Professional Documents
Culture Documents
2015)
(Riskesdas. 2013)
24,7%
penduduk Asia
Tengara
23,3%
Aceh Selatan
hanya 20,5% Hipertensi penduduk
Indonesia
Berdasarkan
data statistic
menyatakan
bahwa
terdapat
tertinggi di
Aceh yang
Gayo Luwes
didapat melalui
28,8%, dikikuti
pengukuran
Aceh Singkil
pada umur di
28,7%, dan
atas 18 tahun
Nagan Raya
sebesar 21,5%
26,7%,
Menurut WHO pada
tahun 2006, secara
global terdapat dari
satu milyar penduduk
dewasa yang kelebihan
berat badan. 300 juta
diantaranya adalah
obesitas
Di indonesia, jumlah
penduduk yang
kelebihan berat
badan diperkirakan
mencapai 76,7 juta
(17,5%) dan pasien
obesitas berjumlah
lebih dari 9.8 juta
(4,7%).
OBESITAS
HIPERTENSI
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg
Etiologi
Hipertensi dibagi menjadi dua yaitu :
Hipertensi primer ( essensial ), penyebab hipertensi tidak diketahui (90-95 %
pasien)
Hipertensi sekunder, disebabkan oleh :
1. Gangguan ginjal (2-6 % dari seluruh pasien hipertensi ):
Renal parenchymal disease : penyakit glomeruler, penyakit tubulo interstisiil
kronik, penyakit polikistik, uropati obstruktif.
Renovascular disease : renal artery stenosis ( RAS ) karena aterosklerosis dan
displasia fibromuskuler, arthritis
2. Gangguan endokrin
Kelainan adreno-kortikal : hiperplasia adrenal kongenital, sindroma cushing.
Thyroid disease : hipertiroid, hipotiroid.
Hyperparathyroidisme : hipercalsemia.
3. Exogenous medications and drugs.
4. Kehamilan : pre eklamsia dan eklamsia
5. Gangguan neurologi
6. Faktor psikososial
Klasifikasi Hipertensi
Berdasarkan penyebab dikenal 2 jenis Hipertensi, yaitu
1. Hipertensi Primer (esensial)
2. Hipertensi sekunder
Metode yang sering digunakan adalah dengan cara menghitung IMT, yaitu
BB/TB2 dimana BB adalah berat badan dalam kilogram dan TB adalah
tinggi badan dalam meter
Sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan pasien PKM Lhok
Bengkuang menggunakan metode non-probability sampling dengan
judgment sampling artinya peneliti memilih responden berdasarkan pada
pertimbangan subyektifnya.
Kriteria Inklusi dan Eklusi
Kriteria inklusi
1. Pasien yang terdaftar pada PKM Lhok Bengkuang.
2. Usia 21 – 55 tahun.
3. Tidak dalam keadaaan hamil.
4. Bersedia mengikuti penelitian.
Kriteria eksklusi
1. Pasien dengan kelainan anatomi tubuh sehingga tidak bisa diukur
antropometrinya
2. Pasien dengan struma atau goiter.
3. Pasien dengan oedem dan gagal jantung.
Definisi
Variabel Indikator Alat Ukur Skala Kode
Operasional
Pengolahan data
Pengolahan data secara manual:
1. Editing, yaitu melakukan pengecekan terhadap hasil pemeriksaan
termasuk kelengkapan identitas
2. Transfering, yaitu data yang sudah di ambil disusun secara
berurutan dari yang pertama hingga yang terakhir untuk
dimasukan kedalam tabel.
3. Tabulating, yaitu mengelompikan faktor yang telah dibuat untuk
masing-masing variabel yang akan di nilai selanjutnya akan
dimasukan kedalam tabel.
Gambaran Lokasi Penelitian
Peneltian ini dilakukan di PKM Lhok Bengkuang, UPTD Puskesmas
Lhok Bengkuang memiliki luas wilayah kerja sekitar 8.700 Ha yang
meliputi 8 desa dan 2 Kelurahan yang ada di dalam wilayah kerja
Lhok Bengkuang dengan batas wilayah :
Sebelah Utara : Desa Lhok Bengkuang
Sebelah Timur : Desa Panton Luas
Sebelah Selatan : Desa Batu Itam
Sebelah Barat : Lautan Hindia
Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin dan umur di PKM Lhok Bengkuang tanggal 1 – 26 Agustus 2017
Umur
NO Jenis kelamin Jumlah
21 - 35 Thn 36 – 45 Thn 46 – 55 Thn
hipertensi
No Lingkar pinggang Non hipertensi Hiprtensi Total
(<140/90mmHg) (≥140/90mmHg)
Berisiko 19 17 36
1
(L: 90-98cm,P:80-88cm (17.5%) (15.7%) (33.3%)
Sangat berisiko 41 31 72
2
(L:>98cm,P>88cm) (37.9%) (28.7%) (66.6%)
60 48 108
Total
(55.5%) (44.4%) (100%)
Obesitas adalah kelebihan jumlah lemak tubuh lebih dari 19% pada laki-laki dan lebih
dari 21% pada perempuan . Obesitas sering didapatkan bersama-sama dengan
hipertensi, DM, dan hipertrigliseridemi. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar
kolesterol dan LDL kolesterol . Resiko hipertensi akan jelas meningkat bila berat badan
mulai melebihi 20 % dari berat badan ideal.
Seperti yang telah diketahui prevalensi hipertensi dengan obesitas lebih banyak terjadi
dari pada orang yang tidak mengalami obesitas. Namun tidak menutup kemungkinan
jika orang yang tidak obesitas pun dapat mengalami hipertensi. Salah satu hubungan
yang paling mungkin dari obesitas dan hipertensi adalah adanya hiperinsulinemia dan
resisten insulin yang paling sering ditemui di individu yang obesitas
Keterbatasan Penelitian