You are on page 1of 44

1

PSIKOFARMAKA
dr. Purwaningsih, SpKJ, MKes
Psikoaktif 2
• Zat yg mempengaruhi aktifitas mental dan perilaku
(Psikotropik & Narkotik)

Psikotropik/Psikofarmaka
• Obat yg bekerja scr selektif pd SSP & mempunyai efek
utama terhadap aktifitas mental dan perilaku
• Digunakan untuk terapi mental disorder

Narkotik
• Obat yg bekerja scr selektif pd SSP & mempunyai efek
utama terhadap penurunan kesadaran, hilangnya rasa &
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
• Digunakan untuk analgetik, antitusif, antispasmodik &
premedikasi anestesi
• Opioid, kokain, ganja
Risiko Penyalahgunaan Psikotropik
3
a. Intoksikasi Akut: berkaitan dgn dosis zat yg digunakan

b. Penggunaan yg merugikan/ harmful use


• Berakibat ggn kesehatan fisik & mental serta menimbulkan
hendaya psikososial
• Blm menunjukkan sindrom ketergantungan

c. Sindrom ketergantungan
• Kompulsif
• Loss of control
• Keadaan putus zat
• Toleransi
• Menghabiskan byk waktu dan mengabaikan kesenangan
• Terus menggunakan meskipun menyadari akibat buruk
terhadap kesehatan
d. Keadaan putus zat / Withdrawal 4
• Gejala fisik dan mental yg tjd stlh penghentian penggunaan
zat yg terus menerus, jangka waktu lama dan dosis tinggi
• Gejala mereda dgn meneruskan penggunaan zat
• Salah 1 indikator sindrom ketergantungan

e. Gangguan Psikotik
• Gejala psikotik yg tjd selama atau segera sesudah
penggunaan zat psikoaktif
• Waham, halusinasi, perubahan psikomotor, afek
inappropiate
• Kesadaran jernih

f. Sindrom Amnestik
• Penurunan daya ingat, terutama jangka pendek
• Kesadaran jernih
Penggolongan Psikotropik 5

Jenis Obat Gejala Sasaran

• 1. Anti psikosis • Psikosis


• 2. Anti depresan • Depresi
• 3. Anti mania • Mania
• 4. Anti anxietas • Anxietas
• 5. Anti insomnia • Insomnia
• 6. Anti obsesif kompulsif • Obsesif kompulsif
• 7. Anti panik • Panik
• 8. Anti hiperkinetik • ADHD
1. Anti Psikotik 6

Gejala sasaran: sindrom psikosis

Sindrom psikosis ada 2:


• Fungsional: psikotik akut, skizofrenia, skizoafektif,
• Organik: delirium, demensia, intoksikasi alkohol

Obat acuan: CPZ


Penggolongan Antipsikotik
7
A. Tipikal (Generasi 1)

Obat Sediaan Dosis Anjuran


Chlorpromazin Tablet 25, 100 mg 150-600 mg/hari
Injeksi 25, 100 mg
Haloperidol Tablet 1,5; 5 mg 5-15 mg/hari
Injeksi 5 mg
Injeksi Long Acting 50 mg/ml 50 mg/2-4 minggu
Perphenazin Tablet 2, 4, 8 mg 12-24 mg/hari
Fluphenazin Tablet 2,5 ; 5 mg 10-15 mg/hari
Injeksi Long Acting 25 mg/ml 25 mg/2-4 minggu
Trifluoperazin Tablet 1; 5 mg 10-15 mg/hari
Thioridazin Tablet 50 , 100 mg 150-600 mh/hari
Penggolongan Antipsikotik...
8
A. Atipikal (Generasi 2)
Obat Sediaan Dosis Anjuran
Risperidon Tablet 1,2,3 mg 2-6 mg/hari
Injeksi Long Acting 25; 37,5; 50 mg 25-50 mg/2 minggu
Tetes 1 mg/ml
2-6 mg/hari
Clozapin Tablet 25, 100 mg 150-600 mg/hari
Quetiapin Tablet XR 50, 300, 400 mg 300-800 mg/hari
Olanzapin Tablet 5, 10 mg 10-30 mg/hari
Injeksi 10mg/ml
Paliperidon Tablet 3,6,9 mg 3-9 mg/hari
Injeksi Long Acting 75, 100, 150 mg/ml 75-150mg/4 minggu
Tablet 5, 10, 15 mg
Aripiprazol Tetes 1mg/ml 10-30 mg/hari
Injeksi 9,75 mg/ml
Mekanisme Kerja Antipsikotik 9
Sindrom psikosis tjd berkaitan dgn aktifitas
neurotransmiter dopamin yg meningkat

Antipsikosis Tipikal

• Memblokade dopamin pd reseptor pasca sinaptik


neuron di otak, khususnya di sistem limbik & sistem
ekstrapiramidal (reseptor dopamin D2), sehingga efektif
untuk gejala POSITIF

Antipsikosis Atipikal

• Selain bekerja pd reseptor dopamin D2, juga pd reseptor


serotonin 5 HT 2, sehingga efektif juga pd gejala NEGATIF
Efek Samping
10
a. Sedasi & inhibisi psikomotor
• Mengantuk, kewaspadaan berkurang, kognitif menurun

b. Ggn Otonomik
• Hipotensi, mulut kering, kesulitan miksi & defekasi, hidung tersumbat,
mata kabur, TIO meningkat, ggn irama jantung

c. Ggn Ekstrapiramidal
• Distonia, akatisia, sindrom parkinson (tremor, bradikinesia, rigiditas)

d. Ggn Endokrin (Amenore, ginekomasti)

e. Metabolik (Jaundice)

f. Hematologik (Agranulositosis)
Efek Samping...
11

Hipotensi

• Dpt dicegah dgn berbaring/difiksasi 10-20 menit

Sindrom Ekstrapiramidal (EPS)

• Trihexyphenidil 3x2mg
• Injeksi Sulfas Atropin 25mg/12 jam IM
• Injeksi Diphenhidramin 50mg/12 jam IM
Efek Samping Paling Berat...
12

Sindrom Neuroleptik Malignan (SNM)


• 1. Hipertermi: suhu >38◦C
• 2. Efek Ekstrapiramidal berat (rigidity)
• 3. Disfungsi Otonomik (hipertensi, takikardi, inkontinensia uri)
• 4. Kesadaran menurun
• 5. Timbul & berkembang secara cepat

Penatalaksanaan SNM
• Hentikan segera obat antipsikosis
• Perawatan suportif, untuk memperbaiki kondisi umum
• Obat dopamin agonist (bromokriptin 7,5-60 mg/ hari atau levodopa
2x100 mg/hari atau amantadin 200mg/hari)
• Konsul dan raber SpPD
Pemilihan Antipsikotik 13

Keadaan tertentu pasien


• Kasus gawat darurat: sediaan injeksi
• Kasus penderita yg menolak minum obat: sediaan tetes,
long acting injection
• Kasus penderita yg kooperatif/kronik: sediaan tablet,
long acting injection

Gejala yg dominan
• Gejala positif: antipsikotik generasi 1
• Gejala negatif: antipsikotik generasi 2
Pemilihan Antipsikotik... 14

Kondisi khusus

• Anak-anak, lansia: dosis kecil dgn monitoring


ketat
• Bumil & Busui: pertimbangkan risiko &
manfaatnya, risiko tinggi pd kehamilan trimester
1 & saat menyusui
• Pasien dgn kelainan jantung, ginjal,glaukoma,
asma, epilepsi: pilih obat yg paling minimal
berdampak terhadap penyakit tsb
• Pasien yg mengendarai kendaraan atau
menjalankan mesin, yg butuh kewaspadaan
tinggi: pilih obat yg tingkat sedatifnya rendah
2. Anti Depresan 15

Gejala sasaran: sindrom depresi


• Defisiensi relatif neurotransmiter aminergik
(serotonin, dopamin) pd sistem limbik

Sindrom depresi ada 4:


• Psikis: depresi, distimia, siklotimik, ggn afektif bipolar
• Organik: hipotiroid, cidera kepala
• Situasional: ggn penyesuaian dgn afek depresi
• Penyerta: Ggn jiwa (OCD, ggn panik, demensia) yg diserti depresi;
Ggn fisik (stroke, infark miocard, kanker) yg diserti depresi

Obat acuan: amitriptilin


16
Penggolongan anti depresan

Golongan Nama obat Sediaan Dosis anjuran


Trisiklik Amitriptilin 25 mg 72-150 mg/hr
Tetrasiklik Maprotilin 25, 50 mg 72-150 mg/hr
MAOI Moclobemid 150 mg 300-600
Reversible mg/hr
Atipikal Mirtazepin 30 mg 15-45 mg/hr
SSRI Fluoxetin 10, 20 mg 20-40 mg/hr
Mekanisme kerja anti depresan 17

Menghambat reuptake neurotransmiter aminergik

Menghambat penghancuran oleh enzim monoamin


oksidase

Sehingga tjd peningkatan neurotransmiter aminergik pd


sinaps neuron di SSP
Efek samping anti depresan
18

Sedasi
• Mengantuk, kewaspadaan berkurang, psikomotor
menurun, kognitif menurun

Efek antikolinergik
• Mulut kering, retensi urine, penglihatan kabur, konstipasi,
sinus takikardi

Efek anti adrenergik


• Perubahan EKG, hipotensi

Anti neurotaksis
• Tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia
3. Anti Mania 19

Gejala sasaran: sindrom mania

Obat acuan: lithium carbonate

Mekanisme kerja

• Mengurangi dopamin receptor supersensitivity


• Meningkatkan cholinergic-muscarinic activity
• Menghambat cyclic AMP
Efek samping anti mania 20

Tergantung dosis & kondisi fisik pasien

Efek samping dini

• Mulut kering, mual muntah, diare, kelemahan


otot, poliuri, tremor halus

Efek sampng lain

• Peningkatan BB, lekositosis, metalic taste,


penurunan konsentrasi
Sedian & dosis anjuran anti mania 21

Nama Sediaan Dosis anjuran


Lithium carbonate 200, 400mg 200-500 mg/hr
Haloperidol 1,5; 2; 5 mg 4,5-15 mg/hr
Carmabazepin 200 mg 400-600 mg/ hr
Asam Valproat 250 mg 750 mg/hr
Na divalproex 250 mg 750 mg/hr
4. Anti Anxietas 22

Obat acuan: diazepam/chlordiazepoxide

Gejala sasaran: sindrom anxietas

Sindrom anxietas:

• Psikis: ggn cemas menyeluruh, ggn panik, ggn fobik,


ggn obsesif kompulsif, gn stres pasca trauma
• Organik: hipertiroid
• Situasional: ggn penyesuaian, ggn cemas perpisahan
• Penyerta: stroke, kanker, MCI
23
Mekanisme kerja

• Hiperaktifitas sistem limbik SSP yg tdd dopaminergik,


noradrenergik & serotonergik

Efek samping

• Sedasi
• Relaksasi otot

Penggolongan

• Benzodiazepin: diazepam, chlordiazepoxide,


lorazepam, clobazam, alprazolam
• Non benzodiazepin: sulpirid, buspiron
24

Nama obat sediaan Osis anjuran


Diazepam 2, 5 mg 10-30 mg/hr
Lorazepam 0,5; 1; 2 mg 2-3 mg/hr
Clobazam 10 mg 20-30 mg/hr
Alprazolam 0,25; 0,5; 1 mg 0,75-1,5 mg/hr
5. Anti Insomnia 25
Obat acuan: phenobarbital

Gejala sasaran: sindrom insomnia

Ditinjau dari penyebabnya, sindrom insomnia:

• Psikis: ggn afektif bipolar, ggn cemas


• Organik: hipertiroid, putus obat narkotika
• Situasional: ggn penyesuaian
• Penyerta

Penggolongan

• Benzodiazepin: nitrazepam, triazolam, estazolam


• Non benzodiazepi: choral hydrat, phenobarbital
Anti Insomnia 26

Nama obat Sediaan Dosis anjuran


nitrazepam 5 mg 10 mg/hr
Triazolam 0,125; 0,250 mg 0,250 mg/hr
Estazolam 1, 2 mg 1, 2 mg 1-2 mg/hr
6. Anti Obsesif Kompulsif 27

Obat acuan: clomipramin

Mekanisme kerja

•Hipersensitiftas reseptor serotonin di SSP

Penggolongan

•Trisiklik: clomipramin
•SSRI: fluoxetin, sertralin, citalopram
Anti obsesif kompulsif 28

Nama obat Sediaan Dosis anjuran


Clomipramin 25 mg 75-200 mg/hr
Sertralin 50 mg 50-150 mg/hr
Fluoxetin 10, 20 mg 20-80 mg/hr
Citalopram 20 mg 40-60 mg/hr
7. Anti Panik 29

Obat acuan: imipramin

Mekanisme kerja

• Hipersensitiftas reseptor serotonin di SSP

Penggolongan

• Trisiklik
• Benzodiazepin
• RIMA
• SSRI
Anti Panik 30

Nama Obat Sediaan Dosis anjuran


Imipramin 25 mg 75-150 mg/hr
clomipramin 25 mg 75-150 mg/hr
Alprazolam 0,25; 0,5; 1 mg 2-4 mg/hr
Sertralin 50 mg 50-100 mg/hr
Fluoxetin 10, 20 mg/hr 20-40 mg/hr
Citalopram 20 mg 20-40 mg/hr
31

 R/ Haloperidol tab mg 5 No. X


 S 2 dd 1

R/ Chlorpromazin tab mg 100 No V


S 0-1-0
32
33
34
35
Lama Pemberian 36

Serangan sindrom psikosis berulang: maintenance minimal 5 th

Pemberian yg cukup lama tsb akan mencegah kekambuhan 2,5-5x

Pemberian sebaiknya dipertahankan 3 bln-1th setelah gejala psikosis hilang

Untuk psikosis akut, penurunan dosis dilakukan scr bertahap stlh hilangnya gejala
dlm kurun 2 mgg-2 bln

Bila penghentian antipsikotik dilakukan scr mendadak akan menyebabkan


“cholinergic rebound” berupa ggn lambung, mual, muntah, diare, pusing,
gemetar; dpt diatasi dgn pemberian antikolinergik (THP, inj SA)
37
38
39
40

 1. Berikut merupakan sindrom psikosis, kecuali:


 A. Gangguan menilai realita
 B. Halusinasi
 C. Waham
 D. Afek depresif
41

 2. Yang termasuk antipsikotik generasi 1 adalah:


 A. Haloperidol
 B. Risperidon
 C. Clozapin
 D. Olanzapin
42

 3. Pernyatan berikut benar, kecuali:


 A.Sindrom psikosis terjadi berkaitan dengan
peningkatan neurotransmiter dopamin
 B.Ekstrapiramidal sindrom selalu terjadi pada
pemberian antipsikotik
 C.Antipsikotik generasi 1 efektif untuk mengurangi
gejala positif
 D. Antipsikotik bisa melewati plasenta dan ASI
43

 4. Di bawah ini merupakan efek samping pemberian


antipsikotik yang paling berat adalah:
 A. Sindrom Neuroleptik Malignan
 B. Hipotensi
 C. Ekstrapiramidal sindrom
 D. Amenore
44

 5. Obat yang bisa digunakan untuk mengatasi efek


samping Ekstrapiramidal sindrom, kecuali:
 A. Trihexyphenidil
 B. Diphenhidramin
 C. Trifluoperazin
 D. Sulfas Atropin

You might also like