badan, diare, neuropati, keletihan ruam
Immunodeficiency Virus kulit, limpanodenopathy, pertambahan
(HIV) primer akut yang kognitif, dan lesi oral.
lamanya 1 – 2 minggu
pasien akan merasakan
sakit seperti flu.
Umum : Khusus :
Penanganan pasien Penanganan pada wasting syndrom mencakup
HV/AIDS meliputi penanganan penyebab yang mendasari infeksi
penanganan umum dengan oportunistik sistemik maupun gastrointestinal.
istirahat yang cukup, Diet seimbang merupakan terapi nutrisi yang
dukungan nutrisi, terapi esensial bagi pasien HIV/AIDS. Tujuannya adalah
psikososial dengan untuk mempertahankan berat badan ideal pasien
konseling serta penanganan dan jika bisa menaikkan berat badannya (Brunner
khusus pada pasien and Suddarth, 2002).
HIV/AIDS
Prinsip dasar penanganan pasien HIV/AIDS adalah
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
AIDS, memperbaiki/meningkatkan kualitas hidup
pasien, mempertahankan serta memulihkan sistem
kekebalan tubuh pasien, menekan dan menghambat
pembelahan virus.
KASUS
Ny. T 25 th. MRS di RS. Kandou dengan febris intermiten, sakit kepala
sejak 2 bulan, diare berat sudah 1 bulan, BB menurun sejak 2 bulan
yang lalu, sesak pada dada dan 6 bulan lalu MRS didiagnosis TB paru
dan HIV positif. Dari riwayat pasien didapatkan bahwa pasien bekerja
sebagai PSK. Pasien dipulangkan dengan terapi OAT dan ARV ( AZT +
3TC + efavirenz ). Pasien sempat kontrol sekali seminggu KRS di
praktek dengan keadaan umum baik, terapi diteruskan, diberi konseling
tentang kepatuhan. Setelah itu pasien tidak pernah kontrol lagi walau
dihubungi Lewat telepon. Alasan putus obat : efek samping ARV
pusing, sakit kepala, mual. Pasien pindah ke kota kandou karena
merasa malu dengan tetangga mengenai kondisi penyakit yang
dialaminya.