Professional Documents
Culture Documents
ORTHOPAEDI
DAN
PENATALAKSANAANYA
G. Berdasarkan kelelahan
fraktur akibat tekanan yg berulang -ulang
H. Fraktur patologis
ASSESMENT OF THE MUSCULOSKELETAL
SYSTEM
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Rontgen
Pemeriksaan foto rontgen
Syarat foto rontgen pada fraktur
Patah tulang dipertengahan foto
Persendian proksimal dan distal terlihat pada foto
Dua foto dua arah bersilangan 900
Sinar menembus tegak lurus
Bila ada keraguan anggota gerak yang sehat untuk
perbandingan
Pemeriksaan penunjang lain dilakukan bila terdapat
indikasi misal persiapan tindakan operasi, pathologic
fracture, etc.
Lab darah : Darah Lengkap (Hb, leukosit, Hct,
Trombosit), BUN, Kreatinin Serum, Faal hemostasis,
Serum Elektrolit, BGA, Blood glucose .
ECG
Operatif
Terapi simptomatik
Analgesic :
jenis, dosis, dan cara pemberian sesuai indikasi klinis
Immobilisasi (splinting dan bandaging) sesuai indikasi
Pemberian antitetanus sesuai dengan indikasi terutama
pada open fraktur
Simptomatik lain sesuai klinis
Terapi supportif
sesuai indikasi klinis
indikasi absolut rawat inap :
Open fracture dan complicated fracture e.g. patah tulang terbuka,
comminutive, angulated, fracture os basis cranii, etc.
high – risk
1. Usia kritis e.g. anak – anak, lansia
2. terdapat comorbid e.g. cedera otak, trauma tumpul abdomen,
trauma thoraks, electric injury, etc.
3. Disertai komplikasi e.g. perdarahan massive, shock, rupture
organ dalam, etc
KOMPLIKASI
1 . Komplikasi awal
a. Kerusakan arteri
b. Kompartement Syndrom
c. Fat Emboli syndrom
d. infeksi
e. Avaskuler Nekrosis
f. Shock
Kompikasi dalam waktu lama
a. Delayet Union
b. Nonunion
c. Malunion