You are on page 1of 13

Astigmatisme Miopia

Kompositus
Penguji
DR.dr. Vera Sumual, Sp.M
Pendahuluan

Gangguan refraksi atau ametropia merupakan gangguan yang banyak diderita populasi di
dunia. Gangguan ini dapat berupa miopia, hiperopia, astigmatisma, dan presbiopia. Miopia
merupakan gangguan refraksi yang paling banyak diderita dan prevalensinya semakin
meningkat dari waktu ke waktu. Prevalensi miopia diperkirakan sekitar 9% pada anak-anak
berusia 5 sampai 17 tahun di Amerika Serikat. Penelitian tentang miopia pada populasi yang
berusia muda (antara 15-19 tahun) pernah dilakukan di Singapura. Didapati bahwa
prevalensi miopia lebih tinggi dibanding Amerika Serikat yaitu 56%. Di Taiwan prevalensinya
adalah 84% pada populasi berusia 16-18 tahun. Sebuah penelitian serial dengan metodologi
sama pada anak berusia 7-15 tahun menyebutkan bahwa terdapat variasi prevalensi miopia
antara negara dan etnis yang berbeda. Empat persen di India, 10%-34% di Malaysia, 5%-17%
di Cina selatan, 9%-40% di Malaysia dan Singapura. Di Indonesia sendiri Saw et. al. pernah
melakukan penelitian yang menemukan bahwa prevalensi miopia adalah 26%.
Laporan Kasus

Identitas Pasien
 Nama : Tn. AW
 Umur : 30 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki – laki
 Status Perkawinan : Sudah Menikah
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Agama : Kristen Protestan
 Suku : Minahasa
 Alamat : Tanawangko
 Tempat Pemeriksaan : Poliklinik Mata RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Anamnesis

 Keluhan Utama
Penglihatan mata kanan dan kiri terasa kabur sejak 1 bulan lalu
 Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu pasien mengeluh mata kanan dan kiri pasien kabur.
Pasien mengatakan penglihatannya kurang jelas apabila melihat benda-benda yang jauh
dan cenderung suka menyipitkan mata saat melihat benda yang jauh. Pasien mengatakan
tidak pusing dan tidak mengalami keluhan mata merah. Pasien mengatakan tidak memiliki
kebiasaan membaca di tempat yang remang-remang. Pasien menggunakan kacamata
dengan minus 2 mata kanan dan kiri. Pasien mengatakan tidak pernah kontrol ke dokter
setelah memakai kacamata tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat menggunakan kacamata semenjak dari 2 tahun lalu
 Riwayat trauma disangkal
 Riwayat hipertensi disangkal
 Riwayat diabetes disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


 Kedua orang tua menggunakan kacamata presbiopia (+)
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum : Tampak baik


 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 88x/menit
 Pernafasan : 18x/menit
 Suhu : 36,40 C
Pemeriksaan Okulus Dextra Okulus Sinistra

Visus 6/20 PH 6/6 6/20 PH 6/6

Kedudukan Bola Mata Orthoforia

Gerakan Bola Mata

.
Segmen Anterior
silia Trichiasis (-)
Palpebra superior Hiperemis (-) edema (-) Trichiasis (-)
Palpebra inferior Hiperemis (-) edema (-) Hiperemis (-) edema (-)
Konjungtiva tarsus superior Papil (-) folikel (-) Hiperemis (-) edema (-)
Konjungtiva tarsus inferior Papil (-) folikel (-)
Konjungtiva bulbi Papil (-) folikel (-)
Kornea Papil (-) folikel (-)
Bilik Mata Depan Injeksi (-)
Iris Jernih Injeksi (-)
Pupil Sedang, jernih Sedang,jernih
Lensa Kripta iris normal sedang
Bulat, RC (+) kripta iris normal
Segmen Posterior Jernih bulat, RC (+)
Tidak dilakukan pemeriksaan jernih
Diagnosis Kerja
 Astigmatisme Miopia Kompositus

Tatalaksana
Nonmedikamentosa
 Resep kacamata
Dextra : Sinistra:
S-2,75= C-0,75 axis 900 6/6 S-2,75= C-0,75 axis 900 6/6
Medikamentosa : -

Prognosis
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad fungtionam : bonam
 Quo ad Sanationam : bonam
Diskusi

Tn. AW 30 tahun datang ke PoliKlinik Mata RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan
keluhan penglihatan mata kiri dan kanan kabur kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
mengeluh mata kanan dan kiri pasien kabur. Pasien mengatakan penglihatannya kurang
jelas apabila melihat benda-benda yang jauh dan cenderung suka menyipitkan mata saat
melihat benda yang jauh. Pasien mengatakan tidak pusing. Pasien mengatakan tidak
memiliki kebiasaan membaca di tempat yang remang-remang. Pasien pernah
menggunakan kacamata dengan minus 2 mata kanan dan kiri. Pasien mengatakan tidak
pernah kontrol ke dokter setelah memakai kacamata tersebut. Pada penderita ini tidak
ditemukan mata berair, mata nyeri, melihat seperti asap dan melihat seperti pelangi.
Riwayat penyakit dahulu yaitu riwayat kacamata. Terdapat riwayat penyakit dalam keluarga
dari kedua orang tuanya.
Pada keluhan utama kemungkinan diagnosis banding astigmatisme miopia simpleks.
Diagnosis banding tersebut disingkirkan dengan pemeriksaan trial lens. Hasil pemeriksaan
ditemukan spheris – dan cylindris – maka diagnosis banding bisa disingkirkan dikarenakan
astigmatisme miopia simpleks spheries 0,00 dan cylindris-.
Pada status oftalmologikus, visus mata kanan 6/20, PH 6/6 dan visus mata kiri 6/20, PH 6/6 .
Tekanan Intraokuler dan segmen anterior pada kedua mata dalam batas normal. Jadi pada
penderita ini dapat ditegakkan diagnosis berupa kelainan refraksi
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan
objektif. Pada pemeriksaan subjektif dengan menggunakan trial lens, didapatkan pada
mata kanan spheris -2,75; cylindris –0,75; axis 90º, dan mata kiri berupa spheris -2,75; cylindris-
0,75; axis 90º. Sedangkan pemeriksaan objektif dengan menggunakan autorefraktor
didapatkan pada mata kanan spheris -2,75; cylindris –1,75; axis 94º, dan mata kiri berupa
spheris -2.50; cylindris-1,5; axis 120º. Dengan adanya pemeriksaan penunjang, maka
beberapa kelainan refraksi dapat dipersempit. Spheris yang bernilai negative dan
didapatkan nilai pada cylindris serta axis, dapat disimpulkan penderita ini mengalami
astigmatisme miopia kompositus ODS. Penatalaksanaannya diberikan kacamata dengan
lensa konveks dan kacamata silindris yang sesuai dengan pemeriksaan subjektif agar
keluhan penderita dapat dikoreksi.
Prognosis penderita secara vitam, pasien dapat beraktivitas seperti biasa dengan
menggunakan kacamata yang di resepkan tanpa adanya pengaruh terhadap proses
kehidupan. Prognosis penderita secara functionam, pasien dapat melakukan tugas dan
pekerjaan dengan menggunakan kacamata tanpa adanya gangguan fungsi organnya.
Prognosis santionam, dengan kacamata pasien dapat melihat lebih jelas.
Kesimpulan

Pasien menderita astigmatisme miopia kompositus berdasarkan hasil pemeriksaan trial lens
didapatkan pada mata kanan spheris -2,75; cylindris –0,75; axis 90º, dan mata kiri berupa
spheris -2,75; cylindris-0,75; axis 90º. Pada penderita astigmatisme miopia kompositus, titik
focus dari daya bias terkuat berada di depan retina, sedangkan titik focus dari daya bias
terlemah berada di antara titik focus daya dari bias terkuat dan retina. Pola ukuran lensa
koreksi astigmatisme jenis ini adalah Spheris- dan Cylinder –. Penatalaksanaan dapat
diberikan resep kacamata dengan lensa spheris dan cilinder yang sesuai dengan
pemeriksaan trial lens. Prognosis penderita secara vitam, pasien dapat beraktivitas seperti
biasa dengan menggunakan kacamata yang di resepkan tanpa adanya pengaruh
terhadap proses kehidupan. Prognosis penderita secara functionam, pasien dapat
melakukan tugas dan pekerjaan dengan menggunakan kacamata tanpa adanya
gangguan fungsi organnya. Prognosis santionam, dengan kacamata pasien dapat melihat
lebih jelas.

You might also like