Professional Documents
Culture Documents
Nama : Tn. R
Usia : 60 tahun
Alamat : Magelang
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 29-09-2017
Tanggal Pulang : 02-10-2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mendadak mengalami penurunan kesadaran dan
lemah anggota gerak kanan, bicara pelo.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Tidar Magelang dengan
keluhan tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran.
Setelah sadar, pasien merasakan kelemahan anggota gerak
kanan. Keluhan disertai dengan bicara pelo dan pasien
merasa pusing. Mulut pasien tampak perot ke sebelah kiri.
Sebelumnya pasien juga merasa mual dan muntah. Pasien
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma(-)
Riwayat hipertensi (+)
Riwayat penyakit DM (-)
Riwayat obesitas (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Refleks Fisiologis
Patella : +/+
Bisep : +/+
Trisep : +/+
Refleks Patologis
Babinski :+/-
Chaddock : +/-
Hoffmen trommer :+/-
DIAGNOSIS
Emboli
Sumber emboli dapat terletak di arteri karotis maupun vertebralis
akan tetapi dapat juga di jantung dan sistem vaskular sistemik.
Embolus yang dilepaskan oleh arteri karotis atau vertebralis, dapat
berasal dari “plaque atherosclerotique” yang berulserasi atau
thrombus yang melekat pada intima arteri akibat trauma tumpul
pada daerah leher
Trombosis
Stroke trombotik dapat dibagi menjadi stroke pada pembuluh darah
besar (termasuk sistem arteri karotis dan percabanganya) dan
pembuluh darah kecil. Tempat terjadinya trombosis yang paling
sering adalah titik percabangan arteri serebral utamanya pada
daerah distribusi dari arteri karotis interna. Adanya stenosis arteri
dapat menyebabkan terjadinya turbulensi aliran darah
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
1) Defisit motorik
Paralisis pada salah satu sisi atau hemiplegia karena lesi pada sisi otak yang berlawanan.
2) Defisit komunikasi
Difungsi bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan dengan disartria, afasia,
apraksia.
3) Defisit persepsi sensori
Ketidakmampuan untuk menginterpretasikan sensasi, meliputi disfungsi persepsi visual,
gangguan hubungan visual-spasial, kehilangan sensori.
4) Defisit fungsi kognitif dan efek psikologi
Disfungsi ini ditunjukkan dalam lapang pandang terbatas, kesulitan dalam pemahaman,
lupa, dan kurang motivasi
5) Defisit kandung kemih
Kerusakan kontrol motorik dan postural menyebabkan penderita pasca stroke
mengalami ketidakmampuan menggunakan urinal, mengalami inkontinensia urinarius
sementara karena konfusi. Tonus otot meningkat dan refleks tendon kembali, tonus
kandung kemih meningkat, dan spastisitas kandung kemih dapat terjadi.
FAKTOR RESIKO
Anamnesis
Anamnesis terutama mengenai gejala awal, waktu awitan,
aktivitas penderita saat serangan, gejala seperti nyeri
kepala, mual, muntah, rasa berputar, kejang, cegukan
(hiccup), gangguan visual, penurunan kesadaran, serta
faktor risiko stroke (hipertensi, diabetes, dan lain-lain).
Pemeriksaan Fisik
meliputi penilaian respirasi, sirkulasi, oksimetri, dan
suhu tubuh. Pemeriksaan kepala dan leher (misalnya
cedera kepala akibat jatuh saat kejang, bruit karotis,
dan tanda-tanda distensi vena jugular pada gagal
jantung kongestif). Pemeriksaan thoraks (jantung
dan paru), abdomen, kulit dan ekstremitas.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan neurologis dan skala stroke.
Pemeriksaan neurologis terutama pemeriksaan
saraf kranialis, rangsang selaput otak, sistem
motorik, sikap dan cara jalan refleks, koordinasi,
sensorik dan fungsi kognitif. Skala stroke yang
dianjurkan saat ini adalah NIHSS.
PENATALAKSANAAN
Terapi Operatif
dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi
konservatif , bila terjadi gangguan sensorik yang berat, atau adanya atrofi otot-
otot thenar.
PENCEGAHAN