You are on page 1of 33

PENYAKIT

PAPULOERITROSKUAMOSA

Oleh : dr. Nenden L.S SpKK


Bag IK Kulit & Kelamin
Fak.Kedokteran – U Yarsi
PSORIASIS VULGARIS

 Definisi : Penyakit inflamasi & hiperproliferatif kronik →


dasar genetik → kulit, kuku dan sendi
 Gambaran klinis : khas lesi eitematosa, batas tegas &
skuama putih tebal spt mika
 Gangguan diferensisasi epidermis, kelainan biokimiawi,
imunologik & vaskular
 Epidemiologi : Usia awitan bervariasi, mulai usia 15-30
thn, >> usia pubertas & jarang < 10 thn
 Kongenital : jarang, laki2 = perempuan
 Hubungan : HLA kelas 1 terutama HLA Cw 6
 Etiopatogenesis :
 Blm diketahui scr pasti
 Multifaktorial : genetik, imunologik serta interaksi faktor
lingkungan sbg pencetus
 HLA : HLA CW6, HLA B13< HLA B37
 Timbulnya lesi : aktivasi sel T(CD4 & CD8) di epidermis
 Profil sitokin : banyak interferon → polarisasi T helper
(Th 1) dari CD4 & polarisasi T sitotoksik dari CD8
 Proses inflamasi kronik : stimulasi IL-23
 Faktor pencetus : infeksi (streptokokus), udara dingin,
stres & obat (klorokuin & KS sistemik)
 Gambaran klinis :
 Lesi batas tegas, eritematosa, papuloskuamosa, sisik
putik spt perak
 Perjalanan penyakit bervariasi : akut / kronik,
kekambuhan timbul mg an / bln an
 Ukuran lesi : milier sp plakat, simetris jarang unilateral
 Tanda auspitz, fenomena tetesan lilin
 Fenomena Koebner
 Pada anak2 : gatal >>>, kepala >>>, ekstensor
ektermitas
 Bentuk2 psoriasis :
 1. Psoriasis vulgaris
 2. Psoriasis gutata
 3. Psoriasis fleksural
 4. Psoriasis eritrodemik
 5. Psoriasis pustular
 6. Artritis psoriatik
 7.Kelainan kuku
PSORIASIS VULGARIS
PSORIASIS PLANTAR-PALMAR
PSORIASIS - KEPALA
PSORIASIS INVERSA
PSORIASIS KUKU
ARTRITIS PSORIATIK
PSORIASIS GUTATA - ERITRODERMIK
 PSORIASIS VULGARIS (PLAKAT)
 Ditemukan pada 90 % penderita
 Berupa : plakat eritematosa, batas tegas, skuama tebal,
simetris
 Predileksi : Ekstensor ekstermitas (siku & lutut), skalp,
Lumbosakral bawah, bokong & genital
 Daerah lain : periumbilikus & lipatan intergluteal
 Lesi bergabung menjadi besar → gambaran khas
psoriasis geografika atau girata
 Psoriasis anular → penyembuhan di tengah →
prognosis baik
 Psoriasis gutata :
 Sering anak & dws muda, timbul mendadak → infeksi
streptokokus.
 Lesi oval, bulat, diameter 0,5-1 cm, skuama putih,
simetris → 3 – 4 bln → hilang spontan
 Pred : badan & ekstermitas proksimal
 Psoriasis fleksural (inversa) :
 Pred : intertriginosa, akibat gesekan (> aksila & popok)
 Lesi : eritem batas tegas & skuama sdk/-
 Pada bayi : timbul ruam popok (3-6 bln) → hilang 1
tahun
 Psoriasis eritrodemik :
 Predileksi : generalisata, jarang pada bayi & anak
 Lesi : eritem yg paling utama, skuama +/-
 Kompl : hipotermia → vasodilatasi generalisata → panas
tubuh >>> hilang atau hipertermia pada iklim panas →
tersumbatnya kel keringat
 Edema tungkai : vasodilatasi & protein hilang
 Gagal jantung, gg hati & ginjal
 Tdpt 2 btk :
 1. Psoriasis plakat yg meluas → generalisata → akut
 2. Psoriasis pustular generalisata → akibat antralin &
sinar UV B → eritroderma ditandai hilangnya pustul
 Artritis psoriatik :
 Artritis inflamasi → faktor rematoid (-)
 Pada 5 – 7 % penderita psoriasis, puncak : pubertas
 Kelainan sendi : asimetrik, 1-> sendi, prog baik,
deformitas sendi (+/-)
 Kelainan kuku :
 14 % pada penderita psoriasis
 Bentuk yg sering : nail pitting
 Bentuk lainnya : onikodistrofi (onikolisis & leukonikia) &
hiperkeratosis subungual
 Kompikasi : penyakit kardiovaskuler (kelainan
komposisi lipoprotein LDL ↑ & HDL ↓
 Pemeriksaan penunjang :
 Histopatologi : awal → infiltrasi sel mononuklear di papila
dermis & lanjut → pemanjangan rete ridge, pustul
spongiformis Kogoj di epidermis, akantosis, hilang str
granulosum, parakeratosis, mikroabses Munro, di dermis
>>> sel mononuklear
 Penatalaksanaan :
 1, Topikal :
 A. KS topikal : ringan – berat, fleksural & genitalia
 B. Ter batubara : menekan sintesis DNA → ↓ mitotik &
antiinflamasi. Kons : 5 – 30 %. Hati2 : ES
 3. Antralin : menekan turnover sel epidermis. Kons : 0,05
– 4 %. Dioleskan 10-60 mnt dicuci. Dapat kombinasi dg
fototerapi UVB. Hati2 : ES
 4. Kalsipotriol : analog vit D3, hambat proliferasi
keratinosit, atur diff epidermis & hambat prod sitokin pro-
inflamasi. Aman utk anak2 dg lesi < 30 %, di daerah
muka skalp, genital, daerah popok
 5. Inhibitor kalsineurin : Takrolimus & pimekrolimus →
hambat kalsineurin → hambat tranduksi sinyal limfosit T
& transkripsi IL 2
 6. Tazaroten : generasi ke 3 retinoid, utk < skuama &
tebal lesi
 7. Emolien : mengurangi kekeringan kulit. Urea 10 % →
perbaiki hidrasi kulit
 8. Fototerapi : sel T. Pilihan utama UVB → kombinasi
ter, antralin, tazaroten. UVA : hati2 → kerusakan mata &
kanker kulit

 Sistemik :
 Hanya pada kasus berat, tidak responsif pada th/
 1. Asitretin : 0,5 – 1 mg/kg BB
 2. Metotreksat : 0,2 – 0,5 mg/kgBB
 3. Siklosporin : 2,5 – 5 mg/kgBB
 4. KS sistemik : eritrodermik & pustular generalisata
PLAMOPLANTAR PUSTULOSIS

 Def : suatu penyakit kronik, ditandai erupsi kulit pada


telapak tangan & kaki
 Berupa pustul multipel, steril, kuning & ltk dalam →
pecah krusta → Tipe Barber
 Kelainan > jarang dari psoriasis vulgaris
 Onset 50-60 thn : wanita > 4x dari laki2
 Gejala : panas, gatal timbul lesi hilang-timbul
 Predileksi : unilateral atau simetris bilateral pada telapak
tangan-kaki
 Diagnosis banding : Tinea manus, tinea pedis,
dyshidrotik eczema, DKI & herpes
PALMAR PSORIASIS
DERMATITIS SEBOROIK

 Def : kelainan kulit eritematosa & berskuama terutama di


daerah seboroik. (kulit kepala, wajah, retroaurikular,
intertriginosa)
 Etiopatogenesis : belum diketahui → diduga berperan
 1. Sebore
 2. Hormon ibu
 3. Gg metabolisme asam lemak
 4. Genetik
 5. Nutrisi
 6. Faktor mekanik
 7. Kondisi atopi
 8. Proliferasi epidermis aberans
 9. Infeksi S. Aureus , C. Albicans & P. Ovale

 Gambaran klinis :
 Terdapat 3 bentuk : cradle cap, badan, penyakit Leiner
 Lesi awal : plak eritem berbatas tegas, skuama
berminyak disertai krusta
 Sifat asimtomatik atau gatal ringan
 Penyakit Leiner : diduga suatu penyakit def imun →
generalisata, anemia, diare hebat & muntah
DERMATITIS SEBOROIK
DERMATITIS SEBOROIK – DIAPER
CANDIDA
 Pemeriksaan penunjang :
 Laboratorium & histopatologis → tidak khas
 Diagnosis banding :
 1. Dermatitis atopik
 2. Psoriasis
 3. Dermatitis popok
 Penatalaksanaan :
 1. Umum :
 Penjelasan → self limited, penggunaan emolien &
hindari penggunaan sabun >>> (iritasi)
 2. Topikal : Lesi kulit : ringan → KS rendah + emolien

 Superinfeksi kandida / bakteri : obat yg sesuai
 Lesi di kepala :
 Minyak mineral atau zaitun → dihangatkan & kompres
bila tebal & keras

 3. Sistemik : tidak diperlukan kcl bentuk yg berat atau


gagal dg topikal

 Prognosis :
 Baik → respon baik pada Th/
 Buruk → Leiner : resisten thdp th/ → fatal
PITIRIASIS ROSEA

 Def : Penyakit ringan dg etiologi pasti belum diketahui.


Umum pada anak2 & dewasa muda. Gambaran khas :
herald patch → makula berskuama warna merah
salmon, badan tampak tersusun sepanjang lipatan kulit
(garis Langer) → pohon cemara

 Epidemiologi :
 75 % → 10 – 35 tahun, berlangsung 6- 8 mg, laki2 =
wanita, sering pada musim semi & musim gugur

 Etiologi : belum diketahui secara pasti


 Diduga : virus → gejala prodormal & riwayat ISPA,
terjadi penularan
 Human herpes virus (HHV-6 & 7)
 Etiologi psikogenik → stres

 Gambaran klinis :
 Makula atau papul merah muda, di badan, leher, plakat
atau oval, tunggal, diameter 2-10 cm, spt salmon → lesi
awal / Herald patch bersisisk halus
 Lanjut : makula menyebar, timbul erupsi
papuloskuamosa di area yg tertutup pakaian →
meyerupai pohon cemara / natal
 Disertai collarette scale
 Pruritus keluhan yg umum → 25 % gatal hebat
 Berkembang dari 2 minggu sp 2 – 4 mg atau
berkembang 3-5 bln
 Bbrp kasus : tdpt kelainan pada mukosa mulut →
ulserasi
 PR terlokalisir : inversa atau unilateral
 Bentuk lesi lain yg tidak khas : papuler, vesikuler,
pustular, urtikarial & hemoragik.
 Gambaran PA : dermatitis perivaskuler superfisial
PITIRIASIS ROSEA
 Penegakkan diagnosa :
 Anamnesis, pemeriksaan dermatologikus, cardinal sign :
makula oval, diskret, skuama pada lesi, ditemuka
collarette perifer dg central clearance

 Diagnosis banding :
 Sifilis sekunder, psoriasis gutata, pitiriasis alba,
ddermatitis seboroik, tinea versikolor, tinea korporis

 Terapi :
 Asimtomatik tp dpt diberikan antihistamin oral & KS
topikal
 Eritromisin : baik, KS sistemik perbaikan cepat
TERIMAKASIH

You might also like